Anda di halaman 1dari 4

Dzikir-Dzikir Setelah Shalat Wajib 2.

Firman Allah,

Keutamaan Berdzikir
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama)
Di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah diterangkan tentang Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (Al-Ahzaab:41)
keutamaan berdzikir kepada Allah, baik yang sifatnya muqayyad
(tertentu dan terikat) yaitu waktu, bilangannya dan caranya terikat 3. Firman Allah, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-
laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar/jujur, laki-laki dan
boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi bilangannya, perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan
atau menentukan waktunya tanpa dalil, atau membuat cara-cara perempuan yang bershadaqah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-
berdzikir tersendiri tanpa disertai dalil baik dari Al-Qur`an ataupun laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan
hadits yang shahih/hasan, seperti berdzikir secara berjama’ah perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan
(lebih jelasnya lihat kitab Al-Qaulul Mufiid fii Adillatit Tauhiid, Al- untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Ahzaab:35)
Ibdaa’ fii Kamaalisy Syar’i wa Khatharul Ibtidaa’, Bid’ahnya Dzikir
4. Firman Allah,
Berjama’ah, dan lain-lain).
Atau dzikir-dzikir yang sifatnya muthlaq, yaitu dzikir di setiap
keadaan baik berbaring, duduk dan berjalan sebagaimana
diterangkan oleh ‘A`isyah bahwa beliau berdzikir di setiap keadaan “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
(HR. Muslim). Akan tetapi tidak boleh berdzikir/menyebut nama rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
Allah di tempat-tempat yang kotor dan najis seperti kamar mandi dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raaf:205)
atau wc.

Diantara ayat yang menjelaskan keutamaan berdzikir adalah: Adapun di dalam As-Sunnah, Diantaranya:

1. Firman Allah, 1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada “Permisalan orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak
kalian, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian mengingkari berdzikir kepada Allah adalah seperti orang yang hidup dan mati.” (HR. Al-
(nikmat)-Ku.” (Al-Baqarah:152)
Bukhariy no.6407 bersama Fathul Bari 11/208 dan Muslim 1/539 satu huruf dan miim satu huruf.” (HR. At-Tirmidziy 5/175, lihat Shahiih
no.779) Sunan At-Tirmidziy 3/9 serta Shahiihul Jaami’ Ash-Shaghiir 5/340).

Adapun lafazh Al-Imam Muslim adalah,


Dzikir-dzikir Setelah Salam dari Shalat Wajib
Diantara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah
salam dari shalat wajib. Setelah selesai mengucapkan salam ke
“Permisalan rumah yang di dalamnya disebut nama Allah dan rumah yang di kanan dan ke kiri, kita disunnahkan membaca dzikir, yaitu sebagai
dalamnya tidak disebut nama Allah adalah seperti orang yang hidup dan berikut:
orang yang mati.”
1. Membaca:
2. Dari ‘Abdullah bin Busrin radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang
laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Ya Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam telah banyak atasku,
maka kabarkan kepadaku dengan sesuatu yang aku akan “Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-
mengikatkan diriku dengannya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan
sallam menjawab, kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah
Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.”
(HR. Muslim 1/414)

“Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah.” (HR. At- 2. Membaca:
Tirmidziy 5/458 dan Ibnu Majah 2/1246, lihat Shahiih Sunan At-
Tirmidziy 3/139 dan Shahiih Sunan Ibni Maajah 2/317)

3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala
sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau
beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan
orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.” (HR.
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka dia mendapat satu Al-Bukhariy 1/255 dan Muslim 414)
kebaikan dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku
tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam 3. Membaca:
“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu
bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada dua sifat (amalan) yang tidaklah
sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa mengamalkannya, pent)
Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan
kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan tersebut adalah):
diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun mensucikan Allah Ta’ala setelah selesai dari setiap shalat wajib sebanyak
orang-orang kafir benci.” (HR. Muslim 1/415) sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah), memujinya (membaca
Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar)
4. Membaca: sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari
semalam, pent) diucapkan oleh lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam
timbangan (di akhirat). Dan amalan yang kedua, bertakbir 34 kali ketika
hendak tidur, bertahmid 33 kali dan bertasbih 33 kali (atau boleh tasbih dulu,
“Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga kali) tahmid baru takbir, pent), maka itulah 100 kali diucapkan oleh lisan dan 1000
kali dalam timbangan.”
Ibnu ‘Umar berkata, “Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk
tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan dzikir-dzikir tersebut.”
“Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh tiga kali) Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa
kedua amalan tersebut ringan/mudah akan tetapi sedikit yang
mengamalkannya?“
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syaithan
“Allah Maha Besar.” (tiga puluh tiga kali) mendatangi salah seorang dari kalian ketika hendak tidur, lalu
menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan
Kemudian dilengkapi menjadi seratus dengan membaca, syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat),
lalu mengingatkannya tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum
mengucapkannya.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-
Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75, Ibnu Majah no.926 dan
Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh
“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Salim Al-Hilaliy 1/204)
bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala
sesuatu.” Kita boleh berdzikir dengan tasbih, tahmid dan takbir masing-
“Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, masing 33 kali dengan ditambah tahlil satu kali atau masing-masing
maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. 10 kali, yang penting konsisten, jika memilih yang 10 kali maka
(HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu) dalam satu hari kita memakai dzikir yang 10 kali tersebut.
Hadits ini selayaknya diperhatikan oleh kita semua, jangan sampai wasiatkan kepadamu Ya Mu’adz, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan
amalan yang sebenarnya mudah, tidak bisa kita amalkan. di setiap selesai shalat, ucapan...” (lihat di atas):
“Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-
Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud 2/86 dan
kecuali dengan pertolongan Allah. Setiap beramal apapun dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiih Sunan Abi
seharusnya kita meminta pertolongan kepada Allah, dalam rangka Dawud 1/284)
merealisasikan firman Allah,
Do’a ini bisa dibaca setelah tasyahhud dan sebelum salam atau
setelah salam. (‘Aunul Ma’buud 4/269)

“Hanya kepada Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah 8. Membaca:
kami meminta pertolongan.” (Al-Faatihah:4)
5. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali
setelah shalat Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isya`. Adapun
“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud
bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan
2/86 dan An-Nasa`iy 3/68, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/8, lihat
dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
juga Fathul Baari 9/62)
Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. (HR. At-
6. Membaca ayat kursi yaitu surat Al-Baqarah:255 Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227, lihat takhrijnya dalam Zaadul
Ma’aad 1/300)
Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang
dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut. (HR. An-Nasa`iy 9. Membaca:
dalam ‘Amalul yaum wal lailah no.100, Ibnus Sunniy no.121 dan
dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul Jaami’ 5/339 dan
Silsilatul Ahaadiits Ash-Shahiihah 2/697 no.972). “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat,
rizki yang baik dan amal yang diterima.” Setelah salam dari shalat shubuh.
7. Membaca:
(HR. Ibnu Majah, lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan
Majma’uz Zawaa`id 10/111)

Sebagaimana diterangkan dalam hadits Mu’adz bin Jabal Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa
radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa mengamalkan dzikir-dzikir ini, aamiin.
sallam memegang kedua tangannya dan berkata, “Ya Mu’adz, Demi
Wallaahu A’lam.
Allah, sungguh aku benar-benar mencintaimu.” Lalu beliau bersabda, “Aku

Anda mungkin juga menyukai