Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
setiap jenis pengajaran merupakan ketrampilan yang harus dimiliki oleh guru.
strategi agar siswa dapat belajar secara efektif, efisien mudah memahami
Dalam hal atau keadaan tertentu, siswa seringkali merasa bosan ketika
terhadap satu hal, ingin mengetahui hal-hal baru, dan lain-lain, harus kita
1
belajar yang baik bagi para siswa. Dalam kelompok-kelompok belajar
kelompok kecil dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menciptakan
dan cenderung mendominasi. Interaksi antara siswa dan guru maupun antara
siswa dengan siswa sangat kecil dan siswa (biasanya) pasif. Aktivitas terjadi
siswa diberi keterangan, informasi, ataupun uraian secara lisan dalam waktu
bersamaan. Dengan aktivitas seperti ini otonomi individu dan kebebasan siswa
memperhatikan
(2) guru tidak akan mengetahui kadar pengetahuan yang sudah ditangkap
oleh murid,
2
Selain itu dengan metode ini selama proses pembelajaran terjadi
aktivitas belajar DDCH (Duduk, Dengar, Cacat dan Hafal). (Semiawan dkk
1985: 1).
dan efisien, dan mempunyai daya tarik tinggi. Agar siswa aktif selama proses
keputusan yang tepat melalui penciptaan kondisi belajar yang sesuai dengan
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif, bisa
Dengan cara ini pula siswa dapat berbagl informasi, memecahkan masalah,
atau cara yang digunakan untuk memudahkan siswa belajar (Dick dan Carey,
sebagai seni dalam operasi peperangan. Namun dewasa ini istilah strategi
sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang
3
memungkinkan terjadinya proses mengajar. Maksudnya agar tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara berdaya guna dan
dibagi dalam beberapa kelompok dalam satu kelas, terdiri dari 5 sampai 8
kelas di mana selalu didominasi oleh guru sehingga otonomi individu dan
pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan secara
kelompok kecil sehingga akan terjadi kondisi belajar yang maksimal dan pada
siswa untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya dan sekaligus merangsang
dan kerjasama yang baik. Dengan strategi ini diharapkan siswa dapat
4
Mengingat luasnya permasalahan serta adanya keterbatasan
secara acak I kelas saja sistem sampel. Selain itu pembatasan luas materi
atau bahan kajian yang diteliti juga dilakukan yaitu hanya I materi bahasan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PKn siswa kelas IX-B SMP Negeri 3 Lawang Tahun Pelajaran 2003 -
2004?
PKn siswa kelas IX-B SMP Negeri 3 Lawang Tahun Pelajran 2003 –
2004?
5
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa
akan terlibat secara aktif dan dapat mengasah kemampuan siswa untuk
2. Bagi Guru
siswa dan sekaligus yang dapat membuat siswa terlibat secara aktif.
3. Bagi Sekolah
6
BAB II
KAJIAN TEORI
tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 8 siswa. Slavin, (dalam Mulyani, 2002: l9).
ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang
7
bagi atas kelompok-kelompok kecil ataupun segment dalam dan bagian
atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu dengan bergotong
royong.
berhubungan satu sama lain, tiap individu ikut aktif, dan mendapat
sosial moral, oleh karena itu setiap kelompok senantiasa hidup berubah,
anggota.
sendiri.
8
intruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara belajar yang
a. Perlunya bimbingan
1) Kondisi internal
Kondisi (situasi) yang ada di dalam diri siswa itu sendiri, misalnya
dapat terpenuhi.
2) Kondisi eksternal
teratur, misalnya:
3) Stategi belajar
9
2. Prinsip - prinsip Belajar Kelompok
lingkungannya
harapanharapannya.
disadari bersama.
g. Jenis belajar yang paling utama ialah belajar untuk berpikir kritis,
10
i. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan kuat untuk mencapai
hasil.
hari.
direncanakan.
11
anggota yang baik belajar cara berdiskusi, menenangkan ketegangan-
anggotanya
12
4. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperotive Learning)
2002:20).
bukan hanya guru atau buku ajar tetapi juga sesama siswa. Dengan
perbedaan itu tidak dikelola dengan baik akan timbul kesalah pahaman.
yang silih asah, silih asih, dan salah asuh antar sesama siswa sebagai
13
activities in which students work together towards a conrmon goal, from
efektif, kreatif, dan efisien. Arifin, (dalam Dinas P dan K Prop. Jatim
2004).
ada sistem akuntabilitas individu, sehingga siswa tidak bisa begitu saja
14
1) Saling ketergantungan pencapaian tujuan.
sesamanya
c. Akuntabilitas individual
bantuan.
15
hubungan antar pribadi. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan
antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari guru tetapi juga
contoh adalah materi Reading Text. Bacaan yang terdiri dari empat
membaca dan memahami satu paragraf. Dengan cara ini, anggota yang
dari evaluasi ini yaitu agar selanjutnya para anggota kelompok bisa
16
6. Pentingnya Pembehieran Kooperatif
komitnen.
terintergrasi.
cukup baik.
17
o. Mengembangkan kesadaran bertanggung jawab dan saling menjaga
perasaan.
menghargai perbedaan.
18
c. Heightened self-esteem and creativity, (internet).
berikut:
19
kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama (kalau mungkin),
belajar yang berorientasi pada tugas, dari jenis tugas yang sederhana
20
a) Berdasarkan metode sosiometri. Melalui metode sosiometri
yang heterogen
21
kegiatan pembelajaran dapat menentukan tidak hanya efektivitas
perlu memberi tahu para siswa bahwa mereka harus bekerja sama,
mempelajarinya.
menyelesaikan tugas.
22
kekuatan seimbang atau memiliki peluang untuk kalah atau
berikut:
siswa
23
4) Mengajukan berbagai pertanyaan khusus untuk mengetahui
24
penguasaan tiap siswa terhadap mareri pelajaran yang sedang
dipelajari.
25
1) Tiap anggota kelompok menjelaskan bagaimana memperoleh
jawaban.
jawabannya
menyelesaikan tugas.
26
kadang-kadang menemukan siswa yang tidak memiliki keterampilan
untuk menjalin kerja sama yang cukup dan adanya kelompok yang
bekerja efektif.
belajar mereka .
untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa
Hasil belajar adalah nilai yang dicapai yang telah atau dilakukan
sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai/skor dari hasil tes mengenai
27
Sadly (1977:904) mengemukakan pengertian hasil belajar adalah “Hasil
yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu.
seseorang atau kelompok yang secara langsung dapat diukur (1978: 143).
Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya (Ali, 1987: 323). Sedangkan menurut Sulkan Yasin "...hasil belajar
memiliki prestasi belajar yang baik sebagai hasil dari proses pendidikan.
tugas dengan hasil yang maksimal hal ini sejakan dengan pendapat yang
akan mernperoleh hasil belajar yang tinggi menurut kemampuan yang dimiliki,
di samping itu untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi juga dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam individu dan dari luar diri individu.
Dalam kegiatan belajar yang bersifat formal adalah salah satu cara untuk
28
mengetahui hasil dari proses belajar seseorang, dengan jalan memberi nilai
Belajar adalah proses ingin tahu dan ingin tahu dan ingin
mengembangkan tingkah laku yang efektif dan efisien agar tujuan yang
kecakapan baru, dan (3) bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan
usaha).
atau kebetulan. Jadi, belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sengaja
tingkah laku. Perubahan tingkah laku dan kemampuan baru itulah yang
disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar sebagai tolak ukur keberhasilan
sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru
29
a. Memuaskan
siswa akan mempunyai motivasi yang besar untuk lebih giat belajar.
b. Tidak memuaskan
berusaha agar lain kali tidak akan terulang lagi. Maka ia akan lebih
giat belajar. Namun bagi siswa tertentu, ia akan putus asa dengan
mungkin metode yang digunakan belum tepat karena itu guru perlu
C. Kerangka Berpikir
tujuan supaya orang lain yang menyerap ide dan gagasan dapat memahani
30
diharapkan siswa akan saling membantu mengembangkan ide untuk
belajar yang diperoleh sesuai dengan harapan. Jadi dalam kaitannya dengan
searah, yaitu kalau adanya stimulus dari luar menyebabkan timbulnya respon,
bisa juga dua arah, yaitu apabila tingkah laku yang terjadi merupakan hasil
tingkah laku.
berpengaruhi pada:
belajar siswa, dan pada akhimya diduga juga akan meningkatkan hasil belajar
31
D. Hipotesis Tindakan
sebagai berikut:
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
genap tahun pelajaran 2003- 2004. Sedangkan kelas yang digunakan sebagai
analisis rata-rata siswa di kelas tersebut cukup homogen. Alasan lain yang
B. Rancangan Penelitian
orang observer, yaitu sejawat guru mata pelajaran PKn yang mengajar di
kelas IX-B dan kelas IX-C. Tugas observer selain sebagai partner untuk
(3) perefleksian,
33
Secara skematis model rancangan penelitian yang digunakan sebagai
berikut:
C. Pengumpulan Data
(l) lembar observasi terstruktur atau daftar iventory aktivitas belajar siswa, dan
34
observasi terstruktur yang sebelumnya telah disepakati bersama oleh peneliti
dan observer.
belajar siswa.
Tabel I
akan diperoleh total skor = 50. Selanjutnya skor tersebut diubah menjadi nilai
35
Di mana:
N : nilai
s : skor yang diperoleh
S : skor maksimum
lembar tes hasil belajar (post test). Tes hasil belajar ini dimaksudkan untuk
siswa selama proses pembelajaran. Post test dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu
pada setiap akhir siklus. Insrumen yang digunakan adalah lembaran tes
Cara pemberian skor atau nilai tes hasil belajar yang diberikan pada
soal yang telah ditetapkan sebelumnya. Bobot skor tiap soal ditetapkan paling
rendah adalah: 5, selanjutnya dengan kelipatan 5, dan paling tinggi adalah 20.
D. AnalisaData
pembelajaran di kelas.
36
1. Nilai 86 - l00 = A (baik sekali)
2. Nilai 70 - 85 = B (baik)
3. Nilai 60 - 69 : C (cukup)
learning), yakni 85% dari jumlah siswa telah mencapai 65% taraf penguasaan
37
BAB IV
A. Rencana Umum
D(-C yang juga akan terlibat dalam penelitian" yaitu menjadi kolaborator
(observer).
formasi tempat duduk siswa tidak perlu harus mengeluarkan meja dan
sehingga ada 3 (tiga) siklus tindakan. Setiap satu siklus selesai diamati
38
perbaikan. Pada waktu penelitian didampingi oleh observator untuk
B. Pembelajaran Siklus I
1. Persiapan (Planning)
Setelah formasi tempat duduk dan kelas siap, observer menempatkan diri
proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan (Acting)
3. Pengamatan (Observing)
awal hinggal akhir (90 menit). Dari hasil observasi terhadap 10 indikator
39
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa berdasarkan hasil
Jml.
Nilai Nilai Ratra- rata Prosentase
Siswa Total Nilai
Tertinggi Terendah Ketuntasan
44 90 55 3085 70.11 79.55%
4. Refleksi
relevan dengan KBM, diperoleh skor paling rendah yaitu 1, yang berarti
buruk, atau banyak siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak relevan
40
dalam siklus berikutnya, maka peneliti berusaha melakukan perbaikan atau
1. Persiapan (Planning)
sebagai pengawas yang dapat membuat siswa gugup atau kaku dalam
2. Pelaksanaan (Acting)
II. Kemudian guru menjelaskan tahapan proses belajar yang akan dilalui
kelompok yang hasil karyanya paling baik akan diberikan hadiah selajutnya
41
guru membagi masalah yang akan dibahas oleh setiap kelompok, caranya
dengan Undian/Lotre.
3. Pengamatan (Observing)
awal hingga akhir (90 meniQ sebagaimana yang dilakukan pada siklus I.
tabel berikut:
Jml.
Nilai Nilai Ratra- rata Prosentase
Siswa Total Nilai
Tertinggi Terendah Ketuntasan
44 85 55 3125 71.02 86.36%
42
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa hasil belajar pada siklus II
4. Refleksi
Proses dan hasil pembelajaran pada siklus II, dapat dianalisis bahwa
Dari data yang ada kebanyakan siswa masih belum banyak melakukan
tidak relevan dengan KBM, diperoleh skor paling rendah yaitu 1, yang
berarti buruk atau banyak siswa yang melakukan kegiatan lain yang tidak
hadiah, serta hasil karya kelompok yang kurang baik dan mendapatkan
43
c. Menjelaskan pokok-pokok masalah yang harus diselesaikan masing –
e. Memberitahukan bahwa pada siklus ke III, tidak boleh lagi ada siswa
yang melakukan aktivitas lain yang tidak relevan dengan KJ3M, disertai
Untuk menyempurnakan kekurangan pada siklus II maka pada siklus III, akan
1. Persiapan (Planning)
hadapan 4-6 siswa seperti pada siklus II, dengan beberapa perubahan
2. Pelaksanaan (Action)
proses belajar yang akan dilalui siswa secara lisan dengan memberikan
dengan undian/lotre.
3. Pengamatan (Observing)
hingga akhir (90 menit) sebagaimana yang dilakukan pada siklus I dan II.
44
siswa dalam proses belajar mengajar selama 90 menit, yang disajikan
mengenai data tes hasil belajar (berdasarkan lampiran 6), disajikan dalam
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa hasil belajar pda siklus III
4. Refleksi
Proses dan hasil pembelajaran pada siklus II, dapat dianalisis bahwa
45
kemauan untuk kemajuan. Namun demikian rmtuk indikator nomor 10:
Melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan KBM, diperoleh skor paling
rendah yaitu 1, yang berarti buruk, atau banyak siswa yang melakukan
meningkat.
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hukum, jika dilihat dari aspek aktivitas belajar siswa, secara umum
menunjukkan hasil yang baik. Meskipun harus diakui bahwa masih banyak
siswa yang belum menunjukkan aktivitas belajar yang baik / optimal. Hal
hukum, jika dilihat dari aspek hasil belajar siswa, secara umum
baik.
B. Saran-saran
sebagai berikut:
kesan bahwa mata pelajaran PKn dianggup mata pelajaran yang mudah
47
atau tidak penting, sehingga siswa tidak sering dalam melakukan
kegiatan belajar.
tahapan penelitian khususnya persiapan umum dengan lebih baik dan jika
48
DAFTAR PUSTAKA
Arikunton Suharsimi. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 2001.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta,2000.
Hamalik Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru, 1992.
Nurhadi, dkk Bahasa dan Sastra Indotrcsia Untuk SMP Kelas YIII. Jakarta:
Erlangga,2004.
1985.
Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaju. Jakarta: Raja Grafindo
Persada 1987.
Cipta,2003.
49
Lampiran 1
SIKLUS I
50
Lampiran 3
SIKLUS II
51
Lampiran 5
SIKLUS III
52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(6)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian globalisasi
2. Menjelaskan tujuan globalisasi
3. Menjelaskan pentingnya globalisasi bagi bangsa Indonesia
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian globalisasi
2. Tujuan globalisasi
3. Pentingnya globalisasi bagi bangsa Indonesia
C. METODE
Diskusi Kelas, Tanya Jawab dan Geramah Bervariasi
D. LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
53
f. Setelah selesai, masing-masing kelompok
melakukan presentase hasil diskusinya.
3 Kegiatan Penutup 10
a. Guru bersama sama menyimpulkan materi. Menit
b. PostTest
c. Tindak lanjut dengan memberi tugas rumah guna
mempersiapkan materi yang akan datang
Pertemuan Ke-2
NO Kegiatan Belajar Waktu Ket
1 Pendahuluan 10
a. Apersepsi Menit
Kesiapan kelas dalam pembelajaran( absensi, kebersihan
kelas)
b. Motivasi
- Penjajakan kaiapan belalr sisr,va dengnn memberikan
pertanyaan tentarg materi yang lalu dan yarq akan
2 diajarkan. 60
- Informasi kompetensi yang ingin dicapai. Menit
Kegiatan Inti
a. Penjelasan konsep secara umum tentang
pentingnya globalisasi bagi bangsa lndonesia.
b. Siswa dibagi menjadi enam kelompok dan masirg-
masing kelompok mendiskusikan pentingnya
globalisasi bagi bangsa Indonesia.
c. Setiap kelompok melakukan presentase dengan
menunjuk satu orang sebagai juru bicara,
sedangkan kelompok lain menanggapinya
3 d. Klarifikasi dari guru tentang pentingnya globalisasi 10
bagi bangsa Indonesia. Menit
Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru bersama-sama rnenyimpulkan
materi
b. Post test
c. Siswa mencatat tugas-tugas kegiatan yang
diberikan guru.
E. SUMBER BELAJAR
Buku Paket PPKN Kelas IX
UUD 1945 yang telah diamandemen
UU No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Artikel
Buku-buku (sumber) lain yang relevan
54
F. PENILAIAN
Penilaian dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian
tertulis diberikan setelah pertemuan ke empat. Sedangkan untuk pertemuan ke -
1 s.d 3 penilaian lebih ditekankan melalui kegiatan tanfd Jawabdi kelas, aktivitas
siswa saat diskusi, dan mengerjakan tugas-tugas. Adapun tekhnik penilaian yang
digunakan adalah tes tertulis dengan bentuk uraian.
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengn ringkas dan tepat !
1. Jelaskan pengertian globalisasi!
2. Sebutkan tujuan globalisasi
3. Jelaskan pentingnya globalisasi bagi suatu bangsa!
4. Globalisasi dapat menjadi ancaman sekaligus peluang tergantung
bagaimana menyikapinya. Berikan penjelasan!
Aspek yang dinilai :
1. Kemampuan menyampaikan pendapat.
2. Kemampuan memberikan argumentasi
3. Kemampuan memberikan kritik.
4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.
6. Kelancaran berbicaxa.
Penskoran : Jumlah skor:
A. Tidak Baik Skor I 24 - 30 = Sangat Baik
B. Kurang Baik Skor 2 18 -23 = Baik
C. Cukup Baik Skor 3 12 – 17 = Cukup
D. Baik Skor 4 6 - ll = Kurang
E. Sangat Baik Skor 5
55