Anda di halaman 1dari 10
Mata Kuliah : Etika Bisnis Dosen Giyana,SE, MM. .dset ( Pola Pikir ) 1, Dengan menabur pola piker (mindset) anda akan menuai tindakan, dengan menabur tindakan anda akan menuai kebiasaan, dengan menabur kebiasaan anda akan menuai karakter, dengan menabur karakter anda akan menuai masa depan. JhonC. Maxwel 2. Kesuksesan bukanlah sesuatu kebetulan, bukan pula karena semata tingkat pendidikan atau kerjakeras, kesuksesan merupakan suatu ilmu cara berpikir. Arthur Ray James (2008) 3. Liveis.......Choice Hidup menggelinding Atau.. Menggelindingkan hidup? Literatur a. Business Ethics (Etika Bisnis) DR. Erni R. Emawan, SE. MM. b. Etika Bisnis. Pendekatan Substantif dan Fungsonal. Drs. Muslich, MM c. Dan buku-buku etika bisnis serta sumber literature lainnya SALAM KENAL DAN DALAM SEHAT PERTEMUAN 1 DAN 2 ETIKA DAN PRINSIP DALAM BISNIS Etika Dalam Bisnis Konvensional Definisi Etika dan Bisnis : Kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, “ethos” (jamak: ta etha), yang berarti adat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Selanjutnya diturunkan kata ethics (Inggris), etika (indonesia). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, dijelaskan pengertian etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah. Obyek etika adalah alam yang berubah, terutama alam manusi Pengertian etika menurut beberapa Ablit 1, Pengertian Etika Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, 2. Pengertian Etika Menurut W.].S. Poerwadarminto: Btika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). 3. Pengertian Etika IMenurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang ‘mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan ‘manusia. 4. Pevigertian Etika Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi 5. Pengertian Etika Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.t Terdapat dua macam etika, yakni Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan prilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.? Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya, Sedangkan, etika normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang idel dan seharusnya dimiliki manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya. + www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-etika-menurut-para-ahli,html2m=1 ibid Dalam ilmu ekonomi, bisnis merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk ‘mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dari sudut pandang ekonomis, good business merupakan bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis. Sudut pandang moral. Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi bukan berarti keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita lakukan boleh dilakukan juga. Dengan kata lain juga harus menghormati kepentingan dan hak orang lain, Hendaknya juga diperhatikan, bahwa dengan hal tersebut kita sendiri juga tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri. Dalam ekonomi kapitatis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh piak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Definisi tika Bisnis Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis (konvensional) adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum. yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan_bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum, ‘Walaupun terdapat hubungan yang erat antara norma hukum dan norma etika, namun keduanya tidak dapat diartikan sama. Di samping sudut pandang hokum, kita tetap membutuhkan sudut pandang moral. Terdapat bebrapa alasan, pertama, banyak hal bersifat tidak etis, sedangkan menurut hukum tidak dilarang. Namun demikian 2 tidak semuanya yang bersifat immoral juga adalah juga illegal. Dalam bidang bisnis, hokum tidak akan berusaha mengatur segala hal sampai detail-detail terkecil. Velasques (2002), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Hill dan Jones (1998) menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan Ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Mengapa bisnis harus beretika Definisi etika bisnis yang beraneka ragam memiliki satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan Kegiatan bisnis (Muslich,1998). Ada juga yang mendefinisikan etika bisnis sebagai batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai moral masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya (Amirullah & Imam Hardjanto, 2005).3 Selain itu, ada juga yang mengemukakan pengertian etika bisnis secara sederhana adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan berbisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri, juga masyarakat. Keseriuanya ini mencakup bagaimana menjalankan bisnis secara adil sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak bergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat, Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam bisnis seringkali ditemukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh bukum, Dari berbagai pendapat diatas, terdapat banyak pengertian tentang etika bisnis, Yang terpenting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan yang pantas di dunia bisnis. Tugas pelaku bisnis adalah berorientasi pada norma-norma moral. Dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan selalu berusaha dalam kerangka ‘etis, yaitu tidak merugikan siapapun secara moral. * www papercamp.com/essay/6495/Business-Ethics-And-Corporate-Social-Respnsbilty Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu: 1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. 2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati, Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan_ terjadi benturan dengan hak orang lain. 3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.* Btika bisnis dalam perusahaan misalnya memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan. selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena: 1, Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, 2, Mampu meningkatkan motivasi pekerja. Melindungi prinsip kebebasan berniaga 4, Mampu meningkatkan keunggulan bersaing$ Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan ‘id.wikipedia.org/wiki/etika_bisnis akuntansibisnis.wordpress.com/2013/11/01/pelembagaan-etika/ beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan, Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin dapat mempertahankan karyawannya, Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara: +1, Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct) 2, Memperkuat sistem pengawasan 3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.6 Konsep Dalam Etika Bis1 Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Seperti yang dijelaskan oleh Sonny Keraf (1998), terdapat lima prinsip dalam etika bisnis : 1. Prinsip Otonomi; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil Keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Prinsip Kejujuran; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat- syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan —— . akuntansibisnis. wordpress. com/2013/11/01/pelembagaan-etika/ 3, Prinsip Keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. ; 4, Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. 5, Prinsip Integritas Moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.” Pada dewasa ini bisnis sudah dianggap sebagai suatu profesi. Bahkan bisnis seakan-akan menjadi sebutan profesi, tetapi sekaligus juga menyebabkan pengertian profesi menjadi suatu bahasa yang merancu atau kehilangan pengertian dasarnya. Itu terutama karena bisnis modern mensyaratkan dan menuntut para pelaku bisnis untuk menjadi orang yang profesional. Pada persaingan di dunia bisnis yang ketat saat ini, menuntut dan menyadarkan para pelaku bisnis untuk menjadi orang yang profesionalSehingga profesionalisme menjadi suatu keharusan dalam melakukan bisnis. Hanya saja sering kali sikap profesional dan profesionalisme yang dimaksudkan dalam dunia bisnis hanya terbatas pada kemampuan teknis menyangkut keahlian dan keterampitan yang terkait dengan bisnis: Manajemen, produksi, pemasaran, keuangan, personalia dan seterusnya. Hal ini terutama dikaitkan dengan prinsip efisiensi demi mendatangkan keuntungan yang maksimal. Yang sering diabaikan dan dilupakan banyak mendapat perhatian adalah profesionalisme dan sikap profesional juga mengandung pengertian komitmen pribadi dan moral pada profesi tersebut dan pada kepentingan pihak-pihak yang saling terkait.Orang yang profesional selalu berarti orang yang memiliki komitmen pribadi yang tinggi, yang serius menjalankan pekerjaannya, yang bertanggung jawab atas pekerjaannya agar tidak sampai merugikan pihak lainnya. Orang yang profesional adalah orang yang menjalankan pekerjaannya secara tuntas dengan hasil dan mutu yang sangat baik karena komitmen dan tanggung jawab moral pribadinya. tu sebabnya mengapa bisnis hampir tidak pernah atau belum dianggap sebagai suatu profesi yang luhur. Bahkan sebaliknya seakan ada jurang yang memisahkan dunia bisnis dengan etika.Tentu saja ini terutama disebabkan oleh suatu pekerjaan kotor, tipu menipu, penuh kecurangan dan etika buruk. Kesan dan sikap masyarakat tentang bisnis serta bisnis sendiri, seperti itu disebabkan oleh ulah orang- orang atau lebih tepatnya beberapa orang bisnis yang memperlihatkan citra yang ” pustakamanajemen.wordpress.com/2012/04/19/prinsip-prinsip-etika-bisnis/ begitu negatif di masyarakat. Beberapa orang bisnis yang hanya ingin mengejar keuntungan tidak menghiraukan keluhan konsumennya. Schingga hal ini membuat citra negative bagi bisnis tersebut. Kasus lumpur lapindo merupakan salah satu contoh dari penyimpangan didalam etika berbisnis. Kasus lumpur lapindo atau banjir lumpur lapindo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas dilokasi pengeboran lapindo brantas. Inc di Sidoarjo Jawa Timur. Sejak tanggal 29 mei 2006 hingga saat inipun lumpur panas tersebut masih menggenangi daerah tersebut. Kasus atau peristiwa ini dianggap menyimpang dari etika berbisnis karena telah merusak lingkungan sekitar, seperti terendamnya ratusan rumah oleh lumpur dan yang lainnya, dan juga banyak yang kehilangan harta bendanya akibat peristiwa ini. Sebagai contoh lainnya, yakni kasus yeng pernah terjadi pada produk Indomie dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik. Kemudian Taiwan pada Oktober 2010 memutuskan untuk menarik semua jenis produk Indomie dari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak memasarkan Produk dari Indomie. Kasus Indomie tersebut kemudian mendapat perhatian khusus dari Anggota DPR dan Komisi IX. Pertanyaan, etika dalam Bisnis Konvensional Bagaimana cara pandang sesuatu etis atau tidak? Apa penyebab utama ketidaketisan suatu tindakan? ‘Apa alasan perusahaan melakukan Etika Bisnis? Bagaimana visi mampu menjadi suatu “energy” atau “ titik sentral” dari suatu bisnis? Bedakan antara Etika, Moral dan Hukum? ‘Apa tolak ukur Etika? Coba berikan contoh isu-isu Etika (Ethical issues) selain contoh padamateri? Jawaban ringkas diketik dan dikirim ke E-mail giyana@uwks.ac.id pada jam sesuai jadwal pertemuan ke dua, Set up yourself Dos Remove your head Use your heart ‘Sukses menemani Perjalanan anda....Amin..

Anda mungkin juga menyukai