Anda di halaman 1dari 22

METODA TEST

Pada Komposit

DR A. Riza Wahono

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 1

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

1.1 Interlaminar shear strength dan torsional shear strength


and Modulus
1.2 Ultimate flexural tests and flexural modulus
1.3 Tensile Modulus and strength
1.4 Compressive modulus and strength
1.5 Transverse properties
1.6 Fatique and creep
1.7 Fibre volume and fraction
1.8 Void Content
1.9 Impact test
1.10 Environmental tests
1.11 Non destructive tests

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 2

1
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

PENGANTAR
Perkembangan yang sangat cepat
komposite dengan kinerja yang sangat tinggi
cara metoda test yang saling terpisah tak terkait..
Badan otonom yang berbeda => banyak metoda test
yang berbeda tersedia, untuk hal yg sama

Metoda test yang standart diperlukan untuk mendapat


karakteristik sifat sifat dari lembaran(laminates) pada tahapan
siklus desain produk dan produksi.
Tahapan ini mencakup desain awal dan seleksi material, desain
detail, pengembangan proses produksi serta evaluasi dari produk
akhir.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 3

Metoda Test dan Teknik Pengukuran


PENGANTAR

Metoda test dapat mencari tahu karakteritik fabrikasi material


secara langsung apakah sebuah panel terbentuk dari fibre dan
matriks atau dari pre- impregnated material (prepreg).

Panel Test selayaknya mencerminkan kondisi akhir dari


produksi, misalnya, bahan panel yang dibuat secara vertikal atau
horizontal kemungkinan besar akan mempunyai sifat yang
berbeda diarenakan perbedaan pada sistim
pentapisan/pembuangan (drainage) resin.

Sama halnya, spesimen dari test seharusnya mewakili struktur


yang sedang ditest.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 4

2
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Perkembangan Standarisasi serta Validasi

Badan standarisasi
ISO (International Standards organisation)
CEN (Comitee European de Normalisation).
ISO mengeluarkan standarisasi test yang komprehensif untuk
Gelas komposit (GRP), sedangkan untuk Carbon (CFRP) dan
serat lainnya baru dikeluarkan pada awal 1990. Pada proses
pembuatan standar, ISO terkesan lambat dikarenakan keputusan
keputusan untuk menyetujui standarisasi dilakukan setahun
sekali. Sedangkan pada negara negara eropa mengadakan sidang
cukup sering untuk mengantisipasi pasar bersama eropa.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 5

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Perkembangan Standarisasi serta Validasi

Melalui persetujuan Vienna, kerjasama yang lebih baik akan


dilakukan antara CEN dan ISO, pada kepentingan yang
menguntungkan masing masing yaitu dengan memperbolehkan
satu badan untuk mengembangkan standarisasi atas nama kedua
badan tsb. Pada publikasi internasionalnya (ISO,CEN) masing
masing delegasi mempunyai hak voting yang biasanya diwakili
oleh badan standarisasi nasional seperti AFNOR,
ANSI(ASTM), BSI, DIN, JIS. Disamping badan resmi
diatas,ada banyak lagi badan informal atau perusahaan yang
mempunyai metoda test sendiri, namun banyak dari test ini
mempunyai hubungan atau merupakan modifikasi dari metoda
yang sudah ada.
Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 6

3
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Validasi standart
Meningkatnya kesadaran akan perlunya standarisasi sebagai
bagian dari kerangka legalitas pada perjanjian pasar bebas atau
liabilitas produk telah menyebabkan peningkatan akan standar
kepresisian yang baik pada setiap metoda. Standar kepresisian
juga harus tercantum pada metoda tests tersebut bersama sama
dengan maksud sesuai penggunaan (fitness for purpose).

Assesment dari kepresisian ini dapat dilakukan dengan melihat


artian presisi pada ISO5725 yang menyatakan ‘ The closeness
of agreement between mutually independent tests results
obtained under stipulated condition’

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 7

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Ada dua ukuran untuk presisi yaitu, repeatibility (r) dan


reproducibility (R) yang dipakai untuk menentukan variasi dari
sebuah metoda tests.

KONDISI REPEATIBILITI KONDISI REPRODUCIBILITY


Metodanya sama Metodanya sama
Materialnya identik Materialnya identik
Laboratoriumnya sama Laboratoriumnya berbeda
Operatornya sama Operatornya berbeda
Peralatannya sama Peralatannya berbeda
Interval waktu yang pendek Interval waktu tak terdefinisi

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 8

4
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Panel tests dan manufaktur spesimen


Beberapa variasi standar mengenai aspek ini diberikan pada tabel
dibawah
Number Title Alternatif
ISO 1268 (R) Plastic preparation of glass fibre reinforced, BS 278201920A
resin bonded, low pressure laminated plate or
test panel
EN 2374 Glass fibre reinforced moulding and sandwich
composite-production of test panel
EN 2565 Preparation of carbon fibre reinforced resin
panels for test purpose
ISO 2818 Plastic preparation of test specimens by
machining
ISO 3597-1 Textile glass-roving determination of
mechanical properties of rods Part1 :
generalities and preparation of rods

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 9

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Perbandingan Komponen
Test Standar untuk menentukan jumlah isi dari komponen diberikan
pada tabel dibawah ini
.Number Title Alternatives
ISO 1172 Textile glass reinforced plastic determination of BS2782/10/1002
loss on ignition NF T57-102
ASTM 2584
ISO7822 Textile glass reinfoced plastic determination of ASTM 2374
void content loss on ignition, mechanical
disintegration and statistical counting method
EN 2564 Carbon fibre laminates Test method for he ASTM D3171
determination of fibre and resin fraction and
porosity content

Loss on ignition (kehilangan karena pembakaran) dapat digunakan untuk menentukan void, tetapi ISO
7822 menyatakan bahwa metoda ini mempunyai keakuratan 2.5% terhadap volume. Metoda
pengukuran disintegrasi mekanik diukur berdasarkan densitas sebelum dan sesudah crushing dan
diperkirakan mempunyai harga akurasi 1%.
Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 10

5
Metoda Test dan Teknik Pengukuran
BURN OFF TEST :
1. Persiapan spesimen
- potong ukuran segi empat kecil
- timbang massa/berat (Mc)
- ukur volume (Vc)
- Hitung densitas , ρ c= Mc/Vc
2. Burn off test dilakukan opada suhu 600o C atau larutkan kedalam asam untuk
CFRP
3. Timbang massa residu yaitu massa dari fiber/serat (Mf)
4. Volume fraction Vf = vf/vc = Mf/ ρf vc
Vm = v m/vc = (Mc-Mf)/ ρ m vc
5. Hubungan antara fraksi volume dengan fraksi berat/ massa (W)
Vf= (ρc/ ρf) Wf
Vm= (ρc/ ρm) W m
6. Aplikasi fraksi volume
E1 composite = Ef Vf + Em Vm
E2 composite = Ef Em / ( Vm Em + Vf Ef)

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 11

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tarik

Standar ISO untuk pengukuran kekuatan tarik


Aspek umum yang mendapat perhatian dalam uji tarik adalah:
-arah beban dan axis spesimen harus benar benar sesuai
-spesimen selayaknya panjang dan slender
-strain diukur pada panjang spesimen yang cukup (50mm)
-penguatan pada ujung diharapkan agar tidak terjadi failure
pada grip
-tekanan pada grip harus cukup untuk menghindari slip,
tekanan yang berlebihan akan dapat mengakibatkan
melumatkan spesimen

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 12

6
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tarik
Metoda test standar untuk mendapatkan karakteristik uji tarik
diberikan pada tabel dibawah
Number Title Alternatif
ISO 527 (R) Plastic determination of tensile properties Part1 ISO 3268
:general principles, Part 2 : test conditions for BS 2782/3/320
moulding and extrusion plastics, Part 4 : test condition BS 782/10/1003
for isotropic and orthotropic fibre reinforced plastics JIS K7054
composites, Part 5: test conditions for unidirectional
fibre reinforced plastic composites
EN 2561 Carbon thermosetting resin unidirectional laminate JIS K7073
Tensile test parallel to the fibre direction
EN 2597 Carbon thermosetting resin unidirectional laminate
Tensile test perpendicular to the fibre direction
EN 2747 Glass fibre reinforced plastic determination of tensile JIS K7054
properties
ASTM Standard test method for fibre resin composites
D3039
ASTM Preparation and tension testing of filament wound
D2585 pressure vessels
ASTM Apparent tensile strength of ring of tubular plastic and
D2990 reinforced plastic by split disk method

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 13

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tarik

1) ASTM D 3039/D 3039M, Standard Test Method for Tensile


Properties of Polymer Matrix Compos- ites
2) ISO 527, Plastics --Determination of Tensile Properties
3) SACMA RM 4, Tensile Properties of Oriented Fiber-Resin
Composites
4) SACMA RM 9, Tensile Properties of Oriented Cross-Plied Fiber-
Resin Composites
5) ASTM D 5083, Standard Test Method for Tensile Properties of
Reinforced Thermosetting Plastics
Using Straight-Sided Specimens

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 14

7
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 15

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tarik

F σ uts = F / A

Ε=σ /ε

ε max = elongation/L

Elongation
Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 16

8
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tekan

Metoda utama dalam uji tekan adalah dengan menggunakan


spesimen berbentuk strip yang distabilisasikan dengan dengan jig
pendukung untuk mengatasi euler buckling. Jig ini ada yang
sepanjang spesimen atau sebagian saja (tempat untuk gauge length).

Metoda Celanese (metoda A) mengharuskan adanya kontrol yang


ketat pada ketebalan spesimen dan hanya cocok untuk ketebalan 2
mm komposit dengan bahan prepreg.
Metoda B lebih sederhana,dimana beban diberikan pada ujung dari
spesimen, cocok untuk spesimen dengan ketebalan 2-10mm. Strain
gauge, digunakan pada dua belah sisi untuk mengawasi gejala
bukling sebelum failure.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 17

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tekan

NUMBER TITLE ALTERNATIVE


ISO8515 Textile glass fibre, determination of compression ASTM D3410
properties parallel to the laminate JIS K7056
EN 2850 Unideirectional carbon fibre laminates compression ASTMD695
test- parallel to the direction of the fibres
ISO604 Plastic determination of compressive properties
EN gen Determination of the compressive properties of fibre DIN 65380
reinforced plastic composites. DIN 65375
ISO 3597-3 Textile glass roving, determination of mchanical
properties on rods Part2 : determination of
compressive strength
ASTM Hydrostatic compressive strength of glass reinforced
D2586 plastic cylinder

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 18

9
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tekan

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 19

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Tekan

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 20

10
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelenturan (flexural)

Uji kelenturan lebih banyak dipakai sebagai quality assurance bagi komponen
komposit, untuk melihata konsistensi dari penguatan serat pada arah serat ketika
spesimen mendapat beban tarik atau tekan. Atau dapat juga untuk melihat kekuatan
matriks dan kekakuannya bila menggunakan spesimen dengan arah serat tegak
lurus.

Uji kelenturan ini menggunakan spesimen dengan penampang segi empat,


menggunakan tiga titik pembebanan dengan perbandingan antara span dengan
ketebalan sekitar 15:1 untuk isotropik dan 40:1 untuk an isotropik.

Test ini kurang memuaskan jika dipakai untuk mencari data data desain.
Dikarenakan adanya distribusi stress yang kompleks, sehingga berbagai mode
kegagalan (mode of failure) dapat terjadi ditambah lagi dengan adanya kegagalan
awal yang timbul dikerenakan tekanan pada titik titik pembebanan.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 21

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelenturan (flexural)

NUMBER TITLE ALTERNATIVES


ISO 178 Plastic determination of flexural properties of ASTM D790
rigid plastic EN63, DIN 53452
BS2782/335A
BS2782/10/1005
EN 2561 Unidirectional laminates Carbon thermosetting JIS K7074
resin flexural test
EN 2747 Glass fibre reinforced plastic Determination of JIS K7054
flexural properties (three point method)
ISO 3597-2 Textile Glass roving Determination of DIN 53390
mechanical properties on Rods Part
2:determination of flexural strength
EN gen Determination of Fibre reinforced
plastic/composite

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 22

11
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelenturan (flexural)

d
w
L

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 23

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelenturan (flexural)


Kelenturan dari uji dengan tiga titik pembebanan menghasilkan satu
rumus untuk perpindahan (w) yaitu
P L3 P L σ
w= +
48 D 4Q

term pertama mewakili defleksi dikarenakan lenturan sedangkan term kedua mewakili
defleksi karena geseran pada beam.
L = panjang span,
b = lebar dari beam, d = ketebalan beam
P = beban
D = kekakuan kelenturan/elastis
E = Modulus kelenturan/elastis
Q = Kekakuan geser
G = Modulus geser b d3 E
Serta D= , & Q=b d G
12
Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 24

12
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelenturan (flexural)

bila pengaruh tegangan geser dianggap kecil maka kita dapat menyederhanakannya
menjadi.

P L3 3P L
Ef = dengan σf =
4 b d3 w 2 b d2

dari rumus diatas tersirat betapa pentingnya pengukuran ketebalan, karena hasil dari
pengukuran ketebalan ini mempunyai orde pangkat tiga pada modulus kelenturan/elastis
serta orde pangkat dua pada tegangan elastis/kelenturan

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 25

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji kekuatan geser antara lapisan,


NUMBER TITLE ALTERNATIVES
ISO 4585 Tekstile glass reinforced plastic : Determination of BS 2782/341A
apparent interlaminar shear properties by short beam ASTM D2344
test AFNOR NFT57-
104
JIS K7075
EN 2563 Carbon-thermosetting resing unidirectional JIS K7078
laminates test method determination of apparent ASTM D2344
interlaminar shear strength
EN 2377 Glass fibre reinforced plastics – Test method –
determination of interlaminar shear properties
EN gen Determination of apparent interlaminar shear
strength of reinforced plastic composite by short
beam test
ISO 3597-4 Textile glass-roving – determination of mechanical
properties on rods Part 4:determination of apparent
interlaminar strength.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 26

13
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji kekuatan geser antara lapisan,

Untuk beberapa hal, hasil dari test ini dapat digunakan sebagai data
untuk desain, tetapi kebanyakan metoda test ini lebih sesuai untuk
kualiti kontrol. Menggunakan tiga titik pembebanan seperti pada
flexural test, namun kali ini perbandingan antara span dengan
ketebalan bervariasi antara 3-5. Pemilihan perbandingan tsb
bergantung kepada kekuatan dari serat serat penguatnya agar terjadi
mode failure dikarenakan geseran, bukan karena tekanan atau
tarik(tensile).

d
L/d = 5 w
L
Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 27

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji kekuatan geser antara lapisan,

Kekuatan geser antara lapisan diberikan pada satu rumus berikut :

3P
τ=
4bd
Dengan P adalah beban pada saat fail (N), b,d adalah lebar serta
ketebalan dari beam, dan τ adalah kekuatan geser antara lapisan.

Kesulitan dari hasil test ini adalah interpretasi dari failure, sebab
seringkali terjadi percampuran antara flekstural dengan shear. Dalam
beberapa kasus diperlukan fractography untuk menentukan initial
failure yang kemudian menjadi awal dari kegagalan geser.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 28

14
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji kekuatan geser antara lapisan,

Metoda lain yang lebih akurat dalam menentukan kekuatan geser dan
modulus geser adalah dengan metoda pemuntiran pada batang. Pada
metoda ini, sebuah batang dari unidirectional komposit dengan
diameter 6mm dan panjang 100 mm dipuntir hingga gagal/rusak.

Salah satu dari gripnya dibebaskan bergerak maju mundur secara


axial untuk melepaskan tegangan tarik dari batang tsb. Data linear
yang ada diawal, berbentuk kemiringan dari karakteristik torsi dapat
digunakan untuk mencari harga modulus geser, sedangkan data akhir
dimana batang mulai gagal/rusak dipakai untuk mencari tegangan
geser maksimum atau dicari dengan rumus sbb,

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 29

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji kekuatan geser antara lapisan,

32 T 32 T
G= τ=
θ π a4 π b a3

dimana T adalah torsi, θ adalah sudut puntir dalam radian/unit


panjang spesimen, a diameter batang, G shear modulus (modulus
geser) dan τ tegangan geser maksimum

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 30

15
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

In-Plane Shear Properties (sifat geser sebidang )

NUMBER TITLE ALTERNATIVES


ASTM In-plane shear stress-strain response of
D3518 unidirectional reinforced plastic ( ±45o)
ASTM Standard guide for testing in-plane shear properties
D4255 of composite laminate (rail)
ASTM Standard test method for in-plane shear properties
D3846 of composite laminate (notched Beam D690 jig)
ASTM* In-plane shear properties of hoop wound polymer
matrix composite cylinder
ASTM* Shear properties of composite material by the V
notched beam method.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 31

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

In-Plane Shear Properties (sifat geser sebidang )


Yang paling sering dipakai adalah torsi pada n batang atau silinder, uji tarik pada
komposit material dengan sudut serat ±45o rail shear dan twisting plate. Yang
paling termudah adalah penggunaan metoda twist plate, dimana dengan
menggunakan spesimen yang segi-empat yang sederhana kemudian diberikan
beban seperti pada uji kelenturan.
P/2
b
a
s

P/2

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 32

16
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

In-Plane Shear Properties (sifat geser sebidang )

Modulus geser sebidang yang didapatkan dari plate test berdasarkan pada rumus

3K ab ∆P
G12 =
8 d3 ∆w

dimana G12 adalah modulus geser sebidang, K faktor kalibrasi untuk posisi beban
titik, a b & d adalah panjang, lebar dan ketebalan dari spesimen, ∆P adalah
pertambahan beban, ∆w defleksi akibat tambahan beban.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 33

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

In-Plane Shear Properties (sifat geser sebidang )

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 34

17
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

In-Plane Shear Properties (sifat geser sebidang )

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 35

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

In-Plane Shear Properties (sifat geser sebidang )

G12 = Q / t

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 36

18
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Terhadap Lingkungan

Pengujian bahan komposit terhadap lingkungan dimana komponen


tersebut akan digunakan pada umumnya mengacu pada uji
lingkungan untuk plastik, baik yang diperkuat dengan serat maupun
yang tidak. Pengaruh lingkungan terhadap sifat mekanik dari
komposit material menjadi sangat penting karena daya penyerapan
air pada resin serta proses pelapukan akan terjadi seiring dengan
waktu dan pemakaian di lapangan.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 37

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Terhadap Lingkungan


NUMBER TITLE ALTERNATIVE
ISO 291 Plastic Standard atmospheres for conditioning and testing BS 2782/0
ISO 62 Plastic determination of water absorption BS 2782/4/430A-D
DIN 16946/1
DIN 53495
ISO 175 Plastic determination of effect of liquid chemicals BS 2782/8/830/A
including water BS 4618
DIN 53476
ISO 483 Plastic small enclosures for conditioning and testing using BS 3718
aqueous solution to maintain relative humidity at constant
value
EN 2378 Fibre reinforced plastic determination of water absorption
by immersion in demineralised water
EN 2489 Fibre reinforced plastic- Determination of action of liquid
chemicals

EN 2823 Fibre reinforced plastics- Determination of the effect of


exposure to humid atmosphere on physical and
mechanical properties
ISO 4607 Plastic Methods of exposure to natural weathering BS 2782/5/550A
ISO 4611 Plastics-Determination of the effects of exposure to damp BS 2782/5/551A
heat, water spray, and salt mist (on optical and coulor
properties)
ISO 4892 Plastic Method of exposure to laboratory light sources BS 2782/5/540B
DIN 53387
ISO 6252 Plastic determination of environmental stress cracking DIN 53449
(ESC) - constant tensile test stress method
BS 5480 Specification for Glass reinforced plastic pipes and fittings
for use for water supply and sewerage, Part 2: Design and
performance requirements

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 38

19
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Terhadap Lingkungan

Two-sided moisture absorption of carbon/epoxy laminate after 30 days exposure at (60°C)/95% RH (Military HDBK).

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 39

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelelahan (Fatique ) serta Creep

Beberapa standar untuk uji kelelahan pada komposit telah dibuat.


Secara umum metoda test untuk uji kelelahan merupakan tindak
lanjut dari uji statis. Konsekwensi dari uji ini adalah, tahapan
standarisasi yang sedang dikembangkan pada saat ini baru
menyetujui pemakaian untuk uji statis, sehingga kesepakatan untuk
jenis spesimen uji kelelahan masih prematur.

Standar yang tersedia tidak menyediakan data/informasi spesifik dari


frekwensi test, perbandingan antara tegangan minimum dan
maksimum, serta level tegangan.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 40

20
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelelahan (Fatique ) serta Creep

NUMBER TITLE ALTERNATIVES


ASTM D3479 Tension-Tension Fatique of orientates fibre,
resin matriks composites
AFNOR T51-120 Bending-Fatique test for reinforced plastic
with non stretch specimens
ISO 899 Plastic determination of tensile creep DIN 53444
ASTM D2990 Tensile, compressive and flexural creep and
creep rupture of platics

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 41

Metoda Test dan Teknik Pengukuran

Uji Kelelahan (Fatique ) serta Creep

σ average

time

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 42

21
Metoda Test dan Teknik Pengukuran

PENUTUP

Pada bab ini kita telah membahas secara singkat metoda test yang
utama berserta standar yang relevan dengan komposit. Yang paling
penting untuk diperhatikan pada setiap standar atau uji adalah
bagaimana karakter komposit serta prinsip dasar mengapa perlu
diadakan test. Aspek ini akan menghantarkan kita pada pemilihan
jenis/metoda test serta interpretasi dari hasil test dalam hal response
specimen dan karakteristik kegagalan yang terbentuk.

Terlepas dari test diatas, kita masih akan melihat banyak lagi uji/test
yang dilakukan pada komposit, pada daerah seperti, through
thickness propesties, in plane test for thick section, efek strain rate
dll.

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 43

Non-destructive evaluation

Berbagai macam teknik non-destructive testing (NDT) tersedia


untuk memeriksa baik permukaan maupun bagian dalam dari
komposit Metoda Inspeksi visual dan cairan penetrasi dapat
digunakan untuk melihat keruskan pada permukaan, sedangkan
metoda yang lebih kompleks diperlukan untuk mendekteksi retak
dalam ( Void, delaminasi, foreign inclusion dan disbond). Metoda
deteksi yang dapat digunakan antara lain :

Emisi Akustik
X Ray
Radiography
Thermography

Dr A. Riza Wahono : Composite Material “ Metoda Test” Modul 4 44

22

Anda mungkin juga menyukai