Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN

IMPLIKASI KEBIJAKAN KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEBIDANAN

OLEH

KELOMPOK 3

1. TAMAR M. DETAQ : NIM 2281A0110


2. NOVRIYANI M.SUKKA : NIM 2281A0107
3. RITA GUTERES AMARAL : NIM 2281A0108
4. SISKA ANASTASIA KALE : NIM 2281A0109
5. SOFIA AYU LESTARI : NIM 2281A0117
6. TRIYANTI J. TONGKAL : NIM 2281A0079

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2022 – 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan kasih Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Implikasi Kebijakan Kesehatan Terhadap
Pelayanan Kebidanan mengenai Teori Sosial" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kebijakan Pelayanan Kesehatan. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Implikasi kebijakan kesehatan
terhadap pelayanan dalam praktik kebidanan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Reni Yuli Astutik, SST.,M.Kes selaku Dosen
Mata Kuliah Kebijakan Pelayanan Kesehatan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 28 Juli 2023

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATAPENGANTAR...............................................................................................ii.
DAFTAR ISI............................................................................... ...........................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
AA. Latar Belakang........................................................................... 1
.BB. Rumusan Masalah....................................................................... 1
.CC. Tujuan Penelitian........................................................................ 2
.
BAB II TEORI..............................................................................................
..A. Kehamilan .................................................................................. 3
B. Persalinan
C. Medikalisasi ................................................................................
Nifas.......................................................................... ......................
D. E. F.G. Pilihan Pelayanan........................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan…………………………………………………… 13
B. Saran. …………………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam
menilai derajat kesehatan. Kematian ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian
terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara
umum,pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan
pembangunan sektor kesehatan. Kasus Kematian ibu meliputi Kematian ibu hamil,ibu
bersalin dan nifas. Target Global Suitainable Development Goals (SDGS) adalah
menurunkan AKI menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup,mengacu dari kondisi saat
ini,potensi untuk mencapai target SDGS untuk menurunkan AKI keluar jalur, yang
berarti menurunkan AKI.
Berdasarkan program SDGS maka disusunlah Rencana Pembangunan jangka
menengah nasional. Sembilan agenda yang dikenal dengan Nawa Citta tujuan kelima
(5) yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan layanan kesehatan masyarakat. Penyebab langsung kematian
ibu masih diduduki karena perdarahan,sementara itu penyebab tidak langsung juga
berperan cukup besar dalam menyebabkan kematian ibu. Sebagian besar penyebab
kesakitan dan kematian ibu dapat dicegah,salah satunya dengan asuhan kesehatan ibu
berfokus pada Asuhan Persalinan Normal yaitu persalinan yang bersih dan aman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kehamilan Kebijakan dalam Kebidanan mengenai
teori sosial
2. Apa yang di maksud dengan Persalinan Nifas Kebijakan dalam Kebidanan
Mengenai teori Sosial
3. Apa yang di maksud dengan Medikalisasi Kebijakan dalam Kebidanan mengenai
teori sosial
4. Apa yang dimaksud dengan Pilihan Pelayanan Kebijakan dalam Kebidanan
mengenai teori sosial.
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Kehamilan kebijakan dalam
Kebidanan mengenai teori sosial
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Persalinan Nifas Kebijakan dalam
Kebidanan mengenai teori sosial
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Medikalisasi Kebijakan dalam
Kebidanan mengenai teori sosial
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pilihan Pelayanan kebijakan dalam
kebidanan mengenai teori sosial.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA (TEORI)

A. Kehamilan
Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu-ilmu
sosial,kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu
tinggi sesuai dengan budaya ,untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya. Setiap ibu
hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil kepada semua ibu
hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu kehamilan. Bidan
memberikan Asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan dan rujukan.
Asuhan kebidanan didasari Filosofi bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses alamiah/fisiologis. Merupakan proses yang normal dan bukan
penyakit. Proses kelahiran bayi merupakan kejadian Fisik,psikososial dan kultural. Seni
dalam asuhan kebidanan meliputi pengetahuan, kapan dan bagaimana memberikan
asuhan yang sesuai dengan kebutuhan, serta mempertahankan proses persalinan berjalan
alamiah.

B. Persalinan dan Nifas


Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,tanggap terhadap kebudayaan
setempat selama persalinan,memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman,
menangani situasi kegawatdaruratan. Setiap bidan dalam memberikan asuhan persalinan
harus berpandangan bahwa proses tersebut adalah alamiah dan normal sehingga dalam
memberikan asuhan seorang bidan tidak perlu memberikan intervensi yang berlebihan.
Dalam memberikan asuhan setiap bidan mempunyai metode sendiri yang disesuaikan
dengan kondisi pasien, serta budaya yang di anut oleh pasien dan keluarga.
Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi
dan tanggap pada budaya setempat. Berdasarkan kompetensi dapat dirumuskan
pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh bidan yaitu:
a. Pengetahuan Dasar
 Fisiologis Nifas
 Proses Involusi dan Penyembuhan sesudah persalinan
 Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta permasalahan
yang terjadi termasuk pembengkakan payudara,abses,mastitis,puting susu
lecet,puting susu masuk ke dalam.
 Kebutuhan nutrisi saat nifas,kebutuhan istirahat,aktivitas dan kebutuhan
fisiologis lainnya
 Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir
 Adaptasi psikologis ibu sesudah persalinan
 Bonding dan Attachment orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan
hubungan yang baik
 Tanda dan gejala yang mengancam kehiduapan misalnya perdarahan
pervaginam,sisa plasenta,preeklamsi post partum
 Indikator komplikasi tertentu sesudah persalinan misalnya anemia
kronis,retensi urin,dll

b. Ketrampilan Dasar
 Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus,termasuk
keterangan rinci tentang kehamilan,persalinan dan Nifas
 Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu
 Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan luka jalan lahir
 Merumuskan diagnosa masa nifas
 Memulai dan mendukung pemberian Asi Esklusif
 Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan
diri,istirahat,nutrisi dan asuhan bayi baru lahir
 Mengidentifikasi infeksi pada ibu,mengobati sesuai kewenangan atau
merujuk untuk tindakan yang sesuai
 Melakukan konseling pada ibu nifas tentang seksualitas dan KB pasca
persalinan
 Memberikan antibiotik yang sesuai
 Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang
dilakukan.
C. Medikalisasi
Terkait dengan hal nutrisi, aturan “medikalisasi’ yang bertentangan dengan
filosofi normal dan natural kelahiran bayi seringkali melarang makan dan minum bagi
wanita yang akan melahirkan. Alasan yang digunakan lebih kepada historisitas daripada
medis. Ketakutan yang melatarbelakangi kebijakan ini adalah bahwa jika seseorang
wanita yang akan melahirkan harus menjalani operasi sesar dengan penggunaan obat
bius, kemungkinan dia akan muntah dan menghirup sisa-sisa makanan ke dalam paru-
parunya ketika dia dalam keadaan tidak sadarkan diri karena efek obat tersebut. Pembuat
kebijakan ini berharap agar larangan makan dan minum selama proses melahirkan akan
menjamin tidak adanya sisa makanan yang bisa dimuntahkan.

D. Pilihan Pelayanan
Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan yang telah
terdaftar memperoleh SIPB (Surat Ijin Praktek Bidan) dari dinas Kesehatan. Pelayanan
kebidanan merupakan seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan
dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu,keluarga dan masyarakat, yang
meliputi upaya peningkatan,pencegahan,penyembuhan dan pemulihan. Layanan
kebidanan dapat dibedakan menjadi:
a. Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan
b. Layana kebidanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan bidan dalam rangka
rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara horisontal maupun vertikal ke profesi kesehatan
lainnya.
Pelayanan kebidanan yang bermutu yaitu pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan yang sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan
standar pelayanan kebidanan yang di tetapkan.
Ukuran pelayana kebidanan bermutu meliputi:
1. Ketersediaan pelayanan kebidanan
2. Kewajaran pelayanan kebidanan
3. Kesinambungan pelayana kebidanan
4. Penerima jasa pelayanan kebidanan
5. Ketercapaian pelayanan kebidanan
6. Keterjangkuan pelayanan kebidanan
7. Efisiensi pelayanan kebidanan
8. Mutu pelayanan kebidanan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu-ilmu
sosial ,kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang
bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
Asuhan kebidanan didasari Filosofi bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses alamiah/fisiologis. Merupakan proses yang normal dan bukan
penyakit. Proses kelahiran bayi merupakan kejadian Fisik,psikososial dan kultural.
Seni dalam asuhan kebidanan meliputi pengetahuan, kapan dan bagaimana
memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan, serta mempertahankan proses
persalinan berjalan alamiah.
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,tanggap terhadap kebudayaan
setempat selama persalinan,memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman,
menangani situasi kegawatdaruratan. Setiap bidan dalam memberikan asuhan
persalinan harus berpandangan bahwa proses tersebut adalah alamiah dan normal
sehingga dalam memberikan asuhan seorang bidan tidak perlu memberikan intervensi
yang berlebihan. Dalam memberikan asuhan setiap bidan mempunyai metode sendiri
yang disesuaikan dengan kondisi pasien, serta budaya yang di anut oleh pasien dan
keluarga.

B. SARAN
1. Setelah membaca makalah ini dapat mampu mengambil kebijakan dalam
pelayanan kebidanan.
2. Dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan tentang kebijakan dalam
pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Infodatin. Pusat data dan Informasi kementerian kesehatan RI. 2014. Situasi kesehatan ibu.
Jakarta.
Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016: kementerian Kesehatan
RI,Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1995.Konsep Kebidanan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai