Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH STUKTUR DAN FUNGSI SEL

(Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dr.Evi Ristiana,M.Pd)

KELOMPOK 6

NURYADI (230109500012)

NURFANI PRATIWI (230109500018)

RINI KAUSARANI (230109501005)

RIFALDI.R (230109501011)

ESTER MERI (230109501013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Struktur Tubuh Hewan”. Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Evi,
makalah ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta
bagi kami sebagai penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr.Evi
Ristiana ,M.Pd pada mata kuliah Biologi Dasar yang sudah mempercayakan
tugas ini kepada kami, sehingga sangat membantu kami untuk memperdalam
pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
waktu.Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai penulis mengharapkan
kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.

Makassar, 8 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II Kajian Pustaka........................................................................................ 3

A. Vertebrata ...................................................................................................... 3

B. Kordata .......................................................................................................... 3

C. Pencernaan Manusia ..................................................................................... 4

D. Sistem Peredaran Darah Manusia ................................................................ 6

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................... 7

A. Jaringan Embrional pada Vertebrata ........................................................... 7

B. Struktur Dasar Jaringan Dewasa pada Vertebrata .................................... 11

C. Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan pada Manusia .......................... 19

D. Struktur dan Fungsi Organ Sistem Peredaran Darah pada Manusia ....... 29

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 32

A. Kesimpulan ................................................................................................. 32

B. Saran ............................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hewan adalah organisme eukariotik (memiliki membran inti sel),
multiseluler (bersel banyak), tidak memiliki dinding sel, tidak
berklorofilsehingga hidup sebagai organisme jenis heterotrof, dan dapat
menggerakkan tubuh untuk mencari makan atau mempertahankan dari
dari musuh. Terdapatsekitar satu juta spesies hewan dengan struktur dan
bentuk tubuh yang beranekaragam.
Hewan menempati hampir semua ekosistem di bumi, namun
kebanyakan spesies hewan hidup di air.Hewan-hewan tersebut
selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Nama latin
hewan adalahAnimalia (Latin,animal = jiwa). Klasifikasi hewan dapat
dilakukan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh, yaitu
parazoa dan eumetazoa. Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki
jaringansejati, hewan-hewan anggota filum Porifera (hewan spons).
Sementara eumeratozoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati,
yaitu anggota filumhewan lainnya (Nematoda, Annelida, Mollusca,
Cnidaria, Ctenophora,Platyhelminthes, dan lainnya). Klasifikasi hewan
juga dapat dilakukan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu
invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki
tulang belakang).
Kelompok hewan invertebrata terbagi menjadi beberapa filum,
yaitu Cnidaria, Ctenophora, Porifera, Platyhelminthes, Mollusca,
Arthropoda, Nematoda, Annelida, dan Echinodermata. Sedangkan,
kelompok hewan vertebrata juga terbagi menjadi beberapa filum, yaitu
Osteichthyes, Reptilia, Condrichthyes, Amphibia, Mamalia, dan Aves
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jaringan dasar embrional pada hewan vertebrata?
2. Apa saja struktur dasar jaringan dewasa pada hewan vertebrata?

1
3. Apa saja struktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada
manusia?
4. Bagaimana keterkaitan Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
pada manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui jaringan dasar embrional pada vertebrata.
2. Untuk mengetahui struktur dasar dewasa pada vertebrata
3. Untuk mengetahui struktur dan fungsi sistem pencernaan makanan
pada manusia
4. Untuk mengetahui struktur dan fungsi organ sistem peredaran darah
pada manusia

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan ialah hasil penulisan akan bermanfaat
memberikan sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-konsep,
teori-teori terhadap ilmu pengetahuan dan penulisan yang sesuai.
2. Manfaat Praktis
Bagi Mahasiswa, manfaat yang diharapkan adalah hasil penulisan
nantinya dapat dijadikan rujukan bagi upaya untuk menambah wawasan
mengenai struktur tubuh hewan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Vertebrata

Vertebrata adalah craniata yang bertulang belakang. Selama periode


kambrium, sebuah garis keturunan craniata memunculkan vertebrata. Dengan
sistem saraf yang lebih kompleks dan rangkaian lebih rumit daripada nenek
moyangnya, vertebrata menjadi lebih efisien dalam dua hal penting menangkap
makanan dan menghindari pemangsaan.

Setelah vertebrata bercabang dari kraniata yang lain, mereka


mengalami duplikasi gen lagi, kali ini melibatkan sekelompok gen-gen faktor
transkripsi yang disebut family Dlx. Kompleksitas genetik tambahan yang
dihasilkan mungkin berasosiasi dengan berbagai inovasi pada sistem saraf dan
rangka vertebrata, termasuk tengkorak yang lebih besar dan tulang belakang
yang tersusun atas vertebra (Campbell. 2008:277)

Gambar 2.1 Lampre Laut

B. Kordata

Vertebrata adalah anggota filum kordata (chordata). Chordata adalah


hewan bilateria (bersimetri bilateral) dan berada di dalam bilateria. Mereka
tergolong ke dalam plat hewan yang dikenal sebagai deuterostomia
(Campbell.2008:272).

3
Gambar 2.2 Filogeni Kordata yang masih ada

Deuterostom yang paling diketahui selain vertebrata adalah


echinodermata, kelompok yang mencakup bintang laut dan bulu babi. Akan
tetapi, dua kelompok deuterostomata invertebrata, sefalokordata dan urokordata,
berkerabat dekat dengan vertebrata dibandingkan dengan invertebrata yang lain.
Bersama dengan lampre dan vertebrata, kedua kelompok tersebut membentuk
koordata. (Campbell. 2008:272).

Penerapan Model Meksint Korefsi dengan Pendekatan Jelajah Alam


Sekitar pada Pembelajaran Struktur Tubuh Hewan dengan tujuan untuk
menghasilkan model meksint korefsi dengan pendekatan Jalajah Alam Sekitar
pada pembelajaran Struktur Tubuh Hewan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu alternatif kegiatan perkuliahan Struktur Tubuh Hewan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Research& Development dengan tahapan
sebagai berikut: perencanaan, desain, dan pengembangan dengan 2 tahap
evaluasi yaitu: uji alpha, uji betha, dan uji lapangan.

C. Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari ukuran


yang besar menjadi kecil. Proses pencernaan pada manusia terdiri dari dua jenis,
yaitu pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Proses
pencernaan tersebut berlangsung di dalam saluran pencernaan atau organ-
organ pencernaan. Makanan dapat diserap oleh saluran pencernaan makanan
dan diedarkan ke seluruh tubuh setelah berbentuk molekul-molekul yang kecil.

4
Gambar 2.3 Sistem Pencernaan Manusia

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu :

a. Proses pencernaan secara mekanik

Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.

b. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)

Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan
enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar
pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati

5
(hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan
yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.

E. Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem sirkuasi dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi


tempat bahan-bahan yg akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan, pembuluh
darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikannya ke jantung, dan
jantung yang berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh jaringan.

Gambar 2.4 Sistem Peredaran Darah Manusia

Kontras optik yang tinggi antara hemoglobin darah dan jaringan di


sekitarnya menjadikan pencitraan optoakustik sebagai teknologi yang paling
cocok untuk visualisasi pembuluh darah dan distribusi darah di organ. Maslov
dan Wang 15 telah berperan penting dalam mengembangkan sistem mikroskop
optoakustik untuk menggambarkan pembuluh darah pada tikus. Zhang telah
mengembangkan sistem pencitraan pemindaian 3-D resolusi tinggi berdasarkan
interferometri optik. Karena tumor yang tumbuh secara agresif memiliki
vaskularisasi yang padat, sistem optoakustik telah digunakan di masa lalu untuk
menggambarkan berbagai tumor pada skala makroskopis dan mikroskopis.

6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Jaringan Embrional pada vertebrata
Jaringan Embrional pada vertebrata mengalami perkembangan yang
kompleks selama tahap embriogenesis. Tahap-tahap penting dalam
perkembangan embrionik vertebrata melibatkan tiga lapisan utama jaringan, yaitu
ektoderm,mesoderm,dan endoderm . Inilah beberapa jaringan yang berasal dari
lapisan-lapisan ini :

Lapisan germinal (embrionik) pada vertebrata antara lain adalah


ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

 Ektoderm merupakan lapisan luar yang kelak akan menjadi sistem


saraf dan kulit.
 Mesoderm adalah lapisan tengah yang merupakan hasil
diferensiasi dari sebagian lapisan endoterm. Mesoderm kelak
akan menjadi sebagian besar organ dan jaringan seperti jantung,
ginjal otot, dan lapisan bagian dalam kulit.
 Endoderm merupakan lapisan dalam yang kelak akan menjadi
berbagai macam saluran dan lapisan dalam dari organ usus, hati,
dan paru-paru.

Perkembangan beberapa organ awal yang berasal dari lapisan


germinal :

1. Notokorda

Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki struktur tulang


belakang. Tulang ini berasal dari perkembangan sumbu penyokong
tubuh primer atau disebut dengan notokorda.Notokorda merupakan
struktur yang muncul dari mesoderm dan merupakan ciri khas dari
hewan vertebrata. Notokorda memiliki peranan dalam pembentukan
sumsum tulang belakang dan memberikan dukungan struktural
selama perkembangan embrio.

7
2. Sistem saraf

Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas serabut


saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan
esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas
motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh,
dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf
merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk
perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama
dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.

Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua


yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. SST utamanya terdiri
dari saraf tepi, yang merupakan serat panjang yang menghubungkan
SSP ke setiap bagian dari tubuh. SST meliputi saraf motorik, yang
memediasi pergerakan-pergerakan volunter (disadari), sistem saraf
otonom, meliputi sistem saraf simpatis, sistem saraf parasimpatis, dan
fungsi regulasi (pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem
saraf enterik (pencernaan), sebuah bagian yang semi-bebas dari
sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol sistem
pencernaan.

Sistem saraf dari hewan vertebrata (termasuk manusia) dibagi


menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). Sistem
saraf pusat (SSP) adalah bagian terbesar, dan termasuk otak dan
sumsum tulang belakang.[11] Kavitas tulang belakang mengandung
sumsum tulang belakang, sementara kepala mengandung otak. SSP
tertutup dan dilindungi oleh meninges, sebuah sistem membran 3
lapis, termasuk lapisan luar berkulit yang kuat, yang disebut dura
mater. Otak juga dilindungi oleh tengkorak, dan sumsum tulang
belakang oleh vertebra (tulang belakang).

Sistem saraf tepi (SST) adalah terminologi/istilah kolektif untuk


struktur sistem saraf yang tidak berada di dalam SSP. Kebanyakan

8
mayoritas bundel akson disebut saraf yang dipertimbangkan masuk
ke dalam SST, bahkan ketika badan sel dari neuron berada di dalam
otak atau spinalcord. SST dibagi menjadi bagian somatik dan viseral.
Bagian somatik terdiri dari saraf yang menginervasi kulit, sendi, dan
otot. Badan sel neuron sensorik somatik berada di 'dorsal root
ganglion sumsum tulang belakang. Bagian viseral, juga dikenal
sebagai sistem saraf otonom, mengandung neuron yang
menginervasi organ dalam, pembuluh darah, dan kelenjar. Sistem
saraf otonom sendiri terdiri dari 2 bagian sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis. Beberapa penulis juga memasukkan
neuron sensorik yang badan selnya ada di perifer (untuk indra seperti
pendengaran) sebagai bagan dari SST, namun yang lain
mengabaikannya.

Potongan horisontal kepala perempuan dewasa yang


menunjukkan kulit, tengkorak, dan otak dengan greymatter (coklat
dalam gambar ini) dan whitematter yang berada di bawahnya.

Sistem saraf vertebrata juga dapat dibagi menjadi daerah yang


disebut greymatter ("graymatter" dalam ejaan Amerika)
dan whitematter. Grey matter (yang hanya berwarna abu-abu bila
disimpan, dan berwarna merah muda (pink) atau coklat muda dalam
jaringan yang hidup) mengandung proporsi tinggi badan sel
neuron. Whitematter komposisi utamanya adalah akson bermielin,
dan mengambil warnanya dari mielin. Whitematter meliputi seluruh
saraf dan kebanyakan dari bagian dalam otak dan sumsum tulang
belakang. Grey matter ditemukan dalam kluster neuron dalam otak
dan sumsum tulang belakang, dan dalam lapisan kortikal yang
menggarisi permukaan mereka. Ada perjanjian anatomis bahwa
kluster neuron dalam otak atau sumsum tulang belakang disebut
nukleus,sementara sebuah kluster neuron di perifer
disebut ganglion.Namun ada beberapa perkecualian terhadap aturan
ini, yang tercatat termasuk bagian dari otak depan yang disebut basal
ganglia.

9
Piringan neural merupakan struktur yang terbentuk dari ekoderm
yang termodifikasi. Ini adalah langkah awal dalam pembentukan
sistem saraf. Piringan neural berubah menjadi tabung saraf yang
selanjutnya berkembang menjadi sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer.

3. Sistem Pencernaan
Lapisan dalam saluran pencernaan berasal dari lapisan endoderm
dan lapisan luar dari mesoderm
• Rongga mulut termasuk sistem pencernaan tetapi bukan dari
berasal dari endoderm
• Perkembangan alat pencernaan:
a) Pembentukan enteron
b) Perkembangan metentron depan (headgut)
c) Perkembangan metentron tengah (midgut)
4. Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem yang
mengedarkan darah dan getah bening di dalam pembuluh yang
rumit. Darah dan getah bening secara tidak langsung diedarkan di
dalam rongga tubuh. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, semua
hewan vertebrata atau bertulang belakang memiliki sistem
peredaran darah tertutup di dalam tubuhnya.

Sistem peredaran darah tertutup adalah tipe sistem


peredaran darah yang ditemukan pada vertebrata (hewan
bertulang belakang), termasuk manusia. Sistem ini memiliki
beberapa karakteristik utama:

a. Jantung: Pada vertebrata, jantung adalah organ utama dalam


sistem peredaran darah. Jantung terdiri dari beberapa ruang,
termasuk atrium (serambi) dan ventrikel (bilik). Atrium
berperan dalam menerima darah yang masuk, sementara
ventrikel memompa darah keluar dari jantung.
b. Pembuluh darah: Sistem peredaran darah vertebrata terdiri
dari dua jenis pembuluh darah utama: arteri dan vena. Arteri
membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh

10
tubuh, sedangkan vena membawa darah yang mengandung
karbon dioksida kembali ke jantung.
c. Kapiler: Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang
menghubungkan arteri dan vena. Mereka sangat penting
dalam pertukaran zat dan oksigen antara darah dan jaringan
tubuh.
d. Darah: Darah dalam sistem peredaran darah vertebrata
mengandung sel darah merah (eritrosit) yang mengangkut
oksigen, sel darah putih (leukosit) yang berfungsi dalam
sistem kekebalan tubuh, dan trombosit yang terlibat dalam
proses pembekuan darah.

Sistem peredaran darah tertutup vertebrata ini


memungkinkan pengangkutan oksigen, nutrisi, dan zat-zat lainnya
ke seluruh tubuh, serta pengangkutan produk sisa metabolisme
(seperti karbon dioksida) untuk diekskresikan melalui organ-organ
seperti paru-paru dan ginjal. Ini memungkinkan organ-organ dan
jaringan dalam tubuh untuk berfungsi dengan baik.

B. Struktur Dasar Jaringan dewasa pada vertebrata


Sebagai organisme bersel banyak (multiseluler), tubuh hewan disusun oleh
banyak sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Sel-sel yang
berkelompok dan memiliki bentuk dan fungsi yang sama dalam tubuh hewan
disebut sebagai jaringan hewan.
Jaringan dengan bentuk yang khusus memungkinkan sel-sel di dalamnya
melakukan fungsi yang spesifik, misalnya jaringan syaraf yang memungkinkan
tubuh hewan menerima dan menyampaikan rangsangan (peka).
Seperti pada tubuh manusia, jaringan dalam tubuh hewan terbagi menjadi
dua kelompok, yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis).
Jaringan benih (germinal) adalah jaringan yang aktif membelah diri untuk
menghasilkan benih baru, sementara jaringan tubuh (somatis) merupakan
jaringan yang terdapat dalam tubuh hewan sepanjang hidupnya. Jaringan tubuh
(somatis) pada hewan dibagi menjadi empat jaringan utama, yaitu jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf .

11
1. Jaringan Epitel

Ilustrasi jaringan epitel pada hewan. Sumber gambar: Hartnell.edu

Jaringan epitel pada hewan merupakan jaringan yang berfungsi


sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar hewan. Jaringan
epitel berlokasi pada permukaan tubuh hewan yang membatasi organ
tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi
permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh disebut sebagai epitelium,
jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium, dan
jaringan epitel yang membatasi organ tubuh disebut endotelium.

Jaringan epitel berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di


bawahnya dari kerusakan, sebagai pengangkut zat-zat antar jaringan,
dan sebagai tempat keluarnya enzim. Berdasarkan bentuknya, jaringan
epitel dibagi menjadi tiga jenis, yaitu epitel pipih, epitel batang (silinder),
dan epitel kubus.

Epitel pipih memiliki ciri berupa selnya yang berbentuk pipih


dengan nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder) merupakan
jaringan epitel yang disusun oleh sel yang berbentuk seperti batang
dengan nukleus bulat di dasar sel. Sementara epitel kubus merupakan
jaringan epitel yang disusun oleh sel berbentuk kubus dengan nukleus
bulat besar di tengah.

Jenis Jaringan Epitel

12
Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dibagi menjadi
beberapa jaringan, yaitu:

 Epitel pipih selapis (sederhana) yang memiliki ciri-ciri inti selnya


berbentuk bulat di tengah, sitoplasma jaringannya sangat jernih, dan
sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih lapis terletak
pada kapsulabowman pada ginjal, lapisan dalam limfa dan pembuluh
darah, alveolus dan paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam
telinga, dan sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar. Jaringan epitel
pipih selapis berfungsi sebagai pelapis bagian dalam rongga dan
saluran, tempat difusi zat, dan tempat infiltrasi zat.
 Epitel pipih berlapis yang berfungsi sebagai lapisan pelindung dari
pengaruh luar dan penghasil mukus. Jaringan epitel pipih berlapis ini
terletak pada kulit (dengan zat tanduk), rongga hidung, rongga mulut,
epidermis, esofagus, laring, vagina, dan saluran anus.
 Epitel batang selapis yang memiliki ciri-ciri bersitoplasma jernih,
memiliki sel yang berbentuk batang, dan memiliki inti sel bulat yang
berada di dekat dasar. Jaringan epitel batang berlapis memiliki fungsi
dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan
pelicin atau pelumas permukaan saluran. Jaringan ini banyak
ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran
rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan bagian atas.
 Epitel batang berlapis banyak yang tersusun dari banyak lapisan
sel berbentuk batang. Jaringan epitel batang berlapis terdapat pada
dinding kelopak mata, laring, faring, uretra, dan lapisan konjungtiva
(lapisan yang selalu basah karena lendir) seperti pada bagian mata
yang berwarna putih. Jaringan epitel batang berlapis banyak berfungsi
sebagai pelindung, penghasil mukus, gerakan zat melewati
permukaan, dan saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu.
 Epitel kubus selapis yang berfungsi sebagai lapisan pelindung,
tempat penyerapan zat (absorbsi), dan penghasil mukus atau sekresi.
Jaringan epitel kubus selapis terletak pada kelenjar air liur, retina mata,
permukaan ovari, dan saluran dari nefron ginjal.

13
 Epitel kubus berlapis banyak yang berfungsi sebagai pelindung,
penghasil mukus, dan pelindung dari gesekan. Jaringan epitel kubus
berlapis banyak dapat ditemukan pada folikel ovarium, testis, kelenjar
keringat, dan kelenjar ludah.
 Epitel transisi yang memiliki ciri sel penyusunnya dapat berubah
bentuk dan berlapis-lapis dan berfungsi sebagai penahan regangan
dan tekanan. Jaringan epitel transisi terdapat pada organ saluran
pernapasan, ureter, dan kandung kemih.

Fungsi Jaringan Epitel pada Hewan

Jaringan epitel pada hewan memiliki beberapa fungsi, yaitu:

 Sebagai pelindung jaringan yang berada di sebelah dalamnya,


seperti jaringan epitel kulit dan jaringan epitel rongga mulut.
 Sebagai kelenjar yang menghasilkan sekret. Kelenjar ini ada dua
jenis, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
 Sebagai reseptor atau penerima rangsang, yang disebut epitel
sensori atau neuroepitelium. Jaringan epitel sensori ini
kebanyakan berada di sekitar alat indra.
 Sebagai pintu gerbang lalu lintas zat yang mengatur penyerapan
zat ke dalam tubuh dan pengeluaran zat dari dalam tubuh.
Contohnya adalah pada nefron yang dilewati urine, pada jonjot
usus sebagai penyerap zat makanan, dan pada alveolus paru-
paru yang menjadi tempat keluar dan masuknya O2 dan CO2.

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang berkembang dari


mesenkim, yang berasal dari lapisan tengah embrio (mesoderm).
Jaringan ikat ini merupakan penyokong utama dari tubuh hewan dan
manusia, sehingga seringkali disebut juga sebagai jaringan penyokong
atau jaringan penyambung. Sel-sel jaringan ikat berada dalam sejumlah
besar matriks (bahan ekstraseluler) yang diekskresikan sel-sel

14
penyusunnya. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat atau
berpencar-pencar,bila berhubungan dengan ujung-ujung protoplasmanya.

Jenis Jaringan Ikat

Jaringan ikat dibagi menjadi tiga, yaitu:

 Jaringan Ikat Sebenarnya

Jaringan ikat sebenarnya merupakan jaringan ikat yang berada di


seluruh bagian tubuh hewan karena berada di bawah kulit hewan, yang
berfungsi menghubungkan berbagai organ serta mengisi ruang
antarjaringan yang berdekatan. Berdasarkan susunannya, jaringan ikat
dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, dan jaringan
lemak (jaringan adiposum).

 Jaringan ikat longgar dibentuk oleh matriks atau substansi dasar


yang mengandung bermacam-macam sel dan serabut. Di dalam
matriks pembentuk jaringan ikat longgar, terdapat empat macam
sel, yaitu fibroblas, sel cagak (mastcell), sel lemak, dan makrofag.
Fibroblas adalah sel yang menghasilkan serabut kolagen, serabut
elastis, dan matriks; sel cagak (mastcell) adalah sel penghasil
heparin atau anti pembekuan; sel lemak merupakan sel penimbun
lemak; sementara makrofag adalah sel ameboid yang memakan
partikel asing, yang berperan sebagai pelindung tubuh dari bibit
penyakit. Di dalam matriks juga terdapat dua macam serabut,
yaitu serabut kolagen dan serabut elastis. Serabut kolagen
merupakan berkas serabut yang fleksibel, tetapi tidak elastis,
sementara serabut elastis adalah serabut yang fleksibel dan
elastis. Kedua serabut ini membentuk jaringan pada matriks yang
menghubungkan berbagai jaringan, seperti kulit dengan struktur di
bawahnya.
 Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua, yaitu jaringan ikat kolagen
dan jaringan ikat elastis. Jaringan ikat kolagen merupakan
jaringan ikat padat yang matriksnya mengandung berkas serabut

15
kolagen yang padat. Contoh dari jaringan ikat kolagen ini adalah
tendon yang melekatkan otot pada tulang.Sementara jaringan ikat
elastis adalah jaringan ikat padat yang matriksnya hanya
mengandung serabut elastis. Jaringan ikat elastis ini terletak pada
ligamen yang mengikat tulang-tulang dalam paru-paru,
persendian, pita suara, dan dinding trakea.
Ada 2 jaringan yang masuk pula dalam jaringan ikat yaitu:
 Jaringan tulang merupakan jaringan ikat yang berfungsi
sebagai penyokong tubuh. Oleh karena itulah jaringan
tulang dilengkapi oleh rangka yang kaku. Jaringan tulang
juga terdiri dari sel-sel yang terdapat dalam matriks organik
seperti pada jaringan ikat, tetapi matriks jaringan tulang
bersifat lebih keras. Pada hewan vertebrata ada dua jenis
jaringan tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang
keras. Contoh hewan vertebrata bertulang rawan adalah
ikan hiu dan ikan pari, yang seluruh rangka tubuhnya terdiri
dari tulang rawan. Sementara pada mamalia, sebagian
besar rangkanya adalah tulang keras dan terdapat
beberapa tulang rawan, khususnya pada persendian dan
cawan-cawan antarvertebra.Jaringan darah merupakan
jaringan ikat yang disusun oleh sel-sel darah merah
(eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping
darah, yang berada dalam cairan yang dinamakan plasma.
Plasma darah terdiri dari air yang mengandung berbagai
zat terlarut yang dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lainnya. Bahan makanan seperti glukosa, lemak, dan
asam amino, dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke
ginjal, dan hormon dari kelenjar buntu menuju berbagai
organ yang menjadi target.
 Jaringan darah merupakan jaringanikat yang disusun oleh
sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih
(leukosit), dan keping-keping darah, yang berada dalam
cairan yang dinamakan plasma. Plasma darah terdiri dari
air yang mengandung berbagai zat yang terlarut yang

16
dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Bahan makanan seperti glukosa, lemak, dan asama
amino, dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke ginjal,
dan hormon dari kelenjar buntu menuju berbagai organ
target.
Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi
sebagai pembawa oksigen dari organ respirasi ke berbagai
jaringan, sel darah putih atau leukosit memiliki fungsi
sebagai pembunuh bibit penyakit, sementara keping-
keping darah berfungsi sebagai pembekuan darah. Sel
darah putih dibedakab menjadi eosinofil, neutrofil, basofil
(yang dihasilkan sumsum darah) dan limfosit, monosit
(yang dihasilkan jaringan limfoid)
Jaringan sumsum merah dan limfoid disebut sebagai
jaringan hematopoietik. Limfa atau getah bening
mengandung zat-zat seperti plasma, tetapi dengan
konsentrasi yang berbeda. Di dalam limfs tidak terdapat sel
darah merah, tetapi terdapat limfosit yang berperan
sebagai fagosit

Fungsi Jaringan Ikat pada Hewan

Jaringan ikat memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:


o Sebagai pelekat satu jaringan dengan jaringan lainnya.
o Sebagai pembungkus organ-organ.
o Sebagai pengisi rongga yang ada di antara organ-organ.
o Sebagai pelindung tubuh dari bakteri (jaringan ikat
longgar).
o Sebagai pemberi bentuk pada tubuh (skeleton).
o Sebagai pencegah tubuh kehilangan panas (adiposum)
o Sebagai jaringan darah merupakan jaringan

 Jaringan lemak (adiposum) merupakan jaringan ikat sebenarnya


yang dalam matriksnya hanya terdapat sel-sel lemak yang penting

17
untuk menyimpan lemak cadangan. Jaringan lemak berfungsi
sebagai pelindung berbagai organ lunak seperti jantung dan ginjal,
sementara pada kulit, jaringan lemak ini berfungsi sebagai
pencegah kehilangan panas.

3. Jaringan Otot

Jaringan otot merupakan jaringan berasal dari lapisan embrional


dan disusun oleh sel-sel khusus yang mampu berkontraksi karena
mengandung miofibril sebagai elemen kontraktil. Jaringan otot ini kira-kira
membangu 40 persen dari berat tubuh vertebrata, termasuk manusia.
Fungsi jaringan oto pada hewan adalah sebagai hewan adalah sebagai
alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi.
Gerakan anggota gerak dan tubuh vertebrata, termasuk manusia,
secara keseluruhan disebabkan oleh kontraksi otot yang melekat pada
rangka. Sementara pada organ yang berongga seperti saluran
pencernaan dan pembuluh darah, jaringan otot berfungsi untuk menekan
isi organ tersebut, sehingga terjadi gerakan makanan dalam usus dan
aliran darah keseluruhtubuh.Berikut ini adalah ini adalah jenis-jenisnya
yaitu:
a. Otot Polos
Otot polos merupakan jaringan otot yang disusun oleh sel-sel
yang berbentuk kumparan dengan satu inti di tengahnya.
Karena sitoplasma (sarkoplasma) mengandung filamen yang
tidak teratur, otot polos tidak terlihat lurik. Saat miofilamen
memendek, otot akan berkontraksi.
Otot polos ini berkontraksi di luar kesadaran, gerakannya
dapat terus-menerus, lambat tetapi tidak mudah lelah.
Jaringan otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah,
saluran pencernaan makanan, dan saluran telur. Otot polos ini
tidak hanya dimiliki hewan vertebrata, tetapi juga oleh hewan
invertebrata.
b. Otot lurik

18
Otot lurik merupakan jaringan otot yang disusun oleh serabut-
serabut otot atau sel-sel otot, serta memiliki banyak inti yang
terletak di bagian tepinya. Karena otot lurik melekat pada
rangka atau tulang, maka otot ini disebut juga sebagai otot
rangka. Miofilamen otot lurik memiliki susunan yang teratur,
membentuk garis-garis melintang terang dan gelap.
Karena itulah otot rangka juga disebut sebagai otot serat
lintang (otot lurik). Serabut-serabut otot yang berkelompok
membentuk serabut disebut fasikulus, yang kemudian saling
bergabung dan membentuk otot atau daging. Sama seperti
otot polos, kontraksi otot lurik juga terjadi di kesadaran bawah,
tetapi terjadi secara cepat dan kuat. Contoh otot lurik adalah
otot bisep dan trisep pada lengan atas.
c. Otot jantung
Otot jantung merupakan jaringan otot yang berada di jantung,
yang sel-selnya bercabang-cabang dan setiap cabangnya
melekat dengan cabang lainnya. Miofilamen otot jantung
tersusun seperti pada otot lurik. Sel otot jantung memiliki satu
inti, yang terletak di tengah.
Setiap sel otot jantung terhubung dengan sel lainnya dengan
keping interkalar. Sama seperti kedua otot lainnya, kontraksi
otot jantung juga berada di luar kesadaran. Kontraksi otot
jantung terjadi secara teratur dan lambat, serta memiliki
periode istirahat yang panjang, yang mencegah otot jantung
ini mengalami kejang. Sesuai dengan namanya, otot jantung
hanya terdapat pada jantung.

C. Struktur dan Fungsi Sistem pencernaan pada manusia


Pencernaan makanan adalah proses perubahan makanan dari ukuran
yang besar menjadi kecil. Proses pencernaan pada manusia terdiri dari dua jenis,
yaitu pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Proses
pencernaan tersebut berlangsung didalam saluran pencernaan atau organ-organ
pencernaan. Makanan dapat diserap oleh saluran pencernaan makanan dan
diedarkan ke seluruh tubuh setelah berbentuk molekul-molekul yang kecil.

19
Proses Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari


ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh
organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang
akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh
dalam bentuk yang lebih sederhana.

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas


dua macam,yaitu:

 Proses pencernaan secara mekanik

Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.

 Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)

Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang

20
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan.

Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar


pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu
proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari
kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut
iniakan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran
pencernaan makanan pada manusia.

Alat Pencernaan Makanan

Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima


makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan
enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran
pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut
dimulai dari mulut (cavumoris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus),
usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar2.2..SaluranPencernaanManusia

Sumber:https://biologigonz.blogspot.com

21
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.

Beberapa organ di dalam mulut, yaitu:

a) Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi


halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan
lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri,
gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang.

Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi
merupakan bagian gigi yang tampak dari luar.

Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi
seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi
geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-
lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat
runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan
yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.

Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan

akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita

amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti

pada gambar berikut ini.

22
Gambar 2.3. Struktur Gigi

Sumber: https://biologigonz.blogspot.com

Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi

mahkota gigi.

Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga
gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluhpembuluh darah.
Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit,

karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b) Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan


membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh
lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda,

Yaitu:

a. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan


b. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
c. Rasa asam —–> lidah bagian samping
d. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah

Gambar 2.4. Anatomi Lidah

Sumber: https://biologigonz.blogspot.com

23
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah
dilapisidengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan
reseptor pengecap berupa tunas pengecap. pengecap berupa tunas pengecap.

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :

 Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.


 Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
 Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar


submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap
panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin

berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat

karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah


dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik
pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

2) Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga


mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak
terjadi proses pencernaan. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.

3) Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah

24
kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan.Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian
tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus
terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan
dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.7. Struktur Lambung

https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.htm

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang,


dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi,
sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah
lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti
bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung
mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim
pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang
masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan
proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa
di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga


menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah

25
lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk
dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus
menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung
kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat
lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perutterasa
sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak
mengaduk saat lambung kosong.

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung.

Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan
sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4) Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan


dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri

dari :

Usus dua belas jari (duo denum)

Usus kosong (jejenum)

Usus penyerap (ileum)

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan

berbagai enzim pencernaan.. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 2.8. Penampang Usus Halus Manusia

https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.html

26
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili

(Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus

halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.

Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh

getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus

menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah

atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah

diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui
pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung

kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan


yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol
dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa
oleh pembuluhgetah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam
peredarandarah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju
ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,
D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah
bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah.
Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan
yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

5) Usus Besar

Gambar 2.10. Struktur Usus Besar

27
https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.html

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama


dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukansisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. Coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam
proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari
usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat


sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam.
Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar).

6) Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum


dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkterrectum mengatur
pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2,
yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.

Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

D. Struktur dan Fungsi Organ Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi
tubuh. Tidak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini
juga berperan dalam proses metabolisme.

28
Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut sistem
kardiovaskular, terdiri dari berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-
masing. Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengedarkan oksigen,
nutrisi, dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
Selain itu, sistem peredaran darah manusia berfungsi untuk mengalirkan
sisa proses metabolisme berupa karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-
paru dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Jadi, bisa dikatakan bahwa sistem peredaran darah manusia berperan
penting dalam mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di
dalam tubuh.
Sistem peredaran darah manusia tersusun atas berbagai organ yang
memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah organ-organ yang
termasuk dalam sistem peredarah darah manusia:
 Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak
di bagian kiri rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang
dada. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sebesar kepalan
tangan.
Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua
bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri
jantung berisi darah bersih yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan
serambi kanan berisi darah kotor.
Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran balik darah saat dipompa.
 Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang
berfungsi untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai
organ dan jaringan tubuh maupun sebaliknya. Ada dua jenis
pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

- Arteri, yaitu pembuluh darah yang bertugas membawa darah kaya akan
oksigen -dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali
pembuluh arteri pulmonalis

29
- Vena, yaitu pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari
seluruh tubuh atau dari paru-paru untuk kembali ke jantung

 Darah

Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia.


Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke
seluruh tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa
metabolisme, seperti karbon dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

- Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung


berbagai zat penting, seperti antibodi, hormon dan protein.
- Sel darah merah (eritrosit) bertindak sebagai pembawa oksigen dan karbon
dioksida.
- Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem
kekebalan tubuh. Sel darah ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan
benda asing yang berbahaya, seperti zat beracun dan kuman, lalu
melawannya agar tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.
- Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses
pembekuan darah saat terjadi luka atau cedera.

Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mengaliri seluruh


tubuh. Sirkulasi ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen
mengisi serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, setelah melepaskan
karbon dioksida di paru-paru.Darah yang sudah berada di serambi kiri kemudian
diteruskan ke bilik kiri jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah utama (aorta).Setelah itu, darah yang dipompa melewati aorta
akan terus mengalir hingga ke bagian paling ujung di seluruh area tubuh. Darah
lalu akan kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami proses
pembersihan darah.

30
Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari


jantung menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah
yang mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke
jantung melalui pembuluh vena besar (vena cava).Selanjutnya, darah tersebut
akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan ke bilik kanan jantung. Setelah
itu,darah akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis untuk ditukar
dengan darah kaya oksigen.Darah yang kaya oksigen tersebut akan kembali ke
serambi kiri jantung untukdiedarkan ke seluruh tubuh.

Sirkulasi koroner

Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan


oksigen dan nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang
membawa nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui
pembuluh arteri koroner.Ketika pembuluh darah jantung tersumbat
(aterosklerosis), aliran darah di jantung akan mengalami gangguan. Hal ini bisa
membuat otot-otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya
terganggu dan lama-kelamaan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

31
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jaringan embrional pada vertebrata mengalami perkembangan yang


kompleks selama tahap embriogenesis. Tahap-tahap penting dalam
perkembangan embrionik vertebrata melibatkan tiga lapisan utama jaringan, yaitu
ektoderm, mesoderm,dan endoderm. Perkembangan beberapa organ awal yang
berasal dari lapisan germinal yaitu: notokorda, sistem saraf, sistem pencernaan
dan sistem peredaran darah.

Adapun jaringan tubuh vertebrata dibagi menjadi empat jaringan utama


yaitu: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Proses
pencernaan pada tubuh manusia dibedakan menjadi dua macam yaitu: proses
pencernaan secara mekanik dan proses pencernaan secara kimiawi. Saluran
pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ mulai dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.

Sistem peredaran darah manusia memiliki peranan yang sangat penting


untuk tubuh. Sistem peredaran darah memiliki nama lain yang disebut
kardiovaskular. Sistem peredaran darah tersusun atas beberapa organ dan
memiliki fungsi masing-masing mulai dari jantung yang berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh, pembuluh darah berfungsi untuk
mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringa tubuh maupun
sebaliknya, pembuluh darah terbagi atas dua yaitu: arteri dan vena serta yang
terakhir darah, darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon dan
antibodi ke seluruh tubuh.

B. Saran

Sebaiknya pembaca memahami dengan baik tentang struktur tubuh


hewan yang telah dijelaskan tidak hanya melalui makalah ini saja, pembaca juga
sebaiknya mencar ireferensi lain untuk melengkapi dan menambah informasi

32
mengenai struktur tubuh hewan agar lebih mengerti dan memahami tentang
makalah.

33
DAFTAR PUSTAKA

Alodokter.com. 2022. Memahami Sistem Peredaran Darah Manusia Beserta


Fungsinya. https://www.alodokter.com/memahami-sistem-peredaran-
darah-pada-manusia Diakses pada 10 September 2023.

Campbell, N.A & J.B. Reece. 2008. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 2. Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A & J.B. Reece. 2008. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Dunia.co.id. 14 Juli 2023. Jaringan Hewan.

https://duniapendidikan.co.id/jaringan-hewan/ Diakses pada 10 September


2023.

Hans-Peter F. Brecht, et al. 2009. Whole-body three-dimensional optoacoustic


tomography system for small animals. Vol (14). No(6).

Icih Tresnaasih. 2020. Modul Pembelajaran SMA Biologi.

Ningrum Handayani, dkk. 2014. Jaringan Embrional. Slideshare a scribd


Company.

Pahamify.com. 14 September 2021. Biologi Kelas 11: Mengenal Jaringan Hewan


dan Fungsinya. https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-
ipa/biologi-kelas-11-jaringan-hewan-dan-fungsinya/ Diakses pada 10
September 2023.

Sumiyati Sa’adah. 2018. Sistem Peredaran Darah.

Wiwi Isnaeni. 2006. Fisiologi Hewan. PT Kanisius.

34

Anda mungkin juga menyukai