Tugas Day 3 Amelia Sopianti
Tugas Day 3 Amelia Sopianti
Setiap lembaga/instansi memiliki tujuan dan cita-cita di dalamnya, sebagai proses untuk
mencapai tujuannya, Untuk mengoperasikan sebuah lembaga/instansi, dibutuhkan satu
kesatuan perangkat yang berhubungan sebagai motor penggerak instansi/lembaga yaitu
kepemimpinan, manajemen dan organisasi.
1.) KEPEMIMPINAN
Untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal tidaklah mudah. Beberapa kriteria seorang
pemimpin ideal diantaranya adalah : bijaksana, arif, cerdas, tangkas, berwawasan luas,
berintelektual dan berani. Kriteria menjadi seorang pemimpin yang ideal memang memiliki
banyak interpretasi, namun satu hal yang pasti seorang pemimpin yang cakap harus
menguasai kecerdasan intelektual, kecerdasan moral dan kecerdasan spiritual yang
merupakan elemen utama dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin juga harus memilik intuisi dan psikologis yang peka. Pemimpin yang
ideal harus mengetahui sisi kelebihan dan kekurangan instansi/lembaga yang dipimpinnya.
Dia memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi kelebihan lembaganya dan meminimalisir
kekurangannya agar roda kegiatan instansi/lembaga berjalan dengan profesional dan
proporsional.
Dalam bingkai keislaman dan kebangsaan, Indonesia telah memiliki beberapa tokoh yang
layak untuk dijadikan teladan dan menjadi bahan referensi bagi para generasi2 pemimpin di
masa yang akan datang. Dalam dunia islam sendiri, umat muslim patut menjadikan
Rasulullah SAW sebagai nama terdepan yang sangat layak untuk dikedepankan sebagai
sumber inspirasi dan motivasi untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal. Beliau telah
meraih kesuksesan di berbagai bidang yang digelutinya mulai dari politik, ekonomi, sosial,
budaya, hukum dan lingkungan.
Pada masa Rasulullah SAW, islam telah mampu mencapai puncak kesuksesan di berbagai
ruang lingkup kehidupan dan menjadi kebudayaan serta kekuatan yang sangat disegani dunia
ketika itu. Masa2 kejayaan islam tidak berhenti sampai disitu, pasca Rasulullah SAW
meninggal , tongkat estafet kepemimpinan islam di ambil alih oleh para sahabat terdekatnya
yang dikenal sebagai ‘Khulafaur Rasyidin’ yaitu Abu Bakar Ash-shidiq, Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib
Dalam konteks kebangsaan, indonesia memiliki para ‘founding father’ ( Bapak Bangsa ) yang
mumpuni dan disegani dunia. Siapa yang tidak mengenal Soekarno, Moh. Hatta, Tan Malaka,
Adam Malik serta beberapa nama lain yang telah berhasil mengantarkan bangsa ini tampil ke
depan panggung sejarah peradaban dunia melalui momentum kemerdekaan 17 agustus 1945.
Mereka semua dapat menjadi cambuk motivasi yang hebat untuk para pemimpin2
penerusnya.
2.) MANAJEMEN
Manajemen adalah seni mengelola sebuah instansi/lembaga untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan melalui tangan dan kinerja orang lain. Dapat juga dikatakan manajemen adalah
ilmu yang mempelajari tentang tata cara mencapai tujuan sebuah instansi/lembaga melalui
karya orang lain
Manajemen- ‘to manage’ – merupakan elemen lain yang sangat penting disamping
kepemimpinan sebagai alat untuk menjalankan kegiatan sebuah instansi/lembaga. Sebuah
instansi/lembaga harus memiliki kerangka rencana strategis sebagai tolok ukur dan landasan
kerja sebuah instansi/lembaga agar hasil yang ditetapkan tercapai dengan semaksimal
mungkin.
Kerangka rencana kerja strategis yang dibuat harus dibuat sesuai dengan karakteristik
organisasi yang dipimpinnya agar program kerja yang dicanangkan sebuah instansi/lembaga
sesuai dengan target yang ditetapkan dan tidak membebani instansi/lembaga yang
dipimpinnya. Beban pengeluaran yang harus dikeluarkan instansi/lembaga harus sesuai
dengan landasan filosofis, teori, model, strategi, taktik, kurikulum, program dan pembiayaan
yang telah disusun.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah landasan teori yang kuat sebagai kerangka dasar rencana
kerja sebuah instansi/lembaga yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling agar peristiwa Input-Proses-Output-nya berjalan dengan sebagaimana mestinya .
Peristiwa input-proses-output menjadi sebuah hasil akhir yang sangat menentukan untuk
mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan dari sebuah metode manajemen yang
diberlakukan.
Ketika hasil akhir dari sebuah instansi/lembaga telah diketahui, Sebuah instansi/lembaga
dapat mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan yang telah dialami serta menentukan
langkah perusahaan kedepannya dengan sebuah alat analisa yang dinamakan analisis
S.W.O.T ( Strengths, Weakness, Opportunity, Threatments ). Dengan Analisis S.W.O.T
sebuah lembaga/instansi dapat mengetahui posisi lembaga/instansi yang dipimpinnya dari
sebuah program kerja yang dibuatnya.
Hasil akhir dari sebuah rencana kerja yang dibuat dapat menentukan posisi, tingkat
keberhailan dan nilai tawar sebuah instansi/lembaga dikarenakan ‘finishing’ dan ‘results’ dari
sebuah rencana kerja merupakan cermin dari metode manajemen yang diterapkan sebuah
instansi/lembaga.
4.) ORGANISASI
Dalam setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan,
sejarah yang melatar belakangi serta para pelaku organisasi tersebut. Seiring dengan
perbedaan tersebut setiap organisasi memiliki karakteristik organisasi yang berbeda
-membutuhkan informasi
-bersifat dinamis
-terdapat anggota organisasi
Tolok ukur keberhasilan dan kemajuan sebuah organisasi dapat dilihat dari sejauh mana
organisasi tersebut mencapai cita2 yang diperjuangkannya serta kemajuan sebuah organisasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor2 yang mendukungnya, seperti kualiatas SDM nya,
infrastruktur organisasi serta popularitas organisasi di mata publik.
Sering kita mendengar dua kata yang secara praktek kerja sama tetapi secara filosofis jauh
berbeda, manajer dan pemimpin.
Manajer adalah seseorang yang secara eksplisit ruang lingkup kerjanya hanya mencakup
pengelolaan eksploitasi sumber daya manusia ( staff2-nya ) untuk diarahkan menuju target
instansi/lembaga yang telah dicanangkan sebelumnya dengan didukung oleh sarana
infrastuktur yang tersedia di instansi/lembaga tersebut. Seorang manajer juga harus mampu
memformulasikan kualitas SDM dengan teknologi pendukung yang ada.
Sedangkan fungsi seorang pemimpin memiliki arti yang cukup melebar. Tugas dan peran
seorang pemimpin juga lebih luas secara teritorial makna.Seorang pemimpin tidak hanya
harus bisa mengelola SDM dan teknologi, tetapi juga harus lebih peka dan intuitif dalam
mengenali karakteristik organisassi yang dipimpinnya. Tingkat tanggung jawab yang
diemban seorang pemimpin juga lebih berat secara bobotnya sebanding dengan volume kerja
yang dilakukannya. Mengetahui dan membaca situasi kondisi sekitar hingga selalu ‘up-date’
terhadap segala bentuk informasi ada yang juga merupakan peran pemimpin yang sangat vital
tingkat urgensinya.
Jadi, secara eksplisit dalam hal volume kerja dan tingkat tanggung jawab antara manajer dan
pemimpin cenderung menempatkan pemimpin di posisi yang paling berat.
6.) ELEMEN PENDUKUNG MANAJEMEN ORGANISASI
Sebagaimana karakteristik pemimpin2 organisasi yang ada, Islam memiliki tolok ukur serta
standar pemimpin yang telah ditetapkan dalam dua pedoman hidup umat Islam, Al-Qur’an
dan hHadits. Adapun karakteristik pemimpin dalam islam adalah sebagai berikut :
-Tabligh ( menyampaikan )
-Shiddiq ( Jujur )
-Fathanah ( Cerdas ).
Sinkronisasi antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi yang kuat juga akan
menghasilkan suatu pengambilan keputusan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.