7 Teori Lembaran
7 Teori Lembaran
Lembaran
DR A. Riza Wahono
X hk - 1
hk
Y
lapisan ke k
Mid-surface
KOMPOSIT LAMINASI
DENGAN n LAPISAN
Sebuah laminasi komposit tersusun dan dibentuk sebagai plat atau shell. Lapisannya diperkuat oleh
konstruksi serat baik yang dipintal dalam bentuk woven (anyaman) atau tidak. Jika serat mempunyai
distribusi yang random (acak) maka lapisannya akan mempunyai karakter isotropis, sedangkan untuk
serat yang dianyam, lapisan kompositnya akan mempunyai karakter orthotropik satu bidang.
Untuk mengetahui kekakuan (stiffness) dan kekuatan (strength) dari komposit , konstruksi dari susunan
serta kekakuan dan kekuatan dari setiap elemen lapisan perlu dipertimbangkan. Konstruksi dari
komposit laminasi termasuk jumlah serta jenis dari lapisan yang berbeda serta posisi dan arah orientasi
serat pada lapisannya.
1
Orientasi dari lapisan ke k diberikan dari orientasi sudut antara arah prinsipal laminasi
(x-axis) dengan (x1 )k axis
Arah utama kedua dari Arah utama kedua dari
lapisan ke k laminasi
(x2) k y, (x 2') k
Dalam acuan perpindahan atau displacement, strain pada lapisan tengah (mid-surface)
plat adalah
ex o = ∂u 0
, ey o = ∂v 0
, exy o = γ =
∂u 0 ∂v0
+
∂x ∂y ∂y ∂x
xy
dan kurvature κ,
∂ 2w ∂ 2w 2 ∂2w
κ =− , κ =− κ =−
∂x ∂y ∂x∂y
x 2 y 2 xy
∂ w
note bahwa κ xy = −
2
2
dengan mengambil assumsi bahwa bidang potong akan tetap berbentuk bidang dan tetap
tegak lurus dengan mid-surface maka,
e o κ
e
x x x
ey = e y
o
+ z κ
y
γ xy o κ
γ
xy xy
atau
{e} = {eo } + z {κ }
(3)
total strain = mid surface strain + distance from mid surface x kurvature
Untuk plat yang tipis, κ akan sama untuk semua lapisan sedangkan eo pasti akan sama
untuk semua lapisan.
Stress pada lapisan ke k dengan pertimbangan pada arah axis lokal (axis satu lapisan)
{σ }k = [ Q ]k { e }
atau stress pada lapisan ke k dengan pertimbangan axis global (axis laminasi komposit)
σ 1 ' Q 11 Q 12 Q 16 e1 '
σ ' = Q 21 Q 22 Q 26 e '
2 2
σ 6 ' Q Q 62 Q 66 e6 '
k 61 k k
{σ ' }k = [Q ] { e' }
k k
{σ ' }k = [Q ] { e } +
k o [ ] {κ }
z Q k
jadi bila eo dan κ atau 1/R diketahui maka persamaan diatas dapat digunakan untuk
menghitung tegangan atau stress pada lapisan komposit ke k
Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Teori Lembaran ” Modul 6 6
3
Z
NX
N XY Y
MXY MX N YX
MY MYX NY
N σ '
x h x
n k
N =
y ∑ ∫ σ y ' δz
k =1 h
k −1
N
xy
τ '
xy
k
[ ] {eo } ∫ δz + [ Q ] {κ } ∫ z δz
n hk hk
N = ∑ Q
k k
k=1
hk−1 hk −1
perhatikan bahwa strain pada lapisan tengah (e o) dan kurvature (κ) bukan merupakan
[ ]
fungsi dari z, dengan Q selalu tetap konstan pada setiap lapisan maka,
sedangkan
n
N = A eo + Bκ Aij = ∑ Q ij
( hk − hk −1 )
k =1 k i,j 1,2,6
n
Bij = 1
∑ Q ij (hk − hk − 12 )
2
i,j 1,2,6
2 k
k =1
4
dengan cara yang sama kita dapati resultan momen per satuan lebar
M σ
x h x
n k
M =
y ∑ ∫ σ x z δz
k =1 h
M k − 1 τ
xy xy
k
∑ [ Q ] {eo } ∫ [ ] {κ } ∫ z
n hk hk
M = z δz + Q 2
δz
k k
k =1 hk −1 hk −1
M = B eo + Dκ n
Bij = 1
∑ Q ij (hk 2 − hk − 12 )
2 k
k =1
sedangkan 1 n
Dij = ∑ Q ij k (hk − hk −1 )
3 3
3 k= 1
N A o
x 11 A12 A13 B11 B12 B13 ex
o
N y A21 A22 A26 B21 B22 B26 ey
o
γ xy
N xy A61 A62 A66 B61 B62 B66
=
M x B11 B12 B13 D11 D12 D13 κx
M B B22 B26 D21 D 22 D26 κ
y 21 y
M xy B61 B62 B66 D61 D62 D66 κ xy
atau
N A B eo
=
M B
D κ
5
Matriks A menentukan kekakuan dalam bidang (in-plane stiffness) dari komposit
laminasi dari pengaruh beban tarik, tekan, dan geser. Elemen Aij disebut in-plane
stiffness dari komposit laminasi, tidak terpengaruh oleh susunan urutan dari
konfigurasistacking, faktor yang menentukan adalah ketebalan dari laminasi.
Matriks D menentukan kekakuan dari komposit laminasi pada arah yang tegak
lurus dari pengaruh momen bending dan momen twisting. Elemen Dij dikenal
sebagai flexural stiffness dari komposit laminasi, sangat bergantung dan
terpengaruh dengan konfigurasistacking dari komposit laminasi.
Matriks B bertanggung jawab atas efek kopling, pada satu sisi antara in-plane stress
dang kurvature, serta momen bending dan momen twisting dan in-plane strain
disisi lainnya. Matriks B dikenal sebagai matriks kopling dan elemennya adalah
coupling stiffness, bergantung pada konfigurasi susunan stacking. Secara umum,
akan ada kopling antara stretching (perpanjangan), twisting (perpuntiran), shearing
(geser) dan beban langsung, Bahkan sebuah beban sederhana akan mampu
menghasilkan efek beban yang lainnya. Pada prakteknya, untuk komposisi atau
arrangement yang khusus, efek kopling ini akan tidak dipertimbangkan.
LOKAL AXIS
Arah utama Pertama dari
Strain ( regangan)
lapisan ke k
(x )
Pada lapisan Komposit yang ke k
ε '}
1 k
( global axis ) { k
GLOBAL AXIS
θ Arah utama pertama dari
k laminasi
x, (x 1 ') k
Strain ( regangan)
Pada satu lapisan Komposityang ke k
( lokal axis ) { ε }k
Stresses ( tegangan)
Pada satu lapisan Komposityang ke k
( lokal axis ) { σ ' }k
Stresses ( tegangan)
Pada satu lapisan Komposityang ke k
( global axis ) { σ }k
6
Untuk menghitung tegangan serta regangan pada sebuah laminasi komposit flowchart
diatas dapat diterapkan sbb :
3. Lalu matriks kekakuan Aij, Bij dan Dij dapat di hitung berdasarkan rumus dibawah
ini
Aij = ∑ Q ij ( hk − hk −1 )
n
i,j = 1,2,6
k =1 k
n
Bij = 1 ∑ Q ij (hk 2 − hk − 12 ) i,j = 1,2,6
2 k
k =1
Dij = 1 ∑ Q ij (hk 3 − hk −13 )
n
i,j = 1,2,6
3 k =1 k
4. Assumsikan bahwa beban N dan M diaplikasikan pada axis global (axis dari komposit
laminasi)
5. Hitung compliance matriks [a], [b], [d] dari [A]. [B], [D] sbb
[a] = [A]-1 - [b] [B] [A] –1
[b] = -[A]-1 [B] [d]
[d] = ([D] - [B] [A] –1 [A]) –1
7
6. Hitung deformasi dari laminasi dengan acuan axis global
e a b N
o
=
κ b
d M
{e '} = {e o } + z {κ }
8. hitung strain dari lapisan ke k dengan acuan axis lokal
9. Stress dari lapisan ke k dengan acuan axis lokal dapat dihitung sbb
10. Stress dari lapisan k dengan acuan axis global dapat dihitung dengan
8
Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Teori Lembaran ” Modul 6 17