Anda di halaman 1dari 2

FERDIYAN ALFIYANDI SANTOSO

XII ANIMASI 3

KENAIKAN BAHAN BAKAR BERSUBSIDI MEMBERATKAN MASYARAKAT

Kenaikan Bahan Bakar Minyak bersubsidi yang terjadi pada awal Bulan September
2022, Sangat memberatkan Masyarakat khusunya kalangan menengah kebawah Kenaikan
tersebut terjadi bukan tanpa alasan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kenaikan
pada Bahan bakar bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, Hal pertama yang mempengaruhi yaitu
adanya fluktuasi pada nilai tukar rupiah yaitu naik-turunnya harga suatu mata uang dibanding
mata uang lain nya.

Selain hal tersebut penyebab utama Bahan bakar bersubsidi Pertalite dan Solar
mengalami kenaikan adalah bengkaknya anggaran pengeluaran belanja Negara (APBN) pada
tahun 2022, Menurut Perpres no 98 th 2022 anggaran subsidi dan kompensasi sebesar Rp 502,4
triliun itu berarti sudah ada peningkatan tiga kali lipat dari alokasi awal untuk BBM, Kenaikan
tiga kali lipat anggaran subsidi dan kompensasi disebabkan oleh nilai ICP yang mencapai
US$100/barrel, Bahkan jikalau harga ICP masih berada di angka US$85/barrel alokasi dana
untuk BBM masih menyentuh di angka 591 triliun.

Kenaikan Bahan bakar minyak menimbulkan problematika baru di masyarakat, Pasalnya


menurut riset yang berasal dari Centre of Economic and Law Studies memperkirakan angka
kemiskinan akan bertambah hingga 10,5%, Bahkan tambahnya angka kemiskinan karena
tambahan bantuan sosial (bansos) yang dikeluarkan oleh Pemerintah belum mencakup
masyarakat kelas menengah rentan (aspiring middle class) sebanyak 81 juta pekerja informal dan
juga 64 juta unit pelaku UMKM.

Padahal kelompok Masyarakat tersebut paling terdampak baik secara langsung dan tidak
langsung akibat kenaikan BBM ini, Selain itu anggaran tambahan bansos pengalihan subsidi
BBM yang sebesar 24,17 triliun dinilai terlalu kecil, Sehingga bisa menimbulkan resiko
penambahan orang miskin baru.

Selain itu, data orang rentan miskin tersebut kemungkinan tidak tercatat dalam data
program Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, Karena adanya penambahan orang miskin pasca
kebijakan harga BBM subsidi naik. Sehingga, Untuk mencegah naiknya angka kemiskinan
setidaknya dibutuhkan anggaran tambahan bansos sebesar Rp 200 triliun. Selain itu, Pemerintah
juga dihimbau untuk mempersiapkan efek berantai naiknya jumlah orang miskin baru dalam
waktu dekat.
Selain bertambahnya kemiskinan, kenaikan BBM bersubsidi juga berpotensi menyebabkan
Inflasi pada sektor, hal tersebut didukung oleh pernyataan ekonom Institute for Development
Economics and Finance (INDEF) Abra Talattov mengatakan, Inflasi pangan berpotensi terjadi
pasca naiknya harga BBM. Sebab kenaikan harga BBM meningkatkan biaya Transportasi,
khususnya untuk logistic kebutuhan pokok.

Maka dari itu kenaikan harga Bahan bakar bersubsidi tidak bisa menekan konsumsi masyarakat
yang sangat tinggi, Senada dengan hal tersebut Executive Director of Institute for Development
Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menyayangkan pengumuman kenaikan harga
tidak dibarengi dengan pengaturan pembatasan pembeli BBM subsidi, Ia juga menilai kenaikan
harga BBM subsidi terlalu tinggi di mana harga Pertalite dan Solar naik sekitar 30% sedangkan
Pertamax naik 16% dibandingkan harga sebelumnya, Adapun selisih harga pertalite dan
Pertamax menjadi semakin jauh.

Maka itu, Migrasi konsumen Pertamax ke Pertalite tidak bisa di hindarkan ujung – ujungnya
kuota BBM subsidi tetap bisa jebol. Tauhid menilai, Mungkin saja ini strategi Pemerintah untuk
menahan agar jebolnya anggaran tidak separah jika tidak ada kenaikan. Menurut pantauan
kontan.co.id di Tangerang Selatan pada tanggal 3 September 2022, Harga BBM RON 92 antara
Pertamina dengan SPBU lainnya tidak terpaut jauh, Maka tidak heran jika masyarakat
berbondong – bonding mengisi bensin di SPBU lain yang selisih harganya tipis.

Referensi:

1. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220904094859-4-369108/sri-mulyani-
ungkap-alasan-harga-bbm-naik-ini-hitungannya
2. https://bisnis.tempo.co/read/1630336/dampak-harga-bbm-naik-pengamat-inflasi-
pangan-bisa-lebih-dari-8-persen
3. https://nasional.kontan.co.id/news/bansos-kompensasi-kenaikan-harga-bbm-minim-
angka-kemiskinan-diperkirakan-naik-105
4. https://newssetup.kontan.co.id/news/kuota-bbm-subsidi-berpotensi-jebol-pengamat-
kenaikan-harga-tak-bisa-tekan-konsumsi

Anda mungkin juga menyukai