Laporan Praktik Kerja Lapangan Sanjaya
Laporan Praktik Kerja Lapangan Sanjaya
Disusun oleh
NIM : 5211419063
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “ INSTALASI BOILER BAHAN
PRODUKSI 1 TON”
Hari : Jumat
NIP. 198511222019031010
Mengetahui, Mengetahui,
ii
RUSIYANTO., S.Pd., M.T. SUSANTO
NIP. 197403211999031002
ABSTRAK
Instalasi Boiler Bahan Bakar Kayu Pada Industri Garmen Dengan Kapasitas Pro-
duksi 1 Ton
di CV. SANJAYA SEMARANG
Tahun 2022
Bonus demogafi yang dimiliki Indonesia memiliki peran penting dalam
mewujudkan kesuksesan Indonesia di masa depan. Hal ini selaras dengan laju
pertumbuhan industry di Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan
teknologi, berdirinya perusahaan- perusahaan besar dengan memiliki peralatan
yang sangat canggih guna menunjang kegiatan produkai terus meningkat di
beberapa sektor salah satunya ialah industri garmen.
Proses produksi merupakan jantung dari suatu industri. Terutama pada in-
dustri garmen, industri garmen mengandalkan peralatan-peralatan yang digu-
nakan dalam proses produksi. Dengan jumlah produksi tekstil berskala besar
maka membutuhkan perlatan sebagai sumber energi panas dalam operasional
produksinya. Pemakaian energi panas seperti uap pada industri sangat dibu-
tuhkan. Penggunaan boiler atau ketel uap pada industri garmen memiliki peran
penting dalam penyempurnaan proses produksi.
Dalam pelaksanan PKL tahun 2022, penulis melaksanakan PKL di. CV.
Sanjaya yaitu kegiatan pembuataan dan maintenance boiler. Berdasarkan studi
literatur, studi lapangan,dan referensi yang didapatkan, penulis melakukan
analisis pada proses instalasi boiler bahan bakar kayu dengan kapasitas pro-
duksi 1 ton pada industry garmen. Metode yang digunakan sebagai
pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode observasi, metode liter-
atur, metode wawancara, dan terjun lapangan,
Hasil yang diperoleh yaitu pada proses instalasi boiler terdapat beberapa
proses, diantaranya yaitu proses perancangan desain dan tata letak (lay out)
intsalasi, proses perancangan boiler berserta komponen-komponenya serta pe-
masangan beberapa komponen sesuai dengan fungsi dan layout instalasi,selain
itu juga dilakukan uji kelayakan boiler yang dilakukan dengan beberapa
metode untuk memenuhi standar operasional pengujian sehingga boiler sudah
diperbolehkan beroperasi.
iii
Kata kunci: Boiler, Instalasi, Maintenance, Produksi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Kerja Praktik dan seminar Kerja Praktik. Kegiatan kerja praktik yang dilakukan
mewujudkan aplikasi yang nyata di lapangan. Laporan Kerja Praktik ini tidak
akan tersusun tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. maka pada
1. Bapak Prof.Dr Nur Qudus, MT., IPM selaku Dekan Fakultas Teknik Uni-
iv
5. Segenap Staf karyawan CV.SANJAYA, yang telah membantu selama
6. Orang tua tercinta telah memberikan segala dorongan dan doa restunya
Besar harapan semoga laporan praktik kerja lapangan ini dapat memberikan
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB 1......................................................................................................................1
1.2.1 Tujuan..........................................................................................................2
1.2.2 Manfaat........................................................................................................3
vi
1.3.2 Pelaksanaan Praktik kerja Lapangan...........................................................3
Bab II.......................................................................................................................7
D. Logo Perusahaan...........................................................................................10
BAB III..................................................................................................................38
3.1 Simpulan.......................................................................................................38
3.2 Saran.............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
LAMPIRAN..........................................................................................................42
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 2. 19 Mesin Bubut Bench Lath…………………………………………. 26
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
mewujudkan kesuksesan Indonesia di masa depan. Hal ini selaras dengan laju
tan yang sangat canggih dan mengalami terus peningkatan di beberapa sektor
salah satunya ialah industri garmen. Sejak tahun 2017, tahun 2019 merupakan
Proses produksi merupakan jantung dari suatu industri. Terutama pada in-
nakan dalam proses produksi. Dengan jumlah produksi tekstil berskala besar
produksinya. Pemakaian energi panas seperti uap pada industri sangat dibu-
tuhkan. Penggunaan boiler atau ketel uap pada industri garmen memiliki peran
energi –energi kimia atau energi otomis menjadi kerja (usaha) (Muin
1988:28). Boiler atau ketel steam adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup
1
2
memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar (Yohana dan
bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler dirancang untuk
bahan baja dengan spesifikasi tertentu yang telah ditentukan dalam standard
ASME (The ASME Code Boilers), terutama untuk penggunaan boiler pada
industri-industri besar.
CV. Sanjaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Teknik yaitu
pabrik. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui proses instalasi
tahap akhir yaitu uji coba produksi. Berdasarkan studi kasus di CV. Sanjaya
dan studi literatur dari penelitian-penelitian yang sudah ada penulis ingin men-
ganalisis proses instalasi boiler bahan bakar kayu, dengan mengangkat judul
“Proses Instalasi Boiler Bahan Bakar Kayu pada Industri Garmen dengan Ka-
1.2.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktik di CV Sanjaya ini
2
3
1.2.2 Manfaat
diberikan.
3
4
Kabupaten Semarang,
kerja perusahaan yaitu hari Senin-Jumat pukul 08.00-16.30 dan Sabtu pukul
Berikut adalah daftar nama mahasiswa yang mengikuti praktik kerja lapan-
gan di CV.Sanjaya
4
5
Teknik
6. Surat izin PKL dan proposal PKL diserahkan kepada pihak CV. Sanjaya
divalidasi
5
6
bengkel yaitu mengenai proses servis dan perakitan boiler yang ada di CV.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun lapran ini antara
lain adalah :
proses Instalasi Boiler Bahan Bakar Kayu pada Industri Garmen dengan
Sanjaya.
6
BAB II
ISI
2.1 Pekerjaan/Kegiatan PKL
CV. Sanjaya mulai berdiri pada tahun 2006 di Link. Gembongan, RT.13
dari sebuah bengkel kecil dengan jumlah karyawan 3 orang dan bernama
pabrik perakit boiler mentah yang dikirim dari Jepang kemudian dirakit di PT
MIURA.
7
8
Sanjaya yang diambil dari nama Susanto Jaya. Seiring berjalannya waktu
dengan bertambah banyaknya proyek yang diterima pada tahun 2006 Bapak
Hingga sekarang CV. Sanjaya sudah memiliki pekerja kurang lebih 30 orang.
Visi
Misi
professional
positif.
fungsi atau orang-orang dalam hubungan satu dengan yang lainnya dalam
8
9
1. Manajer
2. Purchasing
3. Kepala Teknisi
4. Teknisi
9
10
visi misinya:
untuk mendalami proses instalasai boiler bahan bakar kayu kapasitas produksi 1
10
11
Berikut adalah table pekerjaan spesifik yang akan dibahas pada laporan ini.
1. Servise pipa dan safety valve boiler a) Pemeiksaan pipa steam boiler
b) Pembuatan ulil pada pipa steam
c) Pemotongan dan penyambungan
pipa steam
d) Penggantian safety valve
11
12
Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana tertutup yang di dalamnya berisi
air untuk dipanaskan. Energi panas dari uap air keluaran boiler tersebut selanjut-
nya digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk turbin uap, pem-
anas ruangan, mesin uap, dan lain sebagainya. Secara proses konversi energi,
boiler memiliki fungsi untuk mengkonversi energi kimia yang tersimpan di dalam
bahan bakar menjadi energi panas yang tertransfer ke fluida kerja. Bejana
bertekanan pada boiler umumnya menggunakan bahan baja dengan spesifikasi ter-
tentu yang telah ditentukan dalam standard ASME (The ASME Code Boilers ),
terutama untuk penggunaan boiler pada industri-industri besar. Dalam sejarah ter-
catat berbagai macam jenis material digunakan sebagai bahan pembuatan boiler
seperti tembaga, kuningan, dan besi cor. Namun bahan-bahan tersebut sudah lama
ditinggalkan karena alasan ekonomis dan juga ketahanan material yang sudah
tidak sesuai dengan kebutuhan industri (Hasibuan & Napitupulu, 2013) . Berikut
menggunakan volume air besar tapi hanya bisa memproduksi pada tekanan ren-
dah. Boiler ini menggunakan bahan bakar kayu dan batu bara. Boiler jenis ini
12
13
pipa-air. Boiler ini terdapat 2 bagian di dalamnya, yaitu sisi tube/pipa dan sisi bar-
rel tong. Pada sisi barrel berisi fluida/air, sedangkan sisi pipa merupakan tempat
air yang rendah, tetapi memiliki cadangan uap air yang lebih besar.
indonesia/
Sama seperti boiler pipa –api, boiler pipa- air juga terdiri atas bagian pipa
dan barrel. Tetapi sisi pipa diisi oleh air sedangkan sisi barel menjadi tempat ter-
jadinya proses pembakaran. Boiler jenis ini memiliki kecepatan yang tinggi dalam
memproduksi uap air, tetapi tidak banyak memiliki cadangan uap air didalamnya.
13
14
sumber : matabayangan.blogspot.com
Boiler jenis ini merupakan kombinasi antara boiler pipa-api dengan pipa air. Se-
buah firebox didalamnya terdapat pipa-pipa berisi air, uap air yang dihasilkan
mengalir ke dalam barel dengan pipa-api didalamnya. Boiler jenis ini diap-
likasikan pada beberapa kereta uap, namun tidak terlalu populer digunakan.
Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan men-
jadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui
pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku pem-
bakaran. Proses perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:
a). Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari
api atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut
14
15
sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas
pada air.
Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama
dan ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan lang-
sung dari sumber panas yang diterima oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang ke-
dua yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas
hasil pembakaran dari ruang pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini
yakni untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar
energi panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk men-
gontrol panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama agar tidak men-
2. Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat
terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta
15
16
air dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar
air tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu
rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan
kemudian menguap.
Sumber: www.researchgate.net
e) Menghilangkan kotoran.
16
17
3. Superheater
steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses
260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat
Sumber: www.researchgate.net
4. Air Heater
yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sem-
purna. Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki
suhu yang sama dengan suhu udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun, sete-
lah melalui air heater, suhunya udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C se-
hingga sudah dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang terkan-
17
18
dung didalamnya karena uap air dapat menganggu proses pembakaran. Gambar
Sumber: https://en.wikipedia.org/
Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang be-
rada pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntun-
gan menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara be-
bas dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari
jadinya kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.
18
19
Sumber:https://www.iqsdirectory.com/articles/dust-collector/dust-collection-
system.html
Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah
melebihi batas yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup
pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur
sesuai dengan aspek maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya
diatur pada tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap
Sumber:https://docplayer.info/60545143-Safety-valve-katup-pengaman.html
7. Pembuangan Air Ketel
Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian
atas. Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut,
19
20
terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan
blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah
Sumber; https://123dok.com/document/yn921gjq-sistem-air-boiler.html
dipasang pada posisinya dan siap dipergunakan seperti generator, mesin diesel,
20
21
Instalasi Boiler Bahan Bakar Kayu pada Industri Garmen dengan Kapasitas Pro-
1) Desain Kontruksi
Berikut merupakan desain boiler beserta data yang disajikan dalam proses
ton yang akan di pasang pada indutsri garmen. Gambar yang disajikan 2 dimensi
dengan pandangan tampak atas dan tampak depan serta data sheet pada boiler.
21
22
1) Tampak Atas
2) Tampak Depan
22
23
3) Data Sheet
logam yang dikenal, diantaranya yang cukup dikenal dalam proses pengolahan
23
24
logam seperti pembubutan, frais, penggerindaan, pemotongan dengan las dan lain-
lain.
atau pemesinan baut pada dasarnya merupakan suatu proses pembuangan sebagian
bahan benda kerja dimana pada proses pemotongannya akan dihasilkan geram
(chip) yang merupakan bagian benda kerja yang akan dibuang. Pahat potong
dengan bunga api sebagai akibat dari proses pergeseran (shearing) secara kontinu
3) Pembubutan
Mesin bubut (lathe machine) adalah mesin yang memutar benda kerja
pada suatu sumbu rotasi untuk melakukan berbgai operasi seperti pemotongan
24
25
cara menghilangan chip dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Saat
operasi bubut, benda kerja yang dipasang pada spindel akan diputar dengan
Proses tapping adalah proses membuat ulir pada benda yang telah
dilakukan drilling atau proses pembuatan lubang terlebih dahulu dengan diameter
TD – TP = D
adalah diameter.
25
26
5) Drilling / Pengeboran
Proses drilling atau proses drill adalah suatu proses permesinan yang
terbilang sederhana. Umumnya proses ini dikenal sebagai proses bor, walaupun
26
27
Tujuan dari proses driling adalah untuk membuat lubang silindris dengan
menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan pada proses bor merupakan suatu
menggunakan batang bor yang dipasangkan pada mesin drill. Selain itu, proses
bor juga dapat dilakukan dengan menggunakan mesin bubut dan mesin frais.
lubang dengan bor spiral di dalam benda kerja yang pejal merupakan sebuah
Proses drilling dilakukan dengan menaruh benda kerja di atas alat bantu
yang telah dibuat, kemudia tuas mesin ditarik kebawah secara perlahan hingga
27
28
6) Pengelasan
proses menyatukan 2 buah logam atau lebih menjadi suatu bentuk sambungan
bagian logam yang akan disambung dengan elektroda sebagai bahan tambah atau
7) Pemasangan Boiler
28
29
Gambar diatas adalah salah satu komponen boiler yang akan dipasang
pada industry garmen yang sudah melalui ceking akhir oleh QC sehingga siap un-
gas asap keluar dari ketel uap dengan kecepatan tertentu, dan selain itu digunakan
untuk mengatasi getaran–getaran yang terjadi terhadap aliran gas asap, mulai dari
rangka bahan bakar atau pembakaran kompor burner, hingga keluar melalui cer-
obong.
29
30
asap
cerobong asap.
c) Semua sambungan pipa dan elemen lainnya harus disegel dengan sealant
damar wangi tahan panas, dihubungkan dengan hati-hati satu sama lain di
setiap sambungan .
30
31
berdekatan yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar tidak terkena
Pemasangan tangga pada boiler yang nantinya akan digunakan olek teknisi
boiler untuk mengecek keadaan boiler secara berkala dengan sesuai job service
31
32
exshaus pada boiler dari tanki pembakaran sampai proses pemanasan pada burner
boiler. Standarisasi Pipa mulai kuran, berat, diameter, schedule, ketebalan, dan
toleransi telah distandarkan dari berbagai tipe dan material pipa. Beberapa
32
33
Menurut Santoso (2007) standard dimensi pipa, dimensi dan material pipa
1. ANSI B36.10 mengatur tentang welded dan seamless wrought steel pipa.
finishing dan uji produksi Sebeleum beroprasi boiler harus melewati uji ke-
33
34
1,5 kali tekanan design boiler. Design pressure boiler baru yang dipasang
adalah 10 kg /cm2 oleh karena itu uji hydrostatic test dilakukan hingga
15 kg /cm2
2. Steam Test Uji fungsi steam test dilakukan dengan mengoperasikan boiler
34
35
menit dan dilakukan pemeriksaan pipa-pipa boiler, dipastikan tidak ada rembesan
mencapai 0 kg /cm 2.
pengujian hydrostatis test hingga mencapai 1,5 kali tekanan maximum design
tekanan kerja boiler. Setelah uji hydrostatic test dinyatakan lolos uji dan diterima
oleh dinas tenaga kerja setempat, selanjutnya boiler dipasang burner kontrol dan
35
36
dilakukan uji steam, yaitu dengan cara mengoperasikan boiler sesuai petunjuk
operasinya.
Data operasi pengujian steam test ditampilkan pada Tabel 2.5. Ada dua
tingkat pengapian pada boiler yaitu pengapian satu dan pengapian kedua, yang
pada tekanan 8,0 kg / cm2, dan pengapian kedua disetting pada 7,0 kg /cm2 . Pada
saat boiler dioperasikan hingga tekanan kerja tercapai dan belum ada beban kerja
boiler atau steam belum digunakan, tekanan akan naik terus hingga mencapai
2
8,5 kg /cm , pada tekanan ini boiler secara otomatis mati (cut off) dikontrol oleh
pressure switch over pressure yang disetting pada tekanan 8,5 kg /cm2 . Apabila
boiler sudah ada beban atau steam sudah digunakan untuk proses pengolahan
limbah radioaktif cair secara evaporasi, maka sedikit demi sedikit tekanan uap
panas pada boiler akan turun. Jika tekanan uap turun hingga mencapai 6,0 kg /cm2,
maka secara otomatis akan terpantik hidup kembali yang dikontrol oleh pressure
36
37
Pada uji steam test, dilakukan pengujian tingkat pengaman safety valve,
tingkat pengaman I (safety valve 1), tingkat pengaman II (safety valve 2). Hasil uji
steam test ini, tingkat pengaman I safety valve terbuka pada tekanan 9,0 kg / cm 2,
tingkat pengaman II safety valve terbuka pada tekanan 9,5 kg /cm2. Berfungsinya
operasi boiler. Apabila terjadi kegagalan kontrol, dan terjadi tekanan berlebih,
maka tekanan akan dikeluarkan oleh safety valve 1 ataupun safety valve 2.
37
38
38
39
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Boiler merupakan alat konversi energi yang mengubah air menjadi uap
jang.
selama uji uap untuk katup pengaman (katup pengaman 2). Safety valve
safety level I terbuka pada tekanan 9,0 kg /cm2,, dan safety level II safety
valve terbuka pada tekanan 9,5 kg /cm2,, sesuai dengan hasil steam test
ini.
3.2 Saran
Berdasaran praktik kerja lapangan (PKL) yang sudah dilakukan di CV. San-
jaya, maka dapat diambil saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
39
40
perusahaan agar dapat mencapai efisiensi dan efektifitas dalam melakukan proses
produksi, yaitu:
produksi.
2. Demi terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta demi
karyawan dan teknisi, mengingat jarak tempuh dari kos ke tempat PKL
40
41
41
42
DAFTAR PUSTAKA
ASME. 2004. Boiler & Pressure Vessel Code IV, Rules For Contruction fo
ASME. 2008. ASME Section IV: Rules For The Contruction Of Heating Boilers,
Chapter 18.
ASME. 2010. Boiler & Pressure Vessel Code II, Properties (Metric) Materials.
Uap Pada Industri Tahu Dengan Menggunakan Catia V5. Skripsi Teknik
Fatriani, Fatriani, Sunardi Sunardi, and Arfianti Arfianti. "Kadar Air, Kerapatan,
dan Kadar Abu Wood Pellet Serbuk Gergaji Kayu Galam (Melaleuca
Rajawali Pers.
42
43
43
44
LAMPIRAN
44
45
45
46
46