3.6 Aspek Lainnya - PLNSC - 2019 - Final Draft
3.6 Aspek Lainnya - PLNSC - 2019 - Final Draft
KESIMPULAN/PENILAIAN
KONDISI PENERAPAN PEMENUHAN ATURAN/
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ BEST PRACTICE DAN
CORPORATE GOVERNANCE TINGKAT
INDIKATOR/PARAMETER REKOMENDASI SERTA SARAN
PERUSAHAAN BOBOT PEMENUHAN SKOR
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)= (5)x(4)
42 Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan-perusahaan lainnya di Indonesia 5,000 - -
152 Perusahaan memiliki bidang/area - - 5,000 - -
yang menjadi best practices di
industrinya atau menjadi tujuan
benchmark bagi perusahaan lain (baik
bagi BUMN maupun perusahaan
swasta). Bidang/area tersebut dapat
terdiri dari produk, proses, fungsi
pendukung, kinerja organisasi, dan
strategi
43 Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Pedoman (5,000) - -
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Pedoman
Umum Good Corporate Governance Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan lainnya.
153 Terdapat penyimpangan dari prinsip- - Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (5,000) - -
KESIMPULAN/PENILAIAN
KONDISI PENERAPAN PEMENUHAN ATURAN/
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ BEST PRACTICE DAN
CORPORATE GOVERNANCE TINGKAT
INDIKATOR/PARAMETER REKOMENDASI SERTA SARAN
PERUSAHAAN BOBOT PEMENUHAN SKOR
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)= (5)x(4)
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang mengacu pada Surat Edaran Menteri
Baik BUMN Nomor: SE-05/MBU/09/2017
tanggal 29 September 2017 tentang
Pengelolaan BUMN yang Bersih
Huruf E
1. Angka 1 Direksi, Dewan Komisaris dan
Karyawan BUMN dalam melakukan
pengurusan dan pengawasan BUMN
dilarang melakukan segala bentuk
tindakan fraud/koruptif (antara lain
suap, pungutan liar, mark up, dan lain-
lain), kolusi, dan nepotisme;
2. Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN harus memastikan
manaajemen dan seluruh Karyawan
BUMN tidak melakukan segala bentuk
tindakan fraud/koruptif, kolusi, dan
nepotisme, antara lain melalui:
a. Penindakan secara tegas terhadap
segala bentuk tindakan
fraud/koruptif, kolusi, dan
nepotisme yang dilakukan oleh
Manajemen dan/atau seluruh
Karyawan BUMN, sesuai dengan
ketentuan perusahaan dan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
b. Penyelenggaraan sistem
pengendalian/pengawasan yang
KESIMPULAN/PENILAIAN
KONDISI PENERAPAN PEMENUHAN ATURAN/
ASPEK PELAKSANAAN GCG/ BEST PRACTICE DAN
CORPORATE GOVERNANCE TINGKAT
INDIKATOR/PARAMETER REKOMENDASI SERTA SARAN
PERUSAHAAN BOBOT PEMENUHAN SKOR
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)= (5)x(4)
jujur, adil dan mendapat
dipertanggungjawabkan;
c. Penyelenggaraan sistem
pelaporan dugaan penyimpangan
yang efektif dan kondusif;
d. Sistem remunerasi yang memadai,
sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepada setiap SDM
BUMN yang bersangkutan;
e. Pemberian arahan, edukasi dan
contoh /teladan perilaku bersih
kepada jajaran Manajemen dan
Karyawan.
3. Menteri BUMN akan melakukan
tindakan tegas terhadap Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas yang terindikasi, tertangkap
tangan dan/atau terbukti melakukan
segala bentuk tindakan
fraud/koruptif, kolusi, dan nepotisme.