Anda di halaman 1dari 3

RESUME SHARING KEILMUAN PELATIHAN STROKE

Pembicara : Dewi Widyaningsih, S.Kep., Ners


Hari/Tanggal : Kamis, 23 Februari 2023
Pukul : 14.00 – 15.30 WIB

A. Definisi
Terminology stroke menurut WHO: Suatu sindroma klinis yang ditandai oleh gangguan
fungsi otak fokal maupun global mendadak berlangsung lebih dari 24 mempunyai
kecenderungan perburukan bahkan kematian diakibatkan oleh satu- satunya gangguan
vaskuler.

B. Faktor Risiko Stroke


1. Faktor risiko tidak dapat dimodifikasi
 Usia
 Gender
 Ras
 Riwayat stroke sebelumnya/keluarga
2. Faktor Risiko Stroke yang dapat dimodifikasi
 Kondisi medis
Hipertensi
Penyakit Jantung
Fibrilasi Atrium
Hiperlipidemia
Diabetes mellitus
Stenosis karotis
Peninggian homosistein
 Kebiasaan
Merokok
Pencandu alcohol
Kurang aktivitas

C. Klasifikasi Stroke Berdasarkan waktu


1. Transient Ischemic Attack (TIA): Sembuh dalam < 24 jam.
2. Stroke in-evolution: Berkembang dalam 1-2 hari.
3. Reversible Ischemic Neurological: Sembuh dalam < 3 minggu.
4. Stroke komplit: Masih ada gejala s/d > 3 minggu.

1) Stroke iskemik
a) Penyebab
 Sumbatan aliran darah
 Akibat adanya penyempitan pembuluh darah otak
 Akibat adanya bekuan darah yang berasal dari jantung yang menyumbat
aliran darah otak
b) Jenis
Stroke Trombotik : Terjadi akibat penggumpalan darah (trombus) pada arteri di
otak atau pembuluh darah yang langsung mensuplai darah ke otak. Bekuan
darah tersebut makin lama semakin besar sehingga akhirnya menyumbat aliran
darah.
Stroke Embolik : Terjadi akibat penyumbatan darah oleh embolus yang berasal
dari jantung atau pembuluh darah besar sehingga mengganggu aliran darah ke
otak. Biasanya terjadi saat aktivitas. Defisit neurologi maksimal dalam waktu
yang singkat. Kadang disertai penurunan kesadaran.
Infark: Saat serangan stroke terjadi kerusakan sel otak di daerah tertentu
segera. Daerah yang rusak tersebut dinamakan infark dikelilingi oleh
penumbra.
Penumbra : area dimana masih ada aliran darah namun tidak mencapai batas
optimal. Berpotensi untuk menjadi infark. Merupakan target penanganan fase
akut.
2) Stroke hemoragik
a) Perdarahan intracerebral
b) Perdarahan sub-arachnoid.
Disebabkan oleh:
 Hipertensi
 Ruptur aneurisma atau AVM
 Tumor berdarah
 Kelainan pembekuan darah.
Sering didahului sakit kepala diikuti dengan penurunan kesadaran

D. r-TPA
1. Indikasi:
 Diagnosa stroke iskemik
 Onset kurang dari 4,5 jam
 Inform consent
 NIHSS > 2 atau ≤ 24
 Usia > 18 years
2. Kontaindikasi:
 Trauma kepala berat atau serangan stroke dalam 3 bulan terakhir
 Kejang saat serangan stroke
 Operasi besar atau trauma berat dalam 14 hari terakhir
 Arterial puncture pada area noncompressible atau LP dalam 7 hari terakhir
 Perdarahan GI atau perdarahan saluran kencing dalam 21 hari terakhir
 SBP > 185 atau DBP > 110
 Riwayat perdarahan intracranial
 Gula darah abnormall (< 50 atau > 400 mg/ dL)
 MI complicated by pericarditis.
 Ibu hamil dan menyusui (menstruasi bukan kontraindikasi).
 Perubahan awal pada CT seperti penipisan sulkus, efek massa, atau edema
bukanlah kontraindikasi mutlak. Jika tanda-tanda ini ada maka ini menunjukkan
interval yang lebih lama antara onset stroke dan CT scan dari 3 jam. Upaya
segera harus dilakukan untuk menetapkan kembali waktu timbulnya gejala
neurologis

Alteplase rtPA (0.9mg /Kg)

10% of total dose is given intravenous as a bolus


over 1 minutes

90% of remaining dose is given as an infusion


over 1 hour (60 minutes)

Flush the intravenous line with 50 ml of normal saline after completion of the infusion

3. Monitoring selama dan pasca pemberian terapi trombolitik


 Pasien dirawat di Stroke Care Unit atau ICU
 Selama pemberian terapi trombolitik monitor TTV dan status neurologi setiap
15 menit.
 Setelah pemberian terapi trombolitik monitor TTV dan status neurologi setiap 30
menit pada 6 jam pertama.
 Selanjutnya setiap 60 menit hingga 24 jam pasca terapi trombolitik.
 Kaji adanya keluhan sakit kepala berat, mual, muntah atau hipertensi akut
hentikan infus dan lakukan CT Scan cito.
 Lakukan pengukuran TTV lebih sering bila tekanan darah sistolik > 180 mmHg
atau diastolik >105 mmHg
 Tunda pemasangan NGT, kateter urin atau alat invasif lain
 Pertahankan Saturasi Oksigen > 95%
 Pertahankan suhu tubuh normal, <36,5 derajat Celcius
 Pertahankan kadar gula darah < 10 mmol/L atau <150 mg/ dl. Berikan insulin
intra vena bila perlu
 Mobilisasi setelah 24 jam pasca trombolisis
 Cegah DVT dengan Automatic Spontaneous Compression
Monitor adanya tanda2 perdarahan. Tidak diberikan antiplatelet atau antikoagulan
dalam 24 jam pertama

4. Komplikasi
 perdarahan intracranial
 Syok Anafilaktik

Anda mungkin juga menyukai