Teknokom 143 Prod2
Teknokom 143 Prod2
Correspondece:
Harris Rifqi Febrijanto,
Department of Electrical Engineering,
Universitas Singaperbangsa
Karawang,
Email :
harris.rifqi19064@student.unsika.ac.id
dissipation factor pada transformator dengan didapatkan dari alat ukur. Alat uji tan delta ini
jumper dan tanpa jumper bushing yang terbit di menggunakan faktor 20 derajat celcius untuk
jurnal Ilmiah Energi dan Kelistrikan Vol. 11, menunjukkan seberapa besar kehilangan daya
membahas terkait uji faktor dissipasi atau tan delta
atau efisiensi isolasi bahan insulasi.
dengan 2 cara yang berbeda yaitu memakai
jumper dan tanpa memakai jumper. Saat memakai
jumper, arus yang dihasilkan merata. Namun saat
tidak memakai jumper, arus yang dihasilkan terjadi
losses [11]. Penelitian sebelumnya yang berjudul
evaluasi kondisi isolasi pada current transformator
bay unit trafo 1 gi cikupa 150 kv, membahas terkait
pengujian tan delta untuk menentukan kinerja
isolasi pada transformator arus. Pada pengujian
tan delta ini digunakan 3 cara yaitu GST-GND,
UST-R, dan GST-guard. Hasil dari pengujian tan
delta yang dilakukan pada fasa R,S, dan T
menunjukkan nilai tan delta dibawah 1% yang
menandakan transformator masih layak beroperasi
[13].
Maka dengan demikian atas dasar
penelitian yang sudah ada tersebut dilakukan
penelitian analisis pengujian tan delta pada objek
yang berbeda yaitu pada gardu induk tegangan
ekstra tinggi 500 kV Tasikmalaya tepatnya di bay
penghantar bandung selatan-1. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya
transformator arus beroperasi pada gardu induk
tegangan ekstra tinggi 500 kV Tasikmalaya
berdasarkan nilai tan delta. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk memberikan edukasi
mengenai bagaimana cara mengetahui keadaan
isolasi sebuah transformator arus dengan
menggunakan salah satu pengujian yaitu uji tan δ Gambar 1 Flowchart penelitian
dengan menggunakan metode GST-ground.
Dengan mengetahui keadaan isolasi sebuah Pengujian tan delta
transformator arus, kita dapat menentukan layak Tan δ adalah suatu metode elektrikal untuk
atau tidaknya untuk beroperasi pada gardu induk. dapat menentukan bagaimana keadaan bahan
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya isolasi. Bahan isolasi yang bagus akan bersifat
bahwa naskah penelitian ini dibuat berdasarkan kapasitif sempurna seperti isolator yang diletakkan
hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan diantara dua elektroda pada sebuah kapasitor.
dan masalah ilmiah yang dirujuk dan merupakan Kapasitor dapat dikatakan sempurna apabila
hasil dari pemikiran saya sendiri. tegangan dan arus fasa bergeser 90 º dan arus
yang bergerak melalui isolasi bersifat kapasitif.
METODE PENELITIAN Bahan isolasi yang terkontaminasi seperti oleh
Diagram alir penelitian kelembaban yang terlalu tinggi pada suatu
Pada proses penyusunan penelitian ini, transformator akan menyebabkan nilai resistansi
dibuat flowchart yang menjelaskan bagian per isolasi mengalami penurunan dan mempengaruhi
bagian proses yang akan dilaksanakan dalam nilai dari arus resisitif yang melalui isolasi tersebut
menyelesaikan permasalahan yang telah dibahas menjadi lebih tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan
tegangan dan arus tidak akan tetap pada fasa 90⁰
sebelumnya. Dalam pengujian tan delta,
tetapi akan bergerak kurang dari 90⁰. Nilai offset
digunakan sebuah alat uji yaitu Megger Delta 4110 90⁰ mengindikasikan tingkat kontaminasi dari
yang dapat menginjeksi 10kV tegangan ke insulasi [14].
transformator untuk mendapatkan nilai tan delta. Nilai sudut tan δ akan berubah seiring
Selain itu, digunakan juga perhitungan matematis dengan perubahan nilai arus resisitif (Ir) dan arus
dengan rumus yang didapatkan dari studi referensi kapasitif (Ic). Dengan menghitung rasio
untuk membandingkan nilai tan delta yang antara arus resisitif dan arus kapasitif, maka nilai
tan δ akan didapatkan. Tan δ akan bernilai nol Arus total yang diberikan sumber tegangan adalah:
apabila suatu bahan isolasi dalam keadaan
sempurna. Besar sudut yang dihasilkan tan δ (3)
menandakan bertambahnya arus resisitif yang IT = √IR 2 + IC 2
melalui isolasi yang berarti terjadi kontaminasi. Tes
Arus resisitif menimbulkan rugi – rugi daya pada
tan δ ini dilakukan untuk mengetahui nilai faktor
tahanan resistor ekivalen. Rugi – rugi ini dikenal
dissipasi bahan isolasi pada transformator arus.
rugi – rugi dielektrik. Rugi- rugi dielektrik ialah
Meningkatnya nilai tan δ menjadi lebih tinggi
perkalian tegangan dengan arus resisitif yaitu:
menunjukkan bahwa kualitas isolasi transformator
arus memburuk. Hasil dari pengujian ini akan Pd = V IR atau
digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya
sebuah transformator arus untuk beroperasi pada = V IT Cos φ atau
gardu induk. Dibawah ini adalah gambar rangkaian
ekivalen Dielektrik dari suatu isolasi serta diagram = V IT sin δ (4)
phasor arus kapasitansi serta arus resistif dari Berdasarkan persamaan diatas, arus sumber
suatu isolasi [15]. dapat dituliskan sebagai berikut:
IC
IT = (5)
Cos δ
Substitusi persamaan 2 ke persamaan 5 diperoleh:
𝜔 Ce V (6)
IT =
Cos δ
Substitusi Persamaan 6 ke persamaan 4 diperoleh:
𝜔C V sin δ
Gambar 2 Rangkaian ekivalen dielektrik Pd = Cose𝛅V
= 𝜔 Ce V 2 Tan δ (7)
Nilai arus kapasitif dapat dicari dengan
menggunakan:
IC = IT Cos δ (8)
Nilai δ dapat dicari dengan menggunakan rumus:
δ = 𝑠𝑖𝑛−1 ( Pd ) (9)
V IT
Gambar 3 Diagram phasor arus kapasitansi dan
arus resisitif Sehingga nilai tan δ adalah sebagai berikut:
Tan δ = IR (10)
Jika terminal a-b pada gambar 3 IC
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak – Nilai tan δ ini menyatakan rugi-rugi daya,
balik, maka arus pada tiap komponen adalah nilai besaran inilah yang menyebabkan besarnya
sebagai berikut: daya yang terdissipasi. Dengan semakin tingginya
V (1) nilai tan δ maka daya yang terdissipasi semakin
IR = besar pula yang menyebabkan kualitas isolasi
Re
semakin buruk.
Dimana: IR = Arus resisitif
V = Tegangan uji
Metode pengujian tan δ
R e = Resistor ekivalen Pengujian tan δ terbagi menjadi 3 jenis
Untuk mendapatkan arus kapasitif maka: metode pengujian yaitu metode UST-R, metode
GST-Guard dan metode GST-GND. Pengujian
IC = ω Ce V (2) dengan metode UST-R berfungsi untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, terdapat
Data pengujian tan δ 3 nilai tan δ dengan berbagai faktor pengujian.
Pengujian dilakukan dengan Berikut adalah jenis faktor pengujian yang
menggunakan alat uji Megger Delta 4110 serta digunakan yaitu:
metode pengukuran yang digunakan adalah a) Pengujian tan δ dengan metode MEAS (Multiple
metode GST-GND untuk mengetahui nilai tan δ Excitation and Analysis System)
dan kapasitansi secara keseluruhan transformator Pengujian dengan menggunakan teknik
arus. Berikut ini adalah hasil pengujian tan δ: MEAS ini akan memberikan data mengenai ciri-ciri
isolasi dan respons sistem terhadap gelombang
frekuensi yang beragam. Hal ini dapat
mengungkapkan gangguan atau kegagalan isolasi
yang mungkin tidak terlihat ketika menggunakan
teknik uji konvensional. Teknik ini berguna untuk
mendeteksi masalah seperti kebocoran arus,
kontaminasi, atau kerusakan pada isolasi. Pada
pengujian dengan MEAS ini didapatkan nilai pada
Gambar 9 Hasil Pengujian Tan δ Pada CT Fasa R fasa R, S, dan T adalah 0.42%, 0.47%, dan 0.45%.
suhu 20 derajat dalam percobaan. Pada alat uji Megger Delta 4110. Dengan hasil
perhitungan tan δ ini, digunakan hasil dari alat uji perhitungan dan pengujian yang telah dilakukan,
Megger Delta 4110 sebagai pembanding untuk dapat disimpulkan bahwa kinerja isolasi
mencari nilai tan δ dan sudut δ pada suatu isolasi. transformator arus pada fasa R ini masih layak
Berikut adalah perhitungan tan δ pada beroperasi karena masih memenuhi standar yaitu
transformator arus: < 1%. Dengan diketahuinya nilai sudut δ, nilai
sudut 𝛼, arus kapasitif (IC ) dan arus resisitif ( IR )
Perhitungan tan δ overall pada transformator maka dapat digambarkan diagram fasornya:
arus fasa R
Perhitungan tan δ transformator arus fasa
R dengan menggunakan persamaan (9) dapat
dicari besar nilai sudut yang terdapat pada
transformator arus adalah sebagai berikut:
δ = sin−1 ( Pd )
V IT
δ = sin−1 ( 0,2148 )
10.000 x 5,061 x 10−3
δ = sin−1 (0,004244)
δ = 0.243177
Untuk mencari besar sudut 𝛼 dapat dihitung
dengan:
𝛼 = 90°- 𝛿
Gambar 13 Besar fasor sudut alpha fasa R
𝛼 = 90°- 0,45585°
𝛼 = 89.756823° Dari diagram fasor yang telah
Untuk mencari besar arus 𝐼𝐶 dapat dihitung digambarkan, dapat dilihat nilai arus kapasitif yaitu
dengan persamaan (8) yaitu: sebesar 5,061 mA, arus resisitif yaitu sebesar
IC = IT Cos δ 0,0216 mA, sudut alpha yaitu sudut antara arus
IC = 5,061 (cos (0.243177)) kapasitif dengan tegangan yaitu sebesar 89,757°.
IC = 5,060954 mA Nilai sudut tan delta pada diagram fasor yaitu
Untuk mencari besar arus IR dapat dihitung sebesar 0,2432°. Nilai sudut tan delta ini
dengan persamaan (3) yaitu: menggambarkan pergeseran sudut antara arus
IT 2 = kapasitif dan arus resisitif yang dapat menandakan
√IR 2 + IC 2
masalah pada isolasi seperti kontaminasi atau
2 2
IR 2 = 5,061 - 5,060954 kerusakan material isolasi.
IR 2 = 25,613721 – 25,613255
IR = √0,000466 Perhitungan tan δ overall pada transformator
IR = 0,021587 mA arus fasa S
Setelah diketahui nilai arus IC dan IR , maka nilai Perhitungan tan δ transformator arus fasa
tan δ dapat dicari dengan persamaan (10) yaitu: S dengan menggunakan persamaan (9) dapat
Tan δ = IR dicari besar nilai sudut yang terdapat pada
IC transformator arus adalah sebagai berikut:
Tan δ = 0,021587 x 100 % δ = sin−1 ( Pd )
5,060954 V IT
δ= 0,2385
sin−1 ( 10.000 x 5,022 x )
Tan δ = 0,42 % 10−3
δ = sin−1 (0,004749)
δ = 0,272099
Setelah dilakukan perhitungan untuk
Untuk mencari besar sudut 𝛼 dapat dihitung
mencari nilai Tan δ pada fasa R, didapatkan nilai
dengan:
Tan δ yaitu sebesar 0.42%. Nilai hasil perhitungan
𝛼 = 90°- 𝛿
Tan δ ini sama dengan nilai hasil pengukuran oleh
Gambar 15 Besar fasor sudut alpha fasa T Adapun saran yang diberikan untuk
pengembangan penelitian ini adalah
Dari diagram fasor yang telah menambahkan beberapa pengujian untuk
digambarkan, dapat dilihat nilai arus kapasitif yaitu memastikan kondisi isolasi pada transformator
sebesar 5,089 mA, arus resisitif yaitu sebesar arus seperti pengujian DGA (Dissolved Gas
0,023mA, sudut alpha yaitu sudut antara arus Analysis) dan pengujian BDV (Breakdown
kapasitif dengan tegangan yaitu sebesar 89,741°. Voltage). Pengujian DGA (Dissolved Gas Analysis)
Nilai sudut tan delta pada diagram fasor yaitu setelah melakukan pengujian tan delta dapat
sebesar 0,2586°. Nilai sudut tan delta ini memverifikasi kondisi isolasi transformator arus
menggambarkan pergeseran sudut antara arus secara menyeluruh dengan cara memantau
kapasitif dan arus resisitif yang dapat menandakan perubahan komposisi gas dari waktu ke waktu
masalah pada isolasi seperti kontaminasi atau sehingga dapat diketahui jika ada perubahan
kerusakan material isolasi. signifikan dalam kondisi transformator arus yang.
Pengujian BDV (Breakdown Voltage) setelah
KESIMPULAN
melakukan pengujian tan delta dapat berguna
Transformator arus perlu diuji secara
apabila suatu transformator arus dilakukan
berkala, untuk menjaga keandalannya dalam
perbaikan dan pengujian ini berguna untuk
beroperasi di sebuah gardu induk. Salah satu
memverifikasi efektivitas tindakan perbaikan
pengujian yang dilakukan adalah pengujian tan
dengan menguji tegangan tembus sehingga dapat
delta. Pengujian tan delta ini berguna untuk
diketahui perubahan isolasi yang telah diperbaiki
mengetahui kualitas isolasi pada transformator
menjadi lebih baik atau tidak. Berikutnya adalah
arus. Bahan isolasi yang terkontaminasi dapat
perlu ditambahkannya penggambaran rangkaian
menyebabkan sudut arus yang mendahului
uji tan delta dan penjelasan setiap komponen uji
tegangan akan bergeser kurang dari 90º. Hal ini
yang digunakan. Hal ini dapat membantu visual
dapat juga diakibatkan oleh kelembaban yang