Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENENTUAN KEBUTUHAN DAN DISTRIBUSI BENIH PADI DI JAWA


TENGAH DENGAN ANALISIS NDVI CITRA LANDSAT 8 BERBASIS
WEBGIS

Oleh :
Fathan Johansyah
NIM A0B020017

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023
LAPORAN TUGAS AKHIR

PENENTUAN KEBUTUHAN DAN DISTRIBUSI BENIH PADI DI JAWA


TENGAH DENGAN ANALISIS NDVI CITRA LANDSAT 8 BERBASIS
WEBGIS

Oleh:
Fathan Johansyah
NIM A0B020017

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli
Madya pada Program Studi Diploma Tiga Perencanaan Sumberdaya
Lahan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2023
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Laporan
Tugas Akhir yang berjudul “Penentuan Kebutuhan dan Distribusi Benih Padi di
Jawa Tengah dengan Analisis NDVI Citra Landsat 8 Berbasis WebGIS.”. Penulisan
Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan banyak pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan
memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses penulisan Laporan Tugas
Akhir.
2. Drs. Prasmadji Sulistyanto, M.Si. Selaku dosen pembimbing Praktik Kerja
Lapangan yang telah memberikan bimbingan, saran, dan petunjuk dalam
penulisan tugas akhir ini.
3. Anggarda Gumelar, S. E. selaku AVP Komersial Benih sebagai pembimbing
lapangan Beserta Seluruh jajarannya yang telah memberikan izin dan arahan
dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
4. Keluarga yang selalu mendukung dalam penyusunan tugas akhir.
5. Teman-teman Program Studi Diploma Tiga Perencanaan Sumberdaya Lahan
angkatan 2020 Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penelitian maupun
penyusunan penulisan usulan Praktik Kerja Lapangan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini.
Penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Purbalingga, 29 Agustus 2023

Fathan Johansyah

iii
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ..................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3
A. Citra Landsat 8 ....................................................................... 3
B. Analisis NDVI Secara Umum ................................................ 3
C. Penentuan Kebutuhan dan Distribusi Benih dengan NDVI... 4
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN .................................. 6
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan............................................. 6
B. Materi Praktek Kerja Lapangan ............................................. 6
C. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ..................................... 6
D. Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan .......................... 7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 8
A. Profil PT Sang Hyang Seri ..................................................... 8
B. Sebaran Musim Tanam Padi .................................................. 9
C. Kebutuhan dan Distribusi Benih Padi di Jawa Tengah .......... 40
V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 44
A. Kesimpulan............................................................................. 44
B. Saran....................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 45
LAMPIRAN.............................................................................................. 47
RIWAYAT HIDUP................................................................................... 49

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Hubungan Nilai NDVI dengan Tahapan Pertumbuhan ............................... 5
2. Data Curah Hujan Bulanan Menurut Kabupaten di Jawa Tengah .............. 12
3. Luas Musim Tanam Padi Bulanan tiap Kabupaten (ha) ............................. 29
4. Kebutuhan dan Distribusi Benih Jawa Tengah 2022 (ton) ......................... 37

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Diagram Alur Pembuatan ...................................................................... 10
2. Mengunduh Citra Landsat 8 dari Google Earth ..................................... 10
3. Citra Landsat 8 NDVI Bulan April ........................................................ 11
4. Sebaran Tanam Padi Bulan Oktober...................................................... 12
5. Peta Musim Tanam Padi Periode Oktober - Januari .............................. 17

6. Peta Musim Tanam Padi Periode November - Februari ........................ 18


7. Peta Musim Tanam Padi Periode Desember - Maret ............................. 19
8. Peta Musim Tanam Padi Periode Januari - April................................... 20

9. Peta Musim Tanam Padi Periode Februari - Mei................................... 21

10. Peta Musim Tanam Padi Periode Maret - Juni .................................... 22


11. Peta Musim Tanam Padi Periode April - Juli ...................................... 23
12. Peta Musim Tanam Padi Periode Mei - Agustus ................................. 24
13. Peta Musim Tanam Padi Periode Juni - September ............................. 25
14. Peta Musim Tanam Padi Periode Juli - Oktober.................................. 26
15. Peta Musim Tanam Padi Periode Agustus - November ....................... 27
16. Peta Musim Tanam Padi Periode September - Desember ................... 28
17. Sawah Kota Pekalongan tergenang Banjir (Biru) ................................ 33
18. Salah Satiu Sawah Kota Pekalongan tergenang Banjir ....................... 33

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Kegiatan Selama PKL ............................................................................... 47
2. Laporan Penilaian Praktik Kerja Lapangan ............................................... 48

vii
I. PENDAHULUAN

Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia


merupakan negara produksi padi terbesar ketiga dunia di 2020 dengan 54,65 juta
ton dan luas panen seluas 10,66 juta ha (Iqbal, 2021). Menurut data United States
Departmen of Agriculture (USDA), Indonesia merupakan negara konsumsi beras
terbesar kelima di Asia dengan 154 kg per orang per tahun (Sarnita, 2022).
Kebutuhan akan tanaman padi sangat besar di Indonesia sehingga dibutuhkan
strategi oleh pemerintah maupun swasta agar kebutuhan benih padi tercukupi.
Salah satu strategi dalam meningkatkan produktivitas pertanian adalah
pembentukan BUMN PT Sang Hyang Seri pada tahun 1971. PT Sang Hyang Seri
mengemban misi memperkuat sektor pertanian, khususnya dengan memperkuat
ketahanan pangan nasional secara berkesinamungan. Misi ini secara substansial
diwujudkan melalui berbagai bisnis inti yang dijalankan perusahaan dari waktu ke
waktu, salah satunya adalah produksi benih padi (PT Sang Hyang Seri, 2023).
Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan sektor pertanian terbesar
di Indonesia. Menurut BPS (2020), Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi
terbesar dalam hasil ton gabah kering giling (GKG) sebesar 9,65 juta ton pada tahun
2019 menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pertanian. Jawa Tengah juga
merupakan provinsi terbesar kedua setelah Jawa Timur dalam luas panen padi
dalam setahun dengan luasan 1,67 juta ha pada tahun 2019. Maka dari itu penulis
mengambil wilayah kajian di Jawa Tengah karena memiliki potensi pertanian
terbesar di Indonesia
Dalam mengidentifikasi luas tanam padi di Jawa Tengah tiap musimnya akan
sulit dilakukan apabila harus menjangkau tiap daerah. Dalam mengidentifikasi luas
tanam padi dalam skala wilayah yang besar, metode yang paling cocok digunakan
ialah penggunaan citra satelit. Satelit Landsat 8 merupakan salah satu satelit
penginderaan jauh yang datanya terbuka untuk umum dan dapat diunduh secara
gratis (Loveland and Irons, 2016). Satelit Landsat memiliki resolusi temporal 16
hari serta resolusi spasial 30 m. Indeks Vegetasi dari citra satelit multitemporal ini

1
dapat digunakan untuk memetakan musim tanam di lahan sawah dengan melihat
tinggi rendahnya kerapatan vegetasi pada jangka waktu tertentu dan dalam wilayah
yang luas. Landsat 8 ToA (Top of Atmosphere) hingga laporan ini dibuat memiliki
data terbaru sampai dengan bulan April 2023, sehingga penulis memutuskan
menggunakan citra dengan rekaman waktu Oktober 2021 hingga Desember 2022
PT Sang Hyang Seri sedang dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran
perusahaan (RKAP) dalam penentuan target penjualan dan distribusi benih padi di
tahun 2023 tiap bulannya. Penentuan ini hanya berdasarkan survei dan penjualan
bulan sebelumnya, sehingga seringkali target penjualan beberapa wilayah tidak
terpenuhi. Dalam mempermudah penyusunan target penjualan dan distribusi benih
padi, dibutuhkan data sebaran musim tanam padi tiap kabupaten tahun 2022. Data
musim tanam padi terdiri dari waktu dimulainya fase penanaman hingga
pemanenan, serta berapa luasan lahan tiap musim tanam. Sehingga dapat diatur
dengan mudah target distribusi benih padi tiap bulan berdasarkan potensi wilayah.
Permasalahan awal dari pelaksanaan PKL ini adalah tidak adanya data musim
tanam padi di PT Sang Hyang Seri sehingga tidak mengetahui kebutuhan dan
distribusi benih padi untuk menentukan target penjualan benih tiap bulannya.
Ada dua permasalahan yang ingin dikaji lebih lanjut.
1. Bagaimana penentuan kebutuhan benih padi di PT Sang Hyang Seri.
2. Bagaimana penentuan distribusi benih tiap bulan di PT Sang Hyang Seri.
Tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan benih tanaman padi tiap kabupaten di Jawa Tengah
pada tahun 2022..
2. Menentukan distribusi benih tanaman padi tiap bulan di Jawa Tengah pada
tahun 2022.
Manfaat praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan ilmu terkait analisis NDVI untuk kegunaan pemetaan
luasan tanam padi pada setiap musim nya.
2. Mengetahui secara langsung mengenai kebutuhan dan distribusi benih tanaman
padi.
3. Mempermudah perusahaan menyusun target penjualan dan distribusi benih.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Citra Landsat 8

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (2013) menyatakan Citra


satelit merupakan salah satu sumber data yang digunakan dalam teknik
penginderaan jauh dan/atau sistem informasi geografis. Satelit Landsat 8
merupakan citra yang diluncurkan pada tanggal 11 Februari 2013 ditugaskan
menjadi satelit pengamat bumi, sejak citra Landsat 1 pada tahun 1972. Satelit ini
memiliki dua sensor yaitu Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared
Sensor (TIRS). Kedua sensor ini memiliki resolusi spasial 30 meter (visible, NIR,
SWIR), 100 meter (thermal), dan 15 meter (pankromatik). Landsat 8 memiliki dua
kanal penting yang digunakan dalam analisis NDVI yaitu kanal 4 dengan panjang
gelombang 0,53 - 0,59 μm dan kanal 5 dengan panjang gelombang 0,64 - 0.67 μm.
Spektrum ini kemudian dikombinasikan menggunakan rumus sehingga dapat
mengidentifikasi nilai NDVI. Sehingga citra landsat 8 merupakan salah satu citra
satelit yang dapat digunakan untuk analisis NDVI.

B. Analisis NDVI Secara Umum

Dalam sistem informasi geografis, metode indeks vegetasi yang paling


banyak digunakan untuk melakukan analisis terhadap komponen vegetasi yaitu
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). NDVI mampu menangkap
kerapatan vegetasi hijau pada resolusi spasial 30 m. Parameter yang digunakan
untuk melakukan analisis terhadap keadaan vegetasi suatu wilayah adalah indeks
kehijauan berbasis spektrum, yang berfungsi untuk mengukur serta memantau
pertumbuhan tanaman (vigor), tutupan vegetasi, dan produksi biomassa dari data
satelit multispektral (Arnas et al., 2020).

3
Menurut Nunung et al. (2020) rumus analisis NDVI adalah nilai dihitung
sebagai rasio antar pantulan yang terukur dari kanal 4 atau kanal red dan kanal near
infrathermal red (NIR) atau kanal 5. Kedua kanal ini digunakan karena hasil
ukurannya dipengaruhi oleh penyerapan klorofil, memudahkan dalam pembedaan
antara lahan bervegetasi, lahan terbuka, dan air serta peka terhadap biomassa
vegetasi. Nilai NDVI berkisar antara -1 hingga +1. Kedua kanal ini digunakan
karena hasil perhitungannya dipengaruhi oleh penyerapan klorofil, sehingga
memudahkan dalam menganalisis tingkat kehijauan suatu vegetasi. Untuk
menghitung nilai NDVI menggunakan persamaan berikut :
𝑁𝐼𝑅 − 𝑅𝑒𝑑
𝑁𝐼𝑅 + 𝑅𝑒𝑑

C. Penentuan Kebutuhan dan Distribusi Benih dengan NDVI

Nuarsa & Nishio (2007) dalam penelitiannya menyatakan terdapat hubungan


yang erat antara nilai NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dengan usia
tanaman padi. Nilai NDVI cenderung meningkat sejak awal pertumbuhan tanaman,
hingga mencapai puncak yang disebut sebagai nilai NDVI maksimal dan terus
mengalami penurunan sampai akhirnya tanaman tersebut panen. Dari hasil
penelitian ini juga mengatakan bahwa nilai NDVI dapat mengindikasikan
kandungan klorofil pada tanaman. Pengamatan vegetasi umumnya dilakukan
dengan membandingkan tingkat kecerahan saluran merah (red) dengan saluran
inframerah dekat (near Infrared / NIR). Secara umum cahaya merah diserap oleh
klorofil, dan cahaya infra merah dekat dipantulkan oleh jaringan mesofil daun. Hal
ini menunjukkan bahwa selain digunakan untuk menganalisis tingkat kerapatan
vegetasi metode NDVI juga dapat digunakan untuk menganalisis tanaman lebih
lanjut (Nur et al., 2016).
Nunung et al. (2020) dalam penelitiannya membuktikan bahwa analisis NDVI
dapat digunakan untuk memetakan luasan tanaman padi pada masing-masing
musim tanam. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa nilai NDVI tanaman padi
berkisar antara rentang 0.2 dari fase tanam hingga tertinggi adalah 1 saat fase

4
generatif. Lebih lanjut, Aulia (2013) dalam penelitiannya menyatakan ada
hubungan antar usia tanaman padi dengan nilai NDVI yang diperoleh. Terdapat
perbedaan usia tanaman padi terhadap rentang nilai NDVI.
Tanaman padi biasanya memerlukan waktu 3-4 bulan untuk tumbuh mulai
dari pembenihan sampai dengan panen, tergantung dari jenis varietas padi dan
kondisi tempat tanaman padi tumbuh. Pada periode tumbuh tersebut tanaman padi
melalui beberapa tahap pertumbuhan, tahap pertumbuhan dapat dikelompokkan
menjadi 3 tahap utama yaitu: vegetatif, reproduktif dan pemasakan. Menurut Nur et
al. (2016) masing-masing tahap utama dibagi menjadi beberapa kelompok lagi
dengan nilai NDVI nya seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Hubungan Nilai NDVI dengan Tahapan Pertumbuhan


Tahapan Keterangan Waktu Nilai NDVI
Penanaman Penanaman bibit setelah Bulan ke-1 0.2638
disemai
Pembentukan Bibit mulai bertumbuh Bulan ke-1 0.4338
anakan
Pemanjangan Padi mulai tumbuh tinggi Bulan ke-2 0.5642
batang
Pembentukan malai Padi mulai bunting Bulan ke-3 0.6546
Keluarnya malai Malai mulai keluar Bulan ke-3 0.7053
Keluarnya bunga Mulai keluar bunga Bulan ke-3 0.7163
Awal pemasakan Butiran padi mulai berisi Bulan ke-4 0.6874
Pertengahan Butiran padi mulai Bulan ke-4 0.6187
memasak mengeras
Telah matang Biji padi sudah matang Bulan ke-4 0.5102
dan siap dipanen

Setelah diketahui usia tanaman melalui Analisis NDVI, maka sebaran musim
tanam pada tiap periode dapat diketahui. Dari sebaran musim tanam yang telah
diketahui, maka penulis dapat membuat estimasi kebutuhan benih padi. Menurut
pedoman perusahaan yaitu 1 ha lahan sawah membutuhkan 25 kg benih padi.
Setelah diketahui sebaran musim tanam dan periodenya, maka kebutuhan dan
distribusi benih di Jawa Tengah dapat diketahui.

5
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan akan dilaksanakan di PT Sang Hyang Seri Kantor


Pusat Gedung Graha Gabah, Jakarta Selatan. Waktu pelaksanaan dimulai dari
tanggal 27 Februari sampai 5 Mei 2023.

B. Materi Praktek Kerja Lapangan

Objek yang akan dikaji pada praktik kerja lapangan ini adalah mengenai
distribusi benih padi di Jawa Tengah dalam bentuk peta musim tanam berbasis
WebGIS. Hasil akhir dari praktik kerja lapangan ini adalah data musim tanam padi
dan peta distribusi benih padi di Jawa Tengah berbasis Webgis. Secara rinci, objek
yang dikaji pada praktik kerja lapangan ini adalah :
1. Data Musim Tanam Padi di Jawa Tengah pada tahun 2022 berupa luasan tanam,
lokasi penanaman, dan waktu penanaman.
2. Pengolahan Peta Kebutuhan dan Distribusi Benih per bulan tahun 2022 di Jawa
Tengah berbasis WebGIS.

C. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan melalui tiga tahap
yaitu sebagai berikut:
1) Tahap persiapan
Kegiatan pada tahap persiapan adalah penyelesaian administrasi dan melengkapi
syarat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, studi pustaka yang berhubungan
dengan masalah yang dikaji serta penyusunan Usulan Praktik Kerja Lapangan.
2) Tahap Pengambilan data

6
Kegiatan pada tahap pengambilan data adalah pengumpulan data yang
dibutuhkan meliputi data primer dan data sekunder, lalu dilanjutkan dengan
pengolahan data dan analisis data.
3) Tahap pelaporan
Kegiatan pada tahap penyelesaian adalah menyusun data yang diperoleh pada
saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dan penyusunan Laporan Tugas Akhir
atau Laporan Praktik Kerja Lapangan.

D. Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan

Data yang diambil pada praktik kerja lapangan ini berupa data primer dan data
sekunder.
a. Data primer berupa Citra Landsat 8 ToA (Top of Atmosphere) perekaman
Oktober 2021-Desember 2022 yang diunduh melalui aplikasi Google Earth
Engine.
b. Data sekunder berupa peta RBI skala 1:25.000 berjumlah 212 lembar yang
diunduh melalui tanahairindonesia.go.id. Data Sekunder lainnya diperoleh dari
studi pustaka yang relevan dengan penelitian ini dan wawancara bersama
narasumber Anggarda Gumelar, S.E terkait dengan pembuatan dan pengolahan
peta berbasis WebGIS.

7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil PT Sang Hyang Seri

1. Latar Belakang PT Sang Hyang Seri


PT Sang Hyang Seri bergerak di sektor pertanian dengan kegiatan bisnis
utama meliputi: produksi pertanian, pemasaran komoditi pertanian, jasa di bidang
pertanian. Pada tahun 1812 Sang Hyang Seri di Sukamandi adalah bagian dari bekas
perkebunan milik perusahaan Pamanoekan en Tjiasemlanden Lands yang
diperkirakan didirikan pada tahun 1812. Pada tahun 1957 perusahaan tersebut
dinasionalisasi pemerintah dan dikelola oleh Yayasan Pembangunan Djawa Barat
(YDPB) sampai tahun 1964. Selanjutnya, dalam tahun 1964-1966 pengelolaan
perkebunan itu dialihkan kepada Perusahaan Tapioka dan Rosela Sukamandi Djaya.
Pada awal tahun 1966, PT Sang Hyang Seri merupakan perusahaan tapioca
dan rosella. Perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan dan diserahkan kepada
Departemen Pertanian (Sekarang Kementerian Pertanian Republik Indonesia).
Tanah perusahaan tersebut di Desa Sukamandi, Cirebon dialihfungsikan menjadi
areal persawahan. Areal persawahan itu dijadikan sebagai lahan Proyek Produksi
Pangan Sukamandi Djaya (Proyek Dewi Sri Djaya), bagian dari proyek intensifikasi
pertanian pangan pada masa itu. Proyek tersebut berlangsung sampai tahun 1968,
sebelum kemudian berubah menjadi Lembaga Sang Hyang Seri Sukamandi (1968-
1971) yang khusus melaksanakan produksi benih padi unggul. Lembaga Sang
Hyang Seri menjadi Perum Sang Hyang Seri dengan bisnis lini produksi benih padi
bersertifikat dalam rangka mendukung swasembada beras nasional yang kemudian
selanjutnya diperingati hari ulang tahun Sang Hyang Seri yang jatuh pada tanggal
5 Mei tahun 1971.
Pada tahun 1995 Perum Sang Hyang Seri berubah status menjadi Persero, PT
Sang Hyang Seri (Persero) dengan bisnis inti benih pertanian (PP 18/1995). Tahun
2021 PT Sang Hyang Seri (Persero) menerima penggabungan PT Pertani kedalam

8
PT Sang Hyang Seri dan berfokus bisnis pada bidang perberasan, perbenihan dan
hortikultura serta menjadi bagian dari BUMN Holding pangan, dibawah naungan
ID FOOD.

2. Visi Misi PT Sang Hyang Seri


a) Visi: Menjadi perusahaan agroindustri nasional yang unggul dan
berkelanjutan
b) Misi:
1) Memiliki kapabilitas unggul dalam budidaya tani, produksi dan
pemasaran benih, pupuk dan beras.
2) Menerapkan strategi pengembangan produk, layanan, serta
memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan stakeholder
lainnya

3. Tugas Pokok Divisi Komersial Benih PT Sang Hyang Seri


a) Melakukan penjualan dengan mencari klien atau pelanggan dengan aktif
untuk mendapatkan pendapatan perusahaan.
b) Melakukan analisa pelanggan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan
mereka.
c) Menjalin komunikasi kepada pelanggan untuk menjaga hubungan baik.
d) Menyusun laporan penjualan dan membuat statistik penjualan berdasarkan
angka-angka yang diperoleh.
e) Memberikan informasi tentang ketersedian stok, rencana pengiriman.
f) Membuat dan menyerahkan laporan pemesanan dan penjualan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
g) Menyusun RKAP benih tahunan.

B. Sebaran Musim Tanam Padi

Dalam pembuatan Peta Musim Tanam Padi ini, terdapat tahapan yang
dilakukan sehingga peta musim tanam padi ini dapat dibuat. Tahapan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 1.

9
Mengunduh Citra Landsat Mengunduh Peta RBI
dari bulan Oktober 2021 Digital Kabupaten/Kota
hingga September 2022 di Jawa Tengah dalam
Area Jawa Tengah dari bentuk SHP dari website
Google Earth Engine BIG

Pemotongan citra landsat


dengan polygon sawah Pembentukan poligon
per Kabupaten/Kota di sawah dari RBI yang
Jawa Tengah telah diunduh

Menganalisis Nilai
NDVI pada citra
Landsat menggunakan
tools reclassify

Identifikasi hasil analisis


nilai NDVI tanam padi
diklasifikasikan dan
membentuk area sebaran
tanam padi per bulan

Gambar 1. Diagram Alur Pembuatan Peta Musim Tanam Padi

Tahap pertama pada Gambar 1 yaitu mengunduh citra landsat dari Google
Earth Engine. Citra Landsat diunduh melalui Google Earth Engine menggunakan
script, sehingga nilai NDVI nya diketahui otomatis setelah pengunduhan. Citra
diunduh per bulan sebanyak 15 bulan citra unduhan dari mulai Oktober 2021 hingga
Desember 2022 yang diunduh. Citra landsat diunduh dengan luasan area Jawa
Tengah. Contoh pengunduhan citra di Google Earth dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Mengunduh Citra Landsat 8 dari Google Earth

10
Tahap kedua pada Gambar 1 yaitu mengunduh peta RBI digital SHP dari web
resmi BIG (tanahairindonesia.go.id). Peta RBI digital yang diunduh ini sudah
berbentuk shapefile dan sudah tergabung menjadi satu kabupaten satu file, sehingga
tidak lagi mengunduh satu per satu lembar peta RBI.
Tahap ketiga pada Gambar 1 yaitu peta RBI yang telah diunduh dilakukan
pembentukan poligon sawah. Poligon sawah Jawa Tengah ini terdiri dari luasan
sawah yang ada pada masing masing kabupaten/kota. Pembentukan poligon sawah
menggunakan tools merge shapefile pada QGIS 3.28.
Dari unduhan citra Landsat pada Gambar 3 masih terdapat area non sawah,
sehingga tahap keempat pada Gambar 1 yaitu dibutuhkan pembuatan poligon sawah
dari peta RBI yang telah diunduh. Setelah poligon sawah Jawa Tengah telah dibuat,
maka tahap terakhir dilakukan clip atau pemotongan hasil analisis NDVI dengan
poligon sawah untuk mendapatkan identifikasi nilai NDVI yang sesuai pada Tabel
1.

Gambar 3. Citra Landsat 8 NDVI Bulan April

Tahap kelima pada Gambar 1 yaitu citra Landsat yang telah diunduh dengan
nilai NDVI nya kemudian dianalisis menggunakan fitur reclassify by table di
software QGIS 3.28 agar didapatkan area dengan nilai tertentu saja. Analisis citra
dilakukan per bulan dengan pedoman nilai NDVI yang terdapat pada Tabel 1.
Tahap terakhir pada Gambar 1 yaitu hasil dari nilai NDVI tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi sebaran musim tanam. Nilai NDVI yang tidak sesuai
dengan pedoman pada Tabel 1, akan secara otomatis disingkirkan dan tidak akan
terbentuk area sawah nya. Gambar 4 merupakan contoh sebaran tanam padi pada
bulan Oktober

11
Gambar 4. Sebaran Tanam Padi Bulan Oktober
Peta Sebaran Musim Tanam Padi di Jawa Tengah tahun 2022 terdapat 12 peta
skala 1:1.300.000 dengan masing-masing peta menyajikan informasi berupa
sebaran tanam dan luas tiap kabupaten.

Tabel 2. Data Curah Hujan Bulanan Menurut Kabupaten di Jawa Tengah Oktober 2021 –
September 2022

Curah Hujan(mm)
Kabupaten
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept
Banjarnegara 201 576 560 244 92 262 190 58 98 121 101 333
Banyumas 238 452 407 379 305 654 265 255 337 121 281 384
Batang 183 305 296 471 511 263 184 310 189 130 96 104
Blora 81 296 201 156 193 175 218 105 103 34 29 29
Boyolali 136 283 258 360 300 350 240 208 238 25 64 104
Brebes 93 289 354 514 483 350 324 202 276 391 71 165
Cilacap 203 613 304 364 245 477 307 201 283 216 213 725
Demak 262 385 273 329 337 165 134 191 231 125 82 120
Grobogan 289 276 286 190 207 223 242 144 206 106 71 84
Jepara 184 374 574 446 298 493 226 152 99 23 5 17
Karanganyar 303 271 303 353 274 611 252 222 201 29 85 134
Kebumen 294 482 426 505 364 795 140 255 395 58 192 181
Kendal 84 312 356 263 352 172 162 235 176 62 59 178
Klaten 72 434 231 270 227 287 253 113 63 2 20 36
Kota 306 481 515 503 422 409 301 180 60 21 58 121
Magelang
Kota 43 263 220 371 309 309 152 167 56 162 40 155
Pekalongan

12
Lanjut Tabel 2.

Kabupaten Curah Hujan (mm)


Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept
Kota 119 349 173 329 337 165 134 191 231 126 82 121
Semarang
Kota Tegal 54 262 302 311 184 320 237 152 119 151 16 64
Kota 144 414 326 239 223 290 137 228 238 20 8 103
Salatiga
Kota 136 283 258 360 300 350 240 208 238 25 64 104
Surakarta
Kudus 181 281 820 715 249 348 303 148 147 362 43 37
Magelang 306 481 515 503 422 409 301 180 60 21 58 121
Pati 227 195 343 220 226 240 191 216 200 245 116 30
Pekalongan 43 263 220 371 309 309 152 167 56 162 40 155
Pemalang 54 262 303 311 185 321 238 153 120 151 17 64
Purbalingga 165 210 815 235 300 625 290 230 420 235 320 290

Purworejo 170 457 329 516 426 222 121 6 172 22 23 74


Rembang 62 230 154 109 196 288 185 132 129 89 12 15
Semarang 93 357 355 268 337 348 193 226 194 40 54 100
Sragen 87 322 306 384 189 306 238 113 220 28 90 92
Sukoharjo 88 463 358 360 238 347 246 172 178 41 91 55
Tegal 54 262 302 311 184 320 237 152 119 151 16 64
Temanggung 161 525 296 392 398 407 285 74 208 46 82 151
Wonogiri 61 609 177 315 182 292 172 201 - 33 136 43
Wonosobo 257 648 673 244 92 262 190 58 98 121 101 333
Rata rata 150 372 356 347 279 348 219 175 187 106 81 139

Tabel 2 merupakan data curah hujan bulanan di Jawa Tengah dari Oktober 2021 hingga
September 2022 periode 1 tahun. Data pada Tabel 2 diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(2023). Data ini nantinya akan digunakan sebagai kajian pendamping musim tanam padi.
Menurut Utomo (2018), dalam metode klasifikasi iklim Oldeman
dikelompokkan menjadi bulan basah, bulan lembab, dan bulan kering. Bulan basah
dengan curah hujan diatas 200 mm, bulan kering dibawah 100 mm, dan bulan

13
lembab 100-200 mm. Indratmoko (2017) menjelaskan tanaman padi membutuhkan
curah hujan rata-rata 200 mm.
Utomo (2018) menyatakan kelas iklim pada klasifikasi Oldeman ini dibagi
menjadi 5 kelas utama dan 5 sub utama. Kelas utama terdiri dari kelas A dengan 9
bulan basah, kelas B dengan 7-9 bulan basah, kelas C dengan 5-6 bulan basah, kelas
D dengan 3-4 bulan basah, dan kelas E dengan <3 bulan basah. Kelas sub utama
terdiri dari kelas 1 dengan <2 bulan kering, kelas 2 dengan 2-3 bulan kering, kelas
3 dengan 4-6 bulan kering, kelas 4 dengan >6 bulan kering.
Penentuan Iklim ini kemudian dihubungkan dengan pertanian khususnya pada
tanaman padi. Kelas A padi dapat tumbuh tetapi produktivitas berkurang akibat
radiasi matahari rendah. Kelas B1 padi dapat tumbuh diawal musim hujan namun
hasil produksi tinggi pada musim kemarau. Kelas B2 padi tumbuh dua kali dan satu
kali palawija pada musim kemarau. Kelas C1 padi satu kali tanam padi dan dua kali
palawija. Kelas C2, C3, dan C4 satu kali padi dan satu kali palawija. Kelas D1 satu
kali padi dengan produktivitas tinggi. Kelas D2, D3, dan D4 satu kali padi dan satu
kali palawija tergantung aliran irigasi. Kelas E dengan satu kali palawija.
Menurut Tabel 2, Jawa Tengah pada kurun waktu Oktober 2021 sampai
September 2022 memiliki 6 bulan basah, 1 bulan kering, dan 5 bulan lembab. Dalam
kurun waktu tersebut, Jawa Tengah digolongkan sebagai kelas C1 dengan
penanaman padi satu kali dan dua kali palawija dalam setahun sesuai dengan
klasifikasi iklim Oldeman. Tetapi Jawa Tengah pada kurun waktu Oktober 2021
sampai September 2022 memiliki bulan tanam padi yang aktif sepanjang tahun,
karena didukung dengan sawah irigasi yang jumlahnya 70% dari seluruh sawah di
Jawa Tengah (Kementerian Pertanian, 2020).
Gambar 5 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Oktober 2021 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten
di Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 31 kabupaten yang
menanam pada bulan ini dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peta ini
memiliki 31 sebaran warna yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 6 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
November 2021 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten

14
di Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah yang menanam pada bulan ini. Peta ini memiliki 35 sebaran warna
yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 7 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Desember 2021 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten
di Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah yang menanam pada bulan ini. Peta ini memiliki 35 sebaran warna
yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 8 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Januari 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran
kabupaten/kota di Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 34
kabupaten yang menanam pada bulan ini dari total 35 kabupaten/kota di Jawa
Tengah. Peta ini memiliki 34 sebaran warna yang berbeda untuk masing-masing
kabupaten.
Gambar 9 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Februari 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran
kabupaten/kota di Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 34
kabupaten yang menanam pada bulan ini dari total 35 kabupaten/kota di Jawa
Tengah. Peta ini memiliki 34 sebaran warna yang berbeda untuk masing-masing
kabupaten.
Gambar 10 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Maret 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten di
Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah yang menanam pada bulan ini. Peta ini memiliki 35 sebaran warna
yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 11 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
April 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten di
Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah yang menanam pada bulan ini. Peta ini memiliki 35 sebaran warna
yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.

15
Gambar 12 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Mei 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten di
Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah yang menanam pada bulan ini. Peta ini memiliki 35 sebaran warna
yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 13 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Juni 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten di
Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 33 kabupaten yang
menanam padi pada bulan ini dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peta ini
memiliki 33 sebaran warna yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 14 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Juli 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten di
Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 33 kabupaten yang
menanam padi pada bulan ini dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peta ini
memiliki 33 sebaran warna yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 15 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
Agustus 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten
di Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 35 kabupaten/kota di
Jawa Tengah yang menanam pada bulan ini. Peta ini memiliki 35 sebaran warna
yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.
Gambar 16 merupakan peta musim tanam padi di Jawa Tengah pada bulan
September 2022 berskala 1 : 1.300.000. Peta ini menggambarkan sebaran kabupaten
di Jawa tengah yang menanam padi pada bulan ini. Terdapat 32 kabupaten yang
menanam padi pada bulan ini dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peta ini
memiliki 32 sebaran warna yang berbeda untuk masing-masing kabupaten.

16
Gambar 5. Peta Musim Tanam Padi Periode Oktober - Januari.
17
Gambar 6. Peta Musim Tanam Padi Periode November - Februari
18
Gambar 7. Peta Musim Tanam Padi Periode Desember - Maret
19
Gambar 8. Peta Musim Tanam Periode Januari - April
20
Gambar 9. Peta Musim Tanam Padi Periode Februari - Mei
21
Gambar 10. Peta Musim Tanam Padi Periode Maret - Juni
22
Gambar 11. Peta Musim Tanam Padi Periode April - Juli
23
Gambar 12. Peta Musim Tanam Padi Periode Mei - Agustus
24
Gambar 13. Peta Musim Tanam Padi Periode Juni - September
25
Gambar 14. Peta Musim Tanam Padi Periode Juli - Oktober
26
Gambar 15. Peta Musim Tanam Padi Periode Agustus - November
27
Gambar 16. Peta Musim Tanam Padi Periode September - Desember
28
Tabel 3. Luas Tanam Padi tiap Kabupaten

Musim Tanam (ha)


Kabupaten
Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus September Total

Banjarnegara 11.478 3.527 5.200 4.453 6.105 2.733 3.686 3.849 502 6.969 2.409 134 51.045

Banyumas 4.361 1.729 8.183 6.700 3.747 5.722 8.587 1.687 1.099 2.066 313 1.991 46.185

Batang 4.239 11.062 16.953 747 472 5.611 6.403 3.654 111 8 5.039 - 54.299

Blora 137 27.440 52.488 29.932 1.343 36.658 54.920 16.622 9.225 11.629 10.042 10.955 261.391

Boyolali 7.175 13.261 19.811 9.251 8.634 16.403 14.038 8.116 3.563 6.446 5.032 642 112.372

Brebes 1.904 9.317 19.168 13.001 10.123 10.970 13.707 7.784 711 5.430 466 5.016 97.597

Cilacap 1.331 815 3.407 6.770 1.570 4.156 7.148 793 2.539 1.120 174 3.594 33.417

Demak 871 1.557 3.235 685 378 3.867 988 1.387 5.973 160 4.394 390 23.885

Grobogan 2.747 12.630 31.622 2.733 624 6.912 25.303 5.835 3.294 766 2.425 1.868 96.759

Jepara 1.019 3.916 9.473 5.645 1.755 14.005 8.068 613 2.035 4.282 2.184 1.675 54.670

Karanganyar 667 9.215 13.770 11.030 2.105 10.952 14.843 10.164 6.369 6.620 3.859 6.483 96.077

29
Lanjut Tabel 3.
Musim Tanam (ha)
Kabupaten
Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus September Total
Kebumen 12.651 5.400 12.823 7.305 7.583 9.446 11.536 4.210 957 8.086 3.124 2.098 85.219

Kendal 5.034 6.903 17.182 6.103 4.099 9.891 7.567 3.487 2.735 2.547 5.652 391 71.591

Klaten 9.344 8.347 17.094 6.985 13.340 10.075 8.698 3.394 2.158 4.465 482 1.012 85.394

Kota 175 132 165 77 179 141 105 60 154 67 86 82 1.423


Magelang
Kota - 97 437 - - 24 9 8 - - 11 - 586
Pekalongan
Kota 790 1.600 2.499 2.124 1.166 2.305 2.027 1.270 1.183 1.363 1.702 909 18.938
Semarang
Kota Tegal - 260 334 20 9 21 100 156 - - 1 - 901

Kota 66 67 163 120 124 388 138 25 196 127 141 48 1.603
Salatiga
Kota - 65 112 22 2 42 84 60 8 6 6 3 410
Surakarta
Kudus 512 3.151 4.739 253 21 2.101 1.688 671 318 183 1.645 11 15.293

Magelang 27.392 10.983 19.915 10.962 27.765 18.204 14.689 5.174 7.081 10.819 5.787 6.317 165.088

Pati 10 6.864 13.375 3.348 1 3.944 12.286 2.805 453 17 1.408 77 44.588

30
Lanjut tabel 3.
Musim Tanam (ha)
Kabupaten
Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Total
Pekalongan 3.958 9.913 14.350 1.272 1.462 7.038 2.444 6.226 2.543 2 10.440 5 59.653
Pemalang 543 4.621 12.933 1.981 303 4.646 3.941 3.052 742 163 3.645 569 37.139
Purbalingga 7.893 3.222 7.324 2.408 3.446 1.713 3.034 5.263 896 2.343 3.967 866 42.375
Purworejo 14.525 1.755 8.558 8.082 12.517 9.211 8.026 903 1.211 9.223 866 5.009 79.886
Rembang - 8.885 13.675 5.641 2 5.860 15.372 3.867 260 722 377 211 54.872

Semarang 5.127 9.704 12.075 5.865 5.863 14.293 7.798 7.392 7.604 5.029 9.710 1.369 91.829

Sragen 11.429 24.138 39.747 12.458 4.740 18.302 38.206 15.030 8.980 7.177 7.737 8.424 196.368

Sukoharjo 380 7.048 14.794 2.919 1.148 4.844 8.272 5.035 2.448 864 1.931 3.638 53.321

Tegal 568 14.063 24.752 7.057 3.754 7.140 11.092 12.254 239 1.812 1.893 812 85.436

Temanggun 3.416 10.739 16.575 6.732 5.337 13.252 13.293 6.895 3.218 3.800 6.560 1.087 90.904
g
Wonogiri 843 12.366 26.077 25.994 7.338 26.325 24.994 11.138 4.920 7.150 4.043 11.088 162.276

Wonosobo 13.476 3.528 8.801 5.861 9.519 6.064 6.025 1.794 134 6.937 965 159 63.263

Total 154.06 248.32 471.80 214.53 146.57 293.25 359.11 160.67 83.85 118.3 108.51 76.933 2.436.323
1 0 9 6 4 9 5 3 9 98 6

31
Tabel 3 menyajikan informasi luas tanam padi setiap bulan per
kabupaten/kota di Jawa Tengah dari kurun waktu Oktober 2021 hingga September
2022. Dimulai dari bulan Oktober 2021 karena merupakan awal musim penghujan
dan diakhiri pada bulan September 2022 sebagai akhir musim kemarau. Seluruh
kabupaten/kota sebanyak 35 di Jawa Tengah aktif menanam padi dalam kurun
waktu Oktober 2021 hingga September 2022. Menurut Indratmoko (2017) rata-rata
kebutuhan curah hujan tanaman padi adalah 200 mm. Jika curah hujan dibawah 200
mm, maka hanya sawah irigasi yang dapat tanam padi.
Total luas tanam padi bulan Oktober 2021 di Jawa Tengah mencapai 154.061
ha (Tabel 3). Curah hujan rata-rata di Jawa Tengah mencapai 150 mm pada bulan
Oktober 2021, sehingga sawah yang dapat ditanam adalah sawah irigasi (Tabel 2).
Menurut Tabel 3 Kabupaten Magelang memiliki luas tanam padi tertinggi dibulan
Oktober 2021 yaitu 27.392 ha karena memiliki curah hujan 306 mm yang
mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 terdapat 3 kota dan 1
kabupaten yang tidak menanam pada bulan ini, yakni Kota Pekalongan, Kota Tegal,
Kota Surakarta, dan Kabupaten Rembang karena memiliki curah hujan dibawah 200
mm sehingga tidak mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).
Total luas tanam padi bulan November 2021 di Jawa Tengah mencapai
248.320 ha (Tabel 3). Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah menanam padi
dibulan November 2021 karena curah hujan rata-rata mencapai 372 mm yang
mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kabupaten Blora memiliki
luas tanam padi tertinggi dibulan November 2021 yaitu 27.440 ha karena memiliki
curah hujan 296 mm yang mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).
Total luas tanam padi bulan Desember 2021 di Jawa Tengah mencapai
471.809 ha (Tabel 3). Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah menanam padi
dibulan Desember 2021 karena curah hujan rata-rata mencapai 356 mm yang
mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kabupaten Blora memiliki
luas tanam padi tertinggi dibulan Desember 2021 yaitu 52.488 ha dibulan ini karena
memiliki curah hujan 201 mm yang mencukupi untuk tanam padi.
Total luas tanam padi bulan Januari 2022 di Jawa Tengah mencapai 214.536
ha (Tabel 3). Curah hujan rata-rata di Jawa Tengah mencapai 347 mm rata-rata pada

32
bulan Januari 2022 sehingga mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel
3 Kabupaten Blora memiliki luas tanam padi tertinggi dibulan Januari 2022 yaitu
29.932 ha meskipun memiliki curah hujan 156 mm, sehingga luas tanam padi di
Blora pada bulan ini merupakan sawah irigasi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kota
Pekalongan tidak menanam padi pada bulan ini meskipun memiliki curah hujan
mencapai 371 mm. Menurut Robby (2022), wilayah Kota Pekalongan pada bulan
Januari mengalami banjir rob. Berdasarkan citra satelit Google Earth sawah di Kota
Pekalongan tergenang banjir dan tidak dapat ditanami padi meskipun memiliki
curah hujan yang tinggi (Gambar 17; Gambar 18).

Gambar 17. Sawah Kota Pekalongan tergenang Banjir (Biru)

Gambar 18. Salah Satu Sawah Kota Pekalongan tergenang Banjir

33
Total luas tanam padi bulan Februari 2022 di Jawa Tengah mencapai 146.574
ha (Tabel 3). Curah hujan rata-rata di Jawa Tengah mencapai 279 mm pada bulan
Februari 2022 sehingga mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel 3
Kabupaten Magelang memiliki luas tanam padi tertinggi dibulan Februari 2022
yaitu 27.765 ha karena memiliki curah hujan 422 mm sehingga mencukupi untuk
tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kota Pekalongan tidak menanam padi
dibulan Februari 2022 meskipun curah hujan Kota Pekalongan setinggi 309 mm
(Tabel 2). Menurut Abdul (2022), wilayah sawah di Kota Pekalongan masih
tergenang dan mengalami banjir sehingga sawah belum dapat ditanami padi
meskipun memiliki curah hujan yang tinggi (Gambar 17; Gambar 18).
Total luas tanam padi bulan Maret 2022 di Jawa Tengah mencapai 293.259
ha (Tabel 3). Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah menanam padi dibulan Maret
2022 karena curah hujan rata-rata mencapai 348 mm sehingga mencukupi untuk
tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kabupaten Blora memiliki luas tanam padi
tertinggi dibulan Maret 2022 yaitu 36.658 ha meskipun memiliki curah hujan 175
mm, sehingga luas tanam padi di Blora pada bulan ini merupakan sawah irigasi
(Tabel 2).
Total luas tanam padi bulan April 2022 di Jawa Tengah mencapai 359.115 ha
(Tabel 3). Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah menanam padi dibulan April
2022 karena curah hujan rata-rata mencapai 219 mm sehingga mencukupi untuk
tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kabupaten Blora memiliki luas tanam padi
tertinggi dibulan April 2022 yaitu 54.920 ha karena memiliki curah hujan 218 mm
yang mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).
Total luas tanam padi bulan Mei 2022 di Jawa Tengah mencapai 160.673 ha
(Tabel 3). Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah menanam padi dibulan Mei 2022
meskipun curah hujan rata-rata mencapai 175 mm, sehingga sawah yang tanam padi
adalah sawah irigasi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kabupaten Blora memiliki luas
tanam padi tertinggi dibulan Mei 2022 yaitu 16.622 ha meskipun memiliki curah
hujan 105 mm, sehingga luas tanam padi di Blora pada bulan ini merupakan sawah
irigasi (Tabel 2).

34
Total luas tanam padi bulan Juni 2022 di Jawa Tengah mencapai 83.859 ha
(Tabel 3). Curah hujan rata-rata di Jawa Tengah mencapai 187 mm pada bulan Juni
2022, sehingga sawah yang dapat tanam padi adalah sawah irigasi (Tabel 2).
Menurut Tabel 3 Kabupaten Blora memiliki luas tanam padi tertinggi dibulan Juni
2022 yaitu 9.225 ha meskipun memiliki curah hujan 103 mm, sehingga luas tanam
padi di Blora pada bulan ini merupakan sawah irigasi (Tabel 2). Menurut Tabel 3
Kota Pekalongan dan Kota Tegal tidak menanam padi dibulan Juni 2022 karena
memiliki curah hujan masing-masing dibawah 200 mm sehingga tidak mencukupi
untuk tanam padi (Tabel 2).
Total luas tanam padi bulan Juli 2022 di Jawa Tengah mencapai 118.398 ha
(Tabel 3). Curah hujan rata-rata di Jawa Tengah mencapai 106 mm pada bulan Juli
2022, sehingga hanya sawah irigasi yang dapat tanam padi (Tabel 2). Menurut Tabel
3 Kabupaten Blora memiliki luas tanam padi tertinggi dibulan Juli 2022 yaitu 11.629
ha meskipun memiliki curah hujan hanya 34 mm, sehingga luas tanam padi di Blora
pada bulan ini merupakan sawah irigasi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kota
Pekalongan dan Kota Tegal tidak menanam padi pada bulan Juli 2022 karena curah
hujan Kota Pekalongan dan Kota Tegal masing-masing dibawah 200 mm sehingga
tidak mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).
Total luas tanam padi bulan Agustus 2022 di Jawa Tengah mencapai 108.516
ha (Tabel 3). Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah menanam padi dibulan
Agustus 2022 meskipun memiliki curah hujan rata-rata hanya 81 mm, sehingga
sawah yang dapat tanam padi merupakan sawah irigasi (Tabel 2). Menurut Tabel 3
Kabupaten Pekalongan memiliki luas tanam padi tertinggi dibulan Agustus 2022
yaitu 10.440 ha meskipun memiliki curah hujan hanya 40 mm, sehingga luas tanam
padi di Pekalongan pada bulan ini merupakan sawah irigasi (Tabel 2).
Total luas tanam padi bulan September 2022 di Jawa Tengah mencapai 76.933
ha (Tabel 3). Curah hujan rata-rata di Jawa Tengah mencapai 139 mm pada bulan
September 2022, sehingga sawah yang dapat ditanami padi merupakan sawah irigasi
(Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kabupaten Wonogiri memiliki luas tanam padi tertinggi
dibulan September 2022 yaitu 11.088 ha meskipun memiliki curah hujan hanya 43
mm pada bulan Juni, sehingga luas tanam padi di Wonogiri pada bulan

35
ini merupakan sawah irigasi (Tabel 2). Menurut Tabel 3 Kabupaten Batang, Kota
Pekalongan, dan Kota Tegal tidak menanam padi pada bulan September 2022
karena masing-masing memiliki curah hujan dibawah 200 mm sehingga tidak
mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).
Luas tanam padi tertinggi yaitu pada bulan Desember 2021 dengan 471.809
ha dan luas tanam padi terendah yaitu pada bulan September 2022 dengan 76.933
ha (Tabel 3). Bulan Desember 2021 memiliki luas tanam padi yang tinggi karena
didukung dengan curah hujan mencapai 356 mm (Tabel 2). Bulan September 2022
memiliki luas tanam padi yang rendah karena memiliki curah hujan yang tidak
mendukung dengan 139 mm (Tabel 2). Sawah tadah hujan tidak dapat ditanami
pada bulan September 2022, serta sedikitnya sawah irigasi yang juga ditanam pada
bulan ini membuat luas tanam padi menjadi yang terendah.
(Kementerian Pertanian, 2020). Meskipun memiliki curah hujan dibawah
200 mm pada beberapa bulan, tetapi Blora memiliki sawah irigasi yang rutin
ditanam tiap bulannya sehingga menghasilkan luas tanam padi tertinggi.
Sedangkan, daerah dengan luas tanam padi terendah selama setahun adalah Kota
Surakarta dengan 410 ha (Tabel 3). Surakarta merupakan kota yang memiliki luas
sawah terkecil di Jawa Tengah dengan angka 81 ha (Kementerian Pertanian, 2020).
Meskipun banyak bulan yang memiliki curah hujan diatas 200 mm di Surakarta,
tetapi luas sawah di Surakarta sangatlah kecil. Luas tanam padi di Jawa Tengah
dapat berlangsung sepanjang tahun, dikarenakan luas sawah irigasi teknis mencapai
70% dari total luas sawah di Jawa Tengah (Kementerian Pertanian, 2020).
Sehingga, mayoritas sawah di Jawa Tengah tidak lagi mengandalkan musim untuk
menanam padi. Total luas tanam padi di Jawa Tengah selama kurun waktu Oktober
2021 sampai September 2022 sebesar 2.436.323 ha (Tabel 3). Peta musim tanam
padi dan kebutuhan distribusi benih tahun 2022 di Jawa Tengah dapat diakses di
www.fathanj.github.io/jatengmusimtanam untuk tampilan dan informasi yang lebih
jelas.

36
Tabel 4. Kebutuhan dan Distribusi Benih Bulanan di Jawa Tengah Oktober 2021-September 2022
Benih (ton)
Kabupaten
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Total
Banjarnegara 229,56 70,54 104,00 89,06 122,10 54,66 73,72 76,98 10,04 139,38 48,18 2,68 1.020,90

Banyumas 87,22 34,58 163,66 134,00 74,94 114,44 171,74 33,74 21,98 41,32 6,26 39,82 923,70

Batang 84,78 221,24 339,06 14,94 9,44 112,22 128,06 73,08 2,22 0,16 100,78 0 1.085,98

Blora 2,74 548,80 1.049,76 598,64 26,86 733,16 1.098,40 332,44 184,50 232,58 200,84 219,10 5.227,82

Boyolali 143,50 265,22 396,22 185,02 172,68 328,06 280,76 162,32 71,26 128,92 100,64 12,84 2.247,44

Brebes 38,08 186,34 383,36 260,02 202,46 219,40 274,14 155,68 14,22 108,60 9,32 100,32 1.951,94

Cilacap 26,62 16,30 68,14 135,40 31,40 83,12 142,96 15,86 50,78 22,40 3,48 71,88 668,34

Demak 17,42 31,14 64,70 13,70 7,56 77,34 19,76 27,74 119,46 3,20 87,88 7,80 477,70

Grobogan 54,94 252,60 632,44 54,66 12,48 138,24 506,06 116,70 65,88 15,32 48,50 37,36 1.935,18
Jepara 20,38 78,32 189,46 112,90 35,10 280,10 161,36 12,26 40,70 85,64 43,68 33,50 1.093,40

Karanganyar 13,34 184,30 275,40 220,60 42,10 219,04 296,86 203,28 127,38 132,40 77,18 129,66 1.921,54

37
Lanjut Tabel 4
Benih (ton)
Kabupaten Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Total
Kebumen 253,02 108,00 256,46 146,10 151,66 188,92 230,72 84,20 19,14 161,72 62,48 41,96 1.704,38

Kendal 100,68 138,06 343,64 122,06 81,98 197,82 151,34 69,74 54,70 50,94 113,04 7,82 1.431,82

Klaten 186,88 166,94 341,88 139,70 266,80 201,50 173,96 67,88 43,16 89,30 9,64 20,24 1.707,88

Kota 3,30 2,64 3,30 1,54 3,58 2,82 2,10 1,20 3,08 1,34 1,72 1,64 28,26
Magelang
Kota 0,00 1,94 8,74 0,00 0,00 0,48 0,18 0,16 0,00 0,00 0,22 0,00 11,72
Pekalongan
Kota 15,80 32,00 49,98 42,48 23,32 46,10 40,54 25,40 23,66 27,26 34,04 18,18 378,76
Semarang
Kota Tegal 0,00 5,20 6,68 0,40 0,18 0,42 2,00 3,12 0,00 0,00 0,02 0,00 18,02

Kota 1,32 1,34 3,26 2,40 2,48 7,76 2,76 0,50 3,92 2,54 2,82 0,96 32,06
Salatiga
Kota 0,00 1,30 2,24 0,44 0,04 0,84 1,68 1,20 0,16 0,12 0,12 0,06 8,20
Surakarta
Kudus 10,24 63,02 94,78 5,06 0,42 42,02 33,76 13,42 6,36 3,66 32,90 0,22 305,86

Magelang 547,84 219,66 398,30 219,24 555,30 364,08 293,78 103,48 141,62 216,38 115,74 126,34 3.301,76

Pati 0,20 137,28 267,50 66,96 0,02 78,88 245,72 56,10 9,06 0,34 28,16 1,54 891,76

Pekalongan 79,16 198,26 287,00 25,44 29,24 140,76 48,88 124,52 50,86 0,04 208,80 0,10 1.193,06

38
Lanjut Tabel 4
Benih (ton)
Kabupaten
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Total
Pemalang 10,86 92,42 258,66 39,62 6,06 92,92 78,82 61,04 14,84 3,26 72,90 11,38 742,78

Purbalingga 157,86 64,44 146,48 48,16 68,92 34,26 60,68 105,26 17,92 46,86 79,34 17,32 847,50

Purworejo 290,50 35,10 171,16 161,64 250,34 184,22 160,52 18,06 24,22 184,46 17,32 100,18 1.597,7

Rembang 0,00 177,70 273,50 112,82 0,04 117,20 307,44 77,34 5,20 14,44 7,54 4,22 1.097,4

Semarang 102,54 194,08 241,50 117,30 117,26 285,86 155,96 147,84 152,08 100,58 194,20 27,38 1.836,5

Sragen 228,58 482,76 794,94 249,16 94,80 366,04 764,12 300,60 179,60 143,54 154,74 168,48 3.927,3

Sukoharjo 7,60 140,96 295,88 58,38 22,96 96,88 165,44 100,70 48,96 17,28 38,62 72,76 1.066,4

Tegal 11,36 281,26 495,04 141,14 75,08 142,80 221,84 245,08 4,78 36,24 37,86 16,24 1.708,7

Temanggung 68,32 214,78 331,50 134,64 106,74 265,04 265,86 137,90 64,36 76,00 131,20 21,74 1.818,0

Wonogiri 16,86 247,32 521,54 519,88 146,76 526,50 499,88 222,76 98,40 143,00 80,86 221,76 3.245,5

Wonosobo 269,52 70,56 176,02 117,22 190,38 121,28 120,50 35,88 2,68 138,74 19,30 3,18 1.265,2

Total 3.081,0 4.966,4 9.436,1 4.290,7 2.931,4 5.865,1 7.182,3 3.213,4 1.677,1 2.367,9 2.170,3 1.538,6 48.721

39
C. Kebutuhan dan Distribusi Benih Padi di Jawa Tengah

Tabel 4 menyajikan informasi berupa distribusi benih tiap bulan dari kurun
waktu Oktober 2021 hingga September 2022. Kebutuhan benih dihitung dengan
perhitungan luas tanam padi dikali 20 kg. Menurut pedoman perusahaan 1 ha padi
membutuhkan 20 kg benih. Luas tanam padi yang diperoleh pada Tabel 3 dikali 20
kg sehingga didapatkan estimasi kebutuhan benihnya.
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi sebesar 154.061 ha di Jawa Tengah
pada bulan Oktober 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 3.081 ton (Tabel
4). Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Oktober 2021 terbesar oleh Kabupaten
Magelang dengan 547,84 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 27.392
ha (Tabel 3). Menurut Tabel 4 Kota Surakarta, Kota Tegal, Kota Pekalongan, dan
Kabupaten Rembang tidak memiliki kebutuhan benih pada bulan Oktober 2021
karena masing-masing memiliki curah hujan dibawah 200 mm sehingga tidak
mendukung untuk tanam padi (Tabel 2).
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 248.320 ha
pada bulan November 2022, sehingga membutuhkan benih sebesar 4.966 ton (Tabel
4). Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan November 2021 terbesar oleh
Kabupaten Blora dengan 548,8 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu
27.440 ha (Tabel 3). Menurut Tabel 4 dibulan November 2021 seluruh
kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki kebutuhan benih karena memiliki curah
hujan rata-rata mencapai 372 mm sehingga mendukung untuk tanam padi (Tabel 2).
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 471.809 ha
pada bulan Desember 2022, sehingga membutuhkan benih sebesar 9.436 ton (Tabel
4). Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Desember 2021 terbesar oleh
Kabupaten Blora dengan 1.049 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu
52.448 ha (Tabel 3). Menurut Tabel 4 dibulan Desember 2021 semua
kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki kebutuhan benih karena rata-rata curah
hujan mencapai 356 mm sehingga mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).

40
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 214.536 ha
pada bulan Januari 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 4.290 ton (Tabel 4).
Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Januari 2022 terbesar oleh Kabupaten
Blora dengan 598,64 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 29.932 ha
(Tabel 3). Menurut Tabel 4 Kota Pekalongan tidak memiliki kebutuhan benih pada
bulan Januari 2022 meskipun didukung dengan curah hujan tinggi diatas 200 mm
(Tabel 2). Hal ini karena sawah pada Kota Pekalongan tergenang akibat banjir rob
sehingga tidak ada sawah yang dapat tanam padi pada bulan ini (Gambar 17).
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 146.574 ha
pada bulan Februari 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 2.931 ton (Tabel
4). Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Februari 2022 terbesar oleh Kabupaten
Magelang dengan 555,3 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 27.765
ha (Tabel 3). Menurut Tabel 4 Kota Pekalongan tidak memiliki kebutuhan benih
pada bulan Februari 2022 meskipun didukung dengan curah hujan tinggi diatas 200
mm (Tabel 2). Hal ini karena sawah pada Kota Pekalongan tergenang akibat banjir
rob sehingga tidak ada sawah yang dapat tanam padi pada bulan ini (Gambar 17).
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 293.259 ha
pada bulan Maret 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 5.865 ton (Tabel 4).
Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Maret 2022 terbesar oleh Kabupaten Blora
dengan 733,16 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 36.658 ha (Tabel
3). Menurut Tabel 4 dibulan Maret 2022 semua kabupaten/kota di Jawa Tengah
memiliki kebutuhan benih karena didukung dengan curah hujan rata-rata mencapai
348 mm sehingga mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 359.115 ha
pada bulan April 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 7.182 ton (Tabel 4).
Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan April 2022 terbesar oleh Kabupaten Blora
dengan 1.098 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 54.920 ha (Tabel
3). Menurut Tabel 4 dibulan April 2022 semua kabupaten/kota di Jawa Tengah
memiliki kebutuhan benih karena didukung dengan curah hujan rata-rata mencapai
219 mm sehingga mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).

41
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 160.673 ha
pada bulan Mei 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 3.213 ton (Tabel 4).
Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Mei 2022 terbesar oleh Kabupaten Blora
dengan 332,44 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 16.622 ha (Tabel
3). Menurut Tabel 4 dibulan Mei 2022 semua kabupaten/kota di Jawa Tengah
memiliki kebutuhan benih meskipun dengan curah hujan hanya 175 mm (Tabel 2).
Hal ini berarti seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah aktif menanam padi pada
sawah irigasi dibulan Mei 2022.
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 83.859 ha pada
bulan Juni 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 1.677 ton (Tabel 4). Menurut
Tabel 4 kebutuhan benih bulan Juni 2022 terbesar oleh Kabupaten Blora dengan
184,5 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 9.225 ha (Tabel 3).
Menurut Tabel 4 Kota Tegal dan Kota Pekalongan tidak memiliki kebutuhan benih
pada bulan Juni 2022 karena masing-masing kota memiliki curah hujan dibawah
200 mm sehingga tidak mencukupi untuk tanam padi (Tabel 2).
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 118.398 ha
pada bulan Juli 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 2.367 ton (Tabel 4).
Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Juli 2022 terbesar oleh Kabupaten Blora
dengan 232,58 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 11.629 ha (Tabel
3). Menurut Tabel 4 Kota Tegal dan Kota Pekalongan tidak memiliki kebutuhan
benih pada bulan Juli 2022 karena masing-masing kota memiliki curah hujan
dibawah 200 mm sehingga tidak mendukung untuk tanam padi (Tabel 2).
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 108.516 ha
pada bulan Agustus 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 2.170 ton (Tabel
4). Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan Agustus 2022 terbesar oleh Kabupaten
Pekalongan dengan 208,8 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu
10.440 ha (Tabel 3). Menurut Tabel 4 dibulan Agustus 2022 semua kabupaten/kota
di Jawa Tengah memiliki kebutuhan benih meskipun dengan curah hujan rata-rata
dibawah 100 mm (Tabel 2). Hal ini berarti seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah
aktif menanam padi pada sawah irigasi dibulan Agustus 2022.

42
Menurut Tabel 3 total luas tanam padi di Jawa Tengah sebesar 76.933 ha pada
bulan September 2022 sehingga membutuhkan benih sebesar 1.538 ton (Tabel 4).
Menurut Tabel 4 kebutuhan benih bulan September 2022 terbesar oleh Kabupaten
Wonogiri dengan 221,76 ton karena memiliki luas tanam padi terbesar yaitu 11.088
ha (Tabel 3). Menurut Tabel 4 Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal
tidak memiliki kebutuhan benih pada bulan September 2022 karena masing-masing
kota tersebut memiliki curah hujan dibawah 200 mm sehingga tidak mendukung
untuk tanam padi (Tabel 2).
Kebutuhan benih padi tertinggi yaitu pada bulan Desember 2021 dengan
9.436 ton dan kebutuhan terendah pada bulan September 2022 dengan 1.536 ton
(Tabel 4). Hal ini karena bulan Desember 2021 merupakan bulan tanam dengan luas
tertinggi dan bulan September 2022 merupakan bulan tanam dengan luas terendah
(Tabel 3).
Menurut Tabel 4 kebutuhan benih padi tertinggi selama kurun waktu Oktober
2021 hingga September 2022 adalah Kabupaten Blora dengan total 5,227 ton karena
memiliki luas tanam padi tertinggi dengan 261.391 ha (Tabel 3). Menurut Tabel 4
kebutuhan benih padi terendah selama kurun waktu Oktober 2021 hingga
September 2022 adalah Kota Surakarta dengan 8,2 ton karena luasan tanam padi
Surakarta merupakan yang terkecil diantara kabupaten/kota lainnya dengan 410 ha
(Tabel 3).
Total kebutuhan benih padi di Jawa Tengah selama kurun waktu Oktober
2021 sampai September 2022 sebesar 48.721 ton (Tabel 4). Produksi benih padi PT
Sang Hyang Seri sebesar 50% dari luas tanam padi. Estimasi produksi benih padi
yang dibuat PT Sang Hyang Seri berubah-ubah tergantung kondisi di lapangan,
dengan angka maksimal 50% dari luas tanam padi. Maka dari itu dengan adanya
peta luas tanam padi yang dibuat oleh penulis, total produksi benih yang dapat
dibuat PT Sang Hyang Seri dalam kurun waktu Oktober 2021 hingga September
2022 maksimal sebesar 24.360 ton, yang mana merupakan 50% dari total seluruh
kebutuhan benih padi di Jawa Tengah.

43
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Luas tanam padi tertinggi yaitu pada bulan Desember 2021 dengan 471.809 ha
dan luas terendah yaitu pada bulan September 2022 dengan 76.933 ha.
2. Kabupaten dengan luas tanam padi tertinggi adalah Blora dengan total 261.391
ha dan luas terendah pada Kota Surakarta dengan 410 ha.
3. Kebutuhan benih padi tertinggi yaitu pada bulan Desember dengan 9.436 ton dan
kebutuhan terendah pada bulan September dengan 1.536 ton.
4. Kabupaten dengan kebutuhan benih padi tertinggi selama setahun adalah Blora
dengan total 5.227 ton. Sedangkan; daerah dengan kebutuhan benih padi
terendah selama setahun adalah Kota Surakarta dengan 8,2 ton.
5. Total kebutuhan padi di Jawa Tengah selama kurun waktu Oktober 2021 sampai
September 2022 sebesar 48.721 ton
6. Total produksi benih padi PT Sang Hyang Seri untuk wilayah Jawa Tengah.dari
kurun waktu Oktober 2021 sampai September 2022 sebesar 24.360 ton.

B. Saran

Kajian mengenai Penentuan Kebutuhan dan Distribusi Benih Padi di Jawa


Tengah dengan Analisis NDVI Citra Landsat 8 Berbasis WebGIS dibuat untuk
membantu PT Sang Hyang Seri dalam mencapai target penjualan benih. Dengan
adanya kajian ini diharapkan lebih banyak lagi kajian tentang penggunaan citra
satelit untuk tanaman padi, sehingga kedepannya tidak perlu lagi untuk turun ke
lapangan langsung.

44
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, B. 2022. “Sebanyak 105 Warga Kota Pekalongan Mengungsi ke Tempat


Aman Saat Banjir”, https://bnpb.go.id/berita/sebanyak-105-warga-kota-
pekalongan-mengungsi-ke-tempat-aman-saat-banjir, diakses pada 8
Agustus 2023 pukul 07.05.
Andre, H., Moehammad, A., & Bambang, D. Y. 2017. Pembuatan Aplikasi
WebGIS Informasi Pariwisata dan Fasilitas Pendukungnya di Kabupaten
Kudus. Jurnal Geodesi UNDIP, 6(4):51-59.
Arnas, H., Pegita, U. D., Taufiq, F., Novia, F. S. S., & Nadifa, S. R. 2021.
Pemanfaatan Citra Landsat 8 Dalam Mengidentifikasi Nilai Indeks
Kerapatan Vegetasi (NDVI) Tahun 2013 dan 2019 (Area Studi: Kota
Bandar Lampung). Jurnal Geosains dan Remote Sensing, 2(1):8-15.
Aulia, H. S., Agung, B. C., & Agus, W. 2013. Penggunaan Algoritma NDVI dan
EVI Pada Citra Multispektral Untuk Analisa Pertumbuhan Padi. Jurnal
Geoid, 9(1): 7-10.
Badan Pusat Statistik. 2023. "Provinsi Jawa Tengah dalam Angka 2023",
https://jateng.bps.go.id/publication/2023/02/28/754e4785496c09ab1f787
570/provinsi-jawa-tengah-dalam-angka-2023.html, diakses pada 20 Juli
2023 pukul 15.03
Badan Pusat Statistik. 2020. "Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi
Menurut Provinsi 2019",
https://www.bps.go.id/indicator/53/1498/2/luaspanen-produksi-dan-
produktivitas-padi-menurut-provinsi.html, diakses pada 12 Februari 2023
pukul 12.03.
Indratmoko, S. 2017. Variabilitas Curah Hujan di Kabupaten Kebumen. Jurnal
Geografi Lingkungan Tropik, 1(1):29-40.
Iqbal, A. M. 2021. “ Indonesia Penghasil Beras Ketiga Terbesar di Dunia”,
https://mediaindonesia.com/ekonomi/393247/indonesia-peringkat-ketiga-
penghasil-beras-terbesar-di-dunia, diakses pada 12 Februari 2023 pukul
13.15.
I Wayan Nuarsa & Fumihiko Nishio. 2007. Relationships Between Rice Growth
Parameters and Remote Sensing Data. International Journal of Remote
Sensing and Earth Sciences, 4:102-112.

45
Kementerian Pertanian. 2020. Statistik Lahan Pertanian 2015-2019. Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian. Sekretariat Kementerian Pertanian.
Jakarta.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. 2013. “Landsat-8”, inderaja-
catalog.lapan.go.id/application_data/default/pages/about_Landsat-8.html,
diakses pada 12 Februari 2022 pukul 12.03.
Loveland, R. & R. Irons. 2016. Landsat 8: The plans, the reality and the legacy.
Remote Sensing of Environment, 185:1-6.
Nunung, N. T., Willem, A. S., & Johanes, P. H. 2020. Transformasi Indeks
Vegetasi Citra Landsat 8 OLI untuk Pemetaan Musim Tanam pada Lahan
Sawah di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Pertanian,
16 (2): 197-205.
Nur, W. S., Bambang, S., & Arwan, P. W. 2016. Analisis Fase Tumbuh Padi
Menggunakan Algoritma NDVI, EVI, SAVI, Dan LSWI Pada Citra
Landsat 8. Jurnal Geodesi Undip, 5(1): 125-134.
PT Sang Hyang Seri. 2023. “Company Profile PT Sang Hyang Seri”,
http://ptsanghyangseri.co.id/sejarah-perusahaan, diakses pada 12 Februari
2023 pukul 12.50.
Robby, B. 2022. “Ratusan Rumah di Kota Pekalongan Kebanjiran”,
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5905494/ratusan-rumah-di-
kota-pekalongan-kebanjiran, diakses pada 8 Agustus 2023 pukul 07.01.
Sarnita, Sadya. 2022. “Negara-negara Asia Paling Banyak Konsumsi Beras pada
2021”, https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/negaranegara-asia-paling-
banyak-konsumsi-beras-pada-2021, diakses pada 12 Februari 2023 pukul
12.25.
Utomo, D. H. 2018. Meteorologi Klimatologi. Magnum Pustaka Utama.
Sukoharjo

46
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan Selama PKL

47
Lampiran 2. Laporan Penilaian Praktik Kerja Lapangan

48
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta Selatan pada tanggal 16 Juli


2002 sebagai anak ke-2 dari 2 bersaudara dari pasangan bapak
Soni dan Ibu Nur. Saat ini penulis bertempat tinggal di Kelurahan
Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Nomer telepon 081413261843.
Penulis memulai pendidikan Sekolah Dasar di SD N 3 Pondok Petir,
kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP N 20
Tangerang Selatan, penulis melanjutkan ke pendidikan Sekolah Menengah Atas
dilaksanakan di SMA N 3 Tangerang Selatan. Pada tahun 2020 penulis melanjutkan
ke jenjang lebih tinggi, yakni mengikuti pendaftaran mahasiswa baru di Universitas
Jenderal Soedirman dan lolos pada jalur mandiri dengan program studi D3
Perencanaan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian. Selama menempuh pendidikan
penulis mengikuti berbagai macam kepanitiaan baik ditingkat prodi maupun
fakultas.

49

Anda mungkin juga menyukai