Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siti Rahma Nia

Nim : 3333190093

Kelas : B

Resume Artikel Mengenai Pemotongan Logam

a. Pengertian dan Tujuan Pemotongan Logam

Proses pemotongan merupakan memotong logam untuk mendapatkan bentuk dan ukuran serta
kualitas permukaan potong yang direncanakan. Pada umumnya proses pemotongan logam
dilakukan dengan tool (perkakas/pahat) yang khusus, sesuai dengan jenis pemotongannya. Dalam
pemotongan logam dengan teknologi tinggi menganggap bahwa daya yang digunakan dalam
proses pemotongan logam sebagai penjumlahan dari empat komponen, diantaranya :

- Daya yang digunakan pada deformasi plastik dari lapisan yang dipotong
- Daya yang digunakan pada antarmuka alat-chip
- Daya yang digunakan pada antarmuka alat-benda kerja
- Daya yang digunakan dalam pembentukan permukaan baru

Tujuan utama dari pemotongan logam ialah untuk menentukan kekuatan pemotongan melalui
menganalisis proses termomekanik yang terlibat dalam proses pemotongan.

b. Jenis Proses Pemotongan Logam

Proses pemotongan logam dapat dikelompokan menjadi empat kelompok dasar, yaitu :

- Proses pemotongan dengan mesin las

Prinsip pemotongan dengan las/gas adalah memotong besi atau baja dengan menggunakan
panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa gas. Proses pemotongan logam
dengan las/gas adalah memotong dengan cara memanaskan logam sampai mendekati titik lumer
(cair) kemudian ditekan dengan semburan gas pada tekanan tertentu sehingga logam yang akan
mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.
- Proses pemotongan dengan mesin press (fraiss/milling)

Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan alat
potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang
banyak yang mengitari pisau ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang
disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung.Proses ini merupakan suatu proses untuk
mengikis permukaan agar diperoleh permukaan benda kerja menjadi rata.

Prinsip kerja mesin Frais :


Prinsip kerja mesin frais adalah alat potong berputar pada spindel, kemudian benda kerja digerakan
sesuai dengan perintah yang di inginkan untuk membentuk profil sesuai dengan gambar bentuk
benda kerja tersebut. Disini terjadi 2 gerakan pada meja mesin yaitu melintang dan membujur.
Sedangkan spindel gerakannya hanya naik turun.
Alat- alat potong pada mesin frais :

1. Cutter Milling
Cutter milling digunakan untuk proses milling seperti kontur, poket, sloting, dll. Dilihat
dari prosesnya cutter milling terdiri dari 2 macam yaitu cutter roughing dan finishing.
2. Twist Drill
Twist drill digunakan untuk pembuatan lubang. Adapun standart besar point angle meliputi
: 118°,130°,140°,dll sesuai dengan jenis material yang akan di lubangi.
3. Boring Head Arbor
Alat yang digunakan untuk memperbesar lubang dengan ukuran yang lebih presisi.
- Proses pemotongan dengan mesin perkakas (bubut)

Suatu proses pemotongan logam atau benda kerja dengan cara memutar benda kerja,
kemudian disayatkan dengan alat potong atau pahat potong yang bergerak.
Prinsip kerja pada mesin bubut adalah :
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi
pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros
ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang
membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan oleh pahat yang bergerak tadi.
- Proses pemotongan dengan mesin non konvensional (Electrical Discharge
Machining/EDM)

Electrical Discharge Machining (EDM) adalah proses pemotongan logam yang dilakukan
dengan penciptaan ribuan kotoran per detik. listrik mengalir di antara elektroda dan benda kerja
dalam cairan dielektrikum. Pada saat proses pemotongan, akan muncul uap logam yang sangat
kecil pada wilayah erosi. EDM dapat digunakan pada bahan yang konduktif listrik, termasuk
bahan-bahan eksotis seperti Waspaloy atau Hastaloy, yang sangat sulit dikerjakan mesin dengan
menggunakan metode konvensional.

c. Jenis Sistem Pemotongan Logam

Sistem pemotongan logam dibagi menjadi dua jenis, diantaranya :

1. Pemotongan Tegak (Orthogonal Cutting)

Sistem pemotongan tegak merupakan penyederhanaan dari sistem pemotongan miring


(obligonal cutting), dimana gaya yang dimiliki diuraikan menjadi komponennya pada suatu
bidang (Rochim, 1993). Sistem gaya yang terdapat dalam sistem pemotongan ini hanya
dipandang pada satu bidang (bukan ruang) maka gaya total dapat diuraikan menjadi dua
komponen gaya yang saling tegak lurus.

2. Pemotongan Miring (Obligonal Cutting)

Dalam sistem pemotongan miring (obligonal cutting) gaya total pemotongan (F) dianggap
dalam ruang yang akan diuraikan menjadi tiga komponen dalam sistem koordinat tertentu,
diantaranya ialah :

- Koordinat normal , dengan sumbu Xn menempel pada mata potong mayor (S) dan kedua
sumbu lain yang saling tegak lurus, Yn dan Zn.

- Koordinat tegak, dengan sumbu Xo menempel pada garis proyeksi mata potong mayor
pada bidang referensi (horizontal) dan kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Yo dan
Zo, dan
- Koordinat mesin, dengan sumbu Zf berlawanan arah dengan vektor kecepatan makan dan
kedua sumbu lain yang saling tegak lurus, Xf dan Zf.
d. Parameter Proses Pemotongan Logam

Di dalam proses pemotongan logam apabila bahan benda kerja, jenis pahat, serta mesin
perkakas yang akan digunakan telah ditentukan, maka dapat ditentukan parameter pemotongan
logam, diantaranya ialah :

- Kedalaman pemotongan (mm)


- Hantaran pemotongan (mm/putaran)
- Kecepatan pemotongan (m/menit)

Kedalaman pemotongan merupakan salah satu factor penting yang dapat memberi pengaruh
terhadap waktu permesinan. Pemilihan kedalaman pemotongan logam dapat bergantung pada :

1. Geometri dan bahan mata pahat yang digunakan


2. Gaya pemotongan
3. Power mesin yang tersedia
4. Kestabilan dari sistem kerja mesin perkakas dan ketelitian ukuran
5. Kondisi permukaan akhir yang dilakukan

Dalam kedalaman pemotongan dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut :

a = (d1-d2)/2

Dimana :
a = Kedalaman pemotongan , mm
d1 = Diameter awal benda kerja, mm
d2 = Diameter akhir benda kerja, mm
e. Hantaran dalam Proses Pemotongan Logam
Pada proses pengasaran, hantaran dipilih sebesar mungkin dan yang menjadi permasalahan
adalah perbandingan kerampingan geram serta gaya pemotongan. Pada proses penghalusan atau
finishing, gerakan potong bersama-sama dengan sudut mata pahat menentukan tingkat kehalusan
permukaan benda kerja yang dihasilkan.
Dalam penggantian hantaran pemotongan memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan
kedalam pemotongan terhadap umur pahat. Adapun faktor-faktor yang memberi pengaruh
penurunan hantaran pemotongan yaitu :
- Penggunaan kecepatan
- Pemotongan yang tinggi
- Kekerasan benda kerja yang lebih tinggi
- Media pendinginan
- Ke ausan mata pahat
- Penurunan kekakuan benda kerja maupun mesin perkakas
Untuk menentukan nilai hantaran pemotongan dapat ditentukan dari katalog jenis mata pahat
yang digunakan. Sedangkan untuk kecepatan hantaran pemotongan dapat diketahui melalui
persamaan sebagai berikut :
Vf = f . n
Dimana :
Vf = Kecepatan hantaran pemotongan, mm/menit
f = Gerak hantaran pemotongan, mm/putaran
n = Putaran poros utama (spindel), rpm

Dimana :
Vc = Kecepatan pemotongan, m/menit
D = Diameter benda kerja, mm
N = Putaran poros utama (spindle), rpm

f. Faktor Penentu Pemilih Kecepatan Pemotongan Logam

Adapun beberapa faktor dalam menentukan pemilih kecepatan pemotongan logam


diantaranya:
1. Jenis benda kerja yang digunakan
2. Bahan mata pahat yang digunakan
3. Kedalaman pemotongan yang dikerjakan
4. Kekakuan mesin dan pemegang benda kerja
g. Faktor yang Menentukan Putaran Poros Utama

Dalam menentukan putaran poros utama terdapat beberapa faktor diantaranya :

- Bahan benda kerja


- Jenis bahan mata pahat yang digunakan
- Hantaran pemotongan dan kedalaman potong
- Jenis – jenis operasi yang dilakukan
- Kondisi mesin yang digunakan

Sumber Artikel:

- http://xindustri.blogspot.com/2016/06/proses-manufaktur-pemotongan-logam-a.html
- https://achmadarifin.com/teknologi-pemotongan-logam-secara-mekanik
- http://blackorwhite537.blogspot.com/2014/09/proses-pemotongan-logam.html

Anda mungkin juga menyukai