Anda di halaman 1dari 14

P-ISSN : 2089-6549 E-ISSN : 2582-2182 Tahun 5, Volume 5 No.

2 Nopember 2015

The Application of Source Credibility Theory in Studies about


Library Services

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity)


Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan

Oleh
Yunus Winoto
Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fikom Universitas Padjadjaran
E mail : yunuswinoto@gmail.com

Abstract. Communication is an inseparable thing in human life, starting from waking up


until going back to bed. Likewise, performing library activities cannot be separated from
communication activities. One of communication purposes is to influence others or what is
called persuasive communication. The success of persuasive communication is determined
by many factors, one of them the source factor of the persuader. One theory that explains
about the persuader is the source credibility theory by Carl I Hovland. This theory
assumes that people will be more likely to be persuaded when the communicator or the
person delivering the message shows himself as a credible person. This theory is widely
used in communication researches and also begun to be applied in researches about
library services.

Keywords : persuasive communication, credibility, library services

Abstrak. Komunikasi adalah merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dalam kehidupan
manusia, sejak dari mulai bangun tidur sampai dengan akan tidur kembali. Begitu juga
dalam kegiatan penyelenggaraan perpustakaan, pustakawan tidak bisa lepas dari aktivitas
komunikasi. Salah tujuan komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain atau disebut
juga dengan komunikasi persuasif. Keberhasilan komunikasi persuasif salah satunya
ditentukan oleh faktor sumber atau disebut juga persuader. Salah satu teori tentang
menjelaskan tentang komunikator adalah teori kredibilitas sumber (source of credibility
theory) dari Carl I Hovland. Asumsi dari teori ini mengatakan bahwa orang akan lebih
mungkin dipersuasi ketika komunikator atau orang yang menyampaikan pesan komunikasi
menunjukkan dirinya sebagai orang yang kredibel. Teori ini selain banyak dipakai untuk
penelitian komunikasi juga mulai diterapkan dalam penelitian-penelitian tentang
layanan perpustakaan.

Kata Kunci : Komunikasi Persuasif, Kredibilitas, Layanan Perpustakaan.

EduLib – Yunus Winoto 1


T
PENDAHULUAN menggunakan istilah “ethos” untuk
ulisan ini berangkat dari menyebut sifat- sifat pribadi seseorang
sebuah penelitian yang komunikator yang memengaruhi
penulis lakukan yang khalayak. Lebih jauh tentang hal ini
berjudul,”Hubungan antara kredibilitas Aristoteles mengatakan bahwa :
pustakawan dengan sikap pemustaka Persuasi tercapai karena karakteristik
personal pembicara, yang ketika ia
terhadap layanan perpustakaaan”. Dari menyampaikan pembicaraannya kita
hasil penelitian ini menggambarkan menganggapnya dapat dipercaya. Kita
bahwa faktor kredibilitas pustakawan lebih cepat percaya pada orang-orang
baik daripada orang lain. Ini berlaku
mempunyai korelasi yang signifikan umumnya pada masalah apa saja dan
dengan sikap pemustaka tentang layanan secara mutlak berlaku ketika tidak
mungkin ada kepastian dan pendapat
perpustakaan. Dalam penelitian ini
terbagi. Tidak benar, anggapan
sebagai landasan teori yang digunakan sementara penulis retorika bahwa
adalah teori kredibilitas sumber (source of kebaikan personal yang diungkapkan
pembicara tidak terpengaruh apa-apa
credibility theory) yang dikemukakan
pada kekuatan persuasinya, sebaliknya,
oleh Hovland, Janis, dan Kelly dalam karakternya hampir bisa disebut
bukunya Communication and sebagai alat persuasi yang paling efektif
yang dimilikinya (Rakhmat, 2005:
Persuasion (1953). Adapun yang menjadi hlm.255)
asumsi dari teori ini menyatakan bahwa
orang akan lebih mungkin dipersuasi Pendapat dari Aristoteles di atas, juga
ketika komunikator atau orang yang diamini oleh Onong Uchjana Effendy
menyampaikan pesan komunikasi yang mengatakan bahwa :
menunjukkan dirinya sebagai orang yang “Dalam bentuk proses komunikasi
kredibel atau dengan kata lain sumber seorang komunikator akan sukses
apabila ia berhasil menunjukkan
komunikasi yang memiliki kredibilitas source of credibility, artinya menjadi
tinggi akan lebih efektif dalam mengubah sumber kepercayaan bagi komunikan
opini seseorang dibandingkan dengan kepada komunikator ditentukan oleh
keahlian komunikator dalam bidang
sumber komunikasi yang sumber pekerjaannya serta dapat tidaknya
kredibiltasnya rendah. dipercaya”. (Effendy,2000: hlm.305)

Apa itu kredibilitas ? Selanjutnya Onong Uchjana


Berbicara tentang kredibilitas Effendy (2003 : hlm.43) menyebutkan
dalam kajian ilmu komunikasi sebenarnya bahwa faktor penting pada komunikator
bukanlah merupakan sesuatu hal yang pada saat melakukan kegiatan komunikasi
baru, karena pada abad keempat sebelum adalah sumber daya tarik (source
masehi pun, Aristoteles telah attractiveness) dan sumber kepercayaan

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan 2
(source credibility), yaitu sebagai berikut: tiga komponen kredibilitas sumber, yakni
a) Sumber daya tarik keahlian (expertise) yang merupakan
Seorang komunikator akan kesan yang dibentuk penerima tentang
berhasil dalam berkomunikasi, akan kemampuan sumber komunikasi persuasi
mampu mengubah sikap, opini dan berkaitan dengan topik yang dibicarakan,
perilaku komunikan melalui dapat dipercaya (trustworthiness) yang
mekanisme daya tarik jika komunikan merupakan kesan penerima tentang
bersedia taat pada isi pesan yang sumber komunikasi yang berkaitan
dilancarkan komunikator. dengan wataknya seperti kejujuran,
b) Sumber kepercayaan ketulusan, bersikap adil, bersikap sopan,
Faktor kedua yang bisa menyebabkan berperilaku etis atau sebaliknya serta
komunikasi berhasil adalah faktor daya tarik komunikator
kepercayaan komunikan pada (attractiveness) yang meliputi daya tarik
komunikator. Kepercayaan ini banyak fisik maupun non fisik dari komunikator.
bersangkutan dengan profesi atau Faktor keahlian adalah tingkat
keahlian yang dimiliki seorang penguasaan sumber yang dipersepsi
komunikator. khalayak mengetahui jawaban yang benar
dan tepat pada pokok permasalahan.
Selain dari kedua pendapat di atas Keahlian bergantung pada
pengertian kredibilitas juga dikemukakan keterlatihannya, pengalamannya,
beberapa pakar komunikasi. Jalaluddin kemampuannya dan status sosialnya, jadi
Rakhmat (2005 : hlm.257) dalam sebuah seorang sumber dikatakan ahli adalah
bukunya yang berjudul “Psikologi seorang yang pengetahuannya diakui dan
Komunikasi”, mengartikan kredibilitas dipercaya tentang pokok permasalahan.
adalah seperangkat persepsi komunikate Sedangkan menurut McCroskey dalam
atau khalayak mengenai sifat-sifat Tubbs dan Moss (1996 : hlm.61)
komunikator. Dalam hal ini menurut mengatakan bahwa keahlian itu sama
Rakhmat menegaskan bahwa kredibilitas artinya dengan keotoritarifian, yaitu
mengandung dua hal: pertama kredibilitas keahlian komunikator mengenal subjek
merupakan persepsi khalayak jadi dalam yang disajikan, bagaimana pendapat
konteks ini kredibilitas tidak inhern atau khalayak mengenai kecerdasan
melekat dalam diri komunikator, kedua komunikator. Informasi yang dimilikinya,
kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat kompetensinya dan kewibawaannya.
komunikator. Pustakawan yang kaya akan
Dari berbagai pendapat pakar pengetahuan dan pengalaman akan lebih
komunikasi, dalam kredibilitas terdapat mudah dalam menjelaskan pesan-pesan

EduLib – Yunus Winoto 3


komunikasinya serta akan lebih mudah Dalam konteks layanan
dalam memberi ilustrasi atau contoh- perpustakaan, faktor keterpercayaan ini
contoh pada pesannya. Dengan kata lain terkait dan dengan hal-hal yang melekat
pustakawan yang baik adalah pustakawan atau inheren dengan diri pustakawan
yang menguasai cara menyampaikan seperti pengetahuan, keahlian,
pesan yang ada dipikirannya ketika pengalaman, otoritas, integritas moral,
menjelaskan materi kepada khalayak kejujuran maupun yang tidak melekat
pengunanya baik dalam kegiatan layanan dalam diri pustakawan seperti faktor
perpustakaan maupun dalam kegiatan persepsi khalayak terhadap pustakawan.
perpustakaan lainnya. Misalnya : seorang pustakawan yang akan
Kemudian mengenai faktor memberikan pelatihan tentang literasi
keterpercayaan dapat diartikan sebagai informasi dan literasi media,
tingkat pengakuan sumber yang berpenampilan dengan memakai celana,
dipersepsi sebagai yang memotivasi jin lusuh dan sobek di kedua lututnya,
untuk mengkomunikasikan pendiriannya berambut gondrong akan merubah
tanpa prasangka. Oleh sebab itu sumber persepsi khalayak/ peserta terhadap
yang dipercaya adalah suatu sumber yang pustakawan kendatipun pustakawan
objektif, suatu sumber yang terpercaya tersebut memiliki pengetahuan,
dipersepsi juga oleh khalayak yaitu yang pengalaman, integriras, dll. Jadi faktor
tidak memiliki maksud untuk persepsi khalayak atau komunikan akan
memanipulasi dan tidak mengambil “menganggu” keterpercayaan terhadap
keuntungan bila khalayak menerima sumber (pustakawan) jika penampilan
rekomendasi pesan. Berkaitan dengan pustakawan tidak sesuai gambaran atau
faktor keterpercayaan Effendy (2003:43- harapan dari khalayak atau peserta.
44) mengatakan bahwa kepercayaan Faktor berikutnya adalah daya tarik
terhadap komunikator ditentukan oleh adalah sebagai salah satu komponen
keahliannya dan dapat tidaknya ia pelengkap dalam pembentukan
dipercaya, lebih dikenal dan disenangi kredibilitas sumber. Apabila sumber
komunikator oleh komunikan, lebih merupakan individu yang tidak menarik
cenderung komunikan untuk mengubah atau tidak disukai, persuasi biasanya tidak
kepercayaannya ke arah yang efektif. Kadang-kadang efek persuasi
d i k e h e n d a k i o l e h k o m u n i k a t o r. yang disampaikan komunikator yang
Kepercayaan pada komunikator tidak menarik bahkan dapat mengubah ke
mencerminkan bahwa pesan yang arah yang berlawanan dengan yang
diterima komunikan dianggap benar dan dikehendaki (Azwar, 1995: hlm.76).
sesuai dengan kenyataan.

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan 4
Kegiatan Layanan Perpustakaan adalah suatu pelayanan yang sifatnya
Sebagai Kegiatan Komunikasi dibelakang layar serta dalam layanan ini
Komunikasi adalah merupakan tidak terjadinya hubungan atau kontak
suatu hal yang tidak bisa lepas dalam langsung antara pustakawan dengan
kehidupan manusia, sejak dari mulai penguna perpustakaan. Ada beberapa
bangun tidur sampai dengan akan tidur kegiatan yang termasuk dalam layanan
kembali, sehingga Jalaluddin Rakhmat teknis ini yaitu kegiatan pengembangan
(2003) menyatakan bahwa manusia tidak koleksi, katalogisasi, klasifikasi
bisa tidak berkomunikasi. Begitu juga preservasi bahan pustaka, dll.
dalam kegiatan penyelenggaraan Sebagaimana yang dikemukakan di
perpustakaan, pustakawan tidak bisa atas, dalam kegiatan layanan
lepas dari aktivitas komunikasi. Berkaitan perpustakaan kita tidak bisa lepas dari
dengan pengertian komunikasi Carl I kegiatan komunikasi baik yang sifatnya
Hovland dalam Effendy (1986 : hlm.12) komunikasi verbal dalam bentuk lisan
menyatakan bahwa komunikasi adalah maupun tulisan maupun komunikasi yang
sebagai proses dimana seorang insan bersifat non verbal. Misalnya : Ketika
(komunikator) menyampaikan pustakawan memberikan layanan pada
perangsang (biasanya lambang–lambang pengunjung perpustakaan, pada saat
dalam bentuk kata–kata) untuk mengubah pustakawan memberikan pelatihan,
tingkah laku insan–insan lainnya. sosiliasi, promosi maupun kegiatan-
Mengenai kegiatan layanan kegiatan lainnya yang berhubungan
perpustakaan jika merujuk pada pendapat dengan para penguna perpustakaan serta
Mary Liu Kao (2001) dalam bukuya ketika pustakawan bertemu dengan
Services for Library Technicians, dalam pimpinan maupun teman-teman
konteks organisasi perpustakaan (library pustakawan sendiri, maka akan terjadi
organization), konsep layanan dapat proses komunikasi. Salah tujuan orang
dibagi dalam dua kategori utama yakni melakukan komunikasi adalah untuk
pelayanan public (public services) dan mempengaruhi orang lain atau lebih
layanan teknis (technical services). dikenal dengan sebutan komunikasi
Layanan publik adalah suatu layanan yang persuasif.
melibatkan interaksi langsung antara Dalam kegiatan layanan
pustakawan dengan pengguna perpustakaan, komunikasi persuasif
perpustakaan. Ada beberapa jenis layanan mempunyai keterkaitan yang signifikan
yan termasuk dalam layanan publik ini dengan faktor kredibilitas seseorang
yakni pelayanan sirkulasi dan pelayanan dalam hal ini pustakawan, karena
referensi. Sedangkan pelayanan teknis komunikasi pesuasif akan berjalan lebih

EduLib – Yunus Winoto 5


efektif jika dilakukan oleh pustakawan sadar maupun tidak dengan kata–kata
yang kredibel atau dengan kata lain (verbal) dan non verbal.
semakin tinggi kredibilitas pustakawan Berdasarkan pengertian di atas,
dihadapan khalayaknya (pengunjung diketahui bahwa komunikasi perusuasif
perpustakaan atau pemustaka), maka bertujuan untuk mengubah sikap,
pustakawan akan semakin mudah dalam kepercayaan maupun perilaku seseorang.
mempengaruhi khalayaknya dan begitu Hal ini berbeda dengan komunikasi yang
juga sebaliknya semakin rendah sifatnya memberitahu atau informatif dan
kredibilitas pustakawan di hadapan komunikasi yang bersifat memaksa atau
khalayaknya (pengunjung perpustakaan memerintah (koersif), karena dalam
atau pemustaka), maka pustakawan akan komunikasi persuasif upaya
semakin sulit untuk bisa mempengaruhi mempenaruhinya mungkin disadari
khalayaknya. khalayak tapi mungkin juga tidak
disadari.
Pengertian Komunikasi Persuasif Sebagaimana halnya dalam proses
Ada beberapa pengertian komunikasi pada umumnya, dalam
komunikasi persuasif. Nothstine (1991) komunikasi persuasif juga mengandung
mengartikan komunikasi persuasif beberapa unsur. Untuk menciptakan
sebagai usaha untuk mempengaruhi komunikasi yang efektif, seorang
tindakan dan penilaian orang lain dengan pustakawan dalam melakukan
cara berbicara atau menulis. Sedangkan komunikasi yang tujuannya untuk
Andersen (1972) menyatakan komunikasi mempengaruhi (komunikasi persuasif)
persuasif adalah sebagai suatu proses hendaknya memahami unsur-unsur
komunikasi interpersonal yang mana sebagai berikut :
komunikatornya berupa untuk a) Sumber dan Penerima
menggunakan lambang–lambang untuk Unsur pertama dalam komunikasi
mempengaruhi kognisi penerima yang persuasive dikatakan sumber atau
tujuannya untuk mengubah sikap atau komunikator yaitu orang atau
kegiatan seperti yang diinginkan. kelompok orang yang menyampaikan
Pendapat lainnya yan menjelaskan sebuah pesan komunikasi untuk
komunikasi persuasif adalah Liardo mempengaruhi sikap, pendapat dan
dalam Soleh Soemirat (1999:hlm.121) perilaku orang lain baik secara verbal
yang menyatakan bahwa komunikasi atau non verbal. Adapun unsur sumber
persuasif adalah suatu proses komunikatif atau komunikator ini serin disebut juga
untuk mengubah suatu kepercayaan, dengan persuader. Berkaitan dengan
sikap, perhatian, atau perilaku baik secara unsur sumber atau komunikator,

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan 6
beberapa penelitian menunjukkan - Memiliki kesederhanaan
bahwa komunikasi persuasif akan (moderation) dalam arti persuader
berhasil tergantung pada faktor mampu memberi kesederhanaan
kredibiltas komunikatornya. Oleh dalam hal penampilan, penggunaan
karena demikian Soleh Soemirat bahasa dan gaya bicara. Kemudian
(1999) menyatakan ada beberapa yang unsur penerima (khalayak) atau
harus dimiliki seorang komunikator disebut juga sender atau komunikan
dalam dalam melakukan komunikasi adalah orang atau sekelompok yang
persuasif yakni sebagai berikut : menerima pesan-pesan persuasif
- Harus memiliki kesiapan dalam dari komunikator atau persuader.
melakukan persuasi, yakni siap Penerima pesan ini basa orang atau
mental dan siap terhadap bahan atau sekelompok orang.
materi yang akan disampaikan;
- Harus memiliki kesungguhan dalam b) Pesan dan saluran
melakukan komunikasi persuasi, Unsur berikutnya dalam
yakni penyampaian pesan dengan komunikasi persuasif adalah pesan.
sungguh–sungguh walaupun Adapun yang dimaksudkan pesan
diselingi dengan humor; adalah apa yang diucapkan oleh
- Harus mempunyai ketulusan dalam komunikator, melalui gerak tubuh
menyampaikan pesan agar pesan serta nada suara. Pesan juga erat
yang disampaikan berkemungkinan kaitannya dengan respon atau umpan
besar dapat diterima dengan baik; balik, hal ini akan dapat dirasakan
- Harus memiliki kepercayaan diri, oleh persuader melalui isyarat yang
karena faktor inilah yang akan diterima yang ditunjukan yag
memberikan keyakinan terhadap biasanya melalui komunikasi
penerima pesan; nonverbal. Sedangkan pengertian
- Harus memiliki ketenangan. Faktor saluran disini adalah media atau
ini akan memberikan kesan bahwa sarana yang dipakai persuader dalam
persuader merupakan seorang yang menyampaikan pesan.
berpengalaman serta menguasai
persoalan yang disampaikan; c) Umpan balik dan efek
- Memiliki keramahan atau Umpan balik atau feedback adalah
friendship. Faktor keramahan ini reaksi dari komunikator atas pesan
merupakan perpaduan antara yang telah disampaikannya.
ekspresi wajah, gaya dan Sedangkan efek dapat diartikan
pengaturan perasaan persuader; perubahan yang terjadi pada diri

EduLib – Yunus Winoto 7


komunikasn akibat dari diterimanya siap dalam menyusun pesan-
pesan melalui proses komunikasi yang pesan komunikasinya sesuai
berlangsung atau dengan kata lain efek dengan hasrat, harapan dan
dapat diartikan sebagai akibat atau aspirasi pribadi dari
hasil dari sebuah proses komunikasi. komunikan. Dalam konteks
layanan perpustakaan, prinsip
d) Unsur lingkungan identifikasi adalah suatu
Selain dari unsur-unsur di atas, tahapan dimana pustakawan
unsur lainnya yang berpengaruh dalam berupaya untuk mengetahui
komunikasi persuasif adalah faktor dan mempelajari terlebih
lingkungan. Faktor lingkungan juga dahulu siapa masyarakat
dapat mendukung terjadinya proses pengguna (patron community)
komunikasi persuasif. dari perpustakaan tersebut.
Seorang pustakawan dalam b) Prinsip Tindakan
melakukan komunikasi persuasif agar Dalam komunikasi persuasif,
bisa berjalan efektif, selain harus komunikan atau khalayak
menetahui unsur-unsur komunikasi akan lebih percaya dan lebih
juga harus memahami prinsip dan menyukai sumber
teknik komunikasi persuasif. Berkaitan (komunikator) jika dalam
dengan prinsip-prinsip komunikasi menyampaikan informasi
persuasive Deddy Djamaluddin Malik tidak hanya sekedar
dan Yosal Iriantara (1994:132) menyampaikan ide atau
menyatakan minimal ada empat hal gagasan saja tapi juga diikuti
yang menyangkut prinsip-prinsip dengan tindakan nyata yang
komunikasi persuasif yaitu : berupa contoh atau praktek
a) Prinsip identifikasi cara menggunakannya.
Prinsip pertama yang harus Misalnya : seorang
diperhatikan komunikator pustakawan yang mencoba
atau persuader dalam m e m p e n g a r u h i
melakukan komunikasi pemustaka/pengunjung
persuasif adalah mempelajari perpustakaan agar mau
siapa yang menjadi khalayak memanfaat-kan alat bantu
sasarannya. Dengan penelusuran informasi, akan
mempelajari siapa khalayak lebih disukai jika selain
sasarannya, maka komunkator menyampaikan ide/gagasan
akan lebih mudah dan lebih tersebut tetapi juga

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan 8
mempraktekan mudahnya d) Prinsip Kejelasan.
cara menelusur informasi Prinsip keempat dalam
dengan mengunakan alat komunikasi persiasif adalah
bantu penelusuran informasi prinsip kejelasan, artinya
dibandingkan melalui dalam menyampaikan pesan-
browsing atau dengan cara pesan komunikasi harus jelas
mencari dari satu rak ke rak dan tidak ambigue
buku yang lain. (membingungkan) sehingga
c) Prinsip familiaritas dan dapat menimbulkan
kepercayaan interpretasi yang bermacam-
Prinsip ketiga adalah adalah macam.
prinsip familiaritas dan
kepercayaan, artinya orang Kemudian aspek lainnya lagi yang
lebih cenderung menerima perlu dipahami oleh seorang pustakawan
ide yang disampaikan orang dalam melakukan komunikasi persuasif,
yang dipercayai dan akrab adalah mengetahui dan memahami
atau familiar dengan teknik-teknik komunikasi perpuasif.
kehidupan kita. Seorang Berkaitan dengan hal ini Oemi
komunikator akan lebih Abdurachman (2001) dalam bukunya
efektif dalam mempengaruhi Dasar-dasar Public Relations
orang lainnya jika dalam menyebutkan beberapa teknik dalam
menyampaikan pesan-pesan komunikasi persuasive yakni sebagai
komunikasinya jika dikaitkan berikut :
dengan sesuatu yang akrab a) Teknik Asosiasi
dengan dirinya dan Teknik asosiasi adalah suatu
lingkungannya serta sesuatu teknik komunikasi persuasif, dimana
yang dipercayainya. komunikator dalam penyampaikan
Misalnya : seorang pesan-pesan komunikasinya dengan
pustakawan akan lebih mudah cara menumpangkannya pada suatu
m e m p e r s u a s i objek atau peristiwa yang sedang
pemustaka/pengunjung menarik perhatian khalayak. Misalnya
perpustakaan dalam : ketika seorang pustakawan sedang
menyampaikan pesannya jika menjelaskan tentang “Penerapan
dikaitkan dengan hal-hal yang teknik personal brending dalam
akrab atau dikenal oleh kegiatan promosi perpustakaan”,
pemustaka tersebut. mencontohkan tentang personal

EduLib – Yunus Winoto 9


brending yang dijadikan duta membaca informasi, ia menceritakan beberapa
seperti Najwa Shihab atau Agnes keuntungan yang bisa didapatkan
Monica sebagai personal branding seperti ketepatan memperoleh
untuk mempromosikan suatu produk informasi yang dibutuhkan, efisiensi
tertentu. waktu, dll.
b) Teknik Integrasi d) Teknik Tatanan
Adalah suatu teknik dalam Teknik komunikasi persuasif
komunikasi persuasif, dimana lainnya adalah teknik tatanan yang
komunikator mencoba menyatukan merupakan terjemahan dari dari icing.
diri dengan komunikan melalui Teknik ini artinya menata atau
kata–kata verbal atau non verbal, untuk menyusun pesan komunikasi
menunjukkan atau menggambarkan sedemikian rupa sehingga enak
komunikator merasa senasib dan didengar atau dibaca sehinga orang
karena itu merasa menjadi satu dengan yang akan dipengaruhinya akan
komunikan. Misalnya : ketika seorang termotivasikan untuk melakukan
pustakawan perguruan tinggi dalam sebagaimana yang disaranan oleh
memberikan penyuluhan tentang pesan tersebut. Didalam kegiatan
literasi informasi pada mahasiswa persuasif adalah seni menatap pesan
baru, ia merasakan banyaknya tugas- dengan himbauan emosional
tugas perkuliahan yang harus sedemikian rupa sehingga komunikan
dikerjakan dan sibuknya mencari menjadi tertarik perhatiannya.
bahan-bahan atau literatur untuk e) Teknik Red Herring
membuat makalah karena ia juga Teknik komunikasi persuasif ini
pernah merasakan menjadi mahasiswa. adalah merupakan seni seorang
c) Teknik Ganjaran komunikator untuk menarik
Teknik ganjaran adalah suatu kemenangan dalam perdebatan untuk
teknik dalam komunikasi persuasif, mengelak dari argumentasi yang lemah
yakni melalui komunikator dalam untuk kemudian mengalihkannya
menyampaikan pesan-pesan sedikit demi sedikit keaspek yang
persuasifnya dengan cara memberikan dikuasainya guna dijadikan senjata
iming-iming yang menguntungkan ampuh dalam menyerang lawan.
atau menjanjikan harapan pada orang Teknik ini digunakan saat komunikator
yang akan dipengaruhinya. Misalnya : dalam posisi terdesak.
Ketika seorang pustakawan mengajak f) Teknik Fear Arrousing
para penggunanya (pemustaka) untuk Teknik komunikasi persuasuf ini
mengunakan alat bantu penelusuran dilakukan dengan cara menyampaikan

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan 10
suatu pesan yang dapat menimbulkan yang dapat dilakukan pustakawan
rasa khawatir atau takut, bila tidak misalnya selalu berupaya untuk
mematuhi informasi–informasi yang meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dikemukakan. Teknik ini bukanlah dan pengalamannya melalui pendidikan
menimbukan rasa takut, tegang atau baik formal maupun non formal, pelatihan
sejenisnya. Pada dasarnya teknik ini serta berbagai kegiatan lainnya serta
bersifat sugesti suatu ransangan agar selalu well informed terhadap
dengan kehendak sendiri, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
senang hati tanpa dipaksa melakukan teknologi. Dengan cara ini pustakawan
sesuatu. (Abdurrachman, 1990: akan lebih menunjukkan kompetensinya,
hlm.65-67). sehingga pesan-pesan komunikasi yang
disampaikan pada orang lain akan lebih
Bagaimana Membangun Kredibilitas dipercaya karena ia memiliki keahlian
Pustakawan ? atau expert di bidangnya.
Munculnya kredibilitas pada diri Faktor kedua yang harus dibangun
seorang komunikator termasuk dalam hal pustakawan dalam meningkatkan
ini kredibilitas pustakawan dalam kredibilitasnya adalah dari aspek
memberikan layanan perpustakaan, keterpercayaan atau dapat dipercaya
bukanlah sesuatu yang tumbuh dengan (trustworthiness). Faktor ini sebenarnya
begitu saja, namun perlu ada upaya untuk terkait dengan kesan penerima (khalayak)
membangunnya. Hal ini juga sejalan mengenai sumber komunikasi yang
dengan konsep kredibilitas itu sendiri, berkaitan dengan aspek kepribadiannya
dimana dalam kredibilitas ada sesuatu seperti kejujuran, ketulusan, bersikap adil,
yang melekat dalam diri sumber bersikap sopan, berperilaku etis. Oleh
(komunikator) sendiri atau inheren tapi karena itu berkaitan dengan hal ini upaya
ada juga yang merupakan persepsi dari yang harus dilakukan seorang pustakawan
khalayak (komunikan) terhadap sumber. dalam membangun kredibilitas adalah
Adapun dari penjelasan tentang dengan menanamkam kepercayaan pada
kredibilitas sebagaimana yang pada orang lain bahwa kita adalah orang
dikemukakan di atas diketahui bahwa ada yang mempunyai kepribadian baik,
tiga faktor yang membentuk kredibiltas berintegritas moral tinggi, memiliki
yaitu faktor keahlian, keterperayaan serta komitmen terhadap pekerjaan, bersikap
daya tarik. professional, dimana hal ini bisa
Untuk membangun kredibilitas ditunjukkan oleh pustakawan melakui
pustakawan dari faktor pertama yakni sikap, perkataan dan perilaku ketika
keahlian (expertise), ada beberapa hal berhubungan dengan orang lain. Dari

EduLib – Yunus Winoto 11


aspek keterpercayaan ini juga orang cenderung mempunyai gagasan
menegaskan bahwa seorang pustakawan yang sama tentang apa yang dimaksud
untuk bisa dipercaya sebaiknya harus dengan keindahan. Orang yang menarik
menunjukkan diri sebagaimana layaknya secara fisik di nilai lebih kuat, lebih sopan,
seorang pustakawan sebagaimana dalam lebih peka, lebih tenang, lebih mudah
persepsi dan gambaran masyarakat umum bergaul daripada orang-orang yang
selama ini. Misalnya : Seorang kurang menarik. Bercheid dan Walster
pustakawan ketika memberi-kan ceramah dalam Calhoun, dua peneliti terkemuka
perpustakaan berpakaian kaos lusuh, dalam bidang pengaruh daya tarik fisik,
celana jean yang sobek, berambut mengatakan bahwa kecantikan atau
gondorng serta mengenakan anting kegantengan mencakup kerapihan
ditelinganya, rasanya sulit untuk bisa berbusana dan dalam berpenampilan
dipercaya pesan-pesan komunikasinya memiliki pengaruh lebih besar pada kesan
oleh peserta, karena dia tidak sesuai pertama daripada kekuatan kesan-kesan
dengan gambaran dan persepsi yang ada berikutnya. Orang yang mempunyai daya
dalam benak khalayak tentang sosok tarik fisik memang merupakan suatu
pustakawan yang selama ini diketahui. kelebihan yang dimiliki.
Faktor ketiga yang harus dibangun Selain daya tarik fisik faktor daya
pustakawan dalam meningkatkan tarik juga dapat dilihat dari faktor yang
kredibilitasnya adalah faktor daya tarik sifatnya non fisik seperti kedekatan
(attractiveness). Faktor daya tarik dimana melalui kedekatan maka akan
(attractiveness) banyak menentukan mempermudah orang-orang untuk
berhasil tidaknya komunikasi. Pendengar berinteraksi, faktor kemiripan diana kita
yang mengikuti pandangan seorang cenderung mendekati orang yang paling
komunikator karena ia memiliki daya mirip dengan kita. Hal ini juga terungkap
tarik fisik (physic) dan dikenal baik dari hasil penelitian yang menatakan
(familiarity). Berkaitan dengan faktor bahwa kita lebih mengukur orang yang
daya Tarik ini Jalaluddin Rakhmat (2005) mirip dengan kita dalam kemampuan,
menatakan bahwa pada umumnya orang kecerdasan, ras, status sosial ekonomi dan
cenderung percaya bahwa semua yang kemenarikan fisik. Tetapi yang terpenting
cantik juga baik. Mereka yang dikatakan dari itu kita tertarik dengan orang yang
tampan atau cantik, pada gilirannya akan mempunyai sikap yang mirip dengan kita
sangat mudah memperoleh simpati dan (Rakhmat, 2005), serta faktor keuntungan
perhatian orang. yakni umumnya orang cenderung
Keindahan mungkin tergantung dari menyukai orang yang memberikan
orang yang melihatnya, tetapi kebanyakan bantuan, dorongan moral, pujian, dan hal-

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan 12
hal yang meningkatkan harga diri kita. perpustakaan teori kredibilitas banyak
Kita akan menyukai orang yang menyukai dipakai sebagai landasan teori, baik untuk
kita, memuji kita. penelitian yang mengunakan pendekatan
Dalam upaya membangun kuantitatif seperti jenis penelitian
kredibilitas pustakawan yang lebih baik deskriptif, korelasi, komparatif maupun
lagi dari aspek daya tarik ada beberapa hal penelitian yan menggunakan pendekatan
yang harus dilakukan. Selama ini kualitatif serta penelitian campuran (mix
gambaran pustakawan masih kurang baik method).
yakni sosok pustakawan adalah orang Ada beberapa topik penelitian yang
yang kaku, berkacamata tebal, jarang bisa menerapkan teori kredibilitas sumber
tersenyum dan duduk dimeja denan selalu (source of credibility) seperti penelitian
menatap setiap pengunjung yang datang tentang pustakawan, penelitian tentang
ke perpustakaan. Untuk meningkatkan program-program perpustakaan dari
kredibilitas pustakawan, maka perlu perspektif sumber, penelitian tentang
dihilangkan image negatif terhadap kredibilitas kepemimpinan di
gambaran pustakawan selama ini. perpustakaan, personal branding di
Pustakawan selain harus memiliki perpustakaan, dll. Teori ini lebih
kompetensi, keterpercayaan juga harus menekankan tentang aspek sumber
berpenampilan lebih baik lagi serta selalu (komunikator) yang menentukan
ramah menyapa setiap pengunjung yang keberhasilan suatu komunikasi.
datang ke perpustakaan.
Melalui pembenahan pada ketiga SIMPULAN
faktor ini, yakni faktor keahlian, Kredibilitas adalah merupakan
keterpecayaan serta faktor daya tarik, persepsi seseorang atau sekelempok
maka diharapkan kita bisa membangun o r a n g t e r h a d a p s u m b e r. D a l a m
kredibilitas pustakawan yang diharapkan. komunikasi faktor kredibilitas sangat
menentukan keberhasilan suatu proses
PEMBAHASAN komunikasi. Orang akan lebih lebih
mudah dipengaruhi oleh orang yang
Penerapan Teori Kredibilitas (Source dianggap mempunyai kredibilitas. Ada
of Credibility Theory) Dalam Penelitian-
Penelitian Perpustakaan. tiga faktor yang membentuk kredibilitas
Teori kredibilitas sumber (source of yakni keahlian, keterpercayaan serta daya
credibility) sering dikaitan dengan tarik. Salah satu teori yang menjelaskan
komunikasi persuasif. Adapun dalam tentang kredibilitas adalah teori
konteks penelitian, khsususnya yang kredibilitas sumber (source of credibility
berkaitan dengan penelitian layanan theory). Teori ini banyak dipakai dalam

EduLib – Yunus Winoto 13


penelitian-penelitian komunikasi influence of source credibility on
khususnya komunikasi persuasif juga Communication effectiveness.
dalam penelitian-penelitian tentang Public Opinion Quarterly, 15, 635-
kegiatan layanan perpustakaan. 650.
Hovland, C. I., Janis, I. K. & Kelley, H. H.
1953. Communication and
DAFTAR PUSTAKA Persuasion. New Haven, CT: Yale
Abdurachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar University.
Public Relations, Bandung : Citra Hovland, C.I., Janis, I.L. and Kelley, H.H.
Aditya. (1953): Communication and
Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap Manusia: persuasion: Psychological studies
Te o r i d a n P e n g u k u r a n n y a . of opinion change. New Have, CT:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yale University Press.
Cangara, Hafied, Prof, Dr. 1998. Khadis, Antar Venus. 2004. Manajemen
Pengantar Ilmu Komunikasi. Kampanye; Panduan Teoritis Dan
Jakarta : Raja Grafindo. Praktis Dalam Mengefektifkan
De Vito, Joseph A. 1986. Human Kampanye Komunikasi. Bandung:
Communication. New York : Harper Simbiosa Rekatama Media.
and Row Publishers Malik, Deddy Djamaluddin dan Iriantara,
Effendi, Onong Uchaja. 1984. Ilmu Yosal. 1994. Komunikasi Persuasif
Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Bandung : Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi,
_____________________. 2003. Ilmu, Suatu Pengantar. Bandung : PT
teori dan Filsafat Komunikasi. Remaja Rosdakarya
Bandung ; PT. Citra Aditya Bakti Rakhmat, Jalaluddin. 1998. Psikologi
Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika Komunikasi, Bandung : PT Remaja
Komunikasi. Bandung: Penerbit Rosdakarya
Remadja Karya CV. Soemirat, Soleh. 1999. Komunikasi
_____________________1986. Persuasif. Jakarta: Universitas
Dimensi – Dimensi Komunikasi. Terbuka
Bandung: Penerbit Alumni. Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antar
______________________.__1997. pribadi. Yogyakarta:Kanisius
Ilmu Komunikasi : Teori dan Tan, Alexis, 1981. Mass Communication
Praktek. Bandung : PT Remaja : Theories and Research.
Rosda Karya Columbus: Grid Publishing Inc.
Hovland, C. I., & Weiss, W. 1951. The Indianola Avenue, United States.

Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan 14

Anda mungkin juga menyukai