MKI
MKI
Di susun Kel 6:
Adi Saputra 21742001
M Yusuf Muzamil 21742021
M Agil Wisnu S 21742023
Riska Dwi Maharani 21742030
• klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ praklinik (pada hewan) dan klinik (pada
manusia).
• telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
• Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.
Permasalahan penyakit infeksi bakterial dapat teratasi dengan manajemen kesehatan ikan
melalui usaha pengendalian penyebaran infeksi. Pengendalian yang biasa dilakukan yaitu
dengan pemberian obat atau antibakteri seperti bahan-bahan antibiotik melalui kegiatan
pencegahan dan pengobatan, sedangkan upaya pengendalian belum banyak digunakan untuk
mengatasi permasalahan penyakit pada kegiatan budidaya. Penggunaan fitofarmaka di
Indonesia telah lama digunakan karena melimpahnya potensi antimikroba dari bahan alam
yang lebih aman, memiliki fungsi dan aktivitas yang tidak kalah dari antibiotika. Obat-obatan
dari bahan tanaman sudah mulai banyak digunakan seperti temulawak, daun jambu biji,
sambiloto, mengkudu, bawang putih, dan tanaman lainnya (Dewoto, 2007; Pandey et al.,
2012).
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo : Ostariophysi
Family : Claridae
Ikan lele mempunyai organ insang tambahan yang memungkinkan ikan ini mengambil
oksigen pernapasan nya dari udara di luar air. Karena itu ikan lele tahan hidup di perairan yang
air nya mengandung sedikit oksigen. Ikan lele ini relative tahan terhadap pencemaran bahan –
bahan organic. Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukita yang
tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidup nya terlalu dingin, missal nya di bawah 20 c,
pertumbuhan nya agak lambat.
Keunggulan ikan lele dibandingkan dari produk hewan lainnya adalah lebih kaya akan
leusin dan lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan
untuk menunjang pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin
berguna juga untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Sedangkan lisin merupakan
salah satu dari 9 (sembilan) asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perbaikan jaringan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting dan dibutuhkan sekali
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak (Zaki, 2009).
Habitat lele adalah perairan air tawar seperti sungai dengan arus tidak deras,
kolam,danau atau rawa. Dengan organ pernafasan tambahan didepan insangnya, lele dapat
memperoleh oksigen langsung dari udara. Karena itulah lele mampu hidup di perairan yang
beroksigen rendah. Lele tidak cocok dengan daerah tinggi (700 mdpl) dan tumbuh lambat pada
suhu dibawah 200C. Ikan lele bisa hidup di dataran rendah maupun di daerah yang tingginya
maksimal 700 mdpl. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%. Tanah
yang cocok untuk kolam pemeliharaan yaitu jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, dan
subur. Lahan yang cocok umtuk digunakan budidaya ian lele dapat berupa: sawah, pecomberan,
kolam di pekarangan, dan blumbang. Ikan ini adalah ikan yang hidup di air tawar, ia bersifat
nokturnal artinya ia aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang gelap. Siang hari,
ikan lele ini lebih memilih berdiam di lubang-lubang atau tempat-tempat yang tenang (Suyanto,
dalam Wibowo, 2011).
Kadar pH yang baik untuk ikan lele adalah 6 sampai 8 jika kurang dari 5 itu akan sangat
buruk bagi ikan lele karena bisa menyebabkan penggumpalan lendir pada insang, sedangkan
pH diatas 8 dapat menyebabkan nafsu makan ikan lele berkurang.
Ikan lele dapat bertahan pada suhu minimum 200C, dan dengan suhu optimal antara
25-280C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan suhu antara 26- 300C dan untuk
pemijahannya antara 24-280C. Air kolam budidaya sebaiknya memenuhi kriteria fisika-kimia
diantaranya, mempunyai pH6, 5-9; kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100 ppm dan
optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30-60 cm; yang di butuhkan O2
optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk
yang burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,2 9-157, 56
mg/liter. Daerah dataran rendah ikan ini dapat hidup dengan baik. Pertumbuhan lele akan
melambat pada lingkunga hidup yang memiliki suhu yang terlalu dingin dan pada daerah diatas
700 meter pertumbuhan ikan ini tidak begitu baik. Perairan bersih ikan ini akan tumbuh dengan
baik jika di pelihara dengan baik (Wartono, 2011).
2.2 Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk
jadinya telah di standarisasi. Fitofarmaka atau obat herbal adalah obat alamiah yang
bahan bakunya disarikan dari tanaman untuk digunakan dalam pengobatan
(Anonimous, 2004). Terdapat lebih kurang 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi dan
sekitar 54% diantaranya terdapat di hutan-hutan tropika. Namun hanya sekitar 0,3%
dari jumlah tumbuhan tersebut yang telah diselidiki manfaatnya oleh peneliti. Sebagai
negara yang beriklim tropis, hutan tropika Indonesia sangat potensial dikembangkan
sebagai sumber obat herbal (Inayah dan Ernayenti, 2007).
Fitofarmaka memiliki kelebihan karena murah, mudah didapat, aman dan
efektif sehingga telah lama dimanfaatkan sebagai obat manusia, tetapi belum banyak
digunakan dalam pengelolaan kesehatan ikan. Kunyit Curcuma longa merupakan salah
satu jenis tanaman temu-temuan yang memiliki banyak sekali manfaat termasuk
antibakteri, bagian dari kunyit yang seringkali dimanfaatkan yaitu bagian rimpangnya
(Musa et al., 2008).. Pemanfaatan kunyit baik sebagai antibakteri maupun penambah
nafsu makan telah diujikan pada beberapa hewan uji, sehingga upaya pengendalian
infeksi bakteri E. tarda terhadap ikan lele menggunakan ekstrak kunyit perlu diuji lebih
lanjut terkait efektivitasnya dalam kegiatan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji penambahan ekstrak kunyit pada pakan melalui metode pencegahan,
pengobatan serta pengendalian dan menggunakan dosis berbeda terhadap infeksi
bakteri E. tarda pada ikan lele.
2.3.4 Manfaat dan tujuan pengecekan darah terhadap status Kesehatan ikan
Ikan yang kondisi sakit dapat diidentifikasi secara dini berdasarkan parameter
darah, kondisi ikan sakit pada ikan baik yang terjadi karena penyakit atau karena
kondisi lingkungan. Dapat dilihat dari darah berdasarkan nilai hematokrit, kadar
hemoglobin, dengan jumlah sel darah merah dan jumlah sel darah putih. Parameter
darah dapat digunakan sebagai indicator tingkat keparahan suatu penyakit.
Sehingga penting dalam pengecekan darah bagi Kesehatan ikan agar mengetahui
penyakit yang menyerang pada tubuh ikan dari pengecekan darah dapat mengetahui
berapa banyak sel darah merah yang ada di organ ikan serta banyak nya sel darah
putih yang mengalir pada ikan, jika leukosit meningkat pada ikan maka pertahanan
tubuh ikan menurun.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Kamis, 06 april 2023
Tempat : Laboratorium B Perikanan Politeknik Negeri Lampung
no Ikan ke bobot
1 Ikan ke 1 4,3 gr
2 Ikan ke 2 2,8 gr
3 Ikan ke 3 2,5 gr
4 Ikan ke 4 4 gr
5 Ikan ke 5 4 gr
6 Ikan ke 6 4 gr
7 Ikan ke 7 3 gr
8 Ikan ke 8 2 gr
9 Ikan ke 9 4 gr
10 Ikan ke 10 2 gr
no Ikan ke Panjang
1 Ikan ke 1 11cm
2 Ikan ke 2 12cm
3 Ikan ke 3 11cm
4 Ikan ke 4 9cm
5 Ikan ke 5 9cm
6 Ikan ke 6 11cm
7 Ikan ke 7 10cm
8 Ikan ke 8 10cm
9 Ikan ke 9 10cm
10 Ikan ke 10 9cm
4.1.2 SR
Survival rate merupakan presentase perbandingan antara jumlah organisme yang hidup
pad akhir periode pemeliharaan dengan jumlah organisme yang hidup pada awal periode
pemeliharaan .SR=(nt/no)x100%
SR=(4/10)x100
%SR=0,4x100%
SR=0,4
Kualitas air dapat diartikan sebagai kondisi kualitatif yang dicerminkan oleh kategori,
parameter: organik, anorganik, fisik, biologik, radiologik dalam hubungannyna dengan
kehiduan. dan perairan tertentu, makin tinggi pula derajat kualitas lingkunganperairan tersebut
dan sebaliknya.
min Do ph
1 6,4mg/l 6,2
2 6,4mg/l 6,2
3 6,3mg/l 6,4
4.2Sel darah
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kunyit merupakan salah satu jenis tanaman temu-temuan yang memiliki banyak sekali
manfaat termasuk antibakteri, bagian dari kunyit yang seringkali dimanfaatkan yaitu
bagian rimpangnya, pengujian tersebut bertujuan untuk menguji penambahan ekstrak
kunyit pada pakan melalui metode pencegahan, pengobatan serta pengendalian dan
menggunakan dosis berbeda terhadap perlakuan yang di lakukan.
5.2 Saran
Mahasiswa mampu melakukan pengecekan sel darah merah dan sel darah putih dengan
menggukanan alat praktikum yang lengkap serta mahasiswa mampu memahami cara
perhitungan jumlah sel darah dengan diberikan penjelasan yang sesuai.