Anda di halaman 1dari 32

Underlying Regulations

for Future Banking Business


KARAKTERISTIK BISNIS PERBANKAN DI ERA
DIGITAL SERTA CAKUPAN LEGAL AUDIT
PERBANKAN

Disampaikan oleh:

Materi Dr. Anung Herlianto EC, SE.Akt, CA, MBA

In-house Training Direktur Eksekutif


Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan - OJK

Auditor Hukum Jakarta, 2 6 J a n u a r i 2 0 2 3


AGENDA
1 1. Gambaran Sektor Keuangan dan Struktur
Perbankan Indonesia

2 1. Digitalisasi Sektor Perbankan and The Power of


Technology

3 Pandemi Covid-19, Perubahan Lanskap Industri dan


Isu Legal Audit

© DPNP OJK
1

Gambaran Sektor Keuangan dan


Struktur Perbankan Indonesia

‘’
Sektor Jasa Keuangan dan Posisi Nov ’22
4

Cakupan Pengawasan OJK

Perbankan IKNB** Pasar Modal* Fungsi EPK


Bank Umum*
Fintech Emiten – 820
Asuransi Edukasi dan Literasi
94 bank, 22.946 ktr 151 – TA Rp1.756,49 T Perusahaan Efek
TA. Rp10.372,28 T 102 Perush P2PL Jumlah 121
Lembaga Pembiayaan TA 5,26 T Pelayanan
WPPE, WPEE, WPPE-P, Pengaduan
BPR*** 210 – TA Rp629,65 T O/S Rp49,34 T WPPE-PT
1.450 BPR, 6.020 ktr 26.525
TA. Rp175,04 T Dana Pensiun Pengelola Investasi
Pembelaan Hukum
201 – TA Rp338,71 T LKM (MI, APERD, WMI, &
WAPERD) – 27.554 Market Conduct
Bank Syariah***
Lembaga Keu. Khusus Profesi Penunjang
13 BUS, 20 UUS, 2.398 ktr (Pergadaian, penjaminan, LPEI,
238 - TA 1,44 T
TA.BUS Rp502,58 T (Penilai, Notaris, Konsultan
Multigriya dll) 160 – TA Rp277,10 T Hukum, Akuntan) - 1.823

Jasa Penunjang Lembaga Penunjang OJK mengawasi


223 – TA Rp17,50 T (Lembaga Penilai, Ahli Syariah Sistem Keuangan
Total Aset PM, Penilai Pemerintah) - 352
dengan Total Aset
Rp11.049,89 T lebih dari
Market Cap Rp23.584,9 T
Total Aset
Rp3.026,16 T Rp9.508,88 T
Pangsa Sektor Jasa Keuangan 5
Posisi Nov ’22

Dari sisi Total Aset, Industri Perbankan masih mendominasi lebih dari 78% industri keuangan Indonesia ……

Total Aset (Rp T) BPR


1,24%

Asuransi
12,48%

Lemb Pembiayaan
4,47%
Bank Umum
77,26% Dana Pensiun
2,41%
Lembaga Keuangan
Khusus
1,97%
Jasa Penunjang
0,12%
Fintech
LKM 0,04%
0,01%
Sumber: OJK, Nov ’22
Posisi Perbankan Indonesia di Asia dari sisi Aset dan Market Cap 6

20 LARGEST SOUTHEAST ASIAN BANKS BY TOTAL ASSETS 20 LARGEST SOUTHEAST ASIAN BANKS BY MARKET CAP
Aset (USD Juta) POSISI BANK Nilai pasar (USD Miliar)  Dari sisi market cap, 3
BESAR INDONESIA Metropolitan Bank & Trust 4,76
bank Indonesia masuk
VietinBank 57.768 DI ASEAN MASIH RHB Bank 5,72
dalam 10 besar Asia
Hong Leong Financial Group 59.152 RELATIF RENDAH Krung Thai
Tenggara, bahkan BCA
5,89
Bank Negara Indonesia 63.996 memiliki market
Bank for Investment and Development… 65.315 ► Terutama Vietin Bank 6,15
capitalization no.1
RHB Bank 67.470 dibanding Bangkok Bank 7,45
terbesar.
Vietnam Bank for Agriculture and Rural… 67.531 Singapura, Siam Commercial Bank 8,34
Malaysia, dan Commercial Bank For… 8,48  Dari sisi modal dan
BDO Unibank 70.252
Thailand. Kaikornbank 10,82 kapitalisasi pasar, bank-
Bank Central Asia 77.224
BDO Unibank 11,32 bank Indonesia
Standard Chartered Bank Singapore 84.306
► Daya saing bank- Bank Negara Indonesia 12,13 mempunyai potensi
Bank Mandiri 102.623
bank di Indonesia CIMB Group Holding 12,22
untuk bersaing pada
Bank Rakyat Indonesia 108.544
masih perlu Joint stock Commercial… 16,94
level regional Asia
Krung Thai Bank 110.856
didorong agar Public Bank
Tenggara.
Public Bank 112.286 21,18
dapat bersaing di
Kasikornbank 121.883 Maybank 24,74
regional ASEAN
Bangkok Bank 127.351 Bank Mandiri 26,88
CIMB Group 149.884 United Overseas Bank 37,99
Maybank 213.213 OCBC 39,71
United Overseas Bank 326.694 Bank Rakyat Indonesia 50,14
OCBC Bank 394.467 DBS 63,03
DBS Group 497.918 Bank Central Asia 67,62

Sumber : The Asian Banker 2022 Sumber: Forbes 2022


CONTOH NERACA BANK 7

Aset Kewajiban
 Kas dan Setara Kas  Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito)
 Penempatan pd Bank Indonesia  Kewajiban pd BI (FTO, Fas. Diskonto)
 Penempatan pada Bank Lain  Kewajiban pd Bank Lain (call money, deposito)
 Kredit  SSB yg diterbitkan (obligasi, MTN, FRN)
 Surat-surat Berharga (AFS, HTM & Trading)  Pinjaman sub ordinasi
 Tagihan lainnya  Pinjaman lainnya
 AYDA
 Aktiva Tetap dan lainnya Modal
 Modal disetor
 Laba ditahan

Rekening Administratif (OBS)


 Kontingen : Fas pendanaan yg blm ditarik, pembelian instrumen derivatif, tagihan kontijensi (kontrak
finansial, L/C, Bankers acceptance, negosiasi wesel,dll)
 Komitmen : Kelonggaran tarik (comitted/uncomitted undisbursed loan), penjualan instrumen derivatif,
kewajiban kontijensi lainnya).
Struktur Perbankan di Indonesia 8

Undang-Undang Perbankan Indonesia


Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan
 Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara Bank Bank
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah Umum Perkreditan Rakyat
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran
 Bank Perkreditan Rakyat
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran

Dimana posisi Bank Digital?


Konvensional Syariah Konvensional Syariah
OJK tidak mendefinisikan Fully Digital Banking
sebagai suatu jenis bank baru, Fully Digital
Banking hanya merupakan model bisnis bank
yang berkembang seiring dengan pesatnya Bank is Bank…..
perkembangan teknologi informasi
9

Pandemi Covid-19 dan Perubahan Perilaku


Transaksi Keuangan
COVID-19 :
Is it pure disaster
or a blessing in
disguise?
A Toll Road to
drive digitalization?

There is something Positive in every Negative situation…


Even the Negative sign is an iNcomplete Positive sign
Pandemi Covid-19 yang berawal dari masalah kesehatan telah 11

merembet ke masalah Sosial, Ekonomi dan Keuangan …..


KESEHATAN SOSIAL EKONOMI KEUANGAN

Penyebaran COVID-19 Langkah untuk flattening Kinerja ekonomi Perlambatan aktivitas


yang demikian cepat dan the curve pandemi Covid menurun tajam: konsumsi ekonomi telah menurunkan
luas telah menciptakan 19 melalui pembatasan terganggu, investasi volume usaha dan kapasitas
krisis kesehatan dan sosial memiliki terhambat, ekspor-impor produksi sector riil. Sektor
menginfeksi jutaan konsekuensi pada terkontraksi dan telah keuangan juga terdampak
manusia di lebih dari 200 penurunan aktifitas karena penurunan kinerja
menurunkan/
negara. Biaya kesehatan ekonomi dan gelombang sektor riil. NPL, profitabilitas,
memperlambat
telah menggerus PDB di pengangguran serta likuiditas dan solvabilitas
pertumbuhan ekonomi
sektor keuangan mengalami
banyak negara kemiskinan baru
tekanan
12
Ekspektasi Transformasi Digital Perbankan
Ekspektasi Transaksi Keuangan dapat dilakukan :

anywhere better
anytime stronger
anything faster

Inklusi Efisiensi
Keuangan Ekonomi
© DPNP OJK
Pandemi Covid 19 – IMPLIKASI : Tren Penggunaan Transaksi Digital MENINGKAT…. 13

Pandemi COVID19 mengubah pola kegiatan masyarakat dan ke ekonomi


Pandemi Shifting Behavior
PHYSICAL Economy
ke VIRTUAL Economy
Covid-19 Transaksi Digital tumbuh Pesat ….

Penjualan On-line Meningkat Pesat …


Akselerasi
transformasi
digital pada
sektor
perbankan

Sumber: BPS, Tinjauan Big Data Terhadap Dampak Covid-19 2020


Perkembangan Transaksi Digital
• Transaksi digital meningkat pesat, hingga Agustus 2022 baik nilai transaksi maupun volume meningkat hampir 2 kali lipat dari tahun 2021

74.877.552 15.101.365

Agust Agust
2022 2022

Perkembangan dan Prediksi Digital Banking Perkembangan dan Prediksi E-Commerce Perkembangan dan Prediksi Uang Elektronik
(dalam Rp Triliun) (dalam Rp Triliun)
(dalam Rp ribu Triliun) 337
48,6 530
403 289
40,0
266
206 205
27,4
27,3 106 145
17,1 21,9 12 47
2017 2018 2019 2020 2021* 2022* 2018 2019 2020 2021* 2022* 2017 2018 2019 2020 2021* 2022*
Sumber: Bank Indonesia, diolah kembali
14
AGENDA

3 1. Respon Industri Perbankan: Akselerasi Digitalisasi

© DPNP OJK
IS ‘BANK’ (physically) STILL 16
NEEDED…?
Brett King –
Bank 4.0
Banking Everywhere,
Never at a Bank

“We are at the end of the digital beginning


as companies reshape and retool for life in
the new normal ….”
PWC’s Global entertainment and media outlook
© DPNP OJK
Bank Transformation
17
17

Bank 4.0 : Bank mulai


Digital

meninggalkan konsep
Bank 3.0: Generasi
Bank 2.0: dimulai saat ‘tatap muka’, layanan
Internet banking dan
diperkenalkannya kantor cabang, dan
mobile banking yg
Bank 1.0 : merupakan ATM. Nasabah mulai berbagai turunan dari
memungkinkan nasabah
gambaran bank yg paling bisa menjalankan kedua konsep tsb. Sumber
untuk melakukan
konvensional, tidak pernah sejumlah transaksi daya teknologi yg menjadi
aktivitas perbankan dari
berubah sejak pertama kali perbankan tanpa harus penopang industri Bank
mana pun. Kemajuan ini
diperkenalkan pada thn bertatap muka dg 4.0, a.l: teknologi
didukung munculnya
1472 hingga 1980, yaitu petugas bank (self blockchain, artificial
Distribution

smartphone pada 2007


memberikan layanan service banking). intelligent (AI) dan
yang mengakomodir
simpan pinjam, yg Pada tahun 1995 mulai database (termasuk Big
mobile payment, P2P
sepenuhnya mensyaratkan muncul internet Data).
dan challenger banks.
perjumpaan fisik antara komersial. Bank 5.0
pihak bank dan nasabah.
Bank 4.0
Bank 3.0 (2017- saat ini)
Bank 2.0 (2007-2017)
Bank 1.0 (1980-2007)
Phisycal

(1472-1980)

High Friction Low


Source: Brett King-Bank 4.0 © DPNP OJK
IS ‘BANK’ (physically) STILL 18
NEEDED…? Cont’d…

Trillion Rp

WILL CASH REMAIN KING OR WILLDIGITAL WHO WILL WIN THE DIGITALWAR…
DOMINATE PAYMENT SYSTEMS…?
91,8% BANKS OR BIG TECH…?

37,9%
8,2%
CASH DIGITAL BANKS BIG TECH
© DPNP OJK
DESIGN TRADITIONAL BANKING VS DIGITAL BANKING 19

TRADITIONAL BANKS Karakteristik Karakteristik NEW-AGE BANKS


Utama Utama

A Fully Vertically- Fully Digital and


Integrated Value Platform-based
Chain

Asset Heavy Lean and Agile

Didukung ecosystem/Komunitas marketplace yang besar


Jaringan kantor cabang yang besar
Costumer-centric organization dan high horizontalization of products
Product-centric organization dan high verticalization of products
Budaya “launch fast”, take risks, open platform
Budaya “built in-house”, konsesus bisnis, dan zero-risk tolerance
Advances Digital Capabilities
Legacy Structure
Kaku, penggunaan teknologi yang kurang fleksibel: ‘usang’, dan penggunaan teknologi yang agile dengan skalabilitas tinggi melalui
skalabilitas rendah penyediaan microservices dan open platform architecture
Sulit berintegrasi dengan pihak ketiga (closed banking concept) Kemampuan untuk berkolaborasi (plug and play new functionalities)
Pembagian fungsi bersifat ‘Silo’, proses manual, dan manajemen Bisnis model berbasis data dengan proses yang sederhana,
data yang kurang memadai dan tidak terintegrasi terotomasi, dan mengusung open platform
2
Banking Digitalization:
Pave way to Future Banking
Business

Gear Up For the New Normal ….

“We are at the end of the digital beginning


as companies reshape and retool for life in
the new normal ….”
PWC’s Global entertainment and media outlook
ANTISIPASI : The DESIGN OF Future 21
BankING BUSINESS
Bank Centered Banking Ecosystem Platformication

Bank menjadi bagian dari ecosystem Bank menyediakan platform


Bank sebagai super app dan digital sebagai open banking dan digital bagi seluruh mitra
mengendalikan ecosystem terhubung dengan open Application sebagai market place (plug
Sumber : Accenture, 2014
sepenuhnya Programming Interface (API) and play)
BERBAGAI BANK DI DUNIA MEMASUKI TREN METAVERSE 22

Hana Bank Industrial Bank of Korea

Bank of
America

KB Kookmin Bank

BNP
Paribas

NH Nonghyup

Mecrobank
(Swedia)

© DPNP OJK
Transformasi Digital Perbankan: Challenges We May Face ... 23
“ The shift to a hyperconnected world presents a formidable opportunity—but also risks and challenges ”
(Herve Tourpe, Chief Digital Advisor, International Monetary Fund)

Perlindungan dan Risiko kebocoran data


pertukaran data pribadi nasabah
nasabah yang belum dijamin
undang-undang.
Risiko penyalahgunaan
teknologi (penyalahgunaan
Risiko Strategis, Investasi IT Artificial Intelligence)
yang tidak sesuai strategi
bisnis Risiko pihak ketiga
(outsourcing)

Risiko serangan siber


Infrastruktur jaringan
komunikasi
Kesiapan organisasi dalam
mendukung transformasi
digital (talent, leader digital, Regulatory Framework
budaya, desain organisasi) yang tidak kondusif

© DPNP OJK © DPNP OJK


3 AUDIT AUTOMATION IN
DIGITAL ERA
Transformasi Digital dan Tantangan Pada Aktifitas Pengendalian Internal Bank
Perkembangan Teknologi Informasi Ekspektasi nasabah dan digital Bank
experience Transformasi mengadopsi
 Real Time Transaction Digital teknologi
 Akses layanan 24/7 dan dimanapun informasi untuk
 Costumer Centric and Unique Banking merubah model
Experience bisnis dan
- Digital 2030
Potensi Ekonomi - menciptakan
peluang bisnis
 Produk Domestik Bruto Rp24.000 triliun
 Ekonomi Digital menjadi Rp4.531 triliun
 Sektor e-Commerce mendominasi ekonomi Digital transformation is more than just
digital sebesar Rp1.900 triliun (34% ) process automation – this requires
Sumber: Press Release Menteri Perdagangan pada Ratas Hilirisasi Ekonomi Digital, transforming entire business model

WHAT DOES THIS MEAN TO INTERNAL AUDIT ?


Untuk internal Audit, Risiko Teknologi Informasi
akan semakin meningkat dalam operasional bisnis
“Changing Business Models means Question to consider :
changing Risk Environment” 1. Apakah proses internal audit telah memperhitungkan
perubahan business model dan risiko terkait
Emerging risk menghadirkan transformasi digital ?
tantangan pada aktifitas 2. Apakah internal audit telah pula melakukan transformasi
pengendalian internal bank digital untuk mengimbangi transformasi digital yang
Sumber: Protiviti, 2022 dilakukan oleh bank secara keseluruhan ?
Perubahan Peran Internal/Legal Audit di Era Digital

Traditional IA IA di Digital Era


Ruang Lingkup Ruang Lingkup



Accounting & Financial records
Identifikasi fraud
VS Perluasan ruang lingkup peran pada
tradisional bank yang mencakup :
• External and Internal Compliance • Tata Kelola
• Internal Control  Manajemen risiko termasuk
Sumber:; NSKT, 2022
emerging risk terkait TI

Emerging Risk dan Perluasan Objek Audit


Emerging risk

Sumber: Protiviti, 2022


Audit Automation, Procedures and Testing Map
Models and Maturity

 Legacy Manual Audits: Neither uses AI/RPA


 Legacy Embedded: Has data access not actively use
automation
 Non embedded smart audit: Uses AI, intelligent
automation, audit on demand basis, data in forms of file
transfers
 Deep and continuous audit: Uses AI, intelligent
automation, unrestricted access, audit on an ongoing basis
Source: Naqvi (2022)
Transformasi Internal & Legal Audit di Era Digital

People / Auditor -01 01 02 - Proses


 Kompetensi conventional internal  ‘Data-first’ approach / data driven
audit functions auditing
 Data Auditor  Agile auditing  faster turn around
 Pengetahuan teknis sehubungan time auditing
dengan teknologi yang di audit, serta  Risk-based Internal Audit (RBIA) 
pemahaman umum tentang berfokus pada area dampak berisiko
metodologi audit yang harus di 02 tinggi daripada hanya memeriksa
terapkan kontrol internal
03

Teknologi - 03
 Advanced analytics (Artificial Intelligence dan Machine Learning)  identifikasi risiko melalui
pemanfaatan data  move from sampling method to a global analysis dan focus on data
analysis rather than on data collection.
 Robot Processing Automation  automating repeatable and rule-based tasks  untuk
mengotomatisasi siklus audit, perencanaan audit, kerja lapangan, dokumentasi kertas kerja,
dan pelaporan Sumber: ISACA, 2022; Deloitte; 2018 ECA,2022
#WRAP - UP 5
TRANSFORMASI Industry and regulatory reform : What do we need? 30
Move at the same
direction….

INDUSTRI PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN


Industri Perbankan yang Stabil, Tangguh, Pengaturan dan Pengawasan yang
Berdaya Saing, dan Tumbuh Berkelanjutan Agile, Adaptif, Efektif, dan Efisien

Reformasi menyeluruh pada aspek PEOPLE, PROCESS, dan TECHNOLOGY (infrastruktur)


 Skillsets terkait teknologi informasi (a.l. cyber Percepatan Business Process Dukungan TI yang memadai,
security, data analytics) Re-engineering baik pada terintegrasi, terkini, dan
 SDM berpengalaman dan data analyst, dalam industri perbankan maupun akses ke data eksternal untuk
PEOPLE mendefinisikan berbagai skenario pengujian pada PROCESS regulator yang akomodatif TECHNOLOGY memperkaya analisis internal
Big Data Analytics untuk deteksi anomali dan terhadap perubahan melalui Big Data Analytics.
Early Warning Signals ekosistem
 Pemenuhan kuantitas dan peningkatan kualitas
SDM Kebutuhan Digital Leadership
 Digital leadership. (Intellectual Leader, Digital Leader, dan True Leader)
TERIMA
Terima KASIH
Kasih

28

© DPNP OJK
Stay Safe
Dr. ANUNG HERLIANTO EC, SE.AKT, CA, MBA
Anung Herlianto EC saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif, Kepala
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Sebelum mengabdi di OJK, Anung bekerja di Bank Indonesia lebih dari
20 tahun dengan menduduki berbagai posisi baik di bidang Pengaturan dan
Pengawasan Perbankan, Moneter, Sistem Pembayaran maupun sebagai Staf
Dewan Gubernur Bank Indonesia
Anung juga sempat ditugaskan dan membantu sebagai staf dan advisor Menteri Perdagangan pada era Mari Elka Pangestu.
Pada tahun 2010, Anung ditugaskan dan bekerja sebagai Senior Bank Supervisor di Australian Prudential Regulation
Authority (APRA) Sydney, Australia.
Memperoleh gelar S1 dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Gelar MBA diperoleh dari Bristol
University, United Kingdom dengan konsentrasi International Business, International Trade & Finance, dan ENPC School of
International Management, Paris (exchange program), dengan konsentrasi Financial Analysis & Reporting. Selanjutnya gelar
Doktor diperoleh dari Universitas Trisakti, Jakarta.
Hingga saat ini, Anung juga aktif sebagai pengajar tamu pada postgraduate di beberapa perguruan tinggi negeri maupun
swasta di Indonesia dan juga aktif sebagai narasumber pada berbagai seminar baik di dalam maupun luar negeri. Anung juga
tercatat sebagai anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK-IAI) periode 2016 sd 2020.
33

Anda mungkin juga menyukai