Tuas Amina
Tuas Amina
NPM: 03091911061
KLS : B
SEMETER: 3
Jawaban:
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam system
pendidikan,sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis tingkat
pendidikan .Dengan memahami kurikulum tenaga pendidik dapat memilih dan menentukan
metode,teknik dan media pengajaran serta alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat.
Di Indonesia istilah kurikulum menjadi populer sejak tahun 1950-an yang di perkenalkan oleh
sejumlah kalangan pendidik lulusan Amerika Serikat.Hakikatnya kurikulum sama dengan rencana
pembelajaran dan yang membedakan hanyalah cara pandangnya.Melihat urgensinya kurikulum dalam
kelangsungan pelaksanaan pendidikan serta dalam menjamin peningkatan kualitas pendidikan suatu
bangsa ,maka perubahan dalam kurikulum bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan banyak
pertimbangan serta kematangan akan esensi yang di harapkan dari kurikulum baru tersebut.
Jawaban:
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “Curricule”, yang artinya jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari . Pada waktu itu, ialah jangka waktu pendidikan yang harus
ditempuh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.
Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus
ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang
disediakan untuk pembelajaran siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi
dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Masing -masing unsur meemiliki peranan yang sangat
penting. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiridari siswa, guru dan tenaga lain, seperti
tenaga perpustakaan. Material, meliputi buku, papan tulis, boldmaker, fotografi, slide, film, dsb.
Fasilitas dan perlengkapan ytang meliputi ruangan kelas, komputer, dsb. Prosedur yang terdiri
dari jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, dsb. Kurikulum dan
pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat karena kurikulum itu sendiri merupakan mata
pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan. Dalam
melaksanakan hal tersebut tentu tidak lepas dari unsur-unsur seperti manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran.
Maka kurikulum dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan erat dan
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
Jawaban :
Kurikukum di Indonesia selalu berubah-ubah karena nengikuti adanya perkembangan zaman
yang terjadi, terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum adalah pedoman dasar untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Kurikulum juga dapar
dikatakan sebagai program atau rancangan pembelajaran yang berisi mengenai materi dan indikator yang
harus dilakukan saat pembelajaran, termasuk pencapaian-pencapaian yang harus dilakukan saat
pembelajaran. Kurikulum sebagai pedoman kegiatan pembelajaran, tidak mungkin tidak mengalami
perubahan. Adanya perubahan zaman diiringi perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan
adanya perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh menteri
penfidikan di Indonesia.
Akhir-akhir ini, terjadi perubahan dari kurikulum 2006 (KTSP) menjadi jurikulum 2013. Hal ini
disebabkan, di zaman seperti sekarang ini, pembelajaran harus dilakukan lebih aktif dan lebih
mengarah kepada praktik serta menekankan kepada penilaian sikap. Karena perkembangan
zaman menunjukkan bahwa keaktifan sangat diperlukan untuk menunjang masa depan termasuk
sikap penting. Itulah mengapa, menteri pendidikan kita merubah kurikulum agar terjadi
pemenuhan tujuanbpendidikan yang sebenarnya yaitu untuk mendidik generasi baru dan
mempersiapkan mereka untuk membangun dunia.
Jawaban:
Guru sebagai pelaksana kurikulum disini dijelaskan, bahwa seorang guru pada saat dilapangan dialah
yang menentukan implementasi kurikulum. Implemantasi kurikulum disini hampir semuanya
bergantung pada kreativitas dan ketekunan seorang guru, karena dialah mengetahui situasi dan
kondisi pada saat dilapangan. Guru hendaknya mampu memilih dan melaksanakan metode mengajar
yang sesuai dengan kemampuan siswa. Bahan pelajaran dan banyak mengajarkan siswa guru
hendaknya mampu memilih, menyusun dan melaksanakan evaluasi baik untuk mengevaluasi
perkembangan atau hasil belajar untuk menilai efesiensi pelaksanaan kurikulum tersebut.
Jawaban:
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan
pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka
penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat
dapat berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat
pula terhadap kegagalan proses pengembangan manusia.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam
pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4) ilmu
pengetahuan dan teknologi..Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas
keempat landasan tersebut.
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti
dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti :
perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam
pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu,
sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan.
Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), di bawah ini diuraikan tentang isi
dari-dari masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan pengembangan kurikulum.