Bahayapenggunaanformalin
Bahayapenggunaanformalin
net/publication/340708201
Article in JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) · April 2020
DOI: 10.36339/je.v4i1.266
CITATIONS READS
0 2,403
3 authors:
Andi Akram
Universitas Muslim Indonesia
6 PUBLICATIONS 3 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Andi Akram on 25 July 2021.
Email: hasnidar.yasin@umi.ac.id
Abstract - Fishery products are one of the products that have very limited durability and perishable so that the community,
especially fishermen, preserve the product so that its freshness can last longer. One of the preservatives used is formalin,
although it is very dangerous to human health. Some food products that contain formalin include: fresh fish, salted fish, tofu,
wet noodles. Counseling on food safety needs to be continued widely to the public in various forms. This activity aims to
educate and train partner groups on: 1) the dangers of formaldehyde on health; 2) characteristics of formalin food ingredients;
3) how to detect formalin foods; 4) eliminate / reduce formaldehyde levels in food products; 5) safe preservatives. The
activities was carried out on February 7, 2019, in Desa Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. The target group is
fishermen and fisheries processors, as many as 23 people. The method used in service is counseling and training methods
through lectures, discussions, and practice/training. The extension activity was attended by Untia village chiefs, local
fisheries instructors, administrators of the All-Indonesian Fishermen Association (HNSI) and the target group. The activities
went on smoothly and the target group enthusiastically attended counseling and training, because the knowledge/skills were
needed to protect their families from the dangers of disease that could be caused by inappropriate use of formalin.
Pelaksanaan pemberian penyuluhan juga hadir Lurah Untia, perwakilan Dinas Kelautan
dilakukan dengan cara pemberian materi melalui dan Perikanan Kota Makassar, perwakilan pengurus
ceramah, dan pelatihan ipteks. Untuk kegiatan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)
pelatihan ipteks, dari setiap kelompok mitra dipilih provinsi Sulawesi Selatan.
5 (lima) orang untuk diberi pelatihan berupa Acara dibuka oleh Lurah Untia yang
penggunaan bahan pengawet makanan yang aman sekaligus memberikan kata sambutan. Selanjutnya
terhadap kesehatan, dan cara menghilangkan tim pengabdi memberikan ceramah atau
formalin pada bahan makanan. Untuk mengetahui penyuluhan dengan topik: (1) Bahaya penggunaan
efektivitas pelatihan dan pendampingan yang formalin sebagai bahan pengawet makanan,
dilakukan, sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan dampak penggunaan formalin terhadap kesehatan
diberikan pre-test dan post-test kepada peserta. manusia, dasar hukum penggunaan formalin,
Secara berurutan kegiatan dan evaluasi pandangan islam terhadap penggunaan formalin
program dilakukan sebagai berikut: sebagai bahan pengawet makanan; (2) Ciri-ciri
makanan berformalin; (3) Cara mendeteksi
Tahap Persiapan formalin pada makanan; (4) Cara
a) Persiapan kegiatan mencakup kegiatan menghilangkan/mengurangi formalin pada bahan
sosialisasi ke mitra dan pemerintah setempat makanan; (5) Beberapa bahan pengawet yang aman
tentang adanya program kegiatan pengabdian bagi kesehatan manusia.
yang akan dilakukan di Kelurahan Untia Penyuluhan dilakukan sedemikian rupa
Kecamatan Birinkanaya. sehingga tidak menggurui dan santai dengan
b) Menentukan satu orang sebagai koordinator bahasa-bahasa yang mudah dimengerti. Dalam
lapangan untuk memudahkan komunikasi penyuluhan ini juga tim menghindari istilah-istilah
selama kegiatan berlangsung. asing yang akan sulit dipahami oleh khalayak
c) Persiapan dan penyusunan bahan/modul sasaran. Selama proses penyampaian materi,
/materi pelatihan. khalayak sasaran bebas bertanya sewaktu-waktu
tanpa harus menunggu berakhirnya penjelasan
Tahap penyuluhan dan pelatihan teori. Suasana pelaksanaan pembukaan dan
a) Penyuluhan tentang keamanan pangan pemberian ceramah atau penyuluhan tampak pada
khususnya bahaya penggunaan bahan-bahan Gambar 5.
beracun (formalin) sebagai bahan pengawet
pada makanan
b) Pelatihan tentang penggunaan bahan pengawet
bahan makanan yang aman terhadap kesehatan
manusia
c) Pelatihan tentang cara-cara menghilangkan
formalin pada bahan makanan
Evaluasi kegiatan
a) Pada akhir program pelatihan, peserta secara
individu diwajibkan menggunakan bahan
pengawet yang aman terhadap kesehatan Gambar 5. Suasana pembukaan acara dan pemberian materi
b) Mitra yang dianggap berhasil dalam menyerap pengabdian
dan mentrasfer ilmu dan keterampilan yang
telah diberikan melalui program kegiatan ini Mengamati ciri-ciri makanan yang mengandung
diberikan penghargaan (reward). formalin.
Ada beberapa sampel bahan makanan yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN diperagakan yaitu ikan segar, ikan asin (kering),
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di tahu, dan mie basah. Adapun ciri-ciri bahan
Pondok Informasi Masyarakat Kelurahan Untia makanan yang berformalin dan tidak berformalin
Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Peserta disajikan pada tabel 2.
berasal dari nelayan yang tergabung dalam
Kelompok Nelayan “Abbulosibatang” dan ibu-ibu
pengolah hasil perikanan “Umbu Juku”, masing-
masing hadir sejumlah 10 dan 13 orang. Selain itu
Ciri-ciri
Bahan makanan
Berformalin Tidak berformalin
o Insang merah sedikit gelap, jika dipegang tidak o Insang berwarna merah darah terlihat segar. Ketika
terasa kenyal dipegang terasa sedikit kenyal dengan tekstur normal
o Ikan berformalin berbau aneh kayak bukan ikan o Ikan segar masih berbau amis yang khas, kalau ikan
o Tubuh ikan berformalin terlihat lebih bersih dan laut sedikit tercium bau garam sedangkan ikan tawar
terasa kaku, lebih susah dipotong dan mudah sekali berbau lumpur
Ikan segar
rusak teksturnya o segar bertekstur empuk yang mudah sekali dipotong
o Bertahan lama tanpa mengalami perubahan dan hasil potongan cantik
menampilan o Tidak bertahan lama
o Tidak dihinggapi lalat walaupun ditaruh di ruang o Dihinggapi banyak sekali lalat
terbuka
o Warnanya cerah dan terlihat lebih bersih o Warnanya kecoklatan
o Memiliki bentuk yang sangat bagus dan kenyal o Memiliki aroma khas dan tubuhnya cepat hancur
Ikan asin o Tidak akan dihinggapi lalat walaupun ditaruh di o Dihinggapi lalat
luar o Tidak dapat bertahan lama
o Sangat awet dapat bertahan lebih dari satu bulan
o Memiliki bentuk yang sangat bagus dan kenyal o Tidak kenyal
o Tekstur sangat halus, tak mudah hancur o Mudah hancur, jika ditekan
o Pada suhu 25° bisa tahan sampai 3 hari, di dalam o Tidak bertahan lama
Tahu
pendingin tahan hingga 2 minggu o Bau khas kedelai
o Bau cukup menyengat serta aroma khas kedelai
sudah tidak begitu terasa lagi
o Baunya sedikit menyengat o Baunya tidak menyengat
o Pada suhu ±25° (suhu kamar) bisa tahan hingga 2 o Tidak bertahan lama
hari o Mie tidak mengkilap, tidak kenyal (mudah putus)
Mie basah o sedangkan bila disimpan di dalam pendingan o
(suhu 10°) bisa awet hingga lebih dari 15 hari
o Mie nampak mengkilap seperti dilumuri minyak,
tidak lengket dan sangat kenyal (tak mudah putus)
Suasana peserta pada saat mengamati ciri- dibiarkan ± 5 menit; (4) Formalin positif jika
ciri bahan makanan yang berformalin dengan yang terbentuk warna ungu kebiruan. Dari empat macam
tidak berformalin ditunjukkan pada Gambar 6. bahan yang diperagakan maka yang positif
mengandung formalin adalah ikan segar (Tabel 3).
Suasana peragaan test formalin pada bahan
makanan tampak pada Gambar 7.
keterampilan tersebut sangat dibutuhkan untuk [3]. Anonim 2009. Gerebek Pabrik Tahu
melindungi keluarganya dari bahaya penyakit yang Berformalin. (online), (http://www.jawapos.
dapat ditimbulkan oleh penggunaan formalin yang co.id. (diakses 13 Oktober 2019).
tidak tepat. [4]. Kompasiana 2016. Masih Ada Ikan
Berformalin Selengkapnya: http://www.
Saran kompasiana.com/lhapiye/masih-ada-ikan-
Sosialisasi tentang keamanan pangan berformalin_56c32d22917a61a50a6de54a.
sangat dibutuhkan masyarakat karena masih banyak [5]. Raihan, C. F. 2003. Pengaruh Waktu
dari mereka yang belum faham bahaya yang Perendaman terhadap Serapan Formalin dan
mengancam ketika bahan makanan yang Proses Deformalinisasi Ikan Asin Jambal
dikonsumsi menggunakan bahan yang berbahaya. Hasil Proses Penggaraman Kering. Skripsi
Oleh karena itu penyuluhan yang serupa perlu tidak diterbitkan. Surabaya: Jurusan Kimia
disebarluaskan. FMIPA ITS.
[6]. Sukesi, Humas/rin. 2006. Cara Baru Kurangi
DAFTAR PUSTAKA Kadar Formalin. Kimia ITS, (Online),
[1]. Singgih, H. 2013. Uji kandungan formalin (http://www.its.ac.id, diakses 9 Januari 2019).
uji kandungan formalin pada ikan asin [7]. Kartikaningsih, H. 2008. Pengaruh paparan
menggunakan sensor warna dengan bantuan berulang ikan berformalin terhadap
FMR (Formalin Main Reagent). Jurnal kerusakan hati dan ginjal mencit (Mus
ELTEK, 11(1): 55-70. musculus) sebagai media pembelajaran
[2]. Mahdi C dan Mubarrak SA. 2008. Formalin, keamanan pangan. Disertasi tidak diterbitkan.
Borak dan Pewarna Rhodamin padaProduk Malang: PSSJ Pendidikan Biologi
Perikanan dengan Metode Spot test. Berkala Pascasarjana UM.
Ilmiah Perikanan. Vol.3, Universitas
Brawijaya.