Anda di halaman 1dari 15

Pemain Terbaik Piala Dunia

FIFA World Cup atau Piala Dunia adalah ajang Turnamen Olahraga Terbaik di Dunia. Piala
Dunia bisa diikuti oleh semua negara tapi hanya 32 Negara yang telah lulus babak Kualifikasi
saja yang bisa ikut Turnamen ini secara resmi. Piala Dunia pertama diselenggarakan di Uruguay
tahun 1930. Sebuah Negara butuh setidaknya minimal 15 - 23 orang untuk bisa ikut.

Turnamen terpopuler di dunia ini tentunya melahirkan talenta-talenta yang luar biasa. Jadi di
tengah-tengah keramaian Piala Dunia 2014 ini, saya berencana untuk membuat 20 Pemain Sepak
Bola Terbaik dalam Sejarah Piala Dunia. Di antaranya adalah di bawah ini.

10. Michel Platini

Nama: Michel Platini


Lahir: 21 Juni 1955
Kebangsaan: Prancis
Posisi: Gelandang Penyerang

Michel Platini (lahir di Jœuf, Perancis, 21 Juni 1955; umur 59 tahun) adalah mantan pemain
sepak bola berkebangsaan Perancis yang membawa Juventus meraih gelar juara Piala Champions
pada tahun 1985 dia juga merupakan salah satu pemain legendaris Juventus dan juga merupakan
pemain yang berpengaruh besar di klub tersebut dalam mengantarkan prestasi di Juventus. Ia
tiga kali meraih gelar Pemain
Terbaik Eropa (1983, 1984, 1985). Saat ini ia adalah wakil presiden Federasi Sepak bola
Perancis serta merupakan Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

9. Garrincha

Nama: Manuel Francisco dos Santos


Lahir: 20 Januari 1983
Kebangsaan: Brasil Posisi:
Gelandang Sayap

Manuel Francisco dos Santos (lahir 28 Oktober 1933 – meninggal 20 Januari 1983 pada umur
49 tahun), yang dikenal dengan julukan "Garrincha" (pelafalan dalam bahasa Portugis: [ɡaˈʁĩʃe],
"burung kecil"),[1] adalah mantan pemain sepak bola asal Brasil yang berposisi sebagai
pemain sayap kanan dan penyerang yang memenangkan Piala Dunia 1958 dan 1962 bersama tim
nasional Brasil. Ia memainkan sebagian besar karier profesionalnya untuk klub Brasil, Botafogo.

Kata Garrincha sendiri berarti wren.[2] Garrincha juga dikenal sebagai Mané (kependekan dari
Manuel) oleh teman-temannya.[3] Gabungan nama "Mané Garrincha" adalah umum di antara
penggemar sepak bola di Brasil. Karena popularitas besarnya di Brasil, ia juga disebut dengan
Alegria do Povo (Sukacita Rakyat) dan Anjo de Pernas Tortas (Malaikat Berkaki Bengkok).[4]
Garrincha dianggap oleh banyak orang sebagai penggiring bola terbaik dalam sejarah sepak bola.
[5] Di Estádio do Maracanã ruang ganti bagi tim tuan rumah dikenal sebagai "Garrincha",
sementara ruang ganti untuk tamu dikenal sebagai "Pelé"

8. Gerd Müller

Nama: Gerd "Der Bomber" Müller


Lahir: 3 November 1945
Kebangsaan: Jerman
Posisi: Striker

Gerd "Der Bomber" Müller (lahir di Nördlingen, Jerman, 3 November 1945; umur 68 tahun)
adalah mantan pemain sepak bola Jerman Barat. Dengan rekor nasional sebesar 68 gol dalam 62
penampilan internasional serta 365 gol dalam 427 penampilan di Bundesliga, ia adalah salah satu
pemain tersukses pada masanya.

Ia dipanggil ke tim nasional pada 1966. Momen-momen penting selama kariernya di tim
nasional termasuk mencetak gol kemenangan pada final Piala Dunia 1974 saat Jerman Timur
melawan Belanda (ini juga adalah pertandingan terakhirnya) dan menjadi pencetak gol terbanyak
di Piala Eropa 1972. Empat golnya pada Piala Dunia 1974 dan
10 golnya pada 1970 menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia
hingga rekor tersebut dipecahkan pada Piala Dunia 2006 oleh Ronaldo.

Setelah pensiun pada 1982, Müller kecanduan alkohol, namun mantan rekan- rekannya di
Bayern München membujuknya untuk melalui rehabilitasi. Setelah keluar dari rehabilitasi,
Müller diberikan pekerjaan sebagai pelatih amatir di Bayern München. Hingga tahun 2006 ia
masih bekerja di situ.

7. Lothar Matthäus

Nama: Lothar Herbert Matthäus


Lahir: 21 Maret 1961 Kebangsaan:
Jerman
Posisi: Gelandang

Lothar Herbert Matthäus (pengucapan bahasa Jerman: [ˈloːtae̯ maˈtɛːʊs]; lahir di Erlangen,
Jerman Barat, 21 Maret 1961; umur 53 tahun)[2] adalah seorang manajer dan mantan pemain
sepak bola asal Jerman. Setelah menjadi kapten Jerman Barat untuk kemenangan di Piala Dunia
FIFA 1990, ia kemudian menjadi Pemain Terbaik Eropa. Pada tahun 1991, ia terpilih menjadi
Pemain Terbaik Dunia FIFA yang pertama kalinya, dan satu-satunya pemain Jerman yang telah
menerima penghargaan itu.

Dia telah bermain di lima Piala Dunia FIFA (1982, 1986, 1990, 1994, 1998), dan memegang
rekor sebagai pemain yang paling sering bermain di pertandingan Piala Dunia (25
pertandingan). Ia juga memenangkan Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA
1980, dan bermain di turnamen tahun 1984, 1988, dan 2000. Pada tahun 1999, usia 38, ia
kembali menjadi Pemain Terbaik Jerman, setelah sebelumnya memenangkan penghargaan itu
pada tahun 1990.

Matthäus adalah pemain Jerman yang paling banyak tampil untuk timnas sepanjang masa,
pensiun dengan total 150 penampilan (83 untuk Jerman Barat) dalam 20 tahun, dan 23 gol untuk
tim nasional Jerman. Matthäus adalah anggota dari FIFA 100 – sebuah daftar berisi 125 pemain
sepak bola terbesar yang dipilih oleh Pelé. Diego Maradona berkata tentang Matthäus "dia adalah
saingan terbaik yang pernah kumiliki. Kurasa itu sudah cukup untuk mendefinisikan dirinya"
dalam bukunya Yo soy el Diego (Saya Diego).

Seorang pemain serbaguna dan lengkap, Matthäus terkenal karena umpan perseptifnya, posisi
akal, dan tekelnya yang baik, serta tembakan dahsyatnya. Selama kariernya, ia biasanya
dimainkan sebagai gelandang box-to-box, meskipun kemudian kariernya ia bermain sebagai
sweeper.

6. Johan Cruijff

Nama: Hendrik Johannes Cruijff


Lahir: 25 April 1947 Kebangsaan:
Belanda
Posisi: Gelandang Penyerang

Hendrik Johannes Cruijff (Belanda: [ˈjoːɦan ˈkrœy̆ f]; lahir di Amsterdam, Belanda, 25 April
1947; umur 67 tahun) adalah mantan pemain dan pelatih sepak bola Belanda.
Selain bermain untuk Ajax dan Barcelona, ia juga menjadi bagian dari tim nasional sepak
bola Belanda yang menjadi juara kedua Piala Dunia 1974.

Karier Cruyff di tim nasional Belanda dimulai pada 1966. Pada pertandingan keduanya
melawan Cekoslowakia, Cruyff adalah pemain Belanda pertama yang menerima kartu merah. Ia
pun menerima sangsi selama setahun tidak boleh tampil dalam pertandingan Oranje. Suatu saat
Cruyff pernah menolak unutk memakai seragam Oranje dan menutupi tiga garis dengan perban
hitam, dikarenakan disponsori oleh Adidas,Cruyff sendiri dikontrak oleh Puma.[rujukan?]
Kehebatan Cruyff terlihat dalam Piala Dunia 1974 dimana lewat penguasaan taktik Total
Football, Cruyff membawa Belanda tampil unutk pertama kalinya dalam final Piala Dunia
melawan Jerman Barat. Sayang perjalanan Oranje terhenti di final, kalah 2-1 oleh Jerman Barat.
Cruyff sendiri mendapatkan kartu kuning karena membantah wasit. Total Cruyff mencetak 33
gol dalam 48 penampilannya bersama Oranje.

5. Zinedine Zidane

Nama: Zinedine Yazid Zidane


Lahir: 23 Juni 1972
Kebangsaan: Prancis
Posisi: Gelandang Penyerang
Zinedine Yazid Zidane (IPɑ: [ˌzineˈdin jaziːd ziˈdan]; bahasa ɑrab: ‫زيدان الدين زين‬, Zainuddin Zidan
lahir 23 Juni 1972; umur 42 tahun) yang terkenal dan populer dengan panggilan Zizou adalah
seorang pesepak bola Perancis keturunan Aljazair. Posisinya adalah gelandang menyerang.
Memulai karier sebagai pemain di klub AS Cannes, ia kemudian bermain di Bordeaux, Juventus
dan terakhir Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari tim
nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006. Ia juga sempat memegang rekor sebagai
pemain termahal di dunia saat ditransfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-02
dengan nilai 46 juta poundsterling.

Sebagai pesepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi, diantaranya dua
gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions Eropa dan satu gelar La Liga
bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar Perancis menjadi juara dunia Piala Dunia
1998 dan juara Piala Eropa 2000. Bersama sahabatnya Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak
bola yang mampu meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Ia juga pernah
meraih Ballon d'Or pada tahun 1998.

4. Ronaldo

Nama: Ronaldo Luís Nazário de Lima


Lahir: 18 September 1976 Kebangsaan:
Brasil
Posisi: Penyerang

Ronaldo Luís Nazário de Lima (pelafalan dalam bahasa Portugis: [ʁoˈnawðu ˈlwiʒ neˈzaɾju dʒ
ˈɫĩme]; lahir di Rio de Janeiro, Brasil, 18 September 1976; umur 37 tahun), umumnya dipanggil
Ronaldo saja, adalah seorang mantan pemain sepak bola Brasil. Oleh banyak pengamat dan
pecinta sepak bola ia dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa. Ia
bermain sebagai penyerang dan terakhir kali bermain bagi klub Corinthians.

Setelah menderita serangkaian cedera serius sepanjang kariernya, Ronaldo pensiun pada 14
Februari 2011, dengan menyatakan rasa sakit dari cederanya dan hipotiroidisme sebagai
alasannya untuk pensiun.

3. Franz Beckenbauer

Nama: Franz Anton Beckenbauer


Lahir: 11 September 1945
Kebangsaan: Jerman
Posisi: Sweeper

Franz ɑnton Beckenbauer (pengucapan bahasa Jerman: [fʁan͡ ts ˈbɛkənˌbaʊ̯ e]; lahir di
München, Jerman, 11 September 1945; umur 68 tahun) adalah seorang pemain sepak
bola Jerman, pelatih tim nasional Jerman, serta tokoh organisasi sepak bola Eropa. Ia dijuluki
Der Kaiser ("Sang Kaisar") karena gayanya yang anggun, kemampuannya memimpin, dan
dominasinya di atas lapangan sepak bola, sebagai seorang libero.

Beckenbauer dikenal "bertangan dingin". Ia menjadi anggota tim nasional Jerman Barat sejak
akhir dekade 1960-an hingga akhir 1970-an. Sewaktu Jerman Barat menjuarai Piala Dunia FIFA
1974 ia menjadi kapten tim. Beckenbauer kemudian menjadi pelatih nasional beberapa tahun
setelah menggantungkan sepatunya. Kembali ia berhasil membawa kesebelasan Jerman
menjuarai Piala Dunia FIFA 1990 di Italia, kali ini sebagai pelatih. Harapan warga Jerman agar
ia kembali membawa negaranya sebagai juara dunia pada Piala Dunia FIFA 2006 sebagai ketua
panitia tidak menjadi kenyataan; namun banyak pihak mengakui bahwa Piala Dunia tersebut
adalah yang terbaik penyelenggaraannya sepanjang sejarah.

Piala Dunia 1966

Beckenbauer tampil pertama kalinya dalam ajang Piala Dunia dan bermain dalam seluruh
pertandingan. Pada perandingan pertamanya melawan Swiss, Der Kaiser mencetak 2 gol untuk
kemenangan Jerman Barat 5-0. Jerman Barat menjadi juara grup dan menghadapi Uruguay
dalam babak perempat final. Der Kaiser mencetak gol kedua pada menit ke-70 dan membawa
Die Mannschaft menang 4-0 atas Uruguay.Uni Soviet menghadang di semifinal tetapi lewat gol
Helmut Haller dan Beckenbauer, Jerman Barat tampil di final menghadapi tuan rumah Inggris
yang notabene adalah musuh bebuyutan Die Mannschaft . Kali ini Inggris menyudahi perjalanan
Jerman Barat dengan pertandingan yang penuh kontroversi, 4-2.

Piala Dunia 1970

Jerman Barat memenangkan 3 pertandinga awal mereka dan berjumpa dengan lawan mereka di
final Piala Dunia 1966, Inggris. Sesaat duka di final 4 tahun sepertinya akan hadir kembali,
ketika Inggris unggul 2-0 sampai pada menit ke 69 dimana Der Kaiser mencetak gol untuk
pertama untuk Die Mannschaft disusul gol penyama kedudukan sehingga pertandingan
dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Jerman Barat akhirnya mengalahkan Inggris dengan skor 3-
2. Jerman Barat melaju ke semifinal menghadapi Italia. Sampai menit-menit akhir Azzuri unggul
1-0, sampai kemudian Karl-Heinz Schnellinger menyamakan skor menjadi 1-1 dan memaksakan
perpanjangan waktu. Selama perpanjangan waktu kedua tim saling mencetak gol susul menyusul
dengan skor akhir 4-3 untuk kemenangan Italia. Beckenbauer sendiri mengalami cedera bahu,
namun karena jatah pergantian pemain sudah terpakai semua, Der Kaiser tetap
bermain menghadapi Italia. 5 gol dalam babak perpanjangan waktu membuat pertandingan
ini dijuluki "Pertandingn Abad Ini".

Piala Dunia 1974

Status sebagai Juara Eropa 1972 dan sebagai tuan rumah turnamen membuat Die Mannschaft
diunggulkan untuk meraih gelar Juara Dunia nya yang kedua setelah Piala Dunia 1954. Pada
pertandingan grup, Jerman Barat bearda satu grup denga Jerman Timur. Pertandingan ini secara
mengejutkan dimenagkan oleh Jerman Timur 1-0. Kedua negara ini akhirnya maju ke babak
grup berikutnya. Jerman Barat menjuarai babak grup berikutnya dan berhak menghadapi juara
grup A, Belanda dengan Total Football nya di final. Pada pertandingan final Beckenbauer
menjaga ketat Johan Cruijjf sehingga Jerman Barat sukses memenangi turnamen dengan skor
tipis 2-1. Beckenbauer menjadi kapten pertama yang mengangkat Trofi Piala Dunia yang baru,
karena trofi sebelumnya menjadi milik Brasil. Jerman Barat juga menjadi tim pertama yang
menjadi mengkoleksi gelar Juara Eropa dan Juara Dunia secara bersamaan; Prestasi ini kemudian
diikuti oleh Prancis (2000) dan Spanyol (2010).

Piala Eropa 1976

Sebagai juara bertahan dan Juara Dunia, tim nasional sepakbola Jerman Barat|Jerman Barat]]
kembali diunggulkan untuk mempertahankan gelar juara Eropanya. Sayang pada Final,
Beckenbauer cs. gagal meraih juara, kalah dari Cekoslowakia lewat adu pinalti 5-3 setelah kedua
tim bermain imbang 2-2 dalam sampai babak perpanjangan waktu. Ini adalah turnamen resmi
terakhir dari Beckenbauer. Der Kaiser mengoleksi 14 gol dalam 103 pertandingan bersama
Jerman Barat.

2. Diego Maradona
Nama: Diego Armando Maradona
Lahir: 30 Oktober 1960
Kebangsaan: Argentina
Posisi: Gelandang Penyerang

Diego Armando Maradona (lahir di Buenos Aires, Argentina, 30 Oktober 1960; umur 53
tahun) adalah mantan pesepak bola legendaris Argentina. Maradona menjadi pelatih timnas
Argentina mulai November 2008 sampai Juli 2010. Untuk Argentina Maradona tampil sebanyak
91 kali dan mencetak 34 gol. Maradona termasuk dalam deretan pesepakbola terbaik abad ini
bersama dengan Pele, Johan Cruyff dan Christian Vieri.

Piala Dunia 1982


Maradona melakukan debutnya dalam pentas Piala Dunia pada Piala Dunia 1982. Pada babak
penyisihan Argentina yang adalah juara bertahan secara mengejutkan kalah 0-1 oleh
Belgia,walaupun begitu Argentina berhasil melaju ke babak kedua turnamen setelah
mengalahkan Hongaria 4-1 dan El Salvador 2-0. Di babak berikutnya mereka kembali
mengalami kekalahan oleh Italia 1-2 dan Brazil 1-3. Maradona tampil dalam semua pertandingan
di Piala Dunia dan mencetak 2 gol. Semuanya di buat dalam pertandingan melawan Hongaria.

Piala Dunia 1986

Pertunjukkan kehebatan Maradona {yang ditunjuk menjadi kapten tim} adalah pada saat
berlangsungnya Piala Dunia 1986 di Meksiko, di mana hampir sendirian ia mengantarkan
Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun
1978 di Argentina. Pada Piala Dunia di Meksiko tersebut , Maradona membuat gol terbaik
sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final.
Pada saat itu Maradona melakukan sprint
sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain Inggris (Glenn
Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan menaklukkan kiper
kenamaan Inggris, Peter Shilton. Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu
kurang lebih 10 detik. Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang
sangat buruk. Gol tersebut tercipta melalui bantuan tangan, yang dikatakan Maradona sebagai
hasil bantuan "tangan Tuhan". Ia akhirnya mengakui bahwa hal tersebut dilakukan dengan
sengaja pada 22 Agustus 2005. Total Maradona mencetak 5 gol dan 5 assist dan tidak pernah
diganti selama pertandingan Argentina dalam Piala Dunia 1986. Sebagai bentuk penghormatan,
maka didirikanlah patung Maradona ketika sedang mencetak gol di depan pintu masuk stadion
Stadion Azteca.

Piala Dunia 1990

Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990 di Italia, Maradona kembali mengkapteni Argentina.
Namun penampilan Maradona kurang maksimal dikarenakan cedera lutut sebelum turnamen
dimulai. Argentina memulai perjalanannya dalam turnamen ini dengan kurang meyakinkan,
hampir tersisih dalam babak awal dan hanya menempati peringkat 3 dalam grup B. Argentina
kemudian bertemu musuh bebuyutannya Brasil. Ketika diramalkan akan menderita kekalahan,
Maradona tampil sebagai pahlawan dengan mengirimkan umpan untuk diselesaikan oleh Claudio
Caniggia. Argentina pun menang 1-0 atas Brasil. Babak selanjutnya Argentina bertemu dengan
Yugoslavia dimana pertandingan diselesaikan lewat adu pinalti. Maradona adalah salah satu
penendang pinalti yang gagal. Semifinal melawan Italia juga diselesaikan lewat adu pinalti
setelah skor 1-1 selama 2x45 menit. Kali ini Maradona berhasil menyarangkan pinalti setelah
dengan berani menendang bola pada arah yang sama ketika ia gagal ketika melawan Yugoslavia.
Pada pertandingan final sudah menunggu Jerman Barat yang kemudian berhasil mengalahkan
Argentina 1-0 lewat pinalti yang dicetak oleh Andreas Brehme pada menit ke-85, setelah terjadi
pelanggaran kepada penyerang Jerman Barat, Rudi Völler.

Piala Dunia 1994

Maradona tampil lagi sebagai kapten untuk Argentina namun hanya tampil sebanyak 2 kali dan
mencetak 1 gol ketika melawan Yunani. Ia kemudian tertangkap menggunakan doping, dan
dilarang berpartisipasi dalam turnamen. Maradona kemudian menyangkal dirinya sengaja
memakai doping dan menuduh adanya konspirasi melawan dirinya oleh Amerika Serikat.
1. Pelé

Nama: Edison Arantes do Nascimento


Lahir: 23 Oktober 1940
Kebangsaan: Brasil
Posisi: Penyerang

Edison Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pelé (lahir 23 Oktober 1940; umur 73
tahun) adalah legenda sepak bola dunia yang berasal dari Brasil. Selama kariernya sebagai
pemain, Pele berhasil membawa Brasil menjadi Juara Dunia Sepak bola sebanyak 3 kali, yaitu
pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko. Berkat
keberhasilannya tersebut, Brasil berhak atas Piala Jules Rimet. Pelé mendapatkan julukan O Rei
atau Sang Raja. Dia lahir di Três Corações, Minas Gerais, Brasil.

Karier Pelé bersama Brasil dimulai pada 7 Juli 1957 dimana Brasil kalah oleh Argentina 2-1.
Pelé mencetak salah satu gol dalam pertandingan itu pada usia 16 tahun 9 bulan, sebuah rekor
untuk Brasil sebagai pemain termuda yang pernah tampil untuk Brasil.

Piala Dunia 1958

Pertandingan pertama Pelé dalam piala dunia adalah melawan Uni Soviet. Ia adalah pemain
termuda dalam turnamen itu. Pelé kemudian mencetak gol pertama untuk Brasil
ketika melawan Tim nasional Wales yang mengantarkan Brasil ke semifinal melawan Prancis.
Pada babak pertama Brasil telah unggul 2-1, kemudian Pelé mencetak hattrick, menjadi pemain
termuda pertama yang melakukannya. Brasil unggul 5-1 atas Prancis. Pada final melawan tuan
rumah Swedia, Pelé menjadi orang termuda yang pernah tampil dalam final Piala Dunia dalam
usia 17 tahun 249 hari. Dia mencetak 2 gol pada pertandingan itu, salah satunya di daulat sebagai
salah satu gol teindah dalam sejarah Piala Dunia, sebuah lob melewati kepala bek Swedia dan
disusul oleh tendangan keras terarah ke arah gawang Swedia yang dijaga oleh Kalle Svensson.
Pertandingan itu sendiri dimenangi oleh Brasil 5-2. Pelé kemudian menjadi runner-up top scorer
dalam turnamen tersebut, di bawah Just Fontaine dengan 6 gol. Brasil pun meraih trofi Piala
Dunia nya yang pertama dalam sejarah.

Piala Dunia 1962

Pelé memulai pertandingan melawan Mexico dimana Pelé memberi 1 assist dan kemudian
mencetak gol kedua setelah melewati 4 pemain Mexico. Pertandingan itu sendiri berkesudahan
2-0. Sayangnya ia cedera ketika melawan Cekoslowakia. Hal ini membuat Pelé absen sepanjang
turnamen, perannya dalam tim Brasil digantikan oleh Garrincha yang berhasil membawa Brasil
meraih gelar Piala Dunia ke duanya.

Piala Dunia 1966

Turnamen ini dimulai dengan kontroversi dimana Pelé menjadi target tekel-tekel brutal oleh
pemain Bulgaria dan Portugal. Saat itu pergantian pemain belum diperbolehkan dalam
pertandingan. Brasil kemudian tersingkir di babak awal. Pelé kemudian bersumpah untuk tidak
lagi berpartisipasi dalam Piala Dunia. Ia kemudian mengubah keputusannya itu. Inggris
kemudian memenangkan gelar Piala Dunia mereka yang pertama.

Piala Dunia 1970

Pelé dipanggil untuk memperkuat tim Brasil pada 1969, namun ia menolaknya. Setahun
kemudian ia kemudaian menyetujuinya dengan bermain untuk tim Brasil selama Piala Dunia
1970 dengan mencetak 6 gol. Tim Brasil saat itu disebut-sebut sebagai tim terbaik sepanjang
masa dengan Pelé, Rivelino, Jairzinho, Tostão, Gérson, Carlos Alberto Torres dan Clodoaldo
sebagai anggotanya. Pertandingan pertama Brasil berhadapan dengan Cekoslowakia dengan skor
akhir 4-1. Brasil kemudian berhadapan dengan juara bertahan Inggris dimana Pelé hampir
mencetak gol pertama lewat sundulan ke tiang jauh akan tetapi secara luar biasa diselamatkan
oleh kiper Inggris,
Gordon Banks. Pertandingan itu sendiri dimenangkan oleh Brasil 1-0. Lawan berikutnya
Rumania pun kalah oleh Seleção 3-2 dimana Pelé mencetak gol pembuka lewat tendangan bebas.
Peru adalah lawan Brasil berikutnya dengan bintang mudanya Teófilo Cubillas, Seleção kembali
melaju lewat kemenangan 4-2 dimana Pelé memberikan assist kepada Tostão untuk mencetak
gol ke-3 bagi Brasil . Semifinal mempertemukan Brasil dengan Uruguay untuk pertama kalinya
sejak final Piala Dunia 1950 di Brasil dimana Uruguay menghadirkan kedukaan yang mendalam
untuk rakyat Brasil. Pertandingan yang penuh emosi bagi rakyat Brasil dimenangkan oleh
Seleção 3-
1. Italia adalah lawan Seleção di partai final dimana Pelé mencetak gol pembuka laga. Brasil pun
menyelesaikan pertandingan dengan keunggulan 4-1 dimana go terakhir menunjukkan dominasi
Brasil dalam pertandingan ini. Bola yang di bawa pelan dari daerah pertahanan sendiri berhasil
disarangkan ke gawang Italia tanpa bisa disentuh sekali pun oleh para pemain Italia. Pelé
menyelesaikan turnamen dengan mencetak 6 gol. Trofi Jules Rimet pun menjadi milik Brasil
selamanya. Selama berkostum Seleção, Pelé tampil sebanyak 92 kali dengan mencetak 77 gol
(rekor gol terbanyak untuk Brasil sampai saat ini).

Source : Jurnalis Bola

Anda mungkin juga menyukai