Ssre Ii 07 Su
Ssre Ii 07 Su
38/VI - SSRE/07
Pemeriksaan pada Seruyan Estate dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas dari CEO
No.190/OIA/ST/10/07 tanggal 22 Oktober 2007, dilakukan oleh Albert Alimin, Dikie
Herdian dan Adzan Riyadi dengan scope pemeriksaan sebagai berikut:
NO SCOPE PEMERIKSAAN
1 Administrasi Kas Bank dan Memorial
2 Aktiva Tetap Bukan Tanaman
3 Pemeliharaan Tanaman dan Areal Kebun
4 Produksi Tanaman
5 Pengupahan dan Personalia
Berikut ini adalah temuan pemeriksaan yang sifatnya informatif dan secara global telah
didiskusikan dan diketahui oleh Region Controler Kalteng 2, Estate Manager, KTU, dan
Para Asisten Agronomi.
1
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
Penjelasan KTU, bahwa untuk transaksi kas kecil yang belum dialokasikan,
karena pada saat pengeluaran dana belum tahu akan dialokasikan kemana
biayanya, sedangkan pekerjaaan EPDV menunggu selesainya pekerjaan
secara keseluruhan untuk dialokasikan biayanya.
Saran :
Biaya tersebut harus segera di koreksi ke pos-pos biaya yang benar, dan
dimasa mendatang pencatatan transaksi keuangan ke perkiraan uang
muka harus dihindari karena hanya menambah pekerjaan dan laporan
keuangan menjadi tidak akurat
Nama
Periode Nilai (Rp)
Penerima
Mei 07 32.773.609 Sajimin
Juni 07 29.986.942 Sajimin
Juli 07 30.874.500 Sajimin
Agustus 07 30.781.625 J. Sinaga
September
29.077.775 J. Sinaga
07
Rata-Rata 30.698.890
Selain itu, pada dokumen pembayaran nama penerima uang tidak jelas
statusnya (pengurus / anggota koperasi) dan bukti bayarnya tanpa
dilengkapi kwitansi atau hanya memaraf / tandatangan pada rekapitulasi
pembayaran gaji
Saran :
Pembayaran iuran koperasi karyawan kepada pengurus koperasi harus
dipisahkan dari daftar pembayaran upah karyawan, dibuatkan bukti bayar
yang berupa kwitansi pembayaran, dan dibayar dengan menggunakan cek
atas nama atau bilyet giro
2
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
Pada saat cash count tanggal 13 November 2007 ditemukan fisik uang
sebesar Rp.1.215.500 yang sudah mengendap di brankas lebih dari dua
bulan. Dana tersebut merupakan dana untuk pembayaran pasien yang
berobat / rawat inap di puskesmas asam baru yang dicairkan bersamaan
dengan gaji kecil periode September 2007 melalui dok. 15003915 tanggal
14/09/07. Jika dilihat dari tanggal pencairannya maka dan tersebut sudah
mengendap di kebun selama 60 hari yang belum jelas kapan digunakan.
Saran :
Jika uang tersebut belum jelas kapan dibayarkan, seharusnya disetorkan
kembali ke bank
No. Polis Merk Tahu No.Pol Periode Polis Premi s.d Nov
Kendaraan n 07
02.051.2007.036 31/12/06 S/D
Mitsubishi Ps120 1996 KH 9981 F 751.384
38 31/12/07
02.051.2007.036 Daihtsu Taft Gt KH 8114 31/12/06 S/D
1997 852.923
38 4x4 AF 31/12/07
Total 1.604.307
Saran :
Meskipun pelaporan Asuransi dilakukan setahun sekali, namun apabila
pada tahun berjalan terjadi perubahan jumlah kendaraan maka hal tersebut
sebaiknya diinformasikan ke pihak Akunting dan Asuransi Jakarta agar
daftarnya bisa dikoreksi.
3
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
1005846 4500508855/07/ UT
4 Kit boom cylinder p/n 707-99-46130 4.698.990 07 26/07/07
1005137 Magnetic switch assy p/n KD0-47100- 4500513493/07/ UT
4 3940 4.183.380 07 20/08/07
Total 28.548.830
Saran :
Jika spare part tersebut tidak jadi dipakai harus diinformasikan ke unit lain
yang membutuhkan, karena jenis spare part ini jarang digunakan / diganti,
sehingga kurang ekonomis bila distokan.
Saran :
Jika bangunan tersebut masih digunakan sebaiknya dilakukan survey ulang
oleh pihak EPDV untuk menilai kelayakan dan keamanannya serta rencana
perbaikannya.
4
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
Aplikasi
Divi Blo
Luas Berat Dosis
s k
(Ha) (ton) (ton/Ha)
1 T19 4,2 84 20
3 T33 10,3 206 20
3 T34 4,6 92 20
4 P38 29,3 1.123 40
5 N26 20,0 800 40
5 O25 11,8 473 40
5 O26 21,3 850 40
5 O27 14,7 587 40
Pada tabel di atas tampak bahwa aplikasi pupuk Urea maupun Fosfat tidak
mengikuti ketentuan MCAR tentang aplikasi janjang kosong.
5
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
Pada contoh di atas tampak bahwa selisih hari terlama terjadi pada aplikasi
janjang kosong yang sebelumnya dimaksudkan sebagai suplemen.
6
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
07
07-11-
07 Pengiriman tgl. 07/11/07 4 321,7
08-11-
07 Aplikasi tgl. 08/11/07 133 188,7
10-11-
07 Aplikasi tgl. 10/11/07 168,8 19,9
10-11-
07 Pengiriman tgl. 10/11/07 15 34,9
12-11-
07 Aplikasi tgl. 12/11/07 72,8 -37,9
*) Berdasarkan data monitoring kantor besar & divisi, dihitung berdasarkan sisa tumpukan
Jika dilihat pada data di atas tampak bahwa data pada tanggal 05/11/07
dan 12/11/07 tidak logis, karena bersaldo minus yang berarti janjang yang
diaplikasikan lebih banyak dari yang tersedia (sisa + dikirim). Hasil
kunjungan lapangan di blok O26/O27 pada tanggal 13/11/07 menunjukkan,
bahwa perhitungan aplikasi pada BKM berdasarkan Jumlah Pokok
Teraplikasi X 303 Kg/Pokok dimana angka 303 Kg/Pokok berdasarkan
Dosis per Ha / Pokok per Ha (40.000 Kg/132 Pokok).
Karena BKM adalah dasar perhitungan premi ecer janjang kosong, maka
kondisi di atas menyebabkan selisih yang cenderung lebih besar jumlah
yang diaplikasi (BKM) dibanding jumlah menurut timbangan
Saran :
Teknis aplikasi janjang kosong sebaiknya dilakukan sesuai ketentuannya.
Selama ini perubahan data personal karyawan pada program payroll tidak
disertai dengan bukti pendukung. Hal ini terlihat dari tidak adanya perubahan
pada data personal file sejak tahun 2005, meskipun terjadi perubahan status
karyawan selama tahun 2006 dan 2007. Berikut ini datanya :
7
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
1 Jemiyah WT
25030 4 K1 K1
4 Marliyah K
1 WT
26018 Muntofingatun 6 K1 K1
5 K
1 WT
26026 Nurul Barokah 4 K1 K1
6 K
1 WT
25024 Sarminah 5 K1 K1
7 K
1 WT
26024 Suliyani 3 K1 K1
8 K
1 WT
25022 Tuminah 6 K1 K1
9 K
2 WT
25034 Turiyah 6 K1 K1
0 K
2 WT
25020 Wasilah 6 K1 K1
1 K
2 WT
26016 Yekti Budi Asih 6 K2 K2
2 K
2 WT
26028 Soliyah 4 K2* K1
3 K
2
25035 Wahono 5 K2* K2 K1
4
*) Keterangan anak hanya pada KK namun tidak disertai data Akte/Surat Lahir
Adanya perubahan status karyawan pada no 13-24 tabel di atas dari tahun
2006 ke 2007 disebabkan adanya penyesuaian data program payroll bagi
pekerja wanita yang suaminya juga menjadi karyawan maka tanggungan anak
dicatatkan pada status suami pekerja. Sedang perubahan status pada 2006 ke
2007 pada no 1 hingga no 12 karena penyesuaian dengan status keluarga dari
karyawan tersebut.
Penjelasan dari pihak unit, bahwa perubahan status karyawan pada data
payroll hanya berdasarkan laporan lisan karyawan yang bersangkutan yang
dilaporkan ke kantor besar melalui kantor divisi. Praktek tersebut tidak sesuai
prosedur, karena setiap perubahan data karyawan pada program payroll
seharusnya disertai bukti pendukung yang otentik.
Saran :
Untuk kedepannya hal ini sebaiknya dilakukan sesuai prosedurnya.
Secara umum laporan Operations Internal Audit yang lalu telah ditindaklanjuti oleh pihak
operasional, kecuali :
Point 2.1.a Karyawan Tidak Bekerja Mendapat Upah Kutip Brondol &
Janjang Panen
Divis HK Absen
Rp
i C H1 H2 P1 S1
1 11 5 0 1 6 442.280
2 2 1 1 0 3 168.235
3 0 4 0 1 3 59.050
4 1 5 0 0 0 60.485
6 1 5 0 0 1 158.990
Total 15 20 1 2 13 889.040
8
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
Abdul Malik
Suyono
AL/SU/AMR/LS
9
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
EXECUTIVE SUMMARY
10
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
MEMORANDUM
Kepada : VPA
CC : Operations Internal Audit
Dari : CEO 6
No : 62/OIA/VI - SSRE/12/07
Tanggal : 31 Januari 2008
Hal : Laporan Operations Internal Audit
_________________________________________________________________________
Terlampir adalah Laporan Operations Internal Audit No.38/VI - SSRE/07 atas Seruyan
Estate. Harap diambil langkah-langkah perbaikan dan secara umum berikut ini komentar /
saran dari kami.
Teguh Patriawan
11
Laporan OIA No.38/VI - SSRE/07
MEMORANDUM
Kepada : VP FA
CC : Operations Internal Audit
Dari : CEO 6
No : 63/OIA/VI-SSRE/12/07
Tanggal : 31 Januari 2008
Hal : Laporan Operations Internal Audit
_________________________________________________________________________
Terlampir adalah Laporan Operations Internal Audit No.38/VI - SSRE/07 atas Seruyan
Estate. Harap diambil langkah-langkah perbaikan dan secara umum berikut ini komentar /
saran dari kami.
Teguh Patriawan
12