Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DAN KESATUAN PADA SISWA


KELAS XII DI SMA NEGERI 1 SUKANAGARA

2.1 Implementasi Nilai Persatuan dan Kesatuan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) edisi keempat,
persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) beberapa
bagian yang sudah bersatu, perserikatan, serikat. Sedangkan
pengertian kesatuan berarti perihal satu, keesaan, sifat tunggal, satuan.
Menurut Syarbaini (dalam Anggraeni, 2021, hlm. 2) “Persatuan
mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”. Kesatuan adalah ke–Esaan,
sifat tunggal atau keseutuhan. WJS.Poerwadarminta, (dalam Honggu, 2021,
hlm. 3).
Sila Persatuan Indonesia memiliki maksud mengutamakan persatuan
atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan
agama, suku, bahasa, dan budaya (Surip dkk dalam Anggraeni, 2021, hlm. 3).
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
implementasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah sangat
penting diwujudkan pada era saat ini. Pentingnya menumbuhkan rasa
persatuan dan kesatuan kepada siswa akan dapat berpengaruh baik, agar saling
menghormati dan menghargai antar suku, ras, agama, dan golongan.
Sifat-sifat nilai menurut Daroeso (dalam Rianti, 2016, hlm. 81), (1)
Nilai itu suatu realitas abstrak. Nilai itu ada (riel) dalam kehidupan manusia.
Tetapi nilai itu abstrak (tidak dapat diindra), yang dapat diamati hanyalah
objek yang bernilai itu. Orang ini memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,
tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah
orang yang memiliki kejujuran itu; (2) Nilai memiliki sifat normatik artinya
nilai mengandung harapan, cita-cita, suatu keharusan sehingga nilai memiliki
sifat ideal (Das Sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai
landasan manusia dalam bertindak. Misal nilai keadilan. Semua orang
berharap mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan;
dan (3) Nilai berfungsi sebagai daya dorong/ motivator dan manusia adalah
pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang
diyakininya. Misal nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang
terdorong untuk bisa mencapai derajat takwa.
Harruma (2022) persatuan dan kesatuan juga mengandung nilai-nilai
penting.
Nilai-nilai penting yang terdapat dalam persatuan dan kesatuan, yaitu;
1. Mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah NKRI;
2. Meningkatkan semangat Bhineka Tunggal Ika;
3. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif;
4. Menjunjung tinggi toleransi;
5. Menjunjung tinggi HAM;
6. Menerapkan kekeluargaan;
7. Melakukan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan;
8. Bersikap adil.

Beberapa bentuk perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan,


yaitu sabagai berikut: pertama, ikut andil dalam gotong-royong warga yang
tinggal di suatu wilayah tentunya akan selalu dihadapkan dengan situasi
tolong-menolong (Munawaroh, 2006).

Ada setidaknya 45 (empat puluh lima) sifat-sifat karakter sesuai kelahiran


NKRI tahun 1945, yang merupakan implementasi Nilai Praksis Pancasila, dan
dapat dikembangkan sebagai salah satu modal bangsa Indonesia agar menjadi
bangsa yang maju dan tangguh sesuai nilai-nilai Pancasila, yang dapat
diuraikan secara singkat sebagai berikut: Bangga sebagai Bangsa Indonesia,
gotong-royong, religius, beradab, menjaga persatuan, musyawarah mufakat,
demokratis, adil, toleransi, kerukunan, pantang menyerah, rela berkorban,
kerja keras, menghormati orang yang lebih tua, cinta damai, rasa malu,
menjaga kehormatan (martabat), berpikir positif, tidak merasa rendah diri,
rendah hati, santun, ramah, jujur, bersahaja (sederhana), disiplin, setia (loyal
dan patuh), sportif, konsisten (satu kata dan perbuatan), cinta lingkungan,
cinta seni dan budaya, berani, siap bersaing, amanah, selalu mau belajar,
terbuka, riang gembira, kreatif, mandiri, tanggung jawab, peduli, ikhlas,
kesetiakawanan sosial (solidaritas sosial), senantiasa menjaga Kesehatan,
menonjolkan kewajiban dari pada hak, Kerjasama. (dalam buku pemantapan
POLHUKAM, 2016, hlm. 40-64)

Mengacu pada pernyataan di atas, dalam kehidupan sehari-hari manusia


tidak bisa lepas dari nilai. Begitupun dengan nilai-nilai persatuan dan kesatuan
yang senantiasa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, di sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan menjadi tempat
yang sangat strategis dalam pengimplementasian nilai-nilai persatuan dan
kesatuan, seperti judul yang disajikan dalam karya tulis ini.

2.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan


2.2.1 Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan
Nugroho (2021) Berikut ini rangkuman tentang faktor-faktor
pendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia;
1. Faktor Sejarah yang Menimbulkan Rasa Senasib dan Seperjuangan
Bangsa Indonesia memiliki suatu sejarah perjuangan yang
panjang. Perasaan senasib dan seperjuangan yang dilalui mampu
membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan.
2. Keinginan untuk Bersatu Sesuai Pernyataan dalam Sumpah
Pemuda
Faktor ini ditumbuhkan oleh jiwa pemuda pada masa itu. Para
pemuda Indonesia telah mengikrarkan Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928. Sumpah Pemuda berisi ikrar yang menunjukkan
tekad seluruh pemuda Indonesia sekaligus merupakan unsur utama
perjuangan bangsa melawan penjajah demi mempersatukan
seluruh rakyat Indonesia dalam perjuangan meraih kemerdekaan.
Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda terkandung nilai utama, yaitu
satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yakni Indonesia.
Sumpah Pemuda menjadi sangat penting di tengah gempuran
berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan
bangsa. Kesadaran akan pentingnya bersatu merupakan modal kuat
pemuda untuk melawan penjajah. Semangat persaatuan ditularkan
melalui Sumpah Pemuda. Rasa kesadaran untuk bersatu akan
mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Rasa Cinta Tanah Air di Kalangan Bangsa Indonesia
Sikap rasa cinta tanah air merupakan suatu cara berpikir,
bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
4. Rasa Rela Berkorban untuk Kepentingan Bangsa dan Negara
Banyak kepentingan pribadi yang ditinggalkan para pahlawan
demi memperjuangkan kepentingan atau kemerdekaan bangsa dan
negara. Sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa tersebut
merupakan modal penting bagi bangsa Indonesia untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan.
5. Pancasila
Bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, pemersatu bangsa,
kepribadian bangsa, dan perjanjian luhur bangsa. Penerapan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi satu di
antara faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa. Terlebih
lagi dalam nilai-nilai Pancasila tidak hanya diperuntukkan
penganut agama tertentu saja, akan tetapi nilai-nilai Pancasila
berlaku dan menjadi pedoman hidup rakyat Indonesia tanpa
memandang perbedaan suku bangsa, agama, budaya, bahasa, dan
sebagainya.
6. Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sangat penting bagi negara
Indonesia yang memiliki beragam suku, bangsa, budaya, bahasa,
dan agama. Bhinneka Tunggal Ika artinya walau berbeda-beda
tetap satu jua. Jadi, kendati Indonesia merupakan negara majemuk
dan multikultural, bangsa Indonesia tidak terpecah belah
melainkan tetap bersatu demi keutuhan NKRI. Hal-hal tersebut di
atas merupakan faktor yang paling penting dalam menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apabila faktor tersebut
tidak ada, kemungkinan akan terjadi keadaan yang mengancam
keutuhan NKRI.

2.2.2 Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan


Menurut Welianto (2020) Berikut kegiatan yang dapat
menimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan
adalah:
1. Menyampaikan pendapat di muka umum berlebihan
Sejak bergulirnya reformasi, banyak masyarakat menyampaikan
pendapat di muka umum secara bebas. Akan tetapi masih banyak
disalah artikan sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa
kebebasan berpendapat berati kita boleh berbicara dan berbuat
semaunya sendiri. Banyak memaknai kebebasan berpendapat
dengan cara yang kurang tepat dan cenderung berlebihan. Bahkan
sering kali keluar dari batas-batas kewajaran.Dalam buku
Kewarganegaraan karya Mochlisin, dampak yang hal itu tidak
jarang menimbulkan pertikaian dan perpecahan.Sehingga untuk
menjaga keutuhan bangsa dan negara diperlukan aturan hukum
yang tegas mengatur masalah kebebasan berpendapat.
2. Kurangnya rasa toleransi
Kurangnya rasa toleransi di masyarakat bisa menimbulkan
perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan. Toleransi
adalah sikap atau toleran. Di mana dua kelompok yang berbeda
kebudayaan saling berhubungan dengan penuh.Dalam kehidupan
sehari-hari, bangsa Indonesia dihadapkan pada keanekaragaman
dalam semua sendi kehidupan. Semangat persatuan dan kesatuan
bangsa betul-betul dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud), generasi muda sebagai generasi penerus bangsa
tentu saja akan menambah motivasi dan semangat untuk menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Kurang kesadaran adanya gangguan luar Ancaman dari luar bisa
saja terjadi dan berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa.
Datang tidak hanya dari luar tapi juga dari dalam. Indonesia
merupakan negara yang beragam dan kaya akan sumber daya alam
yang melimpah.
4. Mementingkan diri sendiri (egois) Mementingkan diri sendiri
disebut juga sikap egois. Sikap egois biasanya hanya
mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan
orang lain. Egois dapat menimbulkan perpecahan atau pertingkaian
bangsa dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan.Tapi kita juga
harus mempedulikan kepentingan orang lain. Sikap egois akan
menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya, namun
kewajibannya sering diabaikan. Sikap mementingkan diri sendiri
juga menganggap orang lain yang lebih pintar atau lebih matang
adalah musuh.

Menurut Putri (2022) Faktor-Faktor Penghambat Persatuan dan


Kesatuan, yaitu;
1. Heterogen atau beranekaragam
Indonesia punya budaya yang beragam. Negara kita terdiri dari
keanekaragaman suku, agama, etnis, dan budaya masyarakatnya.
Keberagaman ini bisa menimbulkan perpecahan dan memecah
kerukunan dan persatuan antara suatu kelompok masyarakat.
2. Kesenjangan sosial
Kesenjangan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja,
pelayanan kesehatan, kesenjangan pembngaunan antardaerah
menyebabkan kecemburuan sosial.
3. Pembangunan yang tak merata
Tak berbeda jauh dengan kesenjangan sosial, pembangunan
yang enggak merata juga bisa jadi penghambat persatuan dan
kesatuan. Kondisi tersebut harus diantisipasi dan dijaga oleh
pemerintah untuk dengan mewujudkan pemerataan pembagunan.
4. Kurangnya rasa toleransi
Rasa toleransi penting untuk mempertahankan situasi aman dan
damai dan jauh dari perpecahan. Kurangnya pengertian dan
pemahaman antar satu sama lain akan mengancam persatuan dan
kesatuan suatu bangsa.
5. Kurangnya kesadaran adanya gangguan dari luar
Ancaman dari luar bisa terjadi sewaktu-waktu dan berdampak
pada persatuan dan kesatuan bangsa.

2.3 Manfaat Persatuan dan Kesatuan


Menurut Yulia Djahir dalam buku Suplemen Buku Ajar Pendidikan
Pancasila (dalam Mulia Putri, 2022) bangsa Indonesia harus memupuk
persatuan dan kesatuan di antara warga masyarakat.
Salah satu caranya dengan tidak membeda-bedakan suku, agama,
maupun golongan. Sebaliknya, masyarakat harus bersatu dan bekerja sama
untuk meraih cita-cita bangsa Indonesia.
Persatuan dan kesatuan memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Menjaga kerukunan
Dengan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan,
kerukunan antarindividu atau antarkelompok di Indonesia tetap
terjaga. Sehingga tidak timbul konflik atau masalah yang bisa
memecah belah persatuan dan kesatuan.
2. Memberi rasa aman dan nyaman
Terciptanya persatuan dan kesatuan dapat memberi rasa aman
serta nyaman dalam kehidupan bermasyarakat. Memudahkan
bangsa Indonesia mencapai cita-cita atau tujuannya Persatuan dan
kesatuan juga memudahkan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-
cita atau tujuannya, seperti mewujudkan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Mencegah timbulnya gangguan
Manfaat persatuan dan kesatuan adalah mencegah timbulnya
gangguan dari dalam maupun luar negeri. Contohnya kemunculan
ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Lewat upaya
menjaga persatuan dan kesatuan, berbagai gangguan tersebut dapat
dicegah.
Berdasarkan pernyataan di atas manfaat nilai persatuan dan kesatuan
sangatlah berpengaruh pada kenyamanan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai