Anda di halaman 1dari 7

1) SURA SULU DEMI KESUKSESAN PEMILU 2024

2) MENAKAR PEMILU MENUJU SURA SULU 14 FEBRUARI 2024


3) SURA SULU 14 FEBRUARI 2024

Membangun Citra Lembaga Penyelenggaran Pemilu

Untuk mengukur/menakar soal citra baik dan buruk lembaga penyelenggara


secara sederhana ada beberapa indicator : pertama, lembaga penyelenggara “komisioner”
memiliki komitmen, konsistensi, serta integritas untuk mensukseskan pemilu secara
. Berdasarkan asas pemilu dan
prinsip pemilu pada UU no 7 tahun 2017 tentang pemilu. Kedua, secara kelembagaan
lembaga penyelenggara pemilu memiliki tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi.

Berdasarkan fenomena yang pertama, tidak sedikit komisioner lembaga


penyelenggara yang tersandung atau terlibat kode etik oleh DKPP, baik itu dalam hal
pelanggaran administrasi, etik, bahkan pidana. Hal ini menunjukan masih rendah atau
lemahnya integritas (integrity) sebagian komisioner lembaga penyelenggara pemilihan
umum dibeberapa wilayah.

Berdasarkan fenomena yang kedua, hasil survey 2022 yang dirilis oleh ……..
tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Negara Komisi Pemilihan
Umum menempati posisi ke 4 sebagai lembaga negara dengan tingkat kepercayaan
masyarakat 70 % dan Bawaslu berada pada nomor urut ke 6 dengan tingkat kepercayaan
masyarakat sebesar 68 %. Menilaht nilai persentase tingkat kepercayaan masyarakat
tersebut dapat dikatakan cukup sangat signifikan karena berada di atas posisi medium
atau melebihi 60 % dengan kata lain mayoritas penduduk masyarakat Indonesia
memberikan kepercayaan yang cukuop tinggi kepada lembaga penyelenggara yang
memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan pemilihan umum dapat berjalan
sesuai arah aturan perundang-undanagan yang berlaku.
Seyogyanya lembaga penyelenggara pemilihan umum dapat membentengi dirinya
agar terhindar dari tekanan-tekanan luar yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan “group interest” yang dapat menggadai mempertaruhkan harkat dan martabat
sebagai penyelenggara pemilihn umum yang sangat identic dengan hal integritas.

Tingkat Kepercayaan dan Partisipasi Masyarakat


Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat memberikan stimulan signifikan
tehadap meningkatknya pasrtisipasi masyarakat. Salah satu esensi suatu keberhasilan
dalam setiap proses peaksanaan kegiatan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai
pada tahap evaluasi itu dapat dicermati dari tingkat partisipasi masyarakat secara aktif.
Tingginya partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan penyelenggaran pemilu
menunjukan berkualitasnya proses demokrasi, memberikan kepercayaan terhadap
masyarakat sehingga merasa dilibatkan tercipta suatu penghargaan dan penghormatan
secara moril maupun etik demi kelangsungan suatu tahapan dari awal hingga akhir).
Sehingga dapat dikatakan lembaga penyelenggara sukses menerapkan aturan tentang
membangun partisipasi masyarakat jika di KPU menerapkan
gambaran kecilnya masyarakat secara pribadi, kelompok
maupun kelembagaan terlibat dalam proses tahapan survey perhitungan cepat, jejek
pendapat dan mensososialisasikan pemilih pemula. Jika di Bawaslu berhasil
mecanangkan dan mengejewantahkan
sehingga masyarakat menjadi melek politik demi mencapai demokrasi
berkeadilan.

Berdasarkan paradigma Hubermas tentang bagaimana cara untuk demokrasi lebih


berkualitas maka dengan cara pemerintah melaksanakan demokrasi dileberatif dengan
maksud pemerintah membuat ruang-ruang publik lebih komprehensif untuk melibatkan
masyarakat, lembaga non pemerintah ataupun seluruh stake holders yamg memiliki
kapasitas dalam proses perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan dan evaluasi
kebijakan. Dengan dilaksanakannya konsep demokrasi dileberatif maka prises
penyelenggaraan pemilu akan lebih dinamis, fleksibel dan terbuka.

Merujuk pada PKPU 9 tahun 2022 tentang partisipasi masyarakat terhadap pemilu Bab 3
pelaksanaan partisipasi masyarakt pasal 15 survei jejak pendapat sebagaimana
dimaksud pasal 10 (c) :

● perilaku pemilih

● Hasil pemilu

● Lemvaga pemilu

● peserta pemilu

Jika langkah-langkah lembaga penyelenggara gagal dalam membangun


kepercayaan masyarakat dan munculnya sikap apatis yang kronis maka suatu hal yang
sangat ditakutkan jika terjadinya pembelahan antara warga Negara “

Bersama rakyat ciptakan kualitas pemilu (SURA SULU)


Maskot pemilu 2024 memiliki makna mendalam suara rakyat (SURA) sebagai
esensi kedaulatan rakyat untuk menciptakan kualitas pemilu “pasal 1 ayat 2 UUD 1945”
dan suara pemilu (SULU) “pasal 22 (E) uud 1945 “melalui proses tahapan
penyelenggaraan pemilu warga Negara yang memiliki hak secara sadar melahirkan sosok
pemimpin yang akan menata arah bangsa dan Negara menjadi lebih maju dalam
periodesasi tertentu.

Selain itu ada beberapa dasar kekuatan hukum untuk melaksanakan terciptanya
pemilu yang demokratis diantaranya :
-

Data pemilih
- Pemutakhiran data pemilih

Massa kampanye

- Aturan yang mengikat pelarangan berkampanye sebelum jadwal dan waktu yang
ditetapkan oleh kpu untuk melaksanakan massa kampanye secara resmi
berdasarkan PKPU tentang jadwal dan tahapan pelaksanaan penyelenggaran
pemilu dan pemilihan.

REKOMENDASI SARAN PERBAIKAN MASSA KAMPANYE SALAH SATU TAHAPAN


DALAM PENYELENGGARAN PEMILU BERDASARKAN PKPU 3 TAHUN 2022

Aturan Massa Kampanye (lama) Aturan Massa Kampanye ( baru)

- 75 Hari massa kampanye - Seyogyanya KPU membuat regulasi


tertuang secara tekhnis di PKPU
- Pelaksanaan massa kampanye tentang jadwal dan tahapan
diatur di dalam PKPU No 3 tentang pelaksanaan penyelenggaran
Jadwal dan tahapan pelaksanaan PEMILU
penyelenggaraan Pemilihan Umum.
- Yaitu KPU melarang bagi setiap
- Alasannya ialah demi menghindari peserta pemilu untuk tidak
terjadinya pembelahan melakukan aktivitas kampanye
ditengah-tengah masyarakat, diluar dari tahapan yang ditetapkan
terjadinya konflik horizontal oleh KPU.
terhadap tim, pendukung serta
simpatisan. - Dengan kata lain peserta PEMILU
tidak boleh/dilarang untuk mencuri
-
star melaksanakan aktivitas
kampanye. Yaitu menyebarkan
atribut politik secara
terang-terangan kepada masyarakat.
- Merujuk pada alasan sosiologis KPU
hanya membatasi massa kampanye
selama 75 hari “dengan alasan
menghindari serta meminimalisir
terjadi pembelahan terhadap
masyarakat akan terbentuknya
kelompok, simpatisan, bahkan
pendukung fanatik maka sangat
mudah menciptakan gesekan
terjadinya konflik social secara
horizontal.

- Maka tinjauan analisanya adalah jika


masa kampanye 75 hari dapat
membentuk pembelahan
dimasyarakat bagaimana jika proses
kampanye telah dilakukan jauh
sebelum penetapan calon sebagai
peserta pemilu dan pelaksanaan
proses kampanye,

- Maka jangan heran jika terjadi


konflik politik identitas “SARA”
sebagai pemanfaatan isu politik
untuk memetakan dan membuat
clan-clan dimasyarakat sebagai
pendukung fanatic.

Syarat dukungan calon perseorangan

- Berdasarkan tinjaun pada tahapan pelaksanaan verifikasi faktual calon


perseorangan banyak ditemukan terindikasi melakukan pencatutan KTP
masyarakat sebagai syarat dukungan pencalonan perseorangan.
- Hal yang mendasari kejadian tersebut
- Pengamatan penulis temuan dilapangan pada saat PPS melaksanakan proses
verifikasi faktual beberapa masyarakat tidak mengetahui soal dirinya pernah
memberikan dukungan ke salah satu calon perseorangan. Pada saat dilakukan
verifikasi masyarakat yang menjadi sampel dengan menyatakan tidak mendukung
dengan arti adanya ke tidak keabsahan/validitas dokumen syarat dukungan
pencalonan perseorangan.
- (menjadi sampel dukungan calon perseorangan)
- KPU merevisi terkait syarat ketat dukungan bagi calon perseorangan DPD
- Hipotesa : Dalam pelaksanaan penyelenggaran pemilu terkait pencalonan
perseorangan ada persoalan krusial yang ditemukan dilapangan.
- Baik temuan dari bawaslu terkait validitas dokumen syarat pencalonan
perseorangan yaitu adanya laporan dari masyarakat bahwa KTP di catut terdaftar
sebagai pendukung calon perseorangan dibuktikan dengan terdaftarnya di silon
(system pencalonan DPD).
- Pada saat PPS dan PKD melakukan verfak terhadap masyarakat yang menjadi
sampel dukungan calon DPD.
- Bertolak dari tanggapan masyarakat yang merasa nama dan KTPnya dicatut
memberikan dukungan kepada calon perseorangan
- Merujuk dari persoalan diatas yang telah dikemukakan sebelumnya seyogyanya
KPU membenahi aturan terkait syarat dukugan Calon Perseorangan.
-

REKOMENDASI REVISI SYARAT DUKUNGAN ADMINISTRASI PENCALONAN


PERSEORANGAN (PKPU 10 TAHUN 2022)

- Syarat dukungan DPD (Lama) - Syarat Dukungan DPD (Baru)

- Melampirkan Foto KTP - Melampirkan Swafoto


memegang KTP (Nik di blurkan)

- Dengan alasan NIK adalah Data


Privasi yang mesti di jaga
keamanannya.
“Jika Cinta tak Sempat dibalas dan Memberi”
“Suara Hati Tersayat Terasa Pilu”

“Namun Jangan Lupa Empat Belas Februari”


“Suara Rakyat Suara Pemilu”.

#HariKasihSuaraUntukIndonesia
#BersamaKPUKitaBahagia.

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

PASAL 1 AYAT (2) KEDAULATAN BERADA DITANGAN RAKYAT

PASAL 21

PASAL 22 (e) MELAKSANAKAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN


WAKIL PRESIDEN, DPR, DPD, DPRD PROVINSI,
DPR KAB/KOTA

UU 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

UU NO 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

PASAL 119 AYAT (4) UNTUK KOMISI PASAL 120 AYAT (4) UNTUK BAWASLU
PEMILIHAN UMUM

BAHWA SETIAP PERATURAN YANG DIBENTUK KEDUA UNSUR PENYELENGGARA TERSEBUT


PENETAPANNYA SETELAH BERKONSULTASI DENGAN DPR DAN PEMERINTAH, DEMIKIAN PULA
DENGAN DKPP

MAKA PERLUNYA LEMBAGA YANG MELAKSANAKAN PENYELENGGARAN PEMILIHAN UMUM

UU NO 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DPRD KAB/KOTA

UNDANG-UNDANG NO 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM

KPU BAWASLU DKPP

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (PKPU)


PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM BERSIFAT TEKNIS DALAM MENGATUR SETIAP
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU.

a) TAHAPAN DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU (PKPU 3 TAHUN 2022);

b) PENDAFTARAN, VERIFIKASI, PENETAPAN PARPOL PESERTA PEMILU (PKPU 11 THN 2022


PERUBAHAN ATAS PKPU 4 THN 2022);

c) ALOKASI KURSI DPR,DPRD PROV, DPRD KAB/KOTA (PKPU 6 TAHUN 2022);

d) PENYUSUNAN DAFTA PEMILIH PEMILU (PKPU 7 TAHUN 2022);

e) PEMBENTUKAN BADAN AD HOC (PKPU 8 TAHUN 2022);

f) PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMILU (PAKPU 9 TAHUN 2022);

g) PERSYARATAN PENCALON PERSEORANGAN (PKPU NO 13 PERUBAHAN ATAS PKPU 10


TAHUN 2022).

KEPUTUSAN KPU

KEPUTUSAN KPU 534 DLL

Anda mungkin juga menyukai