Anda di halaman 1dari 2

Program Kerja

TERWUJUDNYA CIVITAS AKADEMIK YANG BERLANDASKAN PRINSIP-PRINSIP ILMU


PENGETAHUAN BERAKLAQUL KARIMAH DAN PROFESIONAL TAHUN 2035

1. Memberikan kenyaman; bekerja tanpa diskriminasi, tanpa hujat, dan tanpa kesumat. Civitas akademika IAI
Hasanuddin Paremerasakan kenyamanan dan kesamaan hak yang berkeadilan. Dapat dilakukan dengan
membangun silaturrahmi, berkomunikasi, dan berdiskusi/berdialog untuk mencapai tujuan yang baik, profesional,
dan proporsional.
2. Membuka peluang dan penawaran melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi; menuju prestise gemilang yang
bermartabat. Civitas akademika IAI Hasanuddin Pareharus diberikan peluang berkarya dan menerima reward atas
capaian prestasi.
3. Membangun paradigma baru yang berkonsepsi, berkarakter islami, berakal budi, dan bersistematik yang mesti
aplikatif, sinergis, dan integratif antara Islam, sains, seni, sosial, dan budaya.
4. Civitas akademika dengan spesifikasi sains, sosial, budaya dan seni dapat diberikan
workshop kurikulum dan strategi pembelajaran dalam rangka memperkuat visi integrasi UIN Suska
Riau. Demikian juga dengan Civitas akademika dengan spesifikasi keislaman dapat diberikan kesempatan
mengikuti workshop kurikulum dan strategi pembelajaran mengenai sains, sosial, budaya, dan seni.
5. Merekonstruksi seluruh civitas akademika yang berkepribadian, mandiri, berwibawa, bersahaja, agamis, dan etik
dengan aktualitas diri performantif, untuk melahirkan karakter akademis mumpuni.
6. Membebaskan kampus dari praktek ilegal yang koruptif dan primordialisme-nepotisme dengan
melaksanakan prinsip Good and Clean Governance.
7. Menjunjung tinggi kebhinnekaan dan Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia.
8. Mengikis habis praktek plagiarisme pada civitas akademika (Dosen, pegawai, dan mahasiswa), melalui
pengawasan bottom up para mahasiswa, pegawai, dosen, dan pimpinan di tingkat prodi, fakultas, unit-unit, dan
universitas.
9. Menghidupkan budaya akademik dengan kejujuran ilmiah, responsible, dan integrated. Penempatan kerja
struktural secara profesional dan proporsional.
10. Setiap pimpinan (prodi, fakultas, unit-unit, dan universitas) membuat, merumuskan, dan mengembangkan renstra
dan program kerja, hasil rumusan tim kerja untuk diimplementasikan dengan skala prioritas dan berdasarkan
analisis yang tajam.
11. Hasil perumusan dan hasil kerja pimpinan (prodi, fakultas, unit-unit, dan universitas)diawasi dan dievaluasi
secara berkala.
12. Pimpinan (prodi, fakultas, unit-unit, dan universitas) dapat diganti, apabila program kerja yang sudah disetujui
(dengan penandatangan fakta integritas) tidak dapat diimplementasikan, dan atau tidak sesuai dengan
rekomendasi tim pengawasan.
13. Setiap pimpinan (Prodi, Unit, Fakultas, Universitas) harus menandatangani fakta integritas yang disediakan.
14. Rektor dapat membentuk tim perumusan, pengembangan, dan pengawasan terhadap implementasi program yang
termaktub dalam renstra IAI HASANUDDIN. (SPI dan LPM)
15. Dosen diberikan peluang yang besar untuk mengikuti pelatihan dan workshop peningkatan mutu akademik
16. Membuka peluang kepada semua prodi dan keharusan memiliki jurnal terakreditasi, terindeks, dan bereputasi
internasional
17. Membuka peluang kepada semua civitas akademika untuk mengikuti pelatihan dan workshop secara profesional,
proporsional, dan berkeadilan.
18. Civitas akademika yang mengikuti workshop harus menyampaikan progress report dan output capaian.
19. Peneliti wajib menerbitkan hasil penelitian dalam jurnal, buku, dan media ilmiah lainnya (nasional dan
international).
20. Dengan pertimbangan dan keseimbangan akademik dosen dapat diberikan kesempatan mengikuti program
doktor.
21. Dosen IAI Hasanuddin Paresudah memenuhi kualifikasi S3 di tahun 2026
22. Civitas akademika dapat diberikan keterampilan dan pelatihan bahasa, sehingga mampu menggunakan bahasa
PBB dalam proses pembelajaran tahun 2026
23. Civitas akademika harus memperoleh hak yang sama secara berkeadilan dalam pelayanan, dan pembagian job
description
24. Fakultas, prodi, dan unit yang ada di lingkungan IAI Hasanuddin Pareharus diberdayakan untuk kepentingan
akademik secara bersinergis.
25. Menjadikan Pusat Bahasa (PB) sebagai lembaga bahasa yang memiliki lisensi, dan dapat dijadikan lembaga
sertifikasi bahasa PBB dan pelatihan, bukan pembelajaran reguler, dan menjadi lembaga penerjemah tersumpah
26. Ma’had Jami’ah dapat menerapkan bi’a lughawi (zona bahasa) Arab dan Inggris, terutamanya mahasiswa baru,
secara proporsional dan dikelola oleh para profesional di bidangnya dan dengan pengelolaan profesional.
27. Setiap prodi dapat membuka kelas bilingual, untuk menampung mahasiswa dalam dan luar negeri.
28. exchange, article exchange, publishing, collaborative research, penjaringan siswa berprestasi daerah, upaya
pembangunan orientasi akademik dengan pemerintah, dan lain-lain.
29. Membangun parkir dosen, pegawai, dan mahasiswa yang representatif, tertib, dan aman. Jangan pernah bermimpi
untuk mencapai World Class University kalau menajemen parkir tidak rapi.
30. Menyediakan ruangan khusus bagi para Guru Besar yang tidak menjabat beserta sekretaris dan tenaga admin
yang ahli IT di ruang Guru Besar yang akan membantu administrasi para Guru Besar, khususnya di bidang IT.
31. Memberikan nama kepada setiap gedung-gedung kampus dengan nama-nama yang bernilai historis, filosofis, dan
memiliki korelasi dengan kampus UIN Suska Riau.
32. Memberikan kebebasan mimbar akademik kepada para akademisi dengan mengedepankan tanggungjawab
akademik.
33. Memberikan kebebasan dalam rangka pembelajaran berdemokrasi kepada mahasiswa sebagai calon-calon
pemimpon masa depan

Anda mungkin juga menyukai