KLP 10 Materi Murabahah
KLP 10 Materi Murabahah
AKAD MURABAHAH
OLEH:
KELOMPOK 10
NAMA:
KELAS:
AKUNTANSI A
2022
A. Penegertian Akad Murabahah
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembayaran atas akad jual
beli dapat dilakukan secara tunai atau tangguh (Bai' Mu'ajjal). Hal yang membedakan
murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjualan secara jelas memberi
tahu kepada pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang
diinginkannya. Pertukaran barang dengan barang, terlebih dahulu harus memperhatikan
apakah barang tersebut merupakan barang ribawi/secara kasat mata tidak dapat dibedakan
atau bukan. Jika pertukaran barang ribawi harus dilakukan dengan jumlah yang sama dan
harus dari tangan ke tangan atau tunai.
C. Dasar Syariah
a. Sumber hukum akad murabahah
1. Al-Qur'an
" ... dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia
berkelapangan." (QS 2 : 280)
" ... dan tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa..." (QS 5 : 2)
2. Al-Hadis
"Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman." (HR
Bukhari & Muslim)
"Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahannya." (HR Al
Bukhari)
b. Rukun dan ketentuan akad murabahah
1. Pelaku (berakal dan dapat membedakan)
2. Objek jual beli, harus memenuhi syarat berikut.
barang yang diperjualbelikan adalah barang halal
barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya atau memiliki nilai
barang tersebut dimiliki oleh penjual
barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu di masa
depan
barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasikan oleh
pembeli
barang tersebut dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya dengan jelas
harga barang tersebut jelas
barang yang diakadkan ada di tangan penjual
3. Ijab kabul, pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-
cara komunikasi modern.
D. Perlakuan Akuntansi
Perlakuan Akuntasi Murabah dalam tulisan ini merujuk kepada PSAK 59 dan PAPSI
2003, Pada saat perolehan, aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali dalam
murabahahdiakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya perolehan. Pengakuan dan
pengukuran Urbun(uang muka), Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah
yang diterima; Jika transaksi murabahahdilaksanakan, maka urbun diakui sebagai bagian dari
pelunasan piutang; Jika transaksi murabahah tidak dilaksanakan, maka urbun dikembalikan
kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan.Adapun
Pengakuan utang pada saat akad transaksi murabahah, piutang murabahah diakui sebesar nilai
perolehan ditambah keuntungan (margin) yang disepakati.Penilaian piutang murabahah pada
akhir periode akuntansi. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin
murabahah ditangguhkan disajikan pos lawan piutang murabahah.