Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Fredy Efendy

NPM : 192030190

Prodi : Hubungan Internasional / D

Mata Kuliah: Teori Hubungan Internasional

Dosen Matkul : DRA. Hj. Rini Afriantari, M.Si

Pesepak bola Diego Maradona

Sosok Diego Maradona atau yang mempunyai nama lengkap Diego Armando Maradona pasti tak
asing ditelinga para pecinta sepak bola. Diego Armando Maradona Franco adalah mantan
pesepakbola profesional Argentina, yang lahir pada 30 Oktober 1960, di kota Lanus, Argentina.

Maradona dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat yang pernah memainkan permainan
ini, dan dianugerahi sebagai Pemain Terbaik FIFA abad ke-20.
Dia telah memberikan definisi baru untuk posisi gelandang serang dan juga disebut sebagai striker
kedua.

LATAR BELAKANG

Pendahulu Lionel Messi ini dikenal dan dipuja bak dewa baik di Argentina maupun di klub yang
ia pernah bela yaitu Napoli.
Tak hanya itu, Maradona juga dijuluki 'Si Tangan Tuhan' berkat salah satu golnya saat membela
timnas Argentina di Piala Dunia.
Diego Armando Maradona Ia lahir dari sepasang orang tua bernama Diego Maradona Sr dan
Dalma Salvadora Franco Dona Tota.
Maradona adalah satu dari delapan anak dalam keluarganya yakni dua adik laki-laki Raul dan
Hugo serta dua kakak perempuan Rita dan Maria Rosa, lalu tiga adik perempuan Claudia, Elsa dan
Ana Maria.

Maradona berstatus duda dengan tiga anak perempuan Dalma, Giannina, dan Jana serta dua anak
laki-laki Diego Sinagra dan Diego Fernando.
Diego Maradona berlatar belakang dari kelurga miskin yang tinggal di kawasan Villa Piorito.
Karena kesulitan ekonimi keluarga Maradona menginginkan dia menjadi akuntan profesional dari
pada pesepakbola.
Namun, kecintaan Maradona kecil pada sepak bola akhirnya membuat hati orangtua luluh.

Bakat alami Maradona kecil mulai mekar walau hanya bermain di tim level kampung Estrella
Roja.
KARIR

Pada usia ke-12, ketika menjadi ballboy bagi klub Argentinos Juniors, Diego Maradona mencuri
perhatian dengan memamerkan skill olah bola pada jeda pertandingan. Kemudia debut profesional
Maradona dilakoni saat usianya belum 16 tahun melawan Talleres de Cordoba pada 1976.
Kemampuan Diego Maradona melesat tajam. Selama lima tahun bermain untuk Argentinos
Juniors, dia mencetak 115 gol dari 167 laga.
Kemudian Maradona dipindahkan ke Barcelona di Spanyol dengan biaya rekor dunia sebesar £ 5
juta atau Sekitar Rp94 miliar pada tahun 1982, itu adalah rekor pemain termahal dunia saat itu.
Performa Diego Maradona memang luar biasa.

Bahkan pada laga El Clasico 26 Juni 1983, dia mencetak gol yang ikut membawa Barcelona
membantai 3-0 Real Madrid pada saat itu.

KONFLIK

Namun perjalanan karier seoranng Diego Maradona tidak semulus yang kita bayangkan, Diego
Maradona pun pernah mengalami kesalahan diet makanan, sakit hepatitis dan cedera yang hampir
mematikan karier Diego Maradona setelah itu.

Maradona juga mengalami masa-masa sulit dengan Barca, dia kecanduan kokain, yang
menyebabkan perselisihan dengan direktur Barcelona dan Maradona dijual ke Napoli dengan biaya
rekor lainnya sebesar £ 6,9 juta sekitar Rp103 miliar. Kemudian ia dilarang bermain sepak bola
selama 15 bulan pada tahun 1991 setelah dinyatakan positif menggunakan kokain.

REKOR

Pesepakbola andalan Argentina ini telah mencetak 312 gol sepanjang karirnya.
Dia telah mencatatkan 8 gol dan memberikan 8 assist dalam 21 penampilan Piala Dunia.
Maradona adalah pencetak gol terbanyak kedua dari Argentina di putaran final Piala Dunia.
PENSIUN

Sebelumnya, Maradona sudah dirawat di rumah sakit Ipensa yang terletak di La Plata, Argentina,
pada Senin (2/11/2020). Menurut laporan AS, Diego Maradona saat itu dilarikan ke rumah sakit
karena anemia dan dehidrasi berat. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, Diego Maradona
disebut mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma. Kondisi itu
membuat Diego Maradona harus naik meja operasi untuk mengeluarkan darah beku di otaknya.
Maradona kemudian dipindahkan ke Klinik Olivos yang berjarak sekitar 30 menit dari rumah sakit
Ipensa untuk melakukan operasi, Selasa (3/11/2020). Diego Maradona akhirnya menghembuskan
nafas terakhirnya di umur yang ke-60 usai terkena serangan Jantung pada Rabu (25/11/2020)
waktu setempat.

PARADIGMA

Diego Maradona, sang pemain sepak bola legendaris dari Argentina yang belum lama berpulang,
merupakan sosok yang sangat kontroversial. Kita sudah banyak tahu mengenai kontroversi 'tangan
Tuhan', dan kehidupan pribadinya yang multi-dimensi. Menariknya, yang sangat mencintai
Maradona tidak hanya negeri kelahirannya, namun juga sebagian bangsa Italia juga sangat
mencintainya. Maradona adalah pemain sepak bola yang sangat berjasa menjadikan klub sepak
bola Napoli, di Italia Selatan, berhasil bertransformasi dari klub pinggiran, dan menjadi grup elit
di Eropa. Sewaktu Piala Dunia 1990 diselenggarakan di Italia, publik Italia, terutama Italia Selatan
dan Napoli, bersikap mendua. Sewaktu Italia dan Argentina berlaga di Napoli, sikap warga Napoli
mendua, karena 'Pikiran bersama Italia, hati bersama Maradona'. Alhasil, karena dukungan dari
warganya sendiri terbelah, itu menjadi salah satu faktor Italia akhirnya kalah di laga tersebut.
Segera setelah Diego Maradona berpulang, Napoli langsung mengubah nama stadion sepak
bolanya menjadi nama pesepakbola asal Argentina tersebut. Berbagai acara penghormatan lain
juga diadakan di Italia, termasuk salah satunya adalah inisiatif pihak klub Napoli untuk
mengimitasi jersey kesebelasan Argentina menjadi jersey resmi mereka. Maradona adalah contoh
duta budaya bangsanya yang par-excellence, yang juga dicintai bangsa lain. Sejak berkata 'Dalam
hati, saya orang Palestina', bangsa palestina juga ikutan merasa Maradona adalah bagian dari
mereka.

Terlepas semua kontroversi terkait kehidupan pribadinya yang penuh lika-liku 'gelap', Maradona
adalah duta bangsanya kepada dunia, dan dunia mencintai Diego Maradona secara apa adanya.
Olahraga sepak bola merupakan bidang yang sudah sangat terbiasa dengan pertukaran tenaga
kerja, dan banyak sekali hal positif yang dihasilkan dari pertukaran tersebut. Tidak hanya
Maradona, generasi pesepakbola berikutnya, seperti Zinedine Zidane, pelatih sepak bola seperti
Mourinho, juga mengikuti jejak Maradona untuk menjadi duta bangsanya di luar negeri. Tidak
bisa dibayangkan, tanpa internasionalisasi, sepak bola akan menjadi olahraga yang sangat tidak
menarik, membosankan, dan terlalu homogen. Internasionalisasi cabang sepak bola menjadikan
olahraga tim tersebut menjadi cabang olah raga yang penuh dialektika, bahkan hiburan segar,
aliran modal yang sangat masif, juga penuh keseruan, sehingga membuat dunia olah raga menjadi
penuh warna. Liga Inggris, yang merupakan liga sepak bola paling kuat modalnya di Eropa, tidak
akan pernah mendapat suntikan modal sebesar sekarang, yang memberikan revenue sangat besar
ke pihak Inggris, jika tidak ada kebijakan internasionalisasi tersebut. Kebijakan internasionalisasi
olah raga selalu menguntungkan pihak host dan guest, secara resiprokal. Sebenarnya, hal yang
sama juga terjadi pada bidang sains. Tanpa internasionalisasi, pengembangan ilmu pengetahuan
dipastikan akan menjadi stagnan. Banyak 'Maradona-Maradona' bidang sains diantara kita, yang
seharusnya kita dukung.

Anda mungkin juga menyukai