de EG Sn
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
PUSAT MATA NASIONAL - RUMAH SAKIT MATA CICENDO.
= a es,
Sari Kepustakaan Audit Klinis untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan
Penyaji Chalid Kumiawan
Pembimbing, dr. Nina Ratnaningsih, SpM., MSc.
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh
Pembimbing Unit Oftalmclogi Komunitas
E r Hye
dr. Nina Ratnaningsih, SpM., MSc.
Senin, 12 Desember 2011
Pukul 07.00 WIB1. Pendahaluan
Jaminan kualitas tetap merupakan prioritas utama dalam setiap organisasi, perusahaan
‘maupun rumah sakit. Sejak audit medik diperkenalkan pada tahun 1989, telah banyak perubahan
berkelanjutan yang terjadi dalam rangka meningkatkan kualitas, Perkembangan yang terjadi pada
teknologi, metodologi, dan profesionalitas pekerja berimbas pada makin luasnya fungsi audit
hingga pada segi efektifitas klinis, kebijakan pemerintah dan akuntabilitas.">
Audit merupakan proses mengevaluasi baik orang, organisasi, sistem yang berlaku,
Proses, perusahaan, proyek ataupuf produk yang dihasilkan. Avdit bukanlah proses yang bar
Sejak awal tahun 1750 sebeium masehi, Raja Hammurabi dari Babilonia melakukan audit pada
hasil kerja tenaga kesehatannya, dengan konsekuensi serius baik secara finansial maupun
kehilangan anggota badan dan nyawa bila hasil kerja yang buruk.**
Setiap praktisi kesehatan selalu dituntut untuk menyediakan pelayanan yang berkualitas
terhadap pasien dan selalu meningkatkan kemampuan individu. Audit klinis diharapkan dapat
membantu memberikan peningkatan kualitas pelayanan melalui metoda audit klinis yang
sistematis.'* Sari kepustakaan ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian, manfaat,
‘metoda, tahapan, dan beberapa saran untuk tercapainya audit klinis yang cukses sehingga audit
klinis dapat dilakukan oleh tiap pihak yang terkait dalam pelayanan pasien.
IL. Audit Klinis
Audit Klinis yang merupakan perubahan istilah audit medik pada tahun 1990 adalah suatu
roses peningkatan kualitas dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap pasien, Hal tersebut
dicapai melalui penilaian Kualitas pelayananan yang diberikan dengan standar yang telah
ditentukan. Jika standar tidak tercapai, maka audit diharapkan dapat memberikan alasan dan
faktor penyebab sehingga prioritas dapat ditetapkan dan peningkatan dapat dilakukan, Audit
klinis merupakan bagian dari kebijakan institusi dan dapat dilakukan oleh setiap praktisi yang
terlibat dalam terapi pasien dan tidak terbatas hanya dilakukan oleh dokter.'*‘Suatu proyek audit Klinis akan lebih berhasil dan bermanfuat jika seluruh pemangku
kebijakan terlibat dalam setiap tahapan. Termasuk dalam hal ini adalah petugas medis maupun
non medis yang menyediakan jasa Kesehatan, pengguna pelayanan jasa kesehatan, maupun
pemegang kebijakan seperti manajer, pengontrol alih rawat, maupun pemegang saham,*”
2.1 Manfaat Audit Klinis
‘Terdapat beberapa alasan mengapa audit Klinis harus dilakukan. Alasan utama adalah
audit klinis dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Tanpa kehadiran audit klinis
maka sangat sulit dinilai apakah pelayanan yang diberikan dilakukan secara efektif. Beberapa
alasan perlunya audit klinis antara lain °7*°
a. Mengidentifikasi dan mempromosikan pelayanan yang baik schingga berajune pada
peningkatan kualitas pelayanan dan hasil pelayanan tersebut
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan baik kepada penyedia jasa keschatan maupun
‘rang lain bahwa pelayanan yang diberikan telah efektif atau tidak
Menyediakan kesempatan untuk pelatihan dan pembelajaran
4. Membantu memastikan penggunaan sumber dava yang lebih baik sehingga efisiensi
dapat meningkat
¢. Meningkatkan hubungan kerja dan komunikasi antar staf, untara staf dengan pengeuna
asa, dan antar penyedia jasa
£ Mengetahui dampak atas perubahan yang terjadi untuk peningkatan pelayanan terhadap
pasien
Mengidentifikasi grup dengan risiko tinggi
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa audit klinis bertujuan meningkatkan hasil
®
pelayanan dengan cara peningkatan profesionalitas dan peningkatan kualitas secara keseluruhan
2.2 Perbandingan Audit Klinis dengan Riset
Audit klinis bukan merupakan riset atau penelitian, namun dibutuhkan metodologi riset
untuk menilai tindakan medis yang dilakukan. Beberapa perbedaan penting antara audit klinis
dan riset dipaparkan dalam tabel berikut.°”Tabel 1. Perbandingan Audit Klinis dengan Riset
RISET AUDIT KLINIS
‘Menentukan hal yang terbaik dilakukan atau Mengevaluasi apakah tindakan yang dilakukan
cara terbaik mencapainya telah dilakuxan dengan benar
Dirancang agar dapat diulang dan _Spesifik dan hasil tidak dapat digeneralisasi
digeneralisasi
Mengembangkan ilmu baru atau menambah Meningkatkan pelayanan yang dierikan
pengetahuan
Dilakukan oleh peneliti “Dilakukan oleh penyedia pelayanan
Didakung ole teori Berdasarkan penerapan sehari-hari
Sering hanya satu kali penelitian ‘Suatu proses berkelanjutan
Dapat disertai penggunaan plasebo ‘Tidak pernah menggunakan plasebo
Dapat melibatkan terapi yang benar-benar baru Tidak pernah melibatkan terapi baru
2.3 Melakukan Audit Klinis
Audit biasanya dilakukan dalam rangkaian siklus yang disebut dengan siklus audit. Siklus
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut””* ;
Audit Thang
‘(Monitor Efe: Perubahan)
Melaka
Membuat
Penubahan Penitaian
Tdentfikasi Perubal
Gambar 1. Siklus Audit
‘Sumber : Sparrow, J"a Menentukan topik atau permasalahan yang akan diaudit
Sangat penting untuk menentukan tujuan utama dan ruang lingkup audit pada langkah
pertama ini, Hanya sedikit manfat yang diambil pada audit yang tidak dimjukan untuk
kepentingan pasin. Beberapa kriteria harus diperhatikan ketika menentukan topik agar audit
berujung pada peningkatan secara langsung maupun tidak Hal tersebut antara lain
- Apakah kejadian tersebut sering terjadi? Apakah mempengaruhi banyak pasien? Apakah
banyaic pasien berisiko?
- Apakah masalahnya mempengaruhi morbiditas?
- Apakah terdapat bukti bahwa pelayanan dapat ditingkatkan?
~ Apakah topik merupakan prioritas regional atau nasional?
- Apakah mmpengaruhi kebijakan pemerintah?
~ Apakah profesi yang terlibat tertarik pada topik dan memiliki persepsi yang sama
terhadap masalah
- Apakah keuntungan yang diperoleh sebanding dengan usaha yang dilakukan?
b. Menentukan standar
Standar yang harus dicapai dalam audit haruslah diambil sebelum pengambilan data
Standar haruslah berdasar bukti dan setiap orang yang terlibat menyetujuiiya. Standar yang
sebelumnya dibuat juga dapat digunakan, Namun setiap standar yang ada harus dipelajari dengan
baik untuk bisa disesuaikan dengan populasi lokal
¢ Melakukan penilaian
Sangatlah penting menentukan hasil akhir yang ingin diukur atau dinilai berdasarkan
standar yang telah ditentukan sebelumnya, Metodologi pengumpulan data pus: harus dirancang,
terlebih dahulu, baik secara prospektif atau retrospektif: Prospektif memiliki keuntungan bahwa
data yang diinginkan dapat dikumpulkan secara lengkap, namun memiliki kerugian dalam hal
terpengaruhinya proses pengambilan data dengan faktor kebiasaan seseorang. Hal tersebut
berbanding terbalik dengan audit retrospektif yang memiliki keuntungan bahwa data terkumpul
tidak dipengaruhi oleh siapapun namun seringkali data tidak lengkap tersediaSangat jarang mengumpulkan data seluruh pasien untuk kepentingan audit sehingga
dibutubkan pengambilan sampel yang dapat merepresentasikan populasi yang diharapkan, Dua
hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan pasien dan ukuran sampel. Prinsip
pengambilan sampel secara acak dan jumlsh sampel yang cukup harus ditentukan sebelum
pengumpulan data dilakukan.
Alat pengumpulan data harus dibuat sedemikian rapa schingga singkat, praktis, dan
mudah. Daftar pertanyaan yang akan ditanyakan hamuslah mencakup seluruh ksiteria atau
variable yang dinilai, berurutan secara baik, termasuk dalam pertanyaan yang harus ditanyakan
dan tepat untuk ditanyakan, pertanyaan tidak ambigu dan jelas dimengerti, serta tampilan
pertanyaan yang menarik. Beberapa persyaratan membuat dafter pertanyaan tersebut dibuat
dengan tujuan agar pertanyaan yang diajukan dapat dimengerti dengan mudah seta mengena
pada tujuan audit,
Analisis data haruslah dibuat mudah dan sesvai untuk menjawab pertanyaan audit. Hal ini
dilakukan sebelum pengambilan data untuk menjamin bahwa seluruh variabel yang termasuk
dalam audit dapat menjawab seluruh pertanyaan audit.
4, Menetukan perubahan yang diperlukan
Jika pelaksanaan sesuatu hal tidak sesuai dengan standar maka dibutuhkan suatu
perubahan. Perubahan tidak harus hal yang rumit namun harus dapat tercapai, Jika standar telah
tercapai menandakan bahwa tindakan sudah dilakukan dalam taraf memuaskan.
Melakukan perubahan
Pelaksanaan unk melakukan perubahan yang telah disepakati sebelumnya harus
dilakukan oleh semua orang yang terlibat. Penting juga untuk menginformasikan dan melibatkan
seluruh orang yang terkait audit tersebut. Sebelum dilakukan pelaksanaan dibumhkan jadwal
pelaksanaan yang jelas dan disetujui untuk memfasilitasi kesuksesan tahap pelaksaan,f£ Re-audit
Penilaian kembali atas kualitas adalah tahap terakhir dari audit dan diangeap sebagai
penutup siklus audit, Hal ini berarti pengulangan pelaksaan audit dalam jangka waktu yang tepat
untuk mengevaluasi apakah sudah terdapat peningkatan setelah dilakukan perubahan pada
tindakan yang diaudit tersebut.
2.4 Tahapan Audit Klinis,
Terdapat lima thap untuk melakukan audit klinis yang baik Dimulai dari persiapan
untuk audit, pemilihan kriteria yang akan diaudit, melakukan pngukuran performa, membuat
peningkatan, dan diakhiri dengan mempertahankan peningkatan yang telah dicapai Secara lebih
detail akan dijelaskan sebagai benikut™*
a TAHAP SATU
ai Persiapan Audit
TAHAP DUA
/ Peinilihian Kriveria
i Zz
Menggunakan TAHAP TIGA
Metoda ‘Mengakur Kinerja
\ Ca
TAHAP EMPAT
Meinbuat Peningkazan
a
TAHAP LIMA
Pertahankan Peningkatan
Gambar 2. Tahapan Audit Klinis
Menciptakan ms
Lingkungan \
yang i
Mendukung
oA
is
‘Sumber : National Institute for Clinical Excellence*a, Tahap 1 Persiapan audit
‘Termasuk dalam tahap pertama ini adalah pemilihan topik audit, menetukan tujuan audit,
serta perencanaan dari audit yang akan dilakukan. Pemilihan topik audit harus memilih hal-hal
yang termasuk memiliki biaya tinggi, volume tinggi atau risiko tinggi, hal yang menjadi
erhatian lokal di klinis, memiliki kemungkinan untuk peningkatan, prioritas nasional, prioritas
organisasi, atau berdasar bukti ilmiah
‘Tujuan dari sudit haruslah untuk memperbaiki, meningkatkan, menambah, merubah, dan
‘memastikan perubahan tersebut. Perencanaan audit diharapkan melibatkan seluroh orang yang
tepat, merencanakan waktn dan sumber daya dengan baik, metodologi, sistem pelaporan dan
pelaksanaan audit tersebut z
b. Tahap 2 Pemilihan Kriteria
Termasuk dalam tahap dua ini adalah penentuan kriteria, pemilihan sumber data dan
menganalisis sumber data tersebut. Kriteria dapat ditntuken berdasarkan elemen-elemen
pelayanan yang dapat diukur secara obyektif antara lain struktur, proses, dan hasil dari suatu
pelayanan, Pemilihan sumber data yang akan dijadikan standar penilaian dapat diperoleh dari
berbagai cara, baik dari situs resmi, organisasi professicnal, juma! terakreditasi, atau kebijakan
lokal maupun regional, Sebelum pemilihan, sumber data tersebut harus terlebih dahulu dianalisis
dari segi tujuan, metodologi, hasil dan kesimpulan, kesamaan dengan kelompok pasien di lokasi
audit, dan bias yang mungkin muncul
¢. Tahap 3 Mengukur Kinerja
‘Termasuk dalam tahap ketiga ini adalah perencanaan pengumpulan data, metoda
Pengumpulan data, dan penanganan terhadap data yang telah terkumpul, Data dapat diambil dari
catatan kasus atau medical records, survei, kuisioner, wawancara. terfokus pada grup tertentu,
dan pencatatan prospektif terhadap data spesifik
4. Tahap 4 Melakukan peningkatan
‘Termasuk dalam tahap keempat ini adalah mengidentifikasi faktor penghambat kemajuan
dan pelaksanaan untuk perubahan tersebut. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hambatanuntuk kemajuan adalah rasa takut terhadap perubahan, kurang pemahaman, moral yang rendah,
factor budaya, atau tidak tercapainya konsensus bersama.
Implementasi terhadap perubahan dimulai dengan pembahasan hasil audit dengan pihak
yang terlibat, persetujuan rencana aksi kerja, penjelasan penanggung jawab dan pelaksanan
rencana aksi tersebut, pengecekan perkembangan, memberikan laporan dan membagi hasil
temuan di klinis
e. Tahap 5 Mempertzhankan Peningkatan —~
‘Termasuk dalam hal ini adalah monitoring dan evaluasi serta re-audit. Walau peningkatan
kkinerja adalah tujuan utama audit, narun mempertahankan peningkatan juga menupaican hal
yang penting. Oleh karena itu setiap pendekatan sistematik untuk meningkatkan profesionalitas
harus pula menyertakan rencana monitoring dan evaluasi perubahan
Re-audit dianggap sebagai pemutup dari siklus audit, Re-audit berubungan dengan
menilai bukti-bukti yang ada, mengukur tinakat efektifitas, dan memutuskan seberapa sering re-
audit dilakukan.
2.5 Memulai Audit Klinis
Secara singkat audit klinis dapat dilakukan dalam runutan sebagai berikut :'~
1. Tentukan pertanyaan apa yang ingin dijawab. Adakah masalah, isu atau pertanyaan yang
penting? Hal ini dapat didasani oleh kebutuhan nasional atau lokal atau spesifik
terhadapa masalah vang ingin diatasi. Usulan, permasalahan kritis, atau keadaan yang
dapat mengancam dapat pula menjadi dasar permasalahan yang akan dinilai
2. Buat kerangka atau format analisis sesuai variabel yang diinginkan
Sosialisasikan kepentingan audit dan prosesnya dengan seluruh staf sehingea seluruhnya
‘mengerti kepentingan audit dan mampu serta mau melaksanakan audit
4, Buat formulir pengumpulan data
Memulai audit dan pengumpulan data
6. Menganalisis data7. Berikan umpan balik secara reguler kepada tiap orang yang terlibat
8. Gunakan hasil audit untuk menentukan kebijakan di masa depan
2.6 Saran untuk Suksesnya Audit
Demi tercapainya kesuksesan proses audit, terdapat beberapa hal yang disarankan untuk
dilakukan seperti yang tercantum di bawah ini? ‘
1. Mengefesiensikan kerja yung dilakukan. Jika memungkinkan informasi audit yang
diperlukan terintegrasikan dalam pencatatan rutin data Klinis. Hal ini dapat dilakukan
dengan formulir standar yang dimasukkan ke file pasien sehingea menjamin hanya data
Penting yang tercatat dan memudahkan petugas memasukkan data ke komputer
2. Program audit harus juga memonitor faktor keamanan ‘termasuk mengidentifikasi
kesalahan yang sering terjadi dan efek samping yang muncul,
Tujuan wama audit bukan untuk mengidentifikasi kesalahan sesorang dan kemudian
menghukumnya. Alasan audit dilakukan adalah mengidentifikasi masalah, belajar dari kesalahan
tersebut dan berusaha menghindari muncelnya kesalahan yang sama f
TL Simpulan
Audit klinis merupakan tindakan mengevaluasi kesesuaian tindakan yang dilakukan
dengan standar yang ada dengan tujuan akhir peningkatan kualitas pelayanan. Rangkaian siklus
audit dengan lima tahapan harus dilakukan agar sebesar-besamya manfaat audit klinis dapat
tercapai,DAFTAR PUSTAKA
Sparrow, J. Audit and Clinical Effectiveness Information for Ophthalmologist. Royal
College of Ophthalmologists. London (diunduh tanggal 20 November 2011], Tersedia dari
‘woww.reophth ac.uk/core/core_picker/download asp?id=120
Yorston, D dan Wormald, R. Clinical auditing to improve patient outcome, Community Eye
Health Journal 2010; 23: 48-9 -
‘National Institute for Clinical Excellence 2002. Principles for best practice in clinical audit.
Oxon UK: Radcliffe Medical Press, h. 1-8
Copeland, G. A practical handbook for clinical audit London: The Stationery Office. h 3-14
‘Clinical Audit Support Centre. What is Clinical Audit? {document on the the internet]
United Kingdom — {diunduh tanggal 20 November 2011). Tersedia dari
hutp:/Awww.clinicalauditsupport.com/what is clinical_audit html
East Kent Clinical Audit Service. What is Clinical Audit? {document on the the intemet].
United Kingdom {diunduh tanggal 20 November 2011}. Tersedia dari
|hutp://www.ekclinicalauditservice.nhs.uk/homepage/what-is-clinical-audit/
Royal College of Psychiatrists. Clinical Audit: What it is and what it isn’t (document on the
the intemet]. United Kingdom [diunduh tanggal 20 November 2011]. Tersedia dari
http://www. tepsych.ac.uk/pdficlinauditChap1.pdf
O'Connor, J. Clinical Audit SU March 2008. {document on the the intemet}. United
Kingdom [diunduh tanggal 20 November 2011}, Tersedia dari
hutp://www.slideshare. net/parcellus/clinical-audit-presentation-presentation
10