Anda di halaman 1dari 5
Muharomad Araiansal Yuniar to (2230102001) BABS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT & DAERAH A. Laporan Pelaksanaan Anggaran Laporan Pelaksanaan Anggaran (LPA) laporan yang menyajikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. LPA penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. LPA terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL). 1, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) “Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja ‘Negara/Daerah (APBN/APBD) (Paragraf Standar No. 35 PSAP No. 01 versi Lampiran 1.02)."Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBD. Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode tertentu pelaporan dan menyajikan unsur-unsur sebagai berikut: a. Pendapatan-LRA Semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana Jancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Kota, dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Kota b. Belanja Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kota. c. Transfer Penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. d. Surplus/Defisit-LRA Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. e. Pembiayaan - Penerimaan Pembiayaan = Pengeluaran Pembiayaan f. Pembiayaan Neto Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran Pemerintah Kota terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Sisa lebih/Kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA) selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBK selama satu periode pelaporan. & 2, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) LPSAL adalah bagian dari LPA yang menggambarkan perubahan saldo anggaran lebih pada akhir periode pelaporan. LPSAL digunakan untuk mengetahui apakah terdapat kelebihan anggaran atau defisit pada akhir periode pelaporan. Laporan Perubahan saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut seperti : a) Saldo Anggaran Lebih awal, b) Penggunaan saldo Anggaran Lebih c) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan 4) Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya ¢) Saldo Anggaran Lebih akhir B. Laporan Finansial Laporan Finansial atau Laporan Keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Laporan Finansial terdiri dari beberapa jenis laporan keuangan yang memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Jenis laporan keuangan pemerintah umumnya disajikan dalam Laporan Finansial yaitu : 1. Neraca Menggambarkan posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Neraca menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut: + Kas dan setara kas; « Investasi jangka pendek; + Piutang pajak dan bukan pajak; + Persediaan; + Investasi jangka panjang; + Aset tetap; + Kewajiban jangka pendek; + Kewajiban jangka panjang; + Ekuitas 2. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas schubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu. 3. Laporan Operasional Laporan operasional merupakan laporan yang menyajikan pos-pos sebagai berikut a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional b) Beban dari kegiatan operasional c) Transfer d) Pos-pos Iuar biasa, pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi Karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan. 4. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara lain yaitu: a) Ekuitas awal b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan ©) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi ekuitas 4) Ekuitas akhir 5, Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) Catatan atas laporan keuangan berisi tentang : a) Informasi umum entitas pelaporan dan entitas akuntansi b) Informasi tentang kebijakan fiskal / keuangan c) Ikhtisar pencapaian target keuangan d) Dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi e) Dan lain sebagainya Laporan Finansial juga digunakan sebagai alat pengendali untuk memantau kinerja keuangan perusahaan dan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengembangan bisnis. Laporan keuangan pemerintah daerah dan pusat adalah catatan finansial yang mencatat pergerakan transaksi keuangan dan informasi terkait dari pemerintah daerah dan pusat. Laporan keuangan ini Penting untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang posisi keuangan pemerintah. Laporan keuangan pemerintah daerah dan pusat terdiri dari tiga bagian: Bagian Pengantar, Bagian Keuangan, dan Bagian Statistik. ‘Hubungan antar Elemen Laporan Keuangan * Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dengan Laporan Arus Kas (LAK). Akun-akun pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang disajikan dalam LRA pada dasamya sama dengan akun-akun yang disajikan dalam LAK, karena LRA disusun berdasarkan basis Kas. Perbedaan utama antara LRA dan LAK adalah disajikannya transaksi nonanggaran di LAK, sedangkan di LRA tidak disajikan. Selain itu terdapat perbedaan Klasidikasi anggaran karena tujuan pelaporannya berbeda. + LRA dengan Neraca terdapat dalam perhitungan Saldo Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggara (SiIPA/SIKPA). SiLPA/SiKPA dalam LRA yang merupakan selisih antara Surplus/defisit dan total pembiayaan akan dimasukkan dalam perkiraan “Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan ‘Anggaran” dalam Neraca sebagai Ekuitas Dana Lancar. Perkiraan “Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran” dalam Neraca tersebut merupakan akumulasi SILPA/SiKPA dalam LRA dari tahun tahun sebelumnya. Neraca dengan LAK terjadi dalam penyajian saldo kas. Selisih antara saldo awal dan akhir kas di Bendahara Umum Negara/Kas di Kas Daerah dalam neraca merupakan kenaikan/ penurunan kas sebagaimana yang disajikan dalam LAK. Dengan kata lain selisih saldo awal dan akhir kas di Kas Daerah dalam Neraca harus sama dengan saldo akhir kas di Kas Umum Negara/Daerah dala LAK. Hubungan antara CaLK dengan LRA, Neraca, dan LAK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LRA, Neraca, dan LAK, karena CaLK menjelaskan dan mengungkapkan secara rinci atas akun-akun yang terdapat di dalam LRA, Neraca, dan LAK. C. Analisis Laporan Keuangan PPD Analisis Laporan Keuangan PPD (Pemerintah Pusat/Daerah) bertujuan untuk membantu menilai posisi dan kinerja keuangan, membandingkan posisi dan kinerja keuangan PPD dengan posisi dan kinerja keuangan PPD yang bersangkutan di masa lalu, PPD lain, dan industri, serta membantu pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan, Fokus analisis laporan keuangan PPD meliputi tiga hal, yaitu likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi: 1, Likuiditas mengacu pada kemampuan PPD untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. 2. Solvabilitas mengacu pada kemampuan PPD untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang. 3. Efisiensi mengacu pada kemampuan PPD dalam mengelola keuangan daerah secara efektif dan efisien. Pentingnya dalam menganalisis laporan keuangan PPD yaitu untuk memastikan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Analisis ini juga dapat membantu PPD dalam membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan daerahnya. Kesimpulan Kesimpulan dari BAB 5 "Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat & Daerah" adalah sebagai berikut : Bab ini membahas dua komponen penting dalam analisis keuangan pemerintah pusat dan daerah: Laporan Pelaksanaan Anggaran (LPA) dan Laporan Finansial. LPA terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL). LRA memberikan gambaran tentang pelaksanaan anggaran dalam satu periode, termasuk pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. LPSAL menggambarkan perubahan saldo anggaran lebih pada akhir periode pelaporan, Sementara itu, Laporan Finansial meliputi beberapa jenis laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK). Masing-masing laporan memberikan informasi spesifik tentang kondisi keuangan pemerintah, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat/Daerah (PPD) sangat penting untuk menilai posisi dan kinerja keuangan, membandingkannya dengan masa lalu, PPD lain, dan industri. Fokus analisis mencakup likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi. Likuiditas mengukur Kemampuan PPD untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, solvabilitas menilai kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang, dan efisiensi mencermati pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien. Analisis laporan keuangan ini penting dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah, serta membantu PPD dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan keuangan daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai