Rang Kuman
Rang Kuman
Fenomena :
“Kasus kecurangan pelaporan keuangan yang dilakukan perusahaan untuk
menutupi kekurangan yang terjadi sehingga laporan keuangan menjadi menarik
dilihat bagi pembaca dan pengguna laporan keuangan lainnya. kasus kecurangan
laporan keuangan juga terjadi di PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tudingan laporan
keuangan PT KAI tidak beres diungkap oleh Hekinus Manao, salah satu komisaris
PT KAI. Manajemen dan akuntan publik melakukan kekeliruan audit pada
penempatan status pajak pertambahan nilai (PPN) dan inventaris pengadaan
sehingga mengakibatkan posisi keuangan PT KAI jauh berbeda. Perusahaan
seharusnya mengalami kerugian Rp 600 miliar. Namun, hasil audit justru
mencatatkan PT KAI menghasilkan laba Rp 6,9 miliar (www.liputan6.com).”
Variabel
Variabel Independen (X) : merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
dependen atau variable terikat. Atau variabel- variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel Dependen (Y) : Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen dalam penelitian ini Kecurangan laporan keuangan, dimana
“Suatu kelalaian juga penyalah gunaan yang disengaja dalam jumlah eksklusif atau
pengungkapan pada pelaporan keuangan untuk menipu para pengguna laporan
keuangan”.
Dalam penelitian ini kecurangan Laporan keuangn di ukur menggunakan
Manajemen Laba. Manajemen laba adalah “Pilihan bagi manajer mengenai
kebijakan akuntansi atau tindakan yang dapat berdampak pada laba dalam
mencapai tujuan pelaporan laba yang lebih spesifik”.
Landasan teori yang digunakan adalah Fraud triangle teori dimana merupakan
suatu gagasan yang meneliti tentang penyebab terjadinya kecurangan. Menurut
Sanulika & Hidayati (2021) menemukan bahwa orang melakukan fraud ketika
orang memiliki masalah keuangan yang tidak bisa diselesaikan bersama, tahu dan
yakin bahwa masalah tersebut bisa diselesaikan secara diam-diam dengan jabatan
atau pekerjaan yang mereka miliki dan mengubah pola pikir dari konsep awal
sebagai orang yang dipercayai memegang aset menjadi konsep sebagai pengguna
dari aset yang dipercayakan kepada mereka.
Semua data pengukuran untuk mencari angka tiap variabel sumber yang di dapat
melalui Laporan Keuangan perusahaan yang sudah di Audit (Penelitian ini
Termasuk data SEKUNDER). Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
atau pengumpul data secara tidak langsung. Dikatakan tidak langsung karena data
diperoleh melalui perantara, yaitu bisa lewat orang lain, ataupun lewat
dokumen.
Operasional Variabel
Kecurangan Laporan Keuangan diukur dengan Manajemen Laba.
Discretionary accrual merupakan suatu komponen akrual yang memungkinkan
manajer untuk melakukan interversi dalam proses penyusunan laporan keuangan,
sehingga laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak mencerminkan nilai
atau kondisi perusahaan yang sesungguhnya perhitungan manajemen laba menurut
Ramayani dan Rosya (2021) dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengukur Total Accrual
TAit = Nit – CFOit
TAit : Total akrual perusahaan i pada tahun t
Nit : Laba bersih perusahaan i pada tahun t
CFOit : Aliran arus kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada tahun t
Laba Bersih : di dapat di Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Arus Kas Operasi : di dapat di Laporan Arus Kas.
Dimana: :
TAit
= Sebagai Y
At-1
1
= Sebagai X1
𝐴𝑡−1
∆𝑅𝐸𝑉𝑡
= Sebagai X2
𝐴𝑡−1
𝑃𝑃𝐸𝑡
= Sebagai X3
𝐴𝑡−1
Kondisi Industri :
Piutangt Piutang t-1
RECEIVABLE= -
Penjualant Penjualan t-1
t : (Tahun Sekarang)
t-1 : (Tahun Sebelumnya)
Tekanan Eksternal :
Total debt
DTA =
Total assets
Ukuran Perusahaan :
Ukuran Perusahaan = ln(Total Aset)
Ln : Logaritma natural
Total Aset : di dapat di Neraca (Balance Sheet).
Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive
Sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa
pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif.
Dari ke tiga modal tersebut kita pilih mana yang lebih baik atau mana yang
digunakan dalam penelitian kita :
Pemilihan Model Regresi :
1. Uji Chow :
(Membandingkan Common Effect dan Fixed Effect)
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Model terpilih Common Effect
Jika nilai probabilitas < 0,05, maka Model terpilih Fixed Effect
2. Uji Hausman
(Membandingkan Fixed Effect dan Random Effect)
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Model terpilih Random Effect
Jika nilai probabilitas < 0,05, maka Model terpilih Fixed Effect
3. Uji Lagrange Multiplier
(Membandingkan Common Effect dan Random Effect)
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Model terpilih Common Effect
Jika nilai probabilitas < 0,05, maka Model terpilih Random Effect
Setelah sudah mendapatkan kesimpulan dari pemilihan model (mana model terbaik
yang akan digunakan) maka model yang terpilih tadi di Uji melalui Uji Asumsi
Klaisk.
Uji Asumsi Klasik Terdiri Dari:
1. Uji Normalitas
Syarat Uji Normalitas (modal yang terpilih) harus memiliki nilai probabilitas >
0,05.
2. Uji Multikolinearitas
Korelasi antar variabel independen. Niali korelasi antar variabel independen
tidak boleh lebih besar dari 0,90.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser. Dimana nilai probability tiap
variabel independen harus lebih besar > 0,05
Rumus Uji Heteroskedastisitas di Eviews
Resabs= abs(Resid)
4. Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai D-W
(Durbin Watson) pada model terpilih.
Syarat nya yaitu nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak terjadi
autokorelasi,
Setelah LOLOS UJI ASUMSI KLASIK, maka model yang terpilih dapat kita
jelaskan dengan hipotesis penelitian yang kita pakai.
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Keterangan :
Menjelaskan Uji t (parsial) atau Hipotesis no 1-3
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Keterangan :
Menjelaskan Uji Moderasi atau Hipotesis 4-6
Keterangan tambahan :
M1 : Stabilitas Keuangan (dikali) Ukuran Perusahaan ( X1*Z)
M2 : Kondisi Industri (dikali) Ukuran Perusahaan (X2*Z)
M3 : Tekana Eksternal (dikali) Ukuran Perusahaan (X3*Z)
X : variabel independen
Z : variabel moderasi
Pengetahuan Umum :
Siklus Akuntansi :
Tahapan dalam siklus akuntansi terdiri dari: (1) Transaksi, (2) Jurnal, (3) Posting,
(4) Neraca saldo sebelum penyesuaian, (5) Penyesuaian, (6) Neraca Saldo setelah
penyesuaian, (7) Laporan Keuangan, (8) Jurnal Penutup, (9) Neraca Saldo setelah
penutupan, (10) Ayat jurnal pembalik.