Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM INTERVENSI PBL II

JUDUL
PENGADAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
PERCONTOHAN DAN PENYULUHAN SECARA DOOR
TO DOOR DI DESA ILANGATA
KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO
UTARA

PENYUSUN :
ARINCE MURIB 501210034
FIDEL RAHMAT QHATAMI ABBAS 501210014

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL-2)


DAN LAPORAN GIZI IBU DAN ANAK (GIA-2)
DESA ILANGATA KECAMATAN ANGGREK
KABUPATEN GORONTALO UTARA
PROVINSI GORONTALO
Penyusun :

ANESA PUTRI 502210022


ANGGRIANI HADI 501210045
ARINCE MURIB 501210034
DEA ANGGRIANI LIHAWA 501210112
DIAN HULOPI 501210071
FIDEL RAHMAT QHATAMI ABBAS 501210014
INTAN NURKAMIDEN 501210019
MELISA ANDRIANTI PONGOALO 502210023

Laporan PBL-2 & GIA-2 ini telah disetujui untuk diuji di depan Tim Penguji

Limboto, …… Agustus 2023

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Sumarjin Moohulao Safrudin Tolinggi.SKM.,M.KL


NIDN: 0921038903
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL-2)


DESA ILANGATA KECAMATAN ANGGREK
KABUPATEN GORONTALO UTARA
PROVINSI GORONTALO
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan
Telah memenuhi syarat untuk diterima

Limboto, …… Agustus 2023

Menyetujui :
Pengelola PBL-2 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Moh. Rivandi Dengo,SKM.,M.Kes Safrudin Tolinggi.SKM.,M.KL


NIDN: 0901129202 NIDN: 0921038903

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat FKM UG

Wahyuni Hafid.SKM.,M.Epid
NIDN: 0915039002

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN GIZI IBU DAN ANAK (GIA-2)
DESA ILANGATA KECAMATAN ANGGREK
KABUPATEN GORONTALO UTARA
PROVINSI GORONTALO
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan
Telah memenuhi syarat untuk diterima

Limboto, …… Agustus 2023

Menyetujui :

Pengelola GIA-2 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Deysi Adam,SKM.,M.Kes Safrudin Tolinggi.SKM.,M.KL


NIDN: 1612128901 NIDN: 0921038903

Mengetahui
Ketua Prodi S1 Ilmu Gizi FKM UG

Maesarah Yasin.SKM.,M.Kes
NIDN: 0907058804

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.

Dalam penyusunan laporan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL-


II) & Gizi Ibu Dan Anak II (GIA-II) ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan
pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya laporan yang lebih baik
lagi untuk masa mendatang.

Gorontalo, Agustus 2023

Penyusun

Kelompok VIII
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG.....................................................................................1


1.2. TUJUAN.........................................................................................................2
1.3. MANFAAT KEGIATAN................................................................................3

BAB II TINJAUN PUSTAKA.....................................................................................4

2.1 PENGERTIAN SAMPAH.............................................................................4


2.2 PRINSIP PENGOLAHAN SAMPAH...........................................................4
2.3 JENIS-JENIS SAMPAH................................................................................5
2.4 DAMPAK BURUK LINGKUNGAN KOTOR DAN POLUSI
SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN.....................................................5
2.5 DAMPAK BURUK LINGKUNGAN KOTOR DAN POLUSI
SAMPAH TERHADAP MANUSIA.............................................................6

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI...................................................................7

3.1 GAMBARAN DEMOGRAFI........................................................................7

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN TARGET

DAN SASARAN KEGIATAN...............................................................................9

4. 1 JENIS DAN TEMA KEGIATAN..................................................................9


4. 2 TARGET DAN SASARAN KEGIATAN.....................................................9
4. 3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN.........................................................9
4. 4 PELAKSANAAN KEGIATAN.....................................................................9
4. 5 SUMBER DAN BESARAN BIAYA KEGIATAN.......................................10
4. 6 HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN................................................10
4. 7 FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR
PENGHAMBAT............................................................................................14

BAB V PENUTUP.......................................................................................................15

5. 1 KESIMPULAN..............................................................................................15
5. 2 SARAN..........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah merupakan ancaman serius bagi manusia, karena membuang
sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Selama
ini banyak orang yang malas membuang sampah karena rasa malas yang
muncul ketika membuang sampah harus membuka tutup tempat sampah
yang kotor dan bau. Selain itu, meskipun sudah tersedianya tempat sampah
sesuai dengan jenisnya, tetapi masih ada yang membuang sampah tidak
sesuai dengan jenisnya. Tempat sampah yang sudah penuh harus menunggu
sampai diambil kembali oleh petugas kebersihan sehingga dibiarkan
menumpuk. Apabila tumpukan yang semakin meningkat tersebut tidak
diimbangi dengan pengolahan yang baik maka akan muncul berbagai
permasalahan. Beberapa jenis sampah harus dibuang sesegera mungkin dan
sejauh mungkin karena dapat membusuk sehingga mengeluarkan bau yang
tidak sedap, mengundang bibit penyakit, dan kerugian lainnya (Fatmawati
dkk, 2020).
Sampah merupakan limbah kegiatan manusia atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah dapat dikategorikan menjadi sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-
bahan hayati yang dapat diuraikan oleh mikroorgansime, contohnya: sisa
makanan, sayuran, buah-bauhan, daun, dsb., sedangkan sampah anorganik
merupakan sampah yang berasal dari bahan non-hayati dan terurai dalam
waktu yang lama. Sampah organik banyak dihasilkan dari kegiatan rumah
tangga. Jumlah sampah organik memiliki persentase tertinggi dibandingkan
jenis sampah lainnya (Shitophyta dkk, 2021).
Besarnya jumlah penduduk dan keragaman aktivitas di kota-kota besar
di Indonesia, mengakibatkan munculnya persoalan umum dalam pelayanan
prasarana perkotaan, seperti masalah persampahan. Sampah yang masuk
kedalam saluran atau wadah air dapat mempengaruhi kualitas air tersebut.
Sampai saat ini paradigma pengelolaan sampah yang digunakan adalah:
Kumpul – Angkut – Buang. Namun, diperkirakan hanya sekitar 60%
sampah di kota-kota besar di Indonesia yang dapat terangkut ke TPA.
Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan besar tidak terdata
secara sistematis karena biasanya dihitung berdasarkan ritasi truk menuju
TPA. Paradigma seperti ini memiliki konsekuensi terhadap tingginya biaya
operasional pengelolaan sampah karena sebagian besar biaya pengelolaan
sampah digunakan untuk biaya pengangkutan yaitu sekitar 50-60% dari
biaya total pengelolaan sampah (Alfian & Phelia, 2021).
Pengelolaan sampah dengan sistem 3R terdiri atas tiga prinsip, yaitu
mengurangi timbunan sampah di sumber (reduce), menggunakan kembali
bahan (reused), dan mendaur ulang (recycle). Penerapan 3R salah satunya
dengan pengomposan memiliki peluang besar, yaitu sebesar 30-40%, dan
memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Subandrio, karakterisasi komposisi sampah organik rumah
tangga didominasi oleh sampah dapur. Sampah dapur terdiri atas sisa-sisa
makanan dan sayuran, dan diperkirakan memiliki kandungan N yang cukup
tinggi. Takakura adalah metode pengomposan yang memiliki kelebihan dan
dapat diaplikasikan pada lahan yang sangat sempit, ruang dapur keluarga,
atau kamar kost. Selain itu, Takakura mudah pengaplikasiannya, sampah
organik yang sudah dipotong kecil-kecil cukup dimasukkan ke dalam
keranjang tanpa harus ditambahkan bahan penambah lainnya. Karena
melalui proses fermentasi, Takakura tidak menimbulkan bau . Menurut
Widikusyanto, Takakura cocok untuk skala rumah tangga untuk mengurangi
sampah langsung dari sumbernya (Rosmala dkk, 2020).
Bank Dunia (2018) memperkirakan 85.000 ton sampah dihasilkan
setiap hari di Indonesia. Jika diasumsikan kenaikan 150.000 ton dihasilkan
per hari pada tahun 2025 (KLHK, 2019: 8) maka jumlah kenaikan ini
mencapai 76% hanya dalam kurun waktu 10 tahun. Dari jumlah tersebut,
sekitar 40% sampah padat dihasilkan oleh rumah tangga, sisanya dari pasar
(20%), jalan raya (95), sarana publik (9%), perkantoran (8%), dan industri
(6%). Kondisi ini menuntut upaya penanganan sampah harus digenjot untuk
mengimbangi kenaikan tahunan timbulan sampah, terutama di perkotaan
yang laju pertumbuhannya terus meroket. Pengurangan sampah harus
dilakukan dengan mengurangi timbulan dari sumber. Akan tetapi,
pertumbuhan timbulan sampah melebihi kemampuan kita untuk
mengelolanya. Pola pengelolaan sampah di Indonesia masih
menitikberatkan pada pembuangan sampah secara open dumping, yang
menyebabkan pertumbuhan timbulan sangat pesat. Di tahun 2018, 55,56
TPA beroperasi secara open dumping, dan 44,4% sisanya bersifat non-open
dumping. Jika dibandingkan dengan negara maju, kita masih belum
mengeksplorasi upaya pembuangan sampah dalam bentuk komposting, daur
ulang, dan insinerasi. Upaya ini perlu dipertimbangkan mengingat semakin
meningkatnya timbulan sampah dari tahun ke tahun. Jumlah timbulan
sampah di tahun 2025 diproyeksikan mencapai 70.8 juta ton (Andina, 2019).
Berdasarkan data yang diperoleh melalui identifikasi masalah yang
telah di lakukan oleh Mahasiswa peserta Pengalaman Belajar Lapangan I
(PBL-I) & Gizi Ibu Dan Anak I (GIA-I) FKM UG di Desa Ilangata yang
berada di Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara terdapat
prsentase data 86.9 % atau sebanyak 126 KK yang tidak memiliki Tempat
Sampah yang tersebar di tujuh dusun sehingga masalah terkait pengaturan
sampah rumah tangga perlu di atasi untuk menghindari masyarakat terkena
dampak penyakit dan kondisi lingkungan juga menjadi salah satu faktor
penyebab anak Stunting yang bisa ditimbulkan dari penumpukan sampah
rumah tangga.
Setelah di peroleh data primer tersebut maka kami mahasiswa
membuat kegiatan intervensi fisik dengan mengadakan tempat sampah
percontohan serta intervensi non fisik yakni melakukan penyuluhan kepada
masyarakat di Desa Ilangata (sumber data primer PBL-1 & GIA-1).
1.2 Tujuan
Setelah dilaksanakan kegiatan pengadaan tempat pembuangan sampah
percontohan dan penyuluhan secara door to door di tujuh dusun tersebut dan
di harapkan agar masyarakat di desa Ilangata akan termotivasi didalam
mengatur sampah rumah tangga karena sangat penting untuk kelangsungan
hidup yang bersih dan sehat serta pengaruh kesehatan lingkungan terhadap
kejadian Stunting pada balita.
1.3 Manfaat Kegiatan
1.3.1 Manfaat tempat sampah percontohan
Dapat meningkatan kesadaran dalam upaya menertibkan pola
hidup bersih dan sehat khususnya dalam mengatur sampah rumah
tangga.
2.3.1 Manfaat Penyuluhan
Untuk meningkatkan tingkat pengetahuan terkait lingkungan
rumah yang bersih dan sehat dan terhindari dari ancaman penyakit
yang berasal dari sampah rumah tangga yang tidak di atur dengan baik
dan juga untuk memberikan informasi terkait metode pengolahan
sampah atau metode Takakura
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampah


Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam
yang berbentuk padat. Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang
yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Menurut Sucipto, sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan
oleh satu atau beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau
asrama yang terdapat di desa atau kota (Prada et al., 2020).
Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang dianggap tidak
berguna lagi dan merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah yang dihasilkan berasal dari aktivitas
rumah tangga maupun dari kegiatan industri.
2.2 Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah. Prinsip- prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu :
2.2.1 Mengurangi (reduce)
Meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
2.2.2 Menggunakan kembali (reuse)
Memilah barang-barang yang bisa dipakai kembali, menghindari
pemakaian barang- barang yang sekali pakai
2.2.3 Mendaur ulang (recycle)
Menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak berguna
2.2.4 Mengganti
Meneliti barang yang kita pakai sehari-hari dengan menganti
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang
lebih tahan lama.
2.2 Jenis-Jenis Sampah
Sampah terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik, anorganik, dan
B3 (Bahan Berbayada dan Beracun). Setiap jenis sampah memiliki karakter
yang berbeda dan cara pengolahan yang berbeda pula, antara lain :
2.3.1 Sampah organic
Merupakan berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah
organik basah, adalah sampah yang mempunyai kandungan air cukup
tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Kemudian sampah
organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya
kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau
ranting pohon, dan dedaunan kering.
2.3.2 Sampah anorganik
Merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-
hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat
diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
2.3.3 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Merupakan setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya
atau beracun karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan hidup
atau membahayakan kesehatan manusia (Ratnasari et al., 2019)
2.4 Dampak Buruk Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Terhadap
Lingkungan
Lingkungan kotor serta polusi sampah bisa membawa dampak buruk
baik itu terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Dampak buruk
lingkungan kotor serta polusi sampah terhadap lingkungan sendiri meliputi
banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran air. Pencemaran air dapat
terjadi ketika sampah dibuang ke sungai dan bukannya ke tempat sampah
dan ini sering terjadi di wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh
tim pembersihan sampah seperti di daerah terpencil, misalnya. Selain
mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat
menghambat proses air tanah dan tentu saja ini merupakan sebuah kabar
buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi manusia.
2.5 Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Serta Dampak Buruknya
Terhadap Manusia
Tak hanya membawa dampak buruk bagi lingkungan, polusi sampah
dan lingkungan yang kotor juga dapat membawa dampak buruk pada
manusia yang tinggal di lingkungan tertentu. Sebagai contoh, polusi sampah
diketahui dapat mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit
infeksi saluran pencernaan, sebagainya.
Hal ini disebabkan karena dengan adanya sampah yang menumpuk
tanpa di buang ketempat yang selayaknya, binatang pembawa penyakit
seperti lalat akan menjadi semakin banyak dan tentu saja, itu bukan satu-
satunya dampak buruk lingkungan kotor serta polusi terhadap manusia.
Pengelolaan sampah yang baik tak diragukan lagi menjadi salah satu
kunci penting dalam menjaga kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan
sampah yang buruk akan berakibat pada kotornya lingkungan serta polusi
sampah yang tentu saja membawa banyak dampak buruk bagi manusia
maupun lingkungan (Disperkimta, 2019).
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN

3.1 Keadaan Geografi dan Demografi Desa


Desa Ilangata adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Anggrek
Kabupaten Gorontalo Utara. Desa Ilangata merupakan desa yang di tetapkan
sebagai ibu kota Kecamatan Anggrek. Dan berjarak ± 18 KM dari
kwandang sebagai ibu kota Gorontalo Utara. Untuk lebih jelasnya gambaran
demografi di deskripsikan dari batas wilayah, luas wilayah administrasi,
kondisi topografi, kepadatan penduduk, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,
komposisi penduduk per umur, kondisi kependudukan dari lokasi PBL &
GIA adalah sebagai berikut (Profil Desa Ilangata, 2013).
3.1.1 Batas Wilayah
Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Laut Sulawesi
Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Desa Putiana
Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Desa Datahu
Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Desa Ibarat
3.1.2 Luas Wilayah Administrasi
Pemukiman dengan luas : 924.5 Ha
Perkebunan dengan luas : 491 Ha
3.1.3 Kondisi Topografi
Kondisi topografi di Desa Ilangata yaitu luas kemiringan lahan
(rata-rata) datar 235 Ha dan ketinggian diatas permukaan laut (rata-
rata) 24 M.
3.1.4 Kepadatan Penduduk
Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak
– anak dan lansia. Dari jumlah penduduk yang berada pada kategori
usia produktif laki – laki lebih sedikit dari perempuan. Untuk lebih
jelasnya data penduduk Desa Ilangata pertahun 2022-2023 adalah
sebagai berikut:
Jumlah Penduduk (Jiwa) : 2.241 Jiwa
Jumlah KK : 707 KK
kepadatan Penduduk : 3.16
3.2 Status Kesehatan
3.2.1 Daftar Masalah Kesehatan di Lokasi PBL & GIA

No Masalah Kesehatan Jiwa


1. Hipertensi 16
2. Commond Cold 30
3. Diabetes Melitus 11
4. Diare 8
5. Ispa 9
6. Dermatitis 10
7. Sucp TB 4
8. Athritis 6
9. Hiperurisemia 5
10. Gastritis 10
Sumber : Data Profil Puskesmas Ilangata, 2023

3.2.2 Program Kesehatan Berjalan

Jumlah Target
Upaya Satuan
Kegiatan Target
(Pencapai
NO Kesehatan
(JK) an)

707 yang 707 RT


1. Promkes PHBS Rumah tangga KK
disurvey Sehat
KK 2642 1772

a) Akses sumber
air bersih KK 2642 1520
b) Akses jamban
2. Kesling rumah tangga
c) Cakupan SPAL
d) Sarana KK 2642 884
pembuangan
sampah
KK 2642 1022

3. KIA/KB a) Pelayanan ANC 1693 87


sesuai standar
(K4) Ibu Hamil
b) Deteksi resiko
33 82
tinggi oleh Nakes
c) Deteksi resti oleh
masyarakat
d) Pelayanan Ibu Hamil 33 -
persalinan oleh
tenaga kesehatan
e) Ibu nifas lengkap
Ibu Hamil 155 147
f) Ibu nifas
mendapat vitamin
g) Kelas Ibu hamil
Ibu Hamil 155 132

Kesehatan Bayi
a) Neonatus lengkap 155 146
b) Bayi baru lahir di
timbang dan di Ibu Hamil
ukur 163 (70%)
Ibu Hamil
c) Bayi BBLR
d) Bayi di SHK

Ibu Hamil
Kesehatan Balita
137 132
a) Balita Sakit
b) Balita di MTBS 137 132

Kesehatan Anak
Sekolah Dan
Remaja Putri
a) Penjaringan anak 11 17
sekolah
b) Pelayanan Bayi 137 -
kesehatan remaja
c) Pemeriksaan Bayi
kesehatan remaja
berkala
- -
- -
Bayi
Bayi

Balita
Balita

Remaja
795 459

Remaja
795 459

4. Gizi a) Balita yang 375 659


ditiimbang
(L/P)
b) Pemberian
123 199
tablet FE ibu
hamil
c) Pemberian
kapsul
vitamin A
d) Tablet FE
pada remaja
379 645
putrid
e) ASI ekslusif
f) Bayi IMD
g) Ibu hamil
KEK
h) Ibu hamil 135 401
anemia
i) Stunting

17 42
20 11
28 199

8 25

135 375

5. Pelayanan PELAYAN Bayi 0-11


Imunisasi AN
IMUNISASI 131 131
a) Imunisasi
HBO
b) BCG
c) DPT3
d) Polio 1-4 152 147
e) Campak/
Rubela 152 140
f) IDL
608 564
(Imunisasi
dasar 137 162
lengkap)
TB PARU
Kasus TBC 137 162

DIARE
Penemuan penyakit
diare
70 70

DBD
a) Angka bebas
jentik - 81
b) Epidemiolog
i

- -

4 kasus 16
Pada upaya program kesehatan berjalan dari tabel di atas, dapat
di simpulkan bahwa pada program Kesling target pencapaian terendah
terdapat pada kegiatan Cakupan SPAL yakni dengan jumlah 884 jiwa.
Capaian terendah untuk program KIA/KB Kesehatan Bayi (Bayi
BBLR) hanya mampu melayani 17 bayi.
Untuk program Gizi Ibu Menyusui Dini (IMD) target
pencapaian terendah terdapat pada Bayi dengan jumlah 11 (18.02%)
dan Ibu hamil anemia yakni dengan jumlah 25 (32%).
Pada program Pelayanan Imunisasi target pencapaian terendah
terdapat pada Kasus TBC yakni dengan jumlah 70 kasus, sedangkan
target pencapaian yang sesuai dengan jumlah target yaitu terdapat
pada kegiatan Imunisasi HB0 yakni dengan target pencapaian 131 Bayi
dan kasus TBC yakni dengan target pencapaian 70 kasus.
Kemudian upaya kesehatan pada program kesehatan berjalan di
wilayah cakupan Puskesmas Ilangata yang sesuai dengan prioritas
masalah kesehatan yang di temukan dari lokasi PBL & GIA yakni
pada Akses jamban rumah tangan, sarana pembuangan sampah, ASI
Ekslusif, dan Tablet FE pada remaja putri. (Profil Desa
Ilangata,2023).
Pada program yang dilaksanankan oleh layanan kesehatan
berjalan di puskesmas Ilangata untuk wilayah cakupan desa Ilangata
Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara dapat diperoleh dari
data sekunder yaitu KIA, PENYULUHAN TERPADU, UKBM,
POSYANDU, POSBINDU, GERMAS, SOSIALISASI P4K,
PROLANIS. (Profil Puskesmas,2023).
3.2.3 Prasarana dan Sarana Kesehatan
Sarana prasarana kesehatan terdiri dari bangunan yaitu,
Puskesmas (1 bangunan), Posyandu (14 bangunan), Sekolah (14
sekolah), Tenaga Kesehatan (42 nakes).
3.3 Sosial Budaya
3.3.1 Tingkat Pendidikan
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan cukup rendah di Desa
Ilangata terlihat dari data di bawah ini: (Profil Desa Ilangata, 2022).
Tidak Tamat SD : 90 orang
SD : 795 orang
SLTP : 131 orang
SLTA : 229 orang
Diploma/Sarjana : 91 orang
Desa Ilangata dalam penyelenggaran pendidikan setiap tahun
mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah
penduduk buta huruf. Sedangkan sarana pendidikan formal cukup
memadai, dalam rangka meningkatkan kualitas peserta didik
Pemerintah Desa beserta warga masyarakat sedang melakukan
peningkatan sarana pendidikan berupa rehabilitasi sarana pendidikan.
3.3.2 Jenis Pekerjaan

JENIS PEKERJAAN Jiwa


Petani 379 Jiwa
Nelayan 8 Jiwa
Pegawai 14 Jiwa
Wiraswasta 112 Jiwa
Jumlah 513 Jiwa

3.3.3 Identifikasi Kelembagaan dan Kepemimpinan Setempat


3.3.1 Lembaga BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
3.3.2 Lembaga LPM (Lembaga Perbedayaan Masyarakat)
3.3.3 Lembaga Adat
3.3.4 Kader Posyandu

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Prioritas Masalah
Tidak Tersedianya Tempat Sampah (126 KK Atau 86.9 % Responden
Tidak Memiliki Tempat Sampah).
4.2 Pelaksanaan Kegiatan PBL 2
4.2.1 Jenis dan Tema Kegiatan
Berdasarkan hasil data indentifikasi masalah yang telah
diperoleh pada PBL-1 terdapat 86.9 % tidak memiliki tempat sampah,
dengan persentase data pada prioritas masalah yang di angkat pada
PBL-I tersebut maka bentuk intervensi yang dilaksanakan yakni
intervensi fisik dalam bentuk pengadaan tempat sampah percontohan
sebanyak tujuh buah dan non fisik yakni dengan melakukan
penyuluhan melalui cara door to door yakni memberikan pemahaman
kembali tentang pengetahuan umum terhadap pentingnya pengolahan
sampah rumah tangga dan pengenalan metode pengolahan sampah
organik dan non organik yakni metode Takakura pada masyarakat di
desa Ilangata.
4.2.2 Target dan Sasaran Kegiatan
Didalam pelaksanaan kegiatan baik intervensi fisik maupun non
fisik dengan sasaran pelaksanaan yakni masyarakat dusun Tabulo,
dusun Ayubuku, dusun Pilomujia, dusun Lantolo, dusun Bandungan,
dusun Wapalo dan dusun Timuata desa Ilangata.
4.2.3 Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan atau proses pembuatan tempat sampah
percontohan dilakukan pada tanggal 1-7 Agustus 2023 bertempat di
dusun Wapalo dan untuk pelaksanaan penyuluhan pada tanggal 8-9
Agutus di wilayah dusun Tabulo, dusun Ayubuku, dusun Pilomujia,
dusun Lantolo, dusun Bandungan, dusun Wapalo dan dusun Timuata.
4.2.4 Pelaksanaan Kegiatan
Pada pelaksaan kegiatan baik intervensi fisik maupun non fisik
telah dilakukan konfirmasi terlebih dahulu terhadap pihak pemerintah
desa Ilangata. Adapun dalam kegiatan intervensi fisik atau proses
pembuatan tempat sampah percontohan yang sebanyak Tujuh buah ini
di bantu oleh rema muda desa Ilangata dan dalam melakukan
intervensi non fisik atau penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa dan
mahasiswi peserta PBL-2 & GIA-2.
4.2.5 Sumber dan Besaran Biaya Kegiatan
Sumber biaya didalam pelaksanaan kegiatan pada Pengalaman
Belajar Lapangan 2 yakni bersumber dari uang kas mahasiswa dan
mahasiswi posko desa Ilangata

Tabel 4.2.5.1
Besaran Biaya Pembuatan Tempat Sampah Percontohan
Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

No Nama Barang Jumlah Barang Harga Barang


1 Cat 4 Rp 120.000
2 Cat Pilox 1 Rp 30.000
3 Kuat Cat 2 Rp 12.000
4 Bensin 1 Rp 12.000
5 Paku 3 Kg Rp 80.000
6 Balok kayu 8 Ujung -
7 Bambu 8 Ujung -
Total Harga Rp 254.000

Tabel 4.2.5.2
Besaran Biaya Penyuluhan Tempat Sampah Percontohan
Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

Nama Jumlah Harga


No Barang
Barang Barang
1. HVS 15 Rangkap Rp 10.000

4.3 Pembahasan Kegiatan PBL 2


4.3.1 Intervensi fisik
Dalam kegiatan pembuatan tempat pembuangan sampah
percontohan dihasilkan sebanyak 7 buah tempat sampah yang
kemudian setelah itu tempat sampah percontohan tersebut di
distribusikan di tujuh titik pada tiap-tiap dusun yakni pada wilayah
dusun Wapalo di distirubusikan di kantor desa Ilangata, di dusun
Lantolo yakni di masjid Baitul Hamdi, dan di dusun Timuata yakni di
Puskesmas Ilangata kemudian di empat dusun lainnya di distribusikan
di titik ramai tiap dusun di desa Ilangata.

Gambar 4.3.1.1
Gambar Hasil Intervensi Fisik
Tempat Pembuangan Sampah Percontohan
Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

Berdasarkan
gambar
4.3.1.1 telah
terlaksanakan intervensi fisik \tempat pembuangan sampah
percontohan yang penempatannya
diletakan di depan kantor desa Ilangata diwilayah dusun Wapalo
Desa Ilangata.

4.3.2 Intervensi non fisik


Pada pelaksanaan intervensi non fisik yakni dilakukan
penyuluhan tentang pengetahuan umum terkait kepemilikan tempat
pembuangan sampah rumah tangga oleh mahasiswa dan mahasiswi
dengan cara door to door yang dalam hal ini memberikan kuesioner
pre dan post test. Penyebaran kuesioner tersebut yakni mengukur
sejauh mana tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kepemilikan tempat sampah di setiap rumah tangga di wilayah Desa
Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.

Tabel 4.3.2.1
Tabel Hasil Pre Test Penyuluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

Pengetahuan N %
Kurang 5 41.6
Cukup 7 58.3
Total 12 100

Tabel 4.6.2.2
Tabel Hasil Pre Test Penyuluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

Pengetahuan N %
Kurang 0 0
Cukup 12 100

Diagram 4.3.2.1
Diagram Hasil Pre Test Penyluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

N %

120
100
80 100
60
58.3
40 41.6
20 5 7 12
0
KURANG CUKUP TOTAL

Diagram 4.3.2.2
Diagram Hasil Post Test Penyuluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

N %

120
100
80 100
60
40
0 12
20
0
KURANG CUKUP

4. 1 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat


4.1.1 Faktor Pendukung
Pada pelaksanaan kegiatan pembuatan tempat sampah
percontohan dari masyarakat bahkan dari Karang Taruna sangat
antusias didalam membantu para mahasiswa selama kegiatan tersebut.
4.1.2 Faktor Penghambat
Pada pelaksanaan kegiatan khususnya penyuluhan kami
mahasiswa memilih secara door to door mengingat ada beberapa hal
yang menjadi faktor penghambat jika dilakukan penyuluhan secara
terbuka untuk umum di aula. yakni masyarakat enggan untuk datang
di kegiatan seperti penyuluhan, target masyarakat yang tidak akan
sesuai dan di dalam penyampaian informasi penyuluhan yang tidak
akan maksimal.

BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan intervensi pada Pengalaman
Belajar Lapangan 2 (PBL-2) & Gizi Ibu Dan Anak 2 (GIA-2) yang kami
lakukan di Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara
kami dapat menyimpulkan bahwa telah di buat tempat sampah percontohan
yang diharapkan semoga masyarakat termotivasi untuk melakukan hal yang
sama dan juga terdapat perubahan pengetahuan masyarakat setelah di
lakukan penyuluhan dengan cara door to door.
5. 2 Saran
Kami berharap kepada seluruh masyarakat di Desa Ilangata agar lebih
bisa lagi dalam memperhatikan kesehatan lingkungan atau menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya meningkatkan
kesadaran di dalam mengatur sampah rumah tangga serta pengolahan
sampah baik organik maupun non organik.

DAFTAR PUSTAKA
Alfian, R, & Phelia, A. (2021). Evaluasi Efektivitas Sistem Pengangkutan Dan
Pengololaan Sampah Di TPA Sarimukti Kota Bandung. Journal of
Infrastructural in Civil Engineering (JICE), 2 (1), 16-21

Andini, E. (2019). Analisis Perilaku Perilaku Pemilahan Sampah di Kota


Surabaya. 10 (2), 119-138

Disperkimta, (2019). Dampak Lingkungan Kotor Dan Polusi Sampah. Diakses


pada 18 Agustus 2023, dari
https://disperkimia.bulelengkap.go.id/informasi/detail/artikel/dampak-
lingkungan-kotor-dan-polusi-sampah-32

Fatmawati, K.,Sabna,E.,Muhardi, & Irawan, V. (2020). Rancang Bangun Tempat


Sampah Pintar Menggunakan Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroler
Arduino.Riau Journal of Computer Science, 6 (2), 124-134

Fitri, R, F., Ati, N. U., & Suryeno. (2019). Implementasi Kegiatan Pemerintah
Dalam Inovasi Pengolahan Sampah Terpadu. Jurnal Respon Publik, 13
(4), 12-18. https://riset.unisma.ac.id/indeks.php/rpp/article/view/3577

Ratnasari, A., Asharhani, I, S., Pratiwi, H., Sari, M, G., & Hale, S, R. (2019).
Edukasi Pemilahan Sampah Sebagai Upaya Preventif Mengatasi
Masalah Sampah Di Lingkungan Sekolah. Prosiding Konferensi
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social
Responsibility https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0,498

Rosmala, A., Mirantika, D., & Rabbani W. (2020). Takukura Sebagai Solusi
Penanganan Sampah Organik Rumah Tangga. Abdimas Galuh. 10 (2),
165-174

Shitophyta, L, M.,Amelia, S.,& Jamilatun, S. (2021). Pelatihan Pembuatan Pupuk


Kompos Dari Sampah Organik Di Ranting Muhammadiyah
Tirtonirmolo, Kasihan, Yogyakarta. Community Development Journal,
2 (1), 136-140
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan


1. Proses Pembuatan Tempat Sampah Percontohan

2. Serah terima tempat sampah percontohan


3. Penyuluhan secara Door To Door
Lampiran 2 Absensi Peserta Penyuluhan

DAFTAR HADIR
PESERTA PENYULUHAN DOOR TO DOOR
TENTANG TEMPAT SAMPAH
DESA ILANGATA KECAMATAN ANGGREK
KABUPATEN GORONTALO UTARA

Hari/tanggal : Jum’at / 11 Agustus 2023


Tempat : Wilayah rumah warga tiap dusun (Dusun Tabulo, Ayubuku,
Pilomujia, Bandungan, Lantolo, Wapalo, dan Timuata)

Jenis Keteranga
No Nama Dusun
Kelamin n
1 Sartin Mahmud Perempuan Ayubuku √
2 Sri Raha Yuni Daud Perempuan Tabulo √
3 Riska M. Pou Perempuan Lantolo √
4 Elan Hubu Perempuan Lantolo √
5 Ewin Paulaji Perempuan Bandungan √
6 Meylan Biki Perempuan Tabulo √
7 Salma Laiya Perempuan Pilomujia √
8 Siska Kuhe Perempuan Pilomujia √
9 Nurdawati Lajambu Perempuan Timuata √
10 Irna Datu Perempuan Wapalo √
11 Hartati Ayuba Perempuan Ayubuku √
12 Hartati Musi Perempuan Bandungan √

Anda mungkin juga menyukai