Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

TAKSONOMI INVERTEBRATA

PROTOZOA

1. Agnes Beno (2022011044050) 6. Paulina Naa (2022011044065)

2. Elisabet Arera (20220110440) 7. Suzet Manam (20220110440)

3. Lesupir Jikwa (2022011044083) 8. Fauziah Bintoro (2022011044044)

4. Nike Wahla (202101044061) 9. Sipora Nian (2022011044049)

5. Pison Mansnandifu (2022011044038) 10. Yubelian Gobai (2021011044088)

OLEH :

KELOMPOK I

DOSEN PENGAMPU : DR. Dra. ROSANIYAH REHIARA, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak sekali organisme mikroskopis yang dalam hidupnya tidak pernah


melalui stadium multisel. Tubuh organisme semacam ini merupakan suatu massa
protoplasma tunggal yang berupa sel saja, hanya terbagi menjadi sitoplasma dan nukleus.
Organisme-organisme ini disebut organisme uniseluler, yaitu sel tunggal yang hidup
sendiri dengan bebas. Organisme ini dapat berupa tumbuhan maupun hewan, dengan
tanda-tanda spesifik sebagai pembeda. Ada kalanya organisme uniseluler tertentu sukar
ditentukan penggolongannya, kadang dapat digolongkan ke dalam tumbuhan, dan
kadang digolongkan ke dalam hewan.

Saat ini terdapat kesamaan pendapat, bahwa istilah tumbuhan dan hewan sukar
digunakan bagi organisme uniseluler, karena adanya kesamaan-kesamaan di dalam
semua organisme tersebut. Timbullah gagasan untuk menyebut organisme uniseluler
tersebut dengan Protista.

Protista terbagi menjadi 3, yaitu Protista mirip hewan (Protozoa), Protista


mirip tumbuhan (Algae) dan Protista mirip jamur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yang timbul


sebagai berikut :

1. Apa itu Protozoa ?


2. Bagaimana karakteristik dari organisme Protozoa ?
3. Bagaimana pengelompokan dari Protozoa ?
C. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari dilakukannya pembahasan materi ini diantaranya adalah untuk


menjawab rasa ingin tahu kami mengenai rumusan masalah yang tersebut di atas, yaitu :

1. Mengetahui apa itu Protozoa.


2. Mengetahui karakteristik dari organisme Protozoa.
3. Mengetahui pengelompokan dari Protozoa.
BAB II

PEMBAHASAN

PROTOZOA

Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggota protista
eukariotik. Protozoa berasal dari Bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon
artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah
yang hanya bersel satu. Habitat protozoa yaitu di tempat yang berair yang kaya zat organik
contohnya Amoeba proteus, baik air tawar maupun air asin, ada yang hidup solitaire bebas
berenang di air, menempel di suatu tempat, parasite pada tanaman dan hewan maupun
manusia sebagai simbiot dan merugikan karena sebagai penyebab penyakit bahkan ada
yang menguntungkan dikarenakan ikut membantu menghancurkan atau membusukkan
organisme yang telah mati.

A. Karakteristik Umum

1. Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membran inti) sehingga substansi genetik
atau kromosom terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti
(caryotheca).

2. Selnya tidak memiliki dinding sel, namun jika lingkungan kurang baik dapat
membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut kista atau cysta setelah lingkungan
baik kista pecah.

3. Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.

4. Bersifat heterotrof artinya makanannya tergantung pada organisme lain (mencari


makanan dengan phagositosis atau pinositosis).

5. Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.

6. Beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan
ternak.

7. Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus hidupnya.

8. Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang disebut tropozoit
dan fase dorman dalam bentuk cysta. Tropozoit akan aktif mencari makan dan
berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak
memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk cysta.
9. Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip
dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat cysta protozoa mampu
bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.

10. Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara konjugasi.

11.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) dan
bulu cambak (flagel) atau dengan sel itu sendiri.

12. Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme hidup lain),
saprozoik (memakan organisme yang telah mati), holofitik atau autotrof (dapat
membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis), saprofitik (menyerap zat yang
terlarut di sekitarnya).

B. Klasifikasi

Berdasarkan strukturnya di bawah mikroskop elektron :

 Phylum : Sarcomastigophora, contohnya Tripanosoma sp


 Sub-phylum Mastigophora
 Sub-phylum Opalinata
 Sub-phylum Sarcodina
 Phylum : Labyrinthomorpha, contohnya Labyrinthula sp
 Phylum : Apicomplexa, contohnya Toxoplasma sp
 Phylum : Myxozoa, contohnya Ceratomyxa sp
 Phylum : Microspora, contohnya Encephalitozoon sp
 Phylum : Ascetospora, contohnya Marteilia sp
 Phylum : Ciliophora, contohnya Balantidium sp, Nyctoterus ovalis (hidup sebagai
parasite pada organisme lain)

Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat
kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.

1. Rhizopoda

Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa


yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang merupakan
penjuluran dari sitoplasma, misal Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella,
Entamoeba coli, dan Entamoeba histolytica. Merupakan hewan mikroskopis yang
hidup sebagai massa kecil yang jernih dan bersifat amorf atau dapat berubah – ubah
bentuknya.

Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo yakni :

a. Ordo Lobosa, cirinya mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat
perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.

b. Ordo filose, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan


bercabang-cabang.

c. Ordo foraminifera, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dan halus.

d. Ordo helioza, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang


radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.

e. Ordo radiolarian, cirinya : mempunyai pseudopodia berupa benang-benang halus


yang tersusun radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).

Cangkang Radiolaria Amoeba sp.


Foraminifera

Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus, vacuola makanan, sitoplasma dan


lainnya. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil (Vakuola kontraktil
terdapat pada semua rhizopoda air tawar), sementara hewan parasit tidak ada. Vakuola
kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator atau pengatur keseimbangan air tapi dapat
juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk melindungi
selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat
(misalnya Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka
cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah menjadi
fosil. Fosil ini digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk
sejarah bumi. Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya
sumber minyak bumi.Perilaku rhizopoda didasarkan pada rangsangan atau respon
terhadap berbagai stimulti eksternal maupun internal karena kepekaan
protoplasmanya. Hal ini dikarenakan belum dimilikinya system persyarafan. Anggota
kelas rhizopoda melakukan perkembangbiakan dengan pembelahan biner dan
pencernaan makanan dilakukan secara internal pada vakuola makanan. Sedangkan
respirasinya dilakukan secara difusi.

Pembelahan biner

Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian yang


ditimbulkan:
 Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amoeba (bedakan dengan disentri
basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)

 Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut


sehingga mengakibatkan radang gusi (Gingivitis)

 Entamoeba coli, membantu pembentukan vitamin K

 Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak


bumi. Tanah yang mengandung fosil Foraminifera disebut tanah globigerina.

 Radiolaria sp, endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk
bahan penggosok.

 Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi

2. Mastigophora atau Flagellata

Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk. Jadi,
organisme yang termasuk fillum Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk, fillum
flagellata disebut juga mastigophora (mastix : bulu cambuk dan phoros : membawa).
Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat gerak juga berfungsi untuk alat peraba
dan alat penangkap makanan.

Flagel juga berfungsi sebagai alat indera kelompok flagellata merupakan


kelompok protozoa yang unik, beberapa anggotanya memiliki klorofil sehingga ada
yang mengelompokkannya ke dalam alga. Berdasarkan ada tidaknya klorofil,
flagellata dibagi menjadi fitoflagellata dan zooflagellata.

Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif


tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm, memiliki inti dan pada beberapa species
memiliki kloroplas dengan klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang
termasuk pada golongan phytonagellata.
 Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax globator (punya
kemampuan asimilasi dengan karbon), Noctiluca millaris.

 Golongan Zooflagellata, misalnya Trypanosoma gambiense, Trypanosoma


rhodesiense, Trypanosoma cruze, Trypanosoma evansi, Trichomonas vaginalis.

Bagi anggota kelas mastigophora yang hidup bebas memiliki vakuola


kontraktil, sementara yang berupa hewan parasit tidak memiliki organ respirasi,
ekskresinya dilakukan secara difusi oleh permukaan tubuh.

Cara reproduksi mastigophora yaitu :

 Vegetatif : pembelahan biner secara longitudinal, misalnya Euglena viridis.

 Generatif : terjadi pada flagellata berkoloni, misalnya Volvox sp.

Proses reproduksi :

Sperma x Ovum → Fertilisasi → Zigot → Zigospora → Zoospora → Individu baru

Pencernaan dilakukan dengan gerakan flagel sehingga menimbulkan aliran


yang mendorong makanan kearah sel untuk ditelan melalui mulut, lalu menuju
cytopharynx dan dicernakan pada vakuola makanan. Pada flagellata saprophytic
nutrition (hidup dengan menghancurkan benda – benda di sekitarnya) pencernaan
dilakukan secara absorbsi.

Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma dan genus


Trichomonas.

1. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense, merupakan parasit dalam


plasma darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur di Afrika penularan
dilakukan oleh lalat Tse-tse yaitu Glosina palpalis.

2. Trypanasoma cruzi, penyakit chagas di Amerika


3. Trypanasoma evansi, penyakit sura pada hewan

4. Trypanosoma brucei, penyakit nagana pada sapi dan kerbau

5. Trypanasoma vaginalis, penyebab keputihan pada vagina wanita

6. Trypanasoma foetus, parasit pada vagina sapi

3. Sporozoa

Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan


sebuah nucleus tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri)
maupun vakuola kontraktil disebut Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam
hidupnya dapat membentuk sejenis spora.

Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit, sehingga makanan diambil


secara langsung dari hospesnya. Memiliki inti dan pada waktu melakukan pembelahan
ganda inti membelah berulang-ulang, setiap inti membentuk pembungkusnya dan
akhirnya dihasilkan individu anak yang cukup banyak. Sporozoa tersebut melakukan
respirasi dan ekskresi secara difusi.

Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara


generatif (seksual) disebut Sporogoni. Secara vegetative yaitu melalui pembelahan
berganda sehingga dihasilkan banyak individu anak. Secara generative yaitu melalui
pergiliran keturunan antara fase vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada
tubuh hospes perantara seperti Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk
Anopheles betina.

Klasifikasi:

 Subclassis Telosporidia

• Ordo Gregarinidia, ex: Monocystis sp

• Ordo Coccidia, ex: Eimeria sp

• Ordo Hemosporidia, ex: Plasmodium sp

 Subclassis Neosporidia

• Ordo Myxosporidia, ex: Myxidium

• Ordo Sarcosporidia, ex: Sarcocystis

Perkembangbiakan atau siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:


1. Schizogoni, terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang.

2. Sporogoni, pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif.

3. Gamogoni atau gametogenesis, tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam


tubuh inang dengan perantara yaitu nyamuk.

Genus Plasmodium

 Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam


dengan selang waktu 24 jam.

 Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam


(masa sporulasi) dengan selang waktu 48 jam.

 Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala


demam (masa sporulasi) dengan selang waktu 72 jam.

 Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya
lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.

 Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang mengakibatkan


kematian janin

Siklus /daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk hidup

a. Tubuh manusia

b. Tubuh nyamuk Anopheles betina


Keterangan :

1) Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian


mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.

2) Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.

3) Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi


sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.

4) Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah
banyak.

5) Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi
maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam
tubuh nyamuk.

6) Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang


menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan
gametogonia atau gametogenesis. Lalu terjadi fertilisasi di saluran pencernaan
sehingga terbentuklah zigot.

7) Zygot kemudian akan berkembang di otot dinding perut nyamuk dan membentuk
ookista.
8) Kemudian ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang
lengkap dinamakan sporozoit.

9) Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh
tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.

10) Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan
melepaskan sporozoit ke dalam darah.

4. Ciliata

Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut
cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu contohnya,
Paramecium aurelia, hidup di tempat-tempat yang berair missalnya, air sawah, rawa,
tanah berair dan banyak mengandung bahan organik. Bagi yang hidup bebas terdapat
vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak memiliki organ Respirasi dan
melakukan proses ekskresi melalui permukaan tubuh.

Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan, sedangkan cara


menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka
terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel saat itulah bersamaan dengan air masuk
bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.

Anggota ciliata ada yang hidup bebas seperti Paramecium candatum dan ada
juga yang hidup sebagai parasit seperti, Nyctoterus ovalis dan Balantidium coli.
Perkembangbiakan ciliate dilakukan dengan cara :

a. Asexual

Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana
sel membelah menjadi dua kemudian menjadi empat, delapan, hingga batas
pembelahan terjadi. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan
diikuti dengan pembelahan makronucleus.

b. Sexual (konjugasi)

Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk
kawin, artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi yang selanjutnya
terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini dan melalui saluran ini terjadi
tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang
lain dan demikian sebaliknya. Perhatikan gambar berikut ini:

Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah

a. Paramaecium caudatum, atau yang biasa disebut dengan binatang sandal

b. Stentor, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan


organik.

c. Didinium, merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak


protozoa.

d. Vorticella, bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.

e. Stylonichia, mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di


perairan yang banyak mengandung sampah organik.
PERANAN PROTOZOA BAGI KEHIDUPAN

1. Peran Menguntungkan :

a. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut


membentuk tanah globigerina yang berguna globigerina sebagai petunjuk
adanya minyak bumi.

b. Radiolaria, Tanah ini mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai
bahan penggosok.

c. Entamoeba coli, membantu proses pembusukan sisa-sisa makanan dan


mensintesis vitamin K.

d. Paramecium caudatum, merupakan salah satu jenis Paramecium air tawar yang
banyak digunakan untuk penelitian.

2. Peran Merugikan :

a. Entamoeba ginggivalis, organisme ini menyebabkan kerusakan gigi dan gusi


(penyakit ginggivitis).

b. Entamoeba hystolitica, penyakit disentri atau dikenal dengan penyakit


amebiasis.

c. Trypanosoma gambiense, menyebabkan penyakit tidur pada manusia di


benua Afrika.

d. Trypanosoma evansi, menyebabkan penyakit surra (malas) pada hewan


ternak.

e. Trypanosoma cruzi, menyebabkan penyakit chagas (anemia) pada anak-anak.

f. Trychomonas vaginalis, menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita


(keputihan) dan juga pada saluran kelamin pria.

g. Trychomonas foetus, menyebabkan abortus (keguguran) spontan pada ternak.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya
bersel satu.

2. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat kelas yaitu
rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.

3. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang
bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang merupakan penjuluran
dari sitoplasma misalnya, Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba
coli, dan Entamoeba histolytica.

4. Mastigophora adalah Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum


yang berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle
sehingga bentuknya relatif tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm.

5. Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah
nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri) maupun
vakuola kontraktil disebut Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya
dapat membentuk sejenis spora.

6. Ciliata memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut
cilia, memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu.
DAFTAR PUSTAKA

Joko Irwandi. 2013. Makalah Protozoa. Di akses pada 29 agustus 2023,


https/id.scribe.com/doc/138909239/makalah-protozoa.

Levine, Norman D. 1995. Protozoologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sri Dwiastuti dan Puguh Karyanto. 2003. Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan I.
Surakarta: UNS Press.

Anda mungkin juga menyukai