Anda di halaman 1dari 7

ayni Art

JL. Garuda 2 NO. 26, Rt.02/07 Pasirputih Sawangan


Depok, 16519
(+62) 813 6885 62 83
Hubbyayni@gmail.com

PROPOSAL PENAWARAN

JASA PEMBUATAN DEKORASI KALIGRAFI MESJID

DI GRAND MATOA CIGANJUR

Kata Pengantar

Di abad ini ,kaligarafi merupakan sebagian dari seni Islam yang sangat
langka keberadaannya. Walaupun masyarakat Indonesia mayoritas beragama islam.
Tapi kebanyakan mereka masih awam kalau ditanya tentang “ Seni Kaligrafi
Islam” atau lebih dikenal dengan istilah kaligrafi arab. Setiap orang yang
beragama islam diharapkan mengetahui apa itu kaligrafi islam ? Karena
kaligrafi merupakan seni islam yang sangat tinggi nilainya. Tanpa adanya
kaligrafi, kita tidak akan bias belajar Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an serta
memahaminya

Allah SWT itu indah dan menyukai keindahan. Yang tercakup dalam
kaligrafi itu tidak hanya manual tulisan arab saja, tapi disitu juga
tercantum, ornament dan hiasan hiasannya. Jika kita melihat negara-negara
Timur Tengah, rata – rata masjid yang ada menggunakan kaligrafi, dengan
tulisan ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Nabi. Apalagi kiblat kita yaitu
Ka’bah yang ada di Makkah Al-Mukarromah. Kaligrafi yang ada disitu ditulis
setiap dua tahun sekali. Dan mempekerjakan 200 orang khaththath
(penuliskaligrafi).
Perlu kita garis bawahi, bahwa kaligrafi itu bukan milik orang arab
saja, tapi milik umat islam seluruh dunia. Harapan kami semoga dengan
kaligrafi kita bias mensyiarkan agama islam melalui seni kaligrafi islam yang
kami tekuni. Akhirnyahanyakepada Allah SWT kami memohonampunan, mohon maaf
jika terdapat kesalahan dan kekhilafan. Jika benar itu datangnya dari Allah
SWT, jika ada kesalahan itudari kami dan masih perlu banyak belajar.

HZR STUDIO adalah sebuah wadah yang bergerak dalam jasa penulisan dan
dekorasi kaligrafi interior dan eksterior masjid dan bangunan lainnya.

Waktu Pengerjaan
Pengerjaan proyek dimulai setelah adanya kesepakatan diantara kedua belah
pihak atau setelah turunnya SPK ( SuratPerintahKerja )

Penawaran Biaya Pengerjaan


– Untuk Penulisan kaligrafi memanjang huruf timbul harga yang sudah umum
700.000,- dngan ukuran (80 cm X 100 cm) dikali bidang panjang yang ditulis.

– Sedangkan penulisan kaligarafi menggunakan cat.

Bidang datar Rp. 500.000 ,- / meter. (dikali bidang panjang yang ditulis)
kubahRp. 1.000.000,- /meter. (dikali bidang panjang yang ditulis).
Keterangan : Harga dapat berubah tergantung tingkat kesulitan

Material
– Tulisan huruf timbul menggunakan bahan dasar ( mika, semen, dll )

– Jenis cat yang digunakan adalah cat acrylic Mowilex

– Warna yang ditulis dengan Space dan Interior

– Lafadz kaligrafi yang ditulis adalah ayat-ayat AL Qur’an dan hadits nabi
yang disesuaikan dengan permintaan

– Jenis kaligrafi yang digunakan adalah kombinasi khoth( kaligrafi ) Tsulutsi,


diwani jali, khufi, farisi dan naskhi, atau tergantung dengan permintaan.
Sistem Pembayaran
Pembayaran jasa pembuatan dekorasi kaligrafi masjid dilakukan secara
bertahap.

Tahap I pembayaran DP sebesar 50 % setelahturunnya SPK ( Surat Perintah Kerja


)
Tahap II sebesar 50 % setelah pengerjaan selesai.

CONTOH KALIGRAFI ISLAM AYAT ALQURAN

Seni dan Gaya Penulisan Kaligrafi

Salah satu bentuk keindahan Alquran adalah seni menulis indah atau sering
disebut Kaligrafi. Kaligrafi diciptakan dan dikembangkan oleh kaum Muslim
sejak kedatangan Islam. Dibandingkan seni Islam yang lain, kaligrafi
memperoleh kedudukan yang paling tinggi dan merupakan ekspresi spirit Islam
yang sangat khas. Oleh karena itu, kaligrafi sering disebut sebagai ‘seninya
seni Islam’ (the art of Islamic).

Meski karya kaligrafi identik dengan tulisan Arab, kata kaligrafi itu sendiri
berasal dari bahasa Yunani (kalios: indah dan graphia: tulisan). Sementara
itu, bahasa Arab mengistilahkannya dengan khatt (tulisan atau garis) yang
ditujukan pada tulisan yang indah (al-kitabah al-jamilah atau al-khatt
al-jamil).

Akar kaligrafi Arab sebenarnya adalah tulisan hieroglif Mesir yang kemudian
terpecah menjadi khatt Feniqi (Fenisia), Arami (Aram), dan Musnad (kitab yang
memuat segala macam hadits). Menurut al-Maqrizi, seorang ahli sejarah abad
ke-4, tulisan kaligrafi Arab pertama kali dikembangkan oleh masyarakat Himyar
(suku yang mendiami Semenanjung Arab bagian barat daya sekitar 115-525 SM).
Musnad merupakan kaligrafi Arab kuno yang mula-mula berkembang dari sekian
banyak jenis khatt yang dipakai oleh masyarakat Himyar. Dari tulisan tua
Musnad yang berkembang di Yaman, lahirlah khatt Kufi.

Sebagai seni tulis yang melahirkan karya artistik yang bermutu tinggi,
kaligrafi memiliki aturan dan teknik khusus dalam pengerjaannya. Bukan hanya
pada teknik penulisan, tetapi juga pada pemilihan warna, bahan tulisan,
medium, hingga pena. Secara teknis kaligrafi juga sangat bergantung pada
prinsip geometri dan aturan tentang keseimbangan. Aturan keseimbangan ini
secara fundamental didukung oleh huruf alif dan titik yang menjadi penanda dan
pembeda bagi beberapa huruf Arab. Meski dalam perkembangannya muncul ratusan
gaya penulisan kaligrafi, tidak semua gaya tersebut bertahan hingga saat ini.
Ada sembilan gaya penulisan kaligrafi yang populer yang dikenal oleh para
pecinta seni kaligrafi ;

Kufi
Gaya penulisan kaligrafi ini banyak digunakan untuk penyalinan Alquran periode
awal. Karena itu, gaya Kufi ini adalah model penulisan paling tua di antara
semua gaya kaligrafi. Gaya ini pertama kali berkembang di Kota Kufah, Irak,
yang merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam sejak
abad ke-7 M. Gaya penulisan kaligrafi yang diperkenalkan oleh Bapak Kaligrafi
Arab, Ibnu Muqlah, memiliki karakter huruf yang sangat kaku, patah-patah, dan
sangat formal. Gaya ini kemudian berkembang menjadi lebih ornamental dan
sering dipadu dengan ornamen floral.

Tsuluts
Seperti halnya gaya Kufi, kaligrafi gaya Tsuluts diperkenalkan oleh Ibnu
Muqlah yang merupakan seorang menteri (wazii) di masa Kekhalifahan Abbasiyah.
Tulisan kaligrafi gaya Tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan
tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu untuk memenuhi ruang
tulisan yang tersedia. Karya kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa
ditulis dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan terkadang ditulis
dengan gaya sambung dan interseksi yang kuat. Karena keindahan dan
keluwesannya ini, gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen arsitektur
masjid, sampul buku, dan dekorasi interior.

Naskhi
Kaligrafi gaya Naskhi paling sering dipakai umat Islam, baik untuk menulis
naskah keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naskhi termasuk gaya
penulisan kaligrafi tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara
sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer
digunakan untuk menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter hurufnya
sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca.

Riq’ah
Kaligrafi gaya Riq’ah merupakan hasil pengembangan kaligrafi gaya Naskhi dan
Tsuluts. Sebagaimana halnya dengan tulisan gaya Naskhi yang dipakai dalam
tulisan sehari-hari. Riq’ah dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah,
lazim pula digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk kepentingan praktis
lainnya. Karakter hurufnya sangat sederhana, tanpa harakat, sehingga
memungkinkan untuk ditulis cepat.

Ijazah (Raihani)
Tulisan kaligrafi gaya Ijazah (Raihani) merupakan perpaduan antara gaya
Tsuluts dan Naskhi, yang dikembangkan oleh para kaligrafer Daulah Usmani. Gaya
ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang guru kaligrafi kepada
muridnya. Karakter hurufnya seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit
hiasan tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk (murakkab).

Diwani
Gaya kaligrafi Diwani dikembangkan oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian,
disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer Daulah Usmani di Turki
akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16. Gaya ini digunakan untuk menulis kepala
surat resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak berharakat. Keindahan
tulisannya bergantung pada permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf
tertentu neninggi atau menurun, jauh melebihi patokan garis horizontalnya.
Model kaligrafi Diwani banyak digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul
buku.

Diwani Jali
Kaligrafi gaya Diwani Jali merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan
kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang kaligrafer terkemuka
Daulah Usmani di Turki. Anatomi huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani,
namun jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-tumpuk. Berbeda
dengan Diwani yang tidak berharakat, Diwani Jali sebaliknya sangat melimpah.
Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk keperluan dekoratif dan tidak
seluruhnya berfungsi sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca
secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk aplikasi yang tidak
fungsional, seperti dekorasi interior masjid atau benda hias.

Farisi
Seperti tampak dari namanya, kaligrafi gaya Farisi dikembangkan oleh orang
Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini sejak masa Dinasti Safawi sampai
sekarang. Kaligrafi Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa
harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh kelincahannya mempermainkan
tebal-tipis huruf dalam ‘takaran’ yang tepat. Gaya ini banyak digunakan
sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang biasanya dipadu dengan
warna-warni arabes.

Moalla
Walaupun belum cukup terkenal, gaya kaligrafi Moalla merupakan gaya yang tidak
standar, dan tidak masuk dalam buku panduan kaligrafi yang umum beredar. Meski
tidak begitu terkenal, kaligrafi ini masih masuk dalam daftar jenis-jenis
kaligrafi dalam wikipedia Arab, tergolong bagian kaligrafi jenis yang
berkembang di Iran. Kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hamid Ajami, seorang
kaligrafer kelahiran Teheran.
10 surrealist

Kaligrafi surrealist adalah kaligrafi yang memadukan kaligrafi dengan


bentuk-bentuk yang ada seperti bentuk benda atau pun hewan, kaligrafi jenis
ini banyak berkembang di Indonesia akhir-akhir ini.

Itu saja kiranya sedikit pengetahuan tentang Kaligrafi, semoga bias bermamfaat
bagi kita semua, karena pada dasarnya Seni Kaligrafi itu adalah suatu warisan
dari nenek moyang kita sebagai titipan bagi anak cucu kita, karena bagaimana
pun bagi ummat muslim penulisan kaligrafi adalah hal yang sangat penting,
karena bagaimana Al-qur’an bias sampai kepada kita saat ini jika tidak ada
penulis kaligrafi yang memushafkan Al-qur’an pada zaman itu, sehingga
penulisan kaligrafi sangatlah penting dan sangkral.

Terima kasih, wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuhu.

Hormat kami,

Muhamad Irfan Sanjaya

Anda mungkin juga menyukai