Laporan Seni Budaya
Laporan Seni Budaya
Disusun oleh :
Fitri Ananda Dwi Hasan
Kelas : XII IPA 1
Disini saya akan membahas sedikit kegiatan dan stand yang ada di
pameran ini. Pameran ini berlangsung selama kurang lebih 2 pekan
yang mana terhitung mulai dari tanggal 4 februari sampai dengan
tanggal 15 februari 2023. Namun sebelum itu dilakukan terlebih
dahulu acara pembukaan pameran yang dipimpin langsung oleh
Bapak Bupati banggai Ir. H. Amirudin Tamoreka dan para petinggi
lainnya.
Berikut beberapa contoh stand dari beberapa desa dan
organisasi yang ada di pameran tersebut :
1) Stand dari Desa Manyula :
Ini adalah halaman depan stand dari Desa Manyula, halaman depan dari stand
Desa Manyula ini ditanami banyak tanaman yang sedari dulu ditanam oleh
para orang tua kita seperti Tampok.
Diatas adalah beberapa contoh cemilan khas Saluan seperti Kue Bagea, Karas-
Karas, Keripik Pisang, dan beberapa Cemilan lainnya. Juga ada Abon, Minyak
Kampung yang dibuat oleh para masyarakat.
Diatas adalah Sayur-sayuran, Buah-buahan, dan Rempah-rempahan
yang biasa digunakan oleh masyarakat daerah Saluan:
- Kelompok Sayur-sayuran seperti Tantaon, Popoki, Dalundung, Hon
nu Tapaya, Tolobian, Kantimun, dan Kela’.
- Kelompok Buah- buahan seperti Ampalam, Nanasi, Samangka,
Kombos, Sagin Pagatang, Sagin Mosoni’, dan Sagin Louwe’.
- Kelompok Rempah-rempahan seperti Monout, Balakama, dan
Malisa’.
--
Diatas adalah barang-barang yang digunakan para orang tua zaman
dulu dalam kehidupan sehari-hari :
Diatas adalah barang-barang kesenian yang dibuat oleh para pemuda pemudi
Desa Samadoya yang sangat kreatif, dapat dilihat barang diatas sangatlah unik
karena memiliki model yang beragam dan sangat indah sehingga para
pengunjung senang melihatnya. Tidak hanya itu, di stand KT Desa Samadoya ini
juga membuat alat perkebunan dan alat perang zaman dulu yang membuat
kita para pengunjung bernostalgia pada masa dahulu kala.
Berikut dibawah ini adalah sedikit dari kegiatan yang
dilakukan di Expo Pandanga selama sepekan lebih :
Tari Dero adalah sebuah tarian yang dilakukan lebih dari satu orang
atau dilakukan secara bersama-sama, yang melambangkan suka cita
atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Tari
Dero atau Madero berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
namun masyarakat Suku Saluan juga sering melakukan kesenian ini
jika sedang melasanakan pesta pernikahan dan perayaan
semacamnya. Tarian ini cukup sederhana dan biasanya dilakukan di
daerah atau lapangan yang luas.
SARAN
Saya juga memberikan saran kepada pembaca Makalah saya ini
untuk selalu menjaga kekayaan kebudayaan yang ada didesa masing-
masing sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dan selalu mengingat
budaya-budaya desa jangan sampai termakan oleh waktu dan
tergeser digantikan oleh budaya asaing. Selain itu kita semua juga
jangan sampai merendahkan atau menghina budaya lain yang
barangkali berbeda dengan budaya yang kita anut.