Makalah Struktur Tubuh Hewan Fiks
Makalah Struktur Tubuh Hewan Fiks
KELOMPOK 6
NURYADI (230109500012)
RIFALDI.R (230109501011)
JURUSAN GEOGRAFI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Struktur Tubuh Hewan”. Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Evi,
makalah ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta
bagi kami sebagai penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr.Evi
Ristiana ,M.Pd pada mata kuliah Biologi Dasar yang sudah mempercayakan
tugas ini kepada kami, sehingga sangat membantu kami untuk memperdalam
pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
waktu.Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai penulis mengharapkan
kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
A. Vertebrata ...................................................................................................... 3
B. Kordata .......................................................................................................... 3
D. Struktur dan Fungsi Organ Sistem Peredaran Darah pada Manusia ....... 29
A. Kesimpulan ................................................................................................. 32
B. Saran ............................................................................................................ 32
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hewan adalah organisme eukariotik (memiliki membran inti sel),
multiseluler (bersel banyak), tidak memiliki dinding sel, tidak
berklorofilsehingga hidup sebagai organisme jenis heterotrof, dan dapat
menggerakkan tubuh untuk mencari makan atau mempertahankan dari
dari musuh. Terdapatsekitar satu juta spesies hewan dengan struktur dan
bentuk tubuh yang beranekaragam.
Hewan menempati hampir semua ekosistem di bumi, namun
kebanyakan spesies hewan hidup di air.Hewan-hewan tersebut
selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Nama latin
hewan adalahAnimalia (Latin,animal = jiwa). Klasifikasi hewan dapat
dilakukan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh, yaitu
parazoa dan eumetazoa. Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki
jaringansejati, hewan-hewan anggota filum Porifera (hewan spons).
Sementara eumeratozoa adalah hewan yang memiliki jaringan sejati,
yaitu anggota filumhewan lainnya (Nematoda, Annelida, Mollusca,
Cnidaria, Ctenophora,Platyhelminthes, dan lainnya). Klasifikasi hewan
juga dapat dilakukan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu
invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki
tulang belakang).
Kelompok hewan invertebrata terbagi menjadi beberapa filum,
yaitu Cnidaria, Ctenophora, Porifera, Platyhelminthes, Mollusca,
Arthropoda, Nematoda, Annelida, dan Echinodermata. Sedangkan,
kelompok hewan vertebrata juga terbagi menjadi beberapa filum, yaitu
Osteichthyes, Reptilia, Condrichthyes, Amphibia, Mamalia, dan Aves
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jaringan dasar embrional pada hewan vertebrata?
2. Apa saja struktur dasar jaringan dewasa pada hewan vertebrata?
1
3. Apa saja struktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada
manusia?
4. Bagaimana keterkaitan Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
pada manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui jaringan dasar embrional pada vertebrata.
2. Untuk mengetahui struktur dasar dewasa pada vertebrata
3. Untuk mengetahui struktur dan fungsi sistem pencernaan makanan
pada manusia
4. Untuk mengetahui struktur dan fungsi organ sistem peredaran darah
pada manusia
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan ialah hasil penulisan akan bermanfaat
memberikan sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-konsep,
teori-teori terhadap ilmu pengetahuan dan penulisan yang sesuai.
2. Manfaat Praktis
Bagi Mahasiswa, manfaat yang diharapkan adalah hasil penulisan
nantinya dapat dijadikan rujukan bagi upaya untuk menambah wawasan
mengenai struktur tubuh hewan.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Vertebrata
B. Kordata
3
Gambar 2.2 Filogeni Kordata yang masih ada
C. Pencernaan Manusia
4
Gambar 2.3 Sistem Pencernaan Manusia
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu :
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan
enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar
pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati
5
(hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan
yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Jaringan Embrional pada vertebrata
Jaringan Embrional pada vertebrata mengalami perkembangan yang
kompleks selama tahap embriogenesis. Tahap-tahap penting dalam
perkembangan embrionik vertebrata melibatkan tiga lapisan utama jaringan, yaitu
ektoderm,mesoderm,dan endoderm . Inilah beberapa jaringan yang berasal dari
lapisan-lapisan ini :
1. Notokorda
7
2. Sistem saraf
8
mayoritas bundel akson disebut saraf yang dipertimbangkan masuk
ke dalam SST, bahkan ketika badan sel dari neuron berada di dalam
otak atau spinalcord. SST dibagi menjadi bagian somatik dan viseral.
Bagian somatik terdiri dari saraf yang menginervasi kulit, sendi, dan
otot. Badan sel neuron sensorik somatik berada di 'dorsal root
ganglion sumsum tulang belakang. Bagian viseral, juga dikenal
sebagai sistem saraf otonom, mengandung neuron yang
menginervasi organ dalam, pembuluh darah, dan kelenjar. Sistem
saraf otonom sendiri terdiri dari 2 bagian sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis. Beberapa penulis juga memasukkan
neuron sensorik yang badan selnya ada di perifer (untuk indra seperti
pendengaran) sebagai bagan dari SST, namun yang lain
mengabaikannya.
9
Piringan neural merupakan struktur yang terbentuk dari ekoderm
yang termodifikasi. Ini adalah langkah awal dalam pembentukan
sistem saraf. Piringan neural berubah menjadi tabung saraf yang
selanjutnya berkembang menjadi sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer.
3. Sistem Pencernaan
Lapisan dalam saluran pencernaan berasal dari lapisan endoderm
dan lapisan luar dari mesoderm
• Rongga mulut termasuk sistem pencernaan tetapi bukan dari
berasal dari endoderm
• Perkembangan alat pencernaan:
a) Pembentukan enteron
b) Perkembangan metentron depan (headgut)
c) Perkembangan metentron tengah (midgut)
4. Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem yang
mengedarkan darah dan getah bening di dalam pembuluh yang
rumit. Darah dan getah bening secara tidak langsung diedarkan di
dalam rongga tubuh. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, semua
hewan vertebrata atau bertulang belakang memiliki sistem
peredaran darah tertutup di dalam tubuhnya.
10
tubuh, sedangkan vena membawa darah yang mengandung
karbon dioksida kembali ke jantung.
c. Kapiler: Kapiler adalah pembuluh darah kecil yang
menghubungkan arteri dan vena. Mereka sangat penting
dalam pertukaran zat dan oksigen antara darah dan jaringan
tubuh.
d. Darah: Darah dalam sistem peredaran darah vertebrata
mengandung sel darah merah (eritrosit) yang mengangkut
oksigen, sel darah putih (leukosit) yang berfungsi dalam
sistem kekebalan tubuh, dan trombosit yang terlibat dalam
proses pembekuan darah.
11
1. Jaringan Epitel
12
Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dibagi menjadi
beberapa jaringan, yaitu:
13
Epitel kubus berlapis banyak yang berfungsi sebagai pelindung,
penghasil mukus, dan pelindung dari gesekan. Jaringan epitel kubus
berlapis banyak dapat ditemukan pada folikel ovarium, testis, kelenjar
keringat, dan kelenjar ludah.
Epitel transisi yang memiliki ciri sel penyusunnya dapat berubah
bentuk dan berlapis-lapis dan berfungsi sebagai penahan regangan
dan tekanan. Jaringan epitel transisi terdapat pada organ saluran
pernapasan, ureter, dan kandung kemih.
2. Jaringan Ikat
14
penyusunnya. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat atau
berpencar-pencar,bila berhubungan dengan ujung-ujung protoplasmanya.
15
kolagen yang padat. Contoh dari jaringan ikat kolagen ini adalah
tendon yang melekatkan otot pada tulang.Sementara jaringan ikat
elastis adalah jaringan ikat padat yang matriksnya hanya
mengandung serabut elastis. Jaringan ikat elastis ini terletak pada
ligamen yang mengikat tulang-tulang dalam paru-paru,
persendian, pita suara, dan dinding trakea.
Ada 2 jaringan yang masuk pula dalam jaringan ikat yaitu:
Jaringan tulang merupakan jaringan ikat yang berfungsi
sebagai penyokong tubuh. Oleh karena itulah jaringan
tulang dilengkapi oleh rangka yang kaku. Jaringan tulang
juga terdiri dari sel-sel yang terdapat dalam matriks organik
seperti pada jaringan ikat, tetapi matriks jaringan tulang
bersifat lebih keras. Pada hewan vertebrata ada dua jenis
jaringan tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang
keras. Contoh hewan vertebrata bertulang rawan adalah
ikan hiu dan ikan pari, yang seluruh rangka tubuhnya terdiri
dari tulang rawan. Sementara pada mamalia, sebagian
besar rangkanya adalah tulang keras dan terdapat
beberapa tulang rawan, khususnya pada persendian dan
cawan-cawan antarvertebra.Jaringan darah merupakan
jaringan ikat yang disusun oleh sel-sel darah merah
(eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping
darah, yang berada dalam cairan yang dinamakan plasma.
Plasma darah terdiri dari air yang mengandung berbagai
zat terlarut yang dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lainnya. Bahan makanan seperti glukosa, lemak, dan
asam amino, dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke
ginjal, dan hormon dari kelenjar buntu menuju berbagai
organ yang menjadi target.
Jaringan darah merupakan jaringanikat yang disusun oleh
sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih
(leukosit), dan keping-keping darah, yang berada dalam
cairan yang dinamakan plasma. Plasma darah terdiri dari
air yang mengandung berbagai zat yang terlarut yang
16
dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Bahan makanan seperti glukosa, lemak, dan asama
amino, dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke ginjal,
dan hormon dari kelenjar buntu menuju berbagai organ
target.
Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi
sebagai pembawa oksigen dari organ respirasi ke berbagai
jaringan, sel darah putih atau leukosit memiliki fungsi
sebagai pembunuh bibit penyakit, sementara keping-
keping darah berfungsi sebagai pembekuan darah. Sel
darah putih dibedakab menjadi eosinofil, neutrofil, basofil
(yang dihasilkan sumsum darah) dan limfosit, monosit
(yang dihasilkan jaringan limfoid)
Jaringan sumsum merah dan limfoid disebut sebagai
jaringan hematopoietik. Limfa atau getah bening
mengandung zat-zat seperti plasma, tetapi dengan
konsentrasi yang berbeda. Di dalam limfs tidak terdapat sel
darah merah, tetapi terdapat limfosit yang berperan
sebagai fagosit
17
untuk menyimpan lemak cadangan. Jaringan lemak berfungsi
sebagai pelindung berbagai organ lunak seperti jantung dan ginjal,
sementara pada kulit, jaringan lemak ini berfungsi sebagai
pencegah kehilangan panas.
3. Jaringan Otot
18
Otot lurik merupakan jaringan otot yang disusun oleh serabut-
serabut otot atau sel-sel otot, serta memiliki banyak inti yang
terletak di bagian tepinya. Karena otot lurik melekat pada
rangka atau tulang, maka otot ini disebut juga sebagai otot
rangka. Miofilamen otot lurik memiliki susunan yang teratur,
membentuk garis-garis melintang terang dan gelap.
Karena itulah otot rangka juga disebut sebagai otot serat
lintang (otot lurik). Serabut-serabut otot yang berkelompok
membentuk serabut disebut fasikulus, yang kemudian saling
bergabung dan membentuk otot atau daging. Sama seperti
otot polos, kontraksi otot lurik juga terjadi di kesadaran bawah,
tetapi terjadi secara cepat dan kuat. Contoh otot lurik adalah
otot bisep dan trisep pada lengan atas.
c. Otot jantung
Otot jantung merupakan jaringan otot yang berada di jantung,
yang sel-selnya bercabang-cabang dan setiap cabangnya
melekat dengan cabang lainnya. Miofilamen otot jantung
tersusun seperti pada otot lurik. Sel otot jantung memiliki satu
inti, yang terletak di tengah.
Setiap sel otot jantung terhubung dengan sel lainnya dengan
keping interkalar. Sama seperti kedua otot lainnya, kontraksi
otot jantung juga berada di luar kesadaran. Kontraksi otot
jantung terjadi secara teratur dan lambat, serta memiliki
periode istirahat yang panjang, yang mencegah otot jantung
ini mengalami kejang. Sesuai dengan namanya, otot jantung
hanya terdapat pada jantung.
19
Proses Pencernaan Manusia
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang
20
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan.
Gambar2.2..SaluranPencernaanManusia
Sumber:https://biologigonz.blogspot.com
21
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
a) Gigi
Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi
merupakan bagian gigi yang tampak dari luar.
Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi
seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi
geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-
lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat
runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan
yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan
akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita
22
Gambar 2.3. Struktur Gigi
Sumber: https://biologigonz.blogspot.com
Bagian-bagian gigi
mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga
gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluhpembuluh darah.
Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit,
b) Lidah
Yaitu:
Sumber: https://biologigonz.blogspot.com
23
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah
dilapisidengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan
reseptor pengecap berupa tunas pengecap. pengecap berupa tunas pengecap.
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
2) Kerongkongan
3) Lambung
24
kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan.Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian
tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus
terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan
dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.htm
25
lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk
dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus
menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung
kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat
lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perutterasa
sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak
mengaduk saat lambung kosong.
Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan
sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4) Usus Halus
dari :
berbagai enzim pencernaan.. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.html
26
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili
halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.
Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh
getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus
menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah
atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah
diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui
pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung
5) Usus Besar
27
https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.html
6) Anus
Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi
tubuh. Tidak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini
juga berperan dalam proses metabolisme.
28
Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut sistem
kardiovaskular, terdiri dari berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-
masing. Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengedarkan oksigen,
nutrisi, dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
Selain itu, sistem peredaran darah manusia berfungsi untuk mengalirkan
sisa proses metabolisme berupa karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-
paru dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Jadi, bisa dikatakan bahwa sistem peredaran darah manusia berperan
penting dalam mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di
dalam tubuh.
Sistem peredaran darah manusia tersusun atas berbagai organ yang
memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah organ-organ yang
termasuk dalam sistem peredarah darah manusia:
Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak
di bagian kiri rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang
dada. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sebesar kepalan
tangan.
Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua
bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri
jantung berisi darah bersih yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan
serambi kanan berisi darah kotor.
Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran balik darah saat dipompa.
Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang
berfungsi untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai
organ dan jaringan tubuh maupun sebaliknya. Ada dua jenis
pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:
- Arteri, yaitu pembuluh darah yang bertugas membawa darah kaya akan
oksigen -dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali
pembuluh arteri pulmonalis
29
- Vena, yaitu pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari
seluruh tubuh atau dari paru-paru untuk kembali ke jantung
Darah
Sirkulasi sistemik
30
Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi koroner
31
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
32
mengenai struktur tubuh hewan agar lebih mengerti dan memahami tentang
makalah.
33
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A & J.B. Reece. 2008. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 2. Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A & J.B. Reece. 2008. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.
34