Praktek Falak Kel 2
Praktek Falak Kel 2
Dosen Pengampu:
Ifrohati, M.H.I
Disusun Oleh:
Kelompok 2
2021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penentuan Awal Waktu Shalat dan penentuan Arah Kiblat adalah hal yang sangat
penting bagi umat islam dalam pelaksanaan ibadah shalat, shalat yang diwajibkan kepada
kita sehari semalam ada lima waktu. Penentuan Awal Waktu Shalat didasarkan pada posisi
Matahari dari Ufuk (height) dan posisi Matahari dari Equator (declination). Sebagai contoh
dari banyak Hadits dikatakan bahwa waktu Shalat Zuhur dimulai sejak matahari tergelincir
ke arah Barat sampai panjang bayang-bayang suatu benda sama dengan panjangnya, Shalat
Asar dimulai sejak habis waktu Zuhur sampai matahari terbenam atau ketika bayang-bayang
Matahari telah melebihi panjang dari bendanya. Fenomena ini perlu dibuktikan secara
empirik.
Untuk menetapkan arah Kiblat di lapangan, ada tiga metode yang dapat kita
gunakan, yaitu Kompas (Arah Kiblat Kompas atau AKK), Titik Utara Sejati (Arah Kiblat
Titik Utara Sejati atau AKTUS) dan Bayang-bayang Benda (Arah Kiblat Bayang-bayang
atau AKB). Ketiga metode ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Penetapan arah Kiblat dengan menggunakan Kompas ini sangat praktis, tetapi akurasinya
tidak terjamin karena kutub utara magnet tidak selalu berimpit dengan kutub utara bum.
Penetapan arah Kiblat dengan Titik Utara Sejati ketepatannya terjamin, tetapi membutuhkan
waktu yang cukup lama dan kadang-kadang juga ketergantungan pada kondisi cuaca.
Sedangkan Penetapan arah Kiblat dengan menggunakan Bayang-bayang cukup singkat
waktunya dan akurasinya terjamin, tetapi sangat bergantung kepada kondisi cuaca
Disini kita hanya menggunakan metode Kompas karena metode Kompas sangat
praktis, tetapi kekurangannya yaitu masih memiliki kesalahan/penyimpangan bervariasi
sesuai dengan deklinasi magnetik suatu tempat. Penggunaan kompas harus digunakan pada
area lapangan yang sekiranya tidak terdapat besi dan bahan logam lainnya dan tetap
menggunakan koreksi deklinasi magnetik. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
penyimpangan yang ditunjukkan utara magnetis kompas.
B. Tujuan
Sesuai dengan pendahuluan di atas, Praktek Falak Terstruktur ini bertujuan:
a. Untuk membuktikan secara empirik ketepatan hitungan awal waktu Zhuhur dan awal
waktu Ashar.
b. Untuk memberikan pengalaman secara langsung tentang cara penentuan arah Kiblat
di lapangan.
a. Scientific Calculator
b. Compass, Waterpass dan GPS
c. Pelataran dan Tongkat Istiwa'
d. Jam dan Radio
e. Mistar, Segitiga Siku-siku, Busur dan Segitiga Kiblat
f. Pena, pensil dan spidol tiga warna (biru, hitam dan merah)
g. Tali, paku dan martil
E. Pelaksana
Praktek Falak ini akan dilaksanakan oleh:
F. Rencana Kegiatan
1. Meletakkan pelataran pada tempat yang memungkinkan mendapat sinar Matahari
secara langsung, dari siang hingga selesai.
2. Pelataran diletakkan pada posisi datar dengan menggunakan waterpass dan arah
Utara pelataran diletakkan menunjuk ke arah Utara dengan menggunakan Kompas.
3. Menancapkan tongkat Istiwa’ tegak lurus di pusat pelataran dengan menggunakan
waterpass
4. Mengamati pergerakan bayang-bayang tongkat Istiwa' pada pelataran. Memberi
tanda (X) setiap kali bayang-bayang tongkat Istiwa' menyentuh lingkaran dan
mencatat waktunya pada pelataran.
5. Mengamati ketepatan perhitungan awal waktu Zhuhur dengan melihat apakah
bayang-bayang tongkat Istiwa' telah bergesar ke sebelah Timur.
6. Mengamati ketepatan perhitungan awal waktu Ashar dengan melihat apakah bayang-
bayang tongkat Istiwa' telah lebih panjang dari panjang tongkat.
7. Memberi tanda (X) dan mencatatkan waktunya pada pelataran saat terjadinya
bayang-bayang tongkat Istiwa' yang menunjuk ke Kiblat.
8. Mencabut tongkat Istiwa' dalam keadaan pelataran masih tetap berada pada posisi
yang mantap.
9. Menentukan Titik Utara Sejati (TUS) guna menentukan Arah Kiblat Titik Utara
Sejati (AKTUS) dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan atau memilih satu di antara ketiga lingkaran yang paling tepat untuk
digunakan menetapkan Arah Kiblat Titik Utara Sejati (AKTUS)
b. Menghubungkan dua titik pada lingkaran yang sama yang telah dipilih
sebelumnya dengan sebuah garis lurus.
c. Membuat garis yang tegak lurus pada garis hubung tersebut (b) yang melewati
titik tengah pelataran
d. Membuat garis Arah Kiblat Titik Utara Sejati dengan menggunakan Segitiga
Kiblat atau Busur dari titik tengah pelataran
10. Menentukan Arah Kiblat Kompas (AKK) dengan menggunakan Segitiga Kiblat atau
Busur dari titik tengah pelataran.
11. Menentukan Arah Kiblat Bayang-bayang (AKB) dengan membuat garis lurus dari
titik bayang-bayang Kiblat dan melewati titik tengah pelataran.
12. Memproyeksikan Arah Kiblat yang telah diperoleh ke tempat yang akan ditentukan
Arah Kiblatnya.
G. Penutup
Demikian proposal ini disusun sebagai syarat dan acuan melaksanakan Praktek Falak
Terstruktur di lapangan.
Lampiran
wa
2. Ditanya :
Tentukan arah kiblat dikota Palembang!
3. Jawab
a. = 90o – Ppalembang
= 90o – (-2o 59’)
= 92o 59’
b. = 90o – PMekkah
= 90o – 21o 25’
= 68o 35’
c. = Bujur Tempat – Bujur Mekkah
= 104o 47’ – 39o 50’
= 64o 57’ 0”
Sin C
= Cotan 68o 35’ . Sin 92o 59’ _ Cos 92o 59’ . Cotan 64o 57’
0, 905938638
= 0, 432368942 + 0,024324515
= 0, 456693457
= 65o 27’ 14,87” – 90o
= -24o 32’ 45,13”
Jadi, Arah kiblat kota Palembang adalah dari Utara ke Barat 65 o 27’14,87” atau -
24o32’45,13” dari Barat ke Utara.
PENENTUAN BAYANG-BAYANG ARAH KIBLAT
1. Diketahui
Kota palembang
P = -2° 59" LS/LU
L= 104 ° 47"
2. Ditanya
Tentukan saat terjadinyan bayang-bayang arah kiblat di Kota palembang pada
tanggal 12 Juni 2021 jika;
D = 23° 10' 48"
E = 0 ͫ 05 ͩ
MP =11j 59 ͫ 55 ͩ
A = 65° 27' 14,87"
3. Dijawab
a) = 90° ̶ deklinasi
= 90° ̶ ( 23° 10' 48" )
= 66° 49' 12"
b) = 90° ̶ P
= 90° ̶ ( -2° 59’)
= 92° 59' 0"
Rumus 1:
Cotan P = cos b. tan A
= cos 92° 59' 0" . tan 65° 27' 14,87"
= -0,113961486
P = -83° 29' 54,73"
Rumus 2
Cos (C ̶ P) = cotan a . tan b . cos P
= cotan 66° 49' 12". tan 92° 59' 0". cos -83° 29' 54,73"
= -0,930289584
(C ̶ P) = 158° 28' 48"
Kemungkinan I Kemungkinan II
Jadi bayang-bayang Arah Kiblat untuk Kota Palembang pada tanggal 12 Juni 2021 adalah
pada waktu 17° 0' 42.55" WIB.