Anda di halaman 1dari 8

Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H

Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H

BELAJAR PADA KELUARGA NABI IBRAHIM AS


(Oleh : H. A. Nafis Atoillah, MA)
(Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren Banjarnegara)

Khutbah Pertama:

)3×( ‫) هللاُ اَك َب ْر‬3×( ‫×) هللاُ ا َ ْك َب ْر‬3( ‫هللاُ ا َ ْك َب ْر‬


ُ‫أص ْيالً الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْكبَ ْر هللاُ ا َ ْكبَ ْر َو هللِ اْل َح ْمد‬
ِ ‫هللاُ ا َ ْكبَ ْر َكبِي ًْرا َوال َح ْمدُ ِ هلِلِ كثيرا وسبحان هللا بُ ْك َرة ً َو‬
َ‫ع َرفَة‬ ْ َ‫ضانَ َوعْيدَ اْال‬
َ ‫ض َحى َب ْعدَ َي ْو ِم‬ َ ‫صيا َ ِم َر َم‬ ْ ‫هلل الَّذِى َج َع َل ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ ِع ْيدَ اْل ِف‬
ِ َ‫ط ِر َب ْعد‬ ِ ُ‫ا َ ْل َح ْمد‬
ُ‫س ْولُه‬ َ ‫ا َ ْش َهدُ ا َ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوحْ دَهُ الَ ش َِريْكَ لَهُ لَهُ اْل َم ِلكُ اْلعَ ِظ ْي ُم اْالَ ْكبَ ْر َوا َ ْش َهدٌ ا َ َّن‬.
َ ‫سيهِدَنا َ ُم َح َّمدًا‬
ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬
َ ‫س َو‬
‫ط َّه ْر‬ ‫ع ْن ُه ُم ِ ه‬
َ ْ‫الرج‬ َ ‫ص َحا ِب ِه الَّ ِذيْنَ ا َ ْذه‬
َ ‫َب‬ ْ َ ‫علَى ا َ ِل ِه َوا‬
َ ‫س ِيه ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ‫لى‬
َ ‫ع‬َ ‫ص ِهل‬
َ ‫الل ُه َّم‬
َ‫ فَيَا ِعبَادَهللاِ اِتَّقُوهللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن اِالَّ َوا َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬.ُ‫ا َ َّما بَ ْعد‬

Jamaah ‘Idul Adha yang dimuliakan Allah.

Pagi ini walaupun masih dalam suasana musim pandemi, ummat Islam, dari pusat kota suci
Makkah al-Mukarramah, sampai ke berbagai penjuru negeri mengumandangkan takbir:

ُ‫هلل اْل َح ْمد‬


ِ ‫هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر َو‬
Sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt. Sesungguhnya, Allah Swt tidak pernah perlu
kepada syukur kita, karena syukur kita itu hanya akan kembali kepada kita, menambah dan
mengekalkan nikmat Allah Swt:

‫ش َك َر فَإِ َّن َما َي ْش ُك ُر ِل َن ْف ِس ِه‬


َ ‫َو َم ْن‬
“Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya
sendiri dan barangsiapa yang ingkar”. (Qs. An-Naml [27]: 40).
Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H

Karena dalam ayat lain Allah berfirman:

‫ش َك ْرت ُ ْم ََل َ ِزيدَ َّن ُك ْم‬


َ ‫لَ ِئ ْن‬
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”. (Qs.
Ibrahim [14]: 7).

Jamaah ‘Idul Adha yang dimuliakan Allah …

Pagi ini, lewat momen Idul Adha kita kembali diingatkan dengan keluarga Nabi Ibrahim as yang
inti dari semua makna itu terangkum dalam tiga poin besar:

Pertama, Belajar Pola Hubungan Orang Tua dan Anak.

Peristiwa kurban mengingatkan kita pada hubungan kepatuhan mutlak Ismail as kepada
Ayahanda Ibrahim as. Dengan ucapannya yang tertulis dalam al-Qur’an,

َ ‫ت ا ْفعَ ْل َما تُؤْ َم ُر‬


‫ست َِجدُ ِني إِ ْن‬ ُ ‫ي إِ ِهني أ َ َرى فِي ْال َمن َِام أ َ ِهني أ َ ْذ َبحُكَ فَا ْن‬
ِ ‫ظ ْر َماذَا ت ََرى قَا َل َيا أ َ َب‬ َّ ‫قَا َل َيا بُ َن‬
َ‫صا ِب ِرين‬
َّ ‫َّللاُ ِمنَ ال‬َّ ‫شَا َء‬
“Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’.Ismail menjawab: ‘Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar’.” (Qs. as-Shaffat [37]: 102).

Demikianlah jawaban anak shalih yang diharapkan Nabi Ibrahim as dalam doanya,

َ‫صا ِل ِحين‬
َّ ‫َربه ِ هَبْ ِلي ِمنَ ال‬
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”.
(Qs. as-Shaffat [37]: 102).

Peristiwa menyentuh hati dan perasaan ini mengajak kita untuk melihat kembali bagaimana
anak-anak kita?Sudahkan kita didik menjadi anak yang patuh dan taat mengikuti perintah Allah
Swt?

Anak adalah amanah, dengan anak kita bisa masuk surga,

ُ‫سنَ إِلَ ْي ِه َّن فَلَهُ ْال َج َّنة‬


َ ْ‫ت فَأَدَّ َب ُه َّن َوزَ َّو َج ُه َّن َوأَح‬ َ ‫عا َل ثَ َال‬
ٍ ‫ث َبنَا‬ َ ‫َم ْن‬
“Siapa yang merawat tiga orang anak perempuan, ia didik dengan baik, ia nikahkan dengan
orang baik, maka surgalah baginya”.(HR. Abu Daud).
Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H

Dengan anak maka amal menjadi mengalir,

ُ‫عو لَه‬
ُ ‫ح َي ْد‬ َ ‫ أ َ ْو َولَ ٍد‬، ‫ أ َ ْو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع ِب ِه‬، ‫صدَق ٍة َجار َي ٍة‬
ٍ ‫صا ِل‬ ٍ ‫ع َملُهُ ِإالَّ ِم ْن ثَال‬
َ :‫ث‬ َ َ‫ان ا ْنق‬
َ ‫ط َع‬ ُ ‫س‬َ ‫ِإذَا َماتَ اإل ْن‬
“Apabila manusia mati, maka putuslah amalnya, kecuali tiga: shodaqoh jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan anak shalih yang mendoakannya”. (HR. Muslim).

Tapi ingat, disebabkan anak juga kita akan masuk ke dalam neraka,

َ ‫ي يُ ِق ُّر فِ ْي أ َ ْه ِل ِه ا َ ْل َخ َب‬
‫ث‬ ْ ‫ث الَّ ِذ‬ ُّ ‫ ُمد ِْم ُن ْال َخ ْم ِر َو ْال َع‬: َ‫علَ ْي ِه ُم ْال َج َّنة‬
ُ ‫اق َو الدَّي ُّْو‬ َ ‫ثَالَثَةٌ قَ ْد َح َّر َم هللا‬
“Tiga orang, diharamkan Allah Swt surga bagi mereka: pecandu khamar/narkoba, durhaka
kepada orang tua dan orang tua/wali yang membiarkan keluarganya berbuat nista”. (HR.
Ahmad).

ُ‫هلل اْل َح ْمد‬


ِ ‫هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر َو‬
Pagi ini sebagai orang tua diingatkan dengan tanggung jawab kepada anak-anak kita.Sudahkah
kita didik mereka dengan baik?Bagaimana shalat mereka? Bagaimana bacaan al-Qur’an mereka?
Sudahkan mereka menutup auratdan bagaimana pergaulan mereka.?

Pagi ini jugasebagai anak diingatkan tentang bakti kepada orang tua.Bagaimanapun banyaknya
amal mereka, kalau anak durhaka kepada orang tua.Maka Allah Swt haramkan surga bagi
mereka.Jika mereka masih hidup, kembali dari shalat ied ini, kita masih bisa datang ke rumah
mereka.Memeluk dan mencium mereka dengan kasih sayang.Sebagai ungkapan rasa bersalah
karena tidak mampu membalas budi baik mereka.Tapi, andai ajal telah mendahului.Sesal
kemudian tiada berarti. Kita hanya dapat mengucapkan,

َ ‫ار َح ْم ُه َما َك َما َر َّب َيا ِن ْي‬


‫ص ِغيْرا‬ َّ َ‫َربه ِ ا ْغ ِف ْر ِلي َو ِل َوا ِلد‬
ْ ‫ي َو‬
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku.Sayangilah mereka sebagaimana mereka
menyayangiku ketika aku masih kecil”.

Hanya itulah yang dapat kita ucapkan dengan uraian air mata.

‫َط ِه َما‬
ِ ‫سخ‬
َ ‫طهُ ِف ْي‬ َ ‫ضا ْال َوا ِلدَ ْي ِن َو‬
ُ ‫س َخ‬ َ ‫الربه ِفي ِر‬
َّ ‫ضا‬
َ ‫ِر‬
“Ridha Allah Swt terletak pada ridha kedua orang tua dan murka Allah Swt terletak pada murka
kedua orang tua”.(HR. ath-Thabrani).
Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H

ُ‫هلل اْل َح ْمد‬


ِ ‫هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر َو‬
Kedua, Belajar Menyeimbangkan Antara Usaha dan Tawakkal.

Meskipun sayang dan cinta kepada anak dan istri, tapi perintah Allah Swt mesti tetap
dipatuhi.Bagaiamna meleleh air mata Nabi Ibrahim as meninggalkan Hajar dan Ismail kecil di
sebuah lembing kering. Kisah itu diabadikan dalam al-Qur’an, Nabi Ibrahim as pun mengadu
kepada Allah Swt,

َّ ‫غي ِْر ذِي زَ ْرعٍ ِع ْندَ َب ْيتِكَ ْال ُم َح َّر ِم َر َّبنَا ِليُ ِقي ُموا ال‬
‫ص َالة َ فَاجْ عَ ْل‬ َ ‫َر َّبنَا ِإ هِني أ َ ْس َك ْنتُ ِم ْن ذُ ِ هر َّي ِتي ِب َوا ٍد‬
َ‫ت لَ َعلَّ ُه ْم َي ْش ُك ُرون‬ ِ ‫ار ُز ْق ُه ْم ِمنَ الثَّ َم َرا‬
ْ ‫اس تَ ْه ِوي ِإلَ ْي ِه ْم َو‬ ِ ‫أ َ ْف ِئدَة ً ِمنَ ال َّن‬
“Wahai Robb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya
Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-
mudahan mereka bersyukur”. (Qs. Ibrahim [14] : 37).

Di tengah lembah tandus tanpa tanaman itulah Hajar dan Ismail berada, seorang wanita lemah
dan bayi tidak berdaya membutuhkan air. Apakah Allah langsung menurunkan air kepada
mereka ?!Tidak.Hajar bukan wanita lemah.Ia perempuan yang tegar. Hajar tidak mengeluh
kepada Allah Swt dengan mengangkat tangan. Hajar tidak membawa-bawa nama besar suaminya
yang seorang nabi dan anaknya juga seorang nabi. Hajar tidak pula menghujat dan mencela di
mana air berada ?!. Tapi Hajar berjalan kaki dari bukit Shafa menuju bukit Marwa sebanyak
tujuh kali.Tumit perempuan yang lemah itu menginjak pasir gurun panas di bawah terik matahari.
Setelah ia lelah dan tetap tidak mendapatkan air yang ia cari, maka ia kembali ke tempat Ismail
berbaring. Ternyata, air tidak ditemukan di tempat yang dicari.Tapi air datang dari tumit Ismail
yang belum pandai melangkah. Dari kisah ini tersirat sebuah makna yang sangat mendalam yaitu
pentingnya berusaha sekuat tenaga dan seoptimal mungkin untuk mencari apa yang kita inginkan.
Karena Allah tidak langsung memberi tanpa ada usaha. Demikian juga perubahan menuju
kehidupan yang lebih baik yang kita inginkan tidak akan terwujud kecuali ada keinginan dan
perbuatan dari kita sendiri. Allah berfirman:

‫َّللا َال يُغَ ِهي ُر َما ِبقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَ ِهي ُروا َما ِبأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬
َ َّ ‫ِإ َّن‬
“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri”. (Qs. Ar-Ra’d [13]: 11).

Di sanalah keserasian antara syariat Nabi Ibrahim as dengan syariat Nabi Muhammad Saw.
Sama-sama mengajarkan keseimbangan antara usaha dan doa. Rasulullah Saw tidak pernah
duduk berpangku tangan menunggu rezeki turun dari langit. Al-Qur’an mengajarkan,
Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H

َ‫يرا لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬ َ َّ ‫َّللا َوا ْذ ُك ُروا‬


ً ‫َّللا َك ِث‬ ِ ‫ص َالة ُ فَا ْنتَش ُِروا فِي ْاَل َ ْر‬
ْ َ‫ض َوا ْبتَغُوا ِم ْن ف‬
ِ َّ ‫ض ِل‬ َّ ‫ت ال‬ ِ ُ‫فَإِذَا ق‬
ِ ‫ض َي‬
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (Qs. al-Jumu’ah [62]: 10).

ْ ُ ‫َّللا أ َ ْع ِقلُ َها َوأَت ََو َّك ُل أ َ ْو أ‬


‫ط ِلقُ َها َوأَت ََو َّك ُل قَا َل ا ْع ِق ْل َها َوت ََو َّك ْل‬ ُ ‫قَا َل َر ُج ٌل َيا َر‬
ِ َّ ‫سو َل‬
Seorang laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah.Apakah unta ini saya tambatkan lalu saya
bertawakkal? Atau saya lepaskan saja, kemudian saya bertawakkal?”.Rasulullah Saw menjawab,
“Tambatkanlah! Setelah itu, bertawakkallah!”.

(HR. at-Tirmidzi).

“Berusaha tanpa tawakkal, sombong.bertawakkal tanpa usaha, pesong”.

ُ‫هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر َو هللِ اْل َح ْمد‬

Ketiga: Belajar Berkorban Untuk Agama Allah SWT.

Islam bukan agama yang melarang orang untuk mencari harta sebanyak-banyaknya. Dalam Islam
diajarkan, orang yang mampu secara ekonomi, kuat fisik, ilmu dan iman, lebih baik dan dicintai
Allah Swt daripada orang yang miskin, lemah fisik, lemah ilmu dan lemah iman. Rasulullah Saw
bersabda,

‫يف‬ َّ ‫َّللا ِم ْن ْال ُمؤْ ِم ِن ال‬


ِ ‫ض ِع‬ ُّ ‫ْال ُمؤْ ِم ُن ْالقَ ِو‬
ِ َّ ‫ي َخي ٌْر َوأ َ َحبُّ ِإلَى‬
“Seorang mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allah Swt daripada mukmin yang
lemah”. (HR. Muslim).

Jama’ah ‘Idul Adha yang dimuliakan Allah …

Mencari harta itu sulit.Namun ada yang lebih sulit, yaitu berjuang melawan hawa nafsu dan
bisikan setan yang selalu mengajak agar menahan harta, tidak berkurban, tidak
bersedekah.Sehingga mati dalam keadaan menumpuk harta, tidak pernah berbuat untuk agama
Allah Swt walau seujung kuku. Setan tidak akan pernah bosan menggoda manusia. Allah Swt
berfirman:

َ‫ش َما ِئ ِل ِه ْم َو َال ت َِجدُ أ َ ْكثَ َر ُه ْم شَا ِك ِرين‬ َ ‫ث ُ َّم ََلَ ِت َي َّن ُه ْم ِم ْن َبي ِْن أ َ ْي ِدي ِه ْم َو ِم ْن خ َْل ِف ِه ْم َو‬
َ ‫ع ْن أ َ ْي َما ِن ِه ْم َو‬
َ ‫ع ْن‬
Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka.dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. (Qs.
Al A’raf [7]: 17).

Setan akan datang dari depan, dari belakang, dari arah kanan dan kiri manusia. Oleh sebab itu
manusia mesti mengerti hakikat setan dan menjadikannya sebagai musuh yang sebenarnya:

َ ُ‫عدُ ٌّو فَاتَّ ِخذُوه‬


‫عد ًُّوا‬ َ ‫ش ْي‬
َ ‫طانَ لَ ُك ْم‬ َّ ‫ِإ َّن ال‬
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu)”. (Qs. Fathir
[35]: 6).

ُ‫هلل اْل َح ْمد‬


ِ ‫هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْك َب ْر هللاُ ا َ ْك َب ْر َو‬
Berkurban hari ini bukan hanya sekedar mampu melawan setan dan mengeluarkan uang untuk
menyembelih hewan kurban.Tapi ini adalah langkah awal menuju pengorbanan-pengorbanan
lainnya untuk agama Allah Swt. Masih banyak hamba-hamba Allah Swt yang perlu
dibantu.Anak-anak yatim dan orang terlantar yang membutuhkan uluran tangan. Harta yang
banyak tidak dapat membantu di hadapan Allah Swt, yang akan menolong adalah amal badan
dan harta yang pernah kita infaqkan di jalan Allah Swt. Berapa banyak harta yang kita cari, tapi
kita tidak pernah menikmatinya, tapi dinikmati ahli waris, bahkan orang lain yang tidak memiliki
nasab dan hubungan darah dengan kita. Kalau ingin menikmati harta yang kita cari dengan tetes
peluh dan air mata, maka gunakanlah di jalan Allah Swt.

Semoga momen ‘Idul Adha kembali mengingatkan kita akan pentingnya: pendidikan anak,
seimbang dalam usaha dan tawakkal, dan yang jauh lebih penting adalah berkurban untuk agama
Allah Swt.

‫ َوتَقَب َّْل‬.‫ت َوال ِذه ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َو َنفَعَ ِني َواِ هِيا ُك ْم بما فيه ِمنَ اَل َيا‬.‫آن ْالعَ ِظي ِْم‬ ِ ‫اركَ هللاُ ِلي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ ْر‬ َ ‫َب‬
َّ ‫ فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوا اِ َّنهُ ه َُواْلغَفُ ْو ُر‬.‫س ِم ْي ُع اْل َع ِل ْي ُم‬
‫الر ِح ْي ُم‬ َ ‫ِم هِن ْي َو ِم ْن ُك ْم ِت‬
َّ ‫الوتَهُ اِ هنهُ ه َُو ال‬
‫‪Teks Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H‬‬

‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫س ْب َحانَ هللا بُ ْك َرة ً َو أ َ ْ‬


‫ص ْيالً‬ ‫هللاُ ا َ ْك َب ْر (‪ )×3‬هللاُ ا َ ْك َب ْر (‪ )×3‬هللاُ ا َ ْك َب ْر كبيرا َواْل َح ْمدُ ِ‬
‫هلل َك ِثي ًْرا َو ُ‬
‫الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ َو هللاُ ا َ ْكبَ ْر هللاُ ا َ ْكبَ ْر َوهللِ اْل َح ْمدُ‬
‫لى ت َْو ِف ْي ِق ِه َوا ِْم ِتنَا ِن ِه‪َ .‬وا َ ْش َهدُ ا َ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ دَهُ الَ ش َِريْكَ لَهُ‬
‫ع َ‬‫ش ْك ُر لَهُ َ‬
‫سا ِن ِه َوال ُّ‬
‫لى اِحْ َ‬
‫ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ ِ‬
‫هلل َ‬

‫س ْولُهُ الدَّا ِعى ا َ‬


‫ِلى ِرض َْوانِ ِه‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫‪.‬وا َ ْش َهدُ ا َ َّن َ‬
‫سيهِدَنَا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫َ‬
‫س ِله ْم ت َ ْس ِل ْي ًما ِكث ْي ًرا‬ ‫علَى ا َ ِل ِه َوا َ ْ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫علَى َ‬
‫س ِيه ِدنَا ُم َح َّم ٍد و َ‬ ‫ص ِهل َ‬
‫الل ُه َّم َ‬
‫اس اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما ا َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬
‫ع َّما نَ َهى َوزَ َج َر‬ ‫ا َ َّما بَ ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫صلُّ ْونَ‬
‫َوا ْعلَ ُم ْوا ا َ َّن هللاه ا َ َم َر ُك ْم ِبا َ ْم ٍر َبدَأ َ فِ ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآل ئِ َكتِ ِه ِبقُ ْد ِس ِه َوقَا َل ت َعاَلَى‪ :‬اِ َّن هللاَ َو َمآل ئِ َكت َهُ يُ َ‬
‫لى النَّ ِبى‬ ‫ع َ‬ ‫َ‬
‫س ِله ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‬ ‫صلُّ ْوا َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫‪.‬يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫سلِكَ َو َمآلئِ َك ِة‬ ‫ع َلى ا َ ْن ِبيآئِكَ َو ُر ُ‬ ‫ع َلى آ ِل َ‬
‫س ِيهدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫س ِله ْم َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫س ِيه ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬‫علَى َ‬ ‫ص ِهل َ‬‫الل ُه َّم َ‬
‫ص َحابَ ِة‬ ‫ع ْن بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬
‫ع ِلى َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا ِش ِديْنَ ا َ ِبى بَ ْك ٍر َو ُ‬
‫اء َّ‬ ‫ع ِن اْل ُخلَفَ ِ‬‫ض الله ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫اْل ُمقَ َّر ِبيْنَ َو ْ‬
‫اح ِميْنَ‬‫الر ِ‬‫عنَّا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َمتِكَ يَا ا َ ْر َح َم َّ‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫ان اِلَى يَ ْو ِم ال ِدهي ِْن َو ْ‬ ‫َوالتَّا ِب ِعيْنَ َوت َا ِب ِعي التَّا ِب ِعيْنَ لَ ُه ْم ِباِحْ َ‬
‫س ٍ‬
‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ِ‬
‫ت‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِم ِنيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬

‫ص ْر ِعبَادَكَ اْل ُم َو ِ هح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬


‫ص ْر َم ْن نَ َ‬
‫ص َر‬ ‫ش ِْركَ َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫الل ُه َّم ا َ ِع َّز اْ ِال ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوأ َ ِذ َّل ال ه‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو دَ ِ هم ْر ا َ ْعدَا َءال ِدهي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِكَ اِلَى يَ ْو َم ال ِدهي ِْن‬ ‫‪.‬ال ِدهيْنَ َو ْ‬

‫ع ْن َبلَ ِدنَا اِ ْندُو ِن ْي ِسيَّا‬


‫طنَ َ‬ ‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِلم َحنَ َما َ‬
‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َ‬ ‫عنَّا اْل َبالَ َء َواْ َلو َبا َء َو َّ‬
‫الزالَ ِز َل َو ُ‬ ‫الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬
‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً َيا َربَّ اْل َعالَ ِميْنَ‬‫سا ِئ ِر اْلب ُْلدَ ِ‬
‫صةً َو َ‬ ‫‪.‬خآ َّ‬

‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬
‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َوفِى اْ ِ‬
‫َلخ َرةِ َح َ‬ ‫‪.‬ربَّنَا آتِنا َ فِى الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫َ‬
‫َاوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ‬
‫سن َ‬ ‫‪َ .‬ربَّنَا َ‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬
‫شآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْلبَ ْغي يَ ِع ُ‬
‫ظ ُك ْم‬ ‫ع ِن اْلفَحْ ِ‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫ْتآء ذِى اْلقُ ْر َ‬‫ان َوإِي ِ‬ ‫س ِ‬ ‫ِعبَادَهللاِ ا َِّن هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا بِاْلعَ ْد ِل َواْالِحْ َ‬
‫لى نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ ا َ ْكبَ ْر‬
‫ع َ‬‫لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروهللاَ اْلعَ ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َ‬

Anda mungkin juga menyukai