Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

MENGHIDUPKAN NURANI DENGAN BERPIKIR KRITIS

KELAS XII MIPA 5

Anggota kelompok :
1) Meidho Purnama Ramli
2) M Satria Nugraha
3) Anugrah Ilham Ramadhan
4) M Ghazali
5) Ryandika Dwi Saputra
6) M Wira Yudha
7) Fursan Atma Ruhbani

SMAN 1 TANJUNG JABUNG BARAT


i
i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini


mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan sebaik - baiknya dan sebenar - benarnya

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek pendidikan


agama islam terutama untuk semangat beribadah kepada Allah SWT. Dan Rasul-
Nya. Dengan mempelajari isi dari makalah ini diharapkan generasi muda bangsa
mampu menjadi islam yang sesungguhnya, saleh, beriman kepada Allah SWT dan
bermanfaat bagi masyarakat.

Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan
semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide
untuk menyusun makalah ini.

Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk


menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan
maupun kesalahan. Oleh karena itu kami memohon saran serta komentar yang
dapat kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan
datang.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.3. Tujuan Penulisan makalah 1
BAB II. ISI MAKALAH ....................................................... 2
2.1. Perintah Berpikir Kritis 2
2.1.1. Q.S Ali – Imran ayat 153 2
2.1.1. Q.S Ali – Imran ayat 190 - 191 3
2.2. Asbabul Nuzul 4
2.3. Hakekat Berpikir Kritis 4
2.4. Manfaat dan Kekurangan Berpikir Kritis 5
BAB III PENUTUP 6
3.1. Kesimpulan 6

3.2. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Islam berpikir kritis didasari pada sumber iman, ilmu pengetahuan
Islam dan sebagainya. Al Qur’an adalah salah satu sumber yang mengajak umat
islam untuk giat dalam mencari berbagai konteks kehidupan salah satu nya yaitu
berpikir kritis.
Dalam Al Qur’an istilah ajakan untuk berpikir kritis diantaranya tafakur
(contemplation), taddabur (reflection), dan tafakuh (understanding).
Epistemologi Islam tidak kaku, tetapi sintesis dan komplementer. Islam
memberi perhatian khusus mengenai berpikir dan sebab akibat sehingga pada
satu waktu meletakkan wahyu pada tempat yang tertinggi. Kemampuan berpikir
diberikan kepada semua manusia agar mereka dapat berpikir secara rasional
ataupun kritis dalam menemukan kebijakan ataupun hal – hal yang berkaitan
dengan segala macam
aspek kehidupan.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

- Mencari tahu tentang hadist berpikir kritis

- Mencari sebab/akibat atau asbabul nuzul dari berpikir kritis

- Mengetahui apa dampak positif dan negatif dengan berpikir kritis

1
BAB II

ISI MAKALAH

2.1 Perintah Berpikir Kritis

2.1.1 Q.S Ali Imran [3] :159

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)[3]

Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan
sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut :

1. Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari


tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah
akan pergi menghindar.

2. Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.

3. Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian


bertawakal kepada-Nya atas keputusan yang dicapai yang diharapkan dari
musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad saw.

2
Selain dalam surat Q.S Ali - Imran Ayat 159, dalam surat Ali - Imran pun ada
juga yang membahas tentang berpikir kritis yaitu Q.S Ali - Imran ayat 190 - 191.
Berikut suratnya sebagai berikut :

2.1.2 Q.S Ali Imran [3] 190-191

Artinya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka. ”

Isi kandungan suratnya sebagai berikut :

Dalam Q.S Ali Imran ayat 190 - 191 didalamnya memiliki kandungan hukum
yaitu Allah SWT mewajibkkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu dan
memerintahkan untuk mempergunakan pikiran kita untuk merenungkan alam, langit,
bumi (memahami kebesaran sang pencipta), serta pergantian siang dan malam.
Yang demikian ini menjadi tanda- tanda bagi orang yang berpikir, bahwa semua ini
tidaklah terjadi dengan sendirinya. Kemudian dari hasil berpikir tersebut, manusia
hendaknya merenungkan dan menganalisa semua yang ada di alam semesta ini,
sehingga akan tercipta ilmu pengetahuan. Adapun dari ayat diatas dapat
diambil
aspek terbawinya yaitu sebagai berikut :

1. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim


5
2. Jika seseorang memiliki renungan, ia memiliki pelajaran dalam segala perkara

3. Hendaknya manusia mempercayai bahwa semua penciptaan Allah SWT tidak ada
yang sia - sia

2.2 Asbabul Nuzul

Setelah melihat perintah Allah SWT. Dalam surat-Nya sekarang kita akan
membahas asbabul nuzul. Dalam asbabul nuzul kali ini kita akan membahas Q.S Ali
– Imran 190 – 191, berikut penjelasannya :

At-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a.,bahwa orang-
orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran
apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang
putih bersinarbagi yang memandangnya”.

Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan, “Bagaimana


halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan
penyakit sopak serta menghidupkan orangyang sudah mati.”

Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, “Mintalah dari


Tuhanmu agar bukit safa itujadi emas untuk kami.” Maka Nabi berdoa, dan
turunlah ayat ini (Q.S. ²li 'Imran/3:190- 191), mengajak mereka memikirkan langit
dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti
bintang- bintang, bulan,dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung,
pohon-
pohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.

2.3 Hakekat berpikir Kritis

Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a dari Nabi saw. Beliau bersabda;
“orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintropeksi dirinya dan suka
beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah
orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan
harapan kosong”(HR At-Tirmidzi dan beliau berkata: Hadis Hassan).

Dan dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

5
“Bersegeralah kalian beamal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu: Apa yang
kalian tunggu selain kemiskinan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit
yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau
dajjal, maka ia adalah seburuk-buruknya makhluk yang dinantikan ataukah kiamat,
padahal hari kiamat itu adalah saat yang tebesar bencananya serta yang terpahit
dideritanya?”(HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata: Hadis Hasan).

2.4 Manfaat & Kekurangan Dalam Berpikir Kritis

Setelah kita melihat perintah, asbabul nuzul, dan hakekat dalam kaidah
berpikir kritis, berikut ada beberapa hal yang menjadi keuntungan dari kita berpikir
kritis :

 Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua ciptaan Allah SWT.
 Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia
 Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian)
 Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt. dalam
mengembangkan IPTEKS

 Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan


 Dan lainnya

Manfaat berpikir kritis yang ada diatas adalah sebagian kecil dari banyak nya
maanfaat dalam kita berpikir kritis. Sehingga kita tidak perlu takut dalam
berpikir kritis asal dengan kaidah yang benar. Namun dibalik adanya manfaat
pastinya ada beberapa kekurangan ataupun bisa disebut dampak negatif dalam
berpikir kritis tetapi, jangan karena hal itu mengurangi rasa percaya diri kita agar
kita lebih aktif dan berpikiran kritis ataupun dalam keseharian lainnya.
Berikut beberapa kekurangan yang ada jika kita berpikir kritis dengan kaidah yang
tidak sesuai norma
maupun agama, yaitu :

 Selalu berpikiran negatif jika hal yang dilakukannya akan berdampak buruk
pada orang sekitarnya

 Kurang nya rasa percaya diri


 Mudah terpengaruh oleh orang lain
 Selalu merasa tidak puas dan takut dengan apa yang dilakukannya akan

5
mengalami kegagalan

 Mudah menyerah

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa setiap manusia wajib memiliki kemampuan berpikir kritis, karena


itu akan sangat berguna dalam konteks kehidupan bermasyarakat maupun
mengenal lebih dekat dengan Allah SWT. Oleh sebab itu marilah kita mulai
mencoba berpikir kritis dari hal – hal kecil dalam kehidupan, dengan hal - hal kecil
tersebut kita dapat
sedikit demi sedikit memahami konteks cara dalam berpikir kritis.

3.2 Saran

Sebagai umat manusia seharusnya kita lebih koperatif dalam


bersosialisasi dengan begitu kita dapat lebih mudah bermasyarakat. Berpikir kritis
juga salah satu hal yang dapat membuat kita lebih mudah dalam bermasyarakat,
karena dalam berpikir kritis kita bisa lebih memahami orang lain, ataupun hal –
hal yang bisa membuat kita menyatu dengan masyarakat, tetapi sesuai dengan
kaidah yang benar
mengikuti dalil maupun hakekat yang ada pada Al – Qur’an.

6
DAFTAR PUSTAKA

Http://rizkywara.blogspot.com/2017/09/berpikir-kritis-makalah-bab-

3.html?m=1 Http://www.synaoo.com/berpikir-kritis-materi-agama-islam-kelas

-xii-semester-1

Http://sriwahyunii528.blogspot.com/2018/07/menghidupkan-nurani.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai