Kelvin Pratama Putra - Proposal Penelitian - Metodologi Penelitian Akuntansi
Kelvin Pratama Putra - Proposal Penelitian - Metodologi Penelitian Akuntansi
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2023
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 3
1.3 Fokus Penelitian ............................................................................................................................ 3
1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................................................................... 4
1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................................... 6
2.1 landasan Teori ............................................................................................................................... 6
2.2 Standar Akuntansi Pemerintah ...................................................................................................... 7
2.3 Akuntansi Basis Akrual ................................................................................................................. 7
2.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah .......................................................................... 7
2.5 Pengaruh Penerapan SAP Berbasis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah ................................................................................................................................................. 8
2.5.1 Peningkatan Transparansi ...................................................................................................... 8
2.5.2 Peningkatan Akurasi .............................................................................................................. 8
2.6 Studi Kasus Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Yogyakarta ................................................ 8
2.6.1 Konteks Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman ................................................................... 8
2.6.2 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual di Kabupaten Sleman................ 8
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu : ............................................................................................... 9
2.7 Sinergi Antara SAP Berbasis Akrual dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah....... 10
2.7.1 Peningkatan Transparansi .................................................................................................... 10
2.7.2 Peningkatan Akurasi ............................................................................................................ 10
2.7.3 Peningkatan Relevansi ......................................................................................................... 10
2.7.4 Peningkatan Keterbandingan ............................................................................................... 10
2.8 Kesimpulan ................................................................................................................................. 11
BAB III ................................................................................................................................................. 13
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................................ 13
3.1 Desain Penelitian ........................................................................................................................ 13
3.2 Sampel Penelitian........................................................................................................................ 13
3.3 Variabel Penelitian ...................................................................................................................... 14
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................................... 14
3.5 Analisis Data ............................................................................................................................... 15
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................................................... 16
ii
3.6.1 Pengujian Data Model Pengukuran...................................................................................... 16
3.6.2 Pengujian Model Struktural ................................................................................................. 17
3.7 Implikasi dan Interpretasi Hasil .................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 20
iii
Analisis Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Yogyakarta tahun 2022)
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh penerapan SAPBA terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah, diharapkan dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan
kualitas pengelolaan keuangan di daerah Kabupaten Sleman.
Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab penting dalam mengelola sumber daya keuangan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencapai tujuan pembangunan. Laporan keuangan yang
berkualitas dan dapat dipercaya menjadi alat penting dalam memantau dan mengevaluasi kinerja
keuangan pemerintah daerah. Laporan keuangan yang baik akan memberikan informasi yang relevan,
andal, dan transparan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, serta arus kas pemerintah daerah.
Namun, masih terdapat beberapa tantangan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah
di Kabupaten Sleman. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi antara lain:
1. Konvergensi ke Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual: Penerapan SAPBA di Kabupaten
Sleman mungkin menghadapi kendala dalam mengubah sistem dan proses akuntansi yang berbasis
kas menjadi berbasis akrual. Hal ini memerlukan pemahaman yang baik dan perubahan kebijakan
serta praktik akuntansi yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
2. Kompleksitas Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi pemerintah memiliki kompleksitas yang berbeda
dengan akuntansi sektor swasta. Hal ini termasuk pengakuan pendapatan dan pengeluaran, aset dan
kewajiban, serta pengukuran kinerja yang sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi pemerintah.
Pemerintah daerah perlu memahami dan mengimplementasikan dengan benar standar akuntansi yang
relevan.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Tingkat kemampuan dan pemahaman sumber daya manusia
(SDM) di bidang akuntansi pemerintah dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Pemerintah
daerah perlu memastikan bahwa staf akuntansi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
memadai dalam menerapkan SAPBA dengan benar.
4. Pengawasan dan Audit Eksternal: Proses pengawasan dan audit eksternal terhadap laporan
keuangan pemerintah daerah penting untuk memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang
berlaku dan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Tingkat efektivitas dan independensi
pengawasan serta audit eksternal dapat memengaruhi kualitas laporan keuangan.
Dalam konteks tersebut, penelitian ini akan mengkaji pengaruh penerapan SAPBA terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Sleman. Diharapkan bahwa hasil
penelitian ini akan memberikan masukan berharga bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki
kebijakan dan praktik akuntansi yang relevan, meningkatkan kualitas laporan keuangan, serta
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten
Sleman.
Dengan memahami dampak dari penerapan SAPBA terhadap kualitas laporan keuangan,
pemerintah daerah dapat mengidentifikasi area-area yang perlu perhatian lebih dalam rangka
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Sleman. Beberapa langkah
yang dapat diambil meliputi:
1. Peningkatan pemahaman dan implementasi SAPBA: Pemerintah daerah perlu memberikan
pelatihan dan pendidikan kepada staf akuntansi tentang konsep, prinsip, dan prosedur yang terkait
dengan penerapan SAPBA. Hal ini akan membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang
standar akuntansi pemerintah dan memastikan bahwa proses akuntansi yang dijalankan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
2. Pengembangan kebijakan dan pedoman yang jelas: Pemerintah daerah perlu mengembangkan
kebijakan dan pedoman yang jelas mengenai penerapan SAPBA. Hal ini mencakup prosedur
pelaporan, pengakuan dan pengukuran transaksi, serta pengelolaan aset dan kewajiban. Dengan
2
adanya kebijakan dan pedoman yang jelas, diharapkan akan tercipta konsistensi dalam penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah.
3. Penyediaan sumber daya manusia yang kompeten: Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa staf
akuntansi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam menerapkan SAPBA. Dalam
hal ini, dapat dilakukan perekrutan pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman
yang relevan, serta memberikan pelatihan dan pengembangan kontinu kepada staf akuntansi untuk
meningkatkan kemampuan mereka dalam menerapkan standar akuntansi yang berlaku.
4. Penguatan pengawasan dan audit eksternal: Proses pengawasan dan audit eksternal terhadap
laporan keuangan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap standar
akuntansi yang berlaku dan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Pemerintah daerah perlu
menjalin kerjasama yang baik dengan auditor eksternal dan memastikan bahwa hasil audit dan
rekomendasi yang diberikan diimplementasikan dengan baik.
5. Kesadaran dan partisipasi aktif pemangku kepentingan: Pemerintah daerah perlu melibatkan
pemangku kepentingan eksternal, seperti masyarakat, investor, dan kreditor, dalam proses penyusunan
dan penilaian laporan keuangan. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan informasi keuangan yang
jelas, komunikasi yang terbuka, dan partisipasi dalam forum-forum diskusi terkait laporan keuangan
pemerintah daerah.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penerapan SAPBA dapat berdampak positif terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Sleman. Kualitas laporan keuangan yang
baik akan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan masyarakat terhadap
pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
3
4. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat: Penelitian juga dapat melihat faktor-faktor yang
menjadi pendukung atau penghambat dalam penerapan SAP berbasis akrual dan pengaruhnya
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Faktor-faktor tersebut dapat berupa kesadaran
manajemen, kapasitas sumber daya manusia, dukungan teknologi, regulasi, dan faktor-faktor
lingkungan eksternal.
4
- Mengembangkan keterampilan penelitian dan analisis data.
- Menginspirasi untuk melakukan penelitian atau studi lanjutan dalam bidang akuntansi pemerintah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Teori Entitas
Menurut teori entitas (entity theory), organisasi dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan
ekonomi yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari
pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana ke dalam organisasi (Paton dan Littleton, 1970; dalam
Suwardjono, 2010). Dengan demikian organisasi menjadi kesatuan pelapor (reporting entity) yang
bertanggung jawab kepada pemilik. Media pertanggungjawaban yang digunakan adalah laporan
keuangan. Implikasinya, laporan keuangan entitas dianggap sebagai pengganti kepemilikan, karena
sistem pengendalian dan pengelolaan terhadap modal terpisah dari pemilik (IASB, 2008). Dengan
demikian, laporan keuangan menjadi dasar penilaian atas pertanggungjawaban pengelolaan sumber
daya suatu entitas. Dalam konteks pertanggungjawaban, audit menjadi suatu kebutuhan dan penting
ketika pemilik sumber daya mempekerjakan pihak lain untuk mengelola sumber daya mereka
(Messier, 2016). Dalam perspektif sektor publik, unit pemerintahan merupakan entitas pelaporan yang
tidak hanya wajib menyelenggarakan akuntansi tetapi juga wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan (UU 1/2004). Oleh karena itu, tujuan umum
pelaporan keuangan sektor publik adalah untuk menyampaikan akuntabilitas pengelolaan sumber
daya yang dipercayakan kepada pemerintah sebagai entitas sektor publik dan untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Agar memenuhi prinsip akuntabilitas dan
6
transparansi, laporan keuangan pemerintah harus disampaikan secara tepat waktu dan disusundengan
mengikuti standar akuntansi pemerintahan. Untuk memberikan jaminan (assurance) bahwa laporan
keuangan pemerintah disajikan secara wajar dari seluruh aspek material sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan, maka laporan keuangan pemerintah harus diperiksa oleh pihak eksternal
yang independen. Hal itu disebabkan karena audit eksternal memiliki peran sentral dalam
menciptakan good governance dan mendukung pelaporan keuangan yang transparan (Ashbaugh dan
Warfield, 2003 dalam Palmer, 2008).
7
2.5 Pengaruh Penerapan SAP Berbasis Akrual terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Penerapan SAP Berbasis Akrual diharapkan memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa
penerapan SAP Berbasis Akrual dapat meningkatkan transparansi, akurasi, dan relevansi informasi
keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan pemerintah daerah.
8
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu :
9
2.7 Sinergi Antara SAP Berbasis Akrual dan Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah.
Dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Penerapan SAP Berbasis Akrual meningkatkan transparansi, akurasi, dan relevansi
informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan. Selain itu, penelitian terdahulu juga
menunjukkan bahwa penerapan SAP Berbasis Akrual dapat meningkatkan aspek keandalan,
keterwakilan, dan keterbandingan laporan keuangan pemerintah daerah.
Dalam konteks Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, studi kasus yang akan
dilakukan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh
penerapan SAP Berbasis Akrual terhadap kualitas laporan keuangan. Dengan mempertimbangkan
pengalaman dan karakteristik Kabupaten Sleman, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan yang berharga bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas laporan
keuangan mereka melalui penerapan SAP Berbasis Akrual. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Berbasis Akrual memiliki sinergi yang kuat dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Berikut ini adalah beberapa poin yang menjelaskan lebih detail tentang sinergi tersebut:
10
antara pemerintah daerah satu dengan yang lain. Dengan adanya keterbandingan yang lebih baik,
dapat diidentifikasi praktik terbaik dan peluang untuk perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Selain itu, peningkatan keterbandingan juga memfasilitasi proses evaluasi dan pengawasan yang
lebih efektif terhadap pelaksanaan anggaran dan kebijakan keuangan pemerintah daerah.
Perbandingan kinerja keuangan antara pemerintah daerah dengan standar atau target yang telah
ditetapkan dapat memberikan masukan yang berharga dalam mengidentifikasi potensi perbaikan,
penyimpangan, atau ketidakseimbangan dalam penggunaan sumber daya keuangan.
11
Untuk melengkapi studi ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian yang tepat, seperti
penelitian kuantitatif, dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang relevan. Data
primer dapat diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait di Pemerintah Daerah Kabupaten
Sleman, sedangkan data sekunder dapat diperoleh melalui laporan keuangan pemerintah daerah,
peraturan perundang-undangan terkait, dan literatur terkait. Analisis data akan dilakukan
menggunakan teknik statistik yang sesuai untuk menguji hipotesis dan memperoleh hasil yang dapat
diandalkan.
Dengan melakukan studi ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang
pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah, khususnya di Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi pemerintah daerah
dalam meningkatkan pengelolaan keuangan dan akuntabilitas publik, serta memberikan kontribusi
pada pengembangan teori dan praktik akuntansi pemerintah daerah yang lebih baik di masa
mendatang.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur hubungan antara penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual (SAPBA) dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Sleman. Desain penelitian korelasional digunakan untuk menentukan sejauh mana hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen.
1. Pendekatan Kuantitatif:
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menganalisis
data numerik secara objektif. Pendekatan ini akan memungkinkan peneliti untuk menggunakan
statistik dan metode analisis data yang tepat untuk menguji hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.
2. Desain Penelitian Korelasional:
Desain penelitian korelasional digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel
independen (penerapan SAPBA) dan variabel dependen (kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah). Dalam desain korelasional, peneliti tidak memanipulasi variabel independen, namun hanya
mengamati dan mengukur hubungannya dengan variabel dependen.
13
Pemilihan sampel yang tepat dan representatif akan membantu dalam mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan dapat diandalkan. Selanjutnya, data dari sampel tersebut akan digunakan dalam
analisis regresi linier untuk menguji hubungan antara penerapan SAPBA dan kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah Kabupaten Sleman.
14
1. Studi Dokumen:
Pada tahap ini, peneliti akan mengumpulkan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Sleman tahun 2022. Laporan keuangan ini akan menjadi sumber data utama dalam penelitian ini.
Dokumen yang akan dikumpulkan meliputi Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Rugi, dan
catatan-catatan lain yang terkait dengan laporan keuangan. Peneliti akan memeriksa laporan keuangan
tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan variabel penelitian, seperti penggunaan
metode akrual dalam mencatat transaksi keuangan.
2. Analisis Laporan Keuangan:
Pada tahap ini, peneliti akan menganalisis laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Sleman tahun 2022. Analisis ini akan melibatkan evaluasi terhadap kualitas laporan keuangan dengan
menggunakan kriteria-kriteria yang relevan. Kriteria tersebut mungkin meliputi akurasi,
keterbandingan, keterbacaan, transparansi, dan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan. Peneliti akan menggunakan pengetahuan dan pemahaman tentang SAPBA serta prinsip-
prinsip akuntansi untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan tersebut telah memenuhi standar yang
diharapkan.
Selama proses pengumpulan data, peneliti akan memastikan bahwa data yang dikumpulkan
berasal dari sumber yang sah dan valid. Keabsahan data akan diperiksa dengan memeriksa konsistensi
dan akurasi informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Jika terdapat ketidaksesuaian atau
ketidakpastian, peneliti akan mencoba untuk memperoleh klarifikasi tambahan dari pihak terkait,
seperti pejabat atau staf yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan.
Dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang mencakup studi dokumen dan analisis
laporan keuangan, peneliti dapat mengumpulkan informasi yang relevan dan valid untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Data tersebut akan digunakan dalam analisis regresi linier untuk menguji
pengaruh penerapan SAPBA terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Sleman.
15
Selama analisis, akan dilakukan pengujian statistik untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa nilai koefisien
regresi, nilai p-value, dan interval kepercayaan. Jika p-value kurang dari tingkat signifikansi yang
ditetapkan (misalnya, α=0,05), maka dapat disimpulkan bahwa penerapan SAPBA memiliki pengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Sleman.
Selain itu, analisis regresi linier juga akan memberikan informasi tentang arah dan kekuatan
hubungan antara variabel independen dan dependen. Koefisien regresi akan mengindikasikan
seberapa banyak perubahan dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan dalam
variabel independen. Selain itu, analisis regresi juga dapat menghasilkan nilai R-squared, yang
merupakan ukuran sejauh mana variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen dan variabel kontrol yang ada dalam model.
16
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi dan keandalan alat pengukuran yang
digunakan dalam penelitian. Dalam konteks penelitian ini, reliabilitas alat pengukuran penerapan
SAPBA dan kualitas laporan keuangan akan diuji.
Salah satu metode yang umum digunakan untuk menguji reliabilitas adalah analisis Cronbach's
alpha. Nilai Cronbach's alpha yang tinggi menunjukkan bahwa alat pengukuran memiliki tingkat
konsistensi dan keandalan yang tinggi. Jika hasil analisis Cronbach's alpha menunjukkan nilai di atas
ambang batas reliabilitas (biasanya 0,7), maka alat pengukuran tersebut dianggap reliabel dan dapat
dipercaya untuk mengukur variabel yang diinginkan.
17
3. Hitung jumlah variasi yang tidak dijelaskan oleh model (Residual Sum of Squares, RSS):
RSS = Σ (Yi - Ŷi)²
Di mana Yi adalah nilai aktual dari variabel dependen, dan Ŷi adalah nilai prediksi dari variabel
dependen berdasarkan model regresi.
4. Hitung R-squared:
R-squared = 1 - (RSS / TSS)
Interpretasi R-squared:
Nilai R-squared yang lebih tinggi menunjukkan bahwa model regresi mampu menjelaskan lebih
banyak variasi dalam variabel dependen. Jika R-squared mendekati 1, maka model tersebut memiliki
kemampuan yang baik dalam menjelaskan variasi dan memberikan prediksi yang akurat. Namun, jika
R-squared mendekati 0, itu berarti model tersebut tidak efektif dalam menjelaskan variasi dan
mungkin perlu diperbaiki atau tambahan variabel-variabel yang relevan. Pastikan untuk
menginterpretasikan nilai R-squared dengan hati-hati dan selalu pertimbangkan konteks penelitian
serta sumber daya yang tersedia untuk penelitian.
3.6.2.2 Uji t Statistik
Uji t statistik digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi dari variabel independen
(penerapan SAPBA) terhadap variabel dependen (kualitas laporan keuangan). Pengujian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah pengaruh penerapan SAPBA terhadap kualitas laporan keuangan adalah
signifikan secara statistik.
Dalam analisis regresi linier, nilai t statistik dan p-value dari koefisien regresi akan digunakan
untuk menguji signifikansi. Jika nilai p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan
(biasanya 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa penerapan SAPBA memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
18
2. Interpretasi Hasil:
a. Koefisien Regresi: Hasil analisis regresi linier akan menghasilkan koefisien regresi yang
mengindikasikan arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (penerapan SAPBA) dan
variabel dependen (kualitas laporan keuangan). Jika koefisien regresi positif dan signifikan, maka
dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat penerapan SAPBA, semakin tinggi pula kualitas
laporan keuangan.
b. Nilai Signifikansi: Hasil analisis statistik juga akan memberikan nilai signifikansi yang
mengindikasikan apakah hubungan antara penerapan SAPBA dan kualitas laporan keuangan secara
statistik signifikan atau tidak. Jika nilai signifikansi (p-value) kurang dari tingkat signifikansi yang
ditentukan (biasanya 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara penerapan SAPBA dan
kualitas laporan keuangan adalah signifikan secara statistik.
c. Nilai R-squared: Nilai R-squared menunjukkan seberapa besar variabilitas kualitas laporan
keuangan yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dan variabel kontrol yang ada dalam model
regresi. Jika nilai R-squared tinggi, misalnya 0,70, maka dapat diinterpretasikan bahwa sekitar 70%
variasi kualitas laporan keuangan dapat dijelaskan oleh penerapan SAPBA dan variabel kontrol yang
digunakan dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan SAPBA dan variabel kontrol
secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan dalam menjelaskan variasi kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah Kabupaten Sleman.
d. Interpretasi Variabel Kontrol: Selain variabel independen, variabel kontrol yang digunakan dalam
penelitian ini juga akan diinterpretasikan. Misalnya, jika variabel kontrol seperti ukuran pemerintah
daerah, tingkat pendapatan daerah, dan tingkat kemampuan SDM di bidang akuntansi memiliki
koefisien regresi yang signifikan, maka hal tersebut menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut juga
mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Interpretasi ini memberikan pemahaman lebih lanjut
tentang faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas laporan keuangan selain penerapan
SAPBA.
e. Analisis Hubungan: Selain menginterpretasikan hasil regresi linier secara individu, peneliti juga
akan menganalisis hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan
mempertimbangkan variabel kontrol yang relevan. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat
signifikansi koefisien regresi, arah hubungan (positif atau negatif), serta kekuatan hubungan yang
diindikasikan oleh nilai koefisien regresi.
f. Implikasi Kontekstual: Selain interpretasi statistik, hasil penelitian ini juga perlu dilihat dalam
konteks pemerintah daerah Kabupaten Sleman secara keseluruhan. Implikasi kontekstual dapat
melibatkan pemahaman lebih lanjut tentang situasi dan kondisi spesifik yang dapat memengaruhi
hubungan antara penerapan SAPBA dan kualitas laporan keuangan. Misalnya, faktor-faktor eksternal
seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, atau karakteristik pemerintah daerah Kabupaten
Sleman dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hasil penelitian.
Dengan melakukan interpretasi yang teliti terhadap hasil penelitian, peneliti dapat mengambil
kesimpulan yang kuat mengenai hubungan antara penerapan SAPBA dan kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah Kabupaten Sleman. Implikasi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk pengembangan kebijakan dan praktik akuntansi pemerintah yang lebih baik dalam upaya
meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan pengelolaan keuangan yang lebih efektif di pemerintah
daerah Kabupaten Sleman.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anita Sari, Arnida Wahyuni L. (2022). Analisis Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual dan Kinerja SDM terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Studi Kasus Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara. Jurnal akuntansi dan
keuangan Universitas Jambi, Vol. 7 no 2
Boediono. "The Implementation of Accrual Accounting in Local Governments in Indonesia:
Challenges and Implications." Indonesian Journal of Government and Politics, 2020. DOI:
10.22146/ijg.39921
Budhi Purwanto Jati. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
Terhadap terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Akademi Akuntansi
YKPN Yogyakarta.
Departemen Keuangan Republik Indonesia. (2010). Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual.
Jakarta: Pusat Pengembangan Akuntansi Keuangan Negara.
Dwi Martani, dkk. "The Effect of Accrual-Based Government Accounting on Financial Accountability
in Local Government." International Journal of Scientific and Research Publications, 2018.
DOI: 10.29322/IJSRP.8.7.2018.p7932
Dandi Trismiko. (2016). Implementasi Akuntansi Berbasis Aktual pada Pemerintah Daerah. Studi
Kasus DPKAD Kabupaten Sleman Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam Indonesia.
Fadlilah, N. (2020). Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Syariah Terhadap
Laporan Keuangan di Pemerintah Kabupaten Sleman. Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Entrepreneurship, 6(2), 43-56.
Kurniawati, D., & Nurhaeni, I. D. (2018). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan
Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal
Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 5(1), 40-51.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2022.
M. Akhsanul In'am, dkk. "The Role of Accrual Accounting in Increasing Transparency and
Accountability in Indonesian Local Governments." International Journal of Economics,
Commerce, and Management, 2017. DOI: 10.18843/ijecm/v6i5(1)/01
Mardiasmo. (2017). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.
Mahmudi. 2016. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yokyakarta : Penerbit Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen ykpn
Moleong, L.J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nonik Dwi Susanti. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Batu.
Permendagri. (2014). Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Suharto, E. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) terhadap Kualitas
Laporan Keuangan pada Pemerintah Daerah di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan, 7(2), 127-141.
20
Siti Mawaddah, dkk. "The Impact of Accrual Basis Government Accounting on the Quality of Local
Government Financial Reports in Indonesia." International Journal of Scientific and
Technology Research, 2019. DOI: 10.5281/zenodo.3403365
Rusdi Abdul Karim. (2020). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
Terhadap terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Akademi Akuntansi
Universitas Ichsan Gorontalo. Volume 17 nomor 3 hal.381 - 392
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach.
Chichester, UK: John Wiley & Sons Ltd.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Wahyu Wibowo, dkk. "The Impact of Accrual Basis Implementation on Local Government Financial
Reporting Quality: An Empirical Study in Indonesia." Journal of Accounting and Investment,
2020. DOI: 10.18196/jai.161050
21