Anda di halaman 1dari 13
Keputusan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis Nomor :02/KPTS/ xl /2022 Tanggal J] Oesember 2.012 Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pusat Kesejahteraan _Sosial_—_ (Puskesos) Desa/Kelurahan di Kabupaten Bengkalis Lampiran I: PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PUSAT KESEJAHTERAAN SOSIAL (PUSKESOS) DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BENGKALIS BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan kesejahteraan dan pertindungan sosial bagi fakir miskin dan orang tidak mampu adalah salah satu prioritas nasional pemerintah dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Hal ini telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, Agenda tersebut dijalankan dengan strategi pengembangan kemitraan dan jejaring kerja antar- pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat. Dalam prioritas nasional peningkatan kesejahteraan sosial tahun 2020, pemerintah menitikberatkan pada percepatan penurunan tingkat kemiskinan dan pertumbuhan yang merata bagi 40 persen penduduk berpendapatan terendah. Upaya ini dilakukan melalui: (1) pelaksanaan program jaminan dan bantuan sosial tepat sasaran; (2) pemenuhan kebutuhan dasar; dan (3) perluasan akses usaha mikro, kecil, dan koperasi. Beberapa program berskala nasional yang dijalankan untuk mendukung upaya tersebut antara lain program bantuan sosial pangan yang terdiri dari Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang saat ini bemama Program Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP) yang disalurkan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Indonesia Sehat (PIS) yang disalurkan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta Program Listrik bagi Masyarakat Miskin. Pemerintah juga menyelenggarakan program-program pemberdayaan masyarakat serta Opn derganCanscaret penyediaan akses terhadap kredit mikro, inklusi keuangan, dan penciptaan lapangan kerja baru. Di tingkat daerah daerah, pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota juga telah berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Pemerintah daerah memiliki mandat untuk menyediakan layanan dasar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah juga memiliki sumber daya yang cukup untuk menyelenggarakan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan, baik yang berasal dari transfer pusat maupun Pendapatan Asli Daerah. Namun, kewenangan dan besamya sumber daya tersebut tidak dimbangi dengan kapasitas yang memadai dalam pengelolaan proram perlindungan sosial dan Penanggulangan kemiskinan. Pada akhir 2013, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasiona/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah menggagas upaya peningkatan sistem layanan sosial terpadu berbasis teknologi informasi dan penjangkauan oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di tingkat masyarakat. Hal ini diawali dengan kajian cepat potensi pelaksanaan kegiatan tahun 2014. Berdasarkan kajian ini, Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) untuk Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan diujicobakan di 5 (lima) kabupaten, yaitu Bantaeng, Sragen, Sleman, Sukabumi, dan Belitung Timur. Terkait dengan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang partisipatif dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Kementerian Sosial telah memiliki beberapa program prioritas yang ditujukan untuk membantu perbaikan tata kelola pemerintahan. Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (selanjutnya disebut SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (selanjutnya disebut Puskesos) menjadi salah satu langkah awal menuju tercapainya pelayanan yang berkualitas, komprehensif, dan partisipatif Dalam Narasi RPUMN 2020-2024, pada 2024 diproyeksikan persentase Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan SLRT untuk Penanggulangan kemiskinan mencapai 100 (seratus) persen. Sehingga ke Opn derganCanscaret depan, SLRT dan Puskesos dapat memberikan pelayanan yang inklusif dan bermutu guna menjamin keberlanjutan dan pengembangan SLRT dan Puskesos. Pelaksanaan SLRT diharapkan membantu tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Mengacu pada RPJMN, SLRT menjadi bagian dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020, 2021, 2022, 2023, dan 2024, yang dalam pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial. Selanjutnya Kabupaten Bengkalis di tetapkan sebagai salah satu lokasi penyelenggara Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS) berdasarkan Surat keputusan Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial nomor 225/DYS.3/KPTS/03/2021 Tentang Penetapan Lokasi Pelaksanaan Pusat Kesejahteraan Sosial Layanan Rujukan Terpadu tahun 2021 tahap |. B. TUJUAN Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi Desa/Kelurahan dalam penyelenggaraan dan tata kelola Puskesos Desa/Kelurahan. Petunjuk ini diharapkan mendorong kesamaan persepsi, komitmen, dan kerja sama semua pihak dalam penyelenggaraan Puskesos. Opn derganCanscaret BAB II PENYELENGARAAN PUSAT KESEJAHTERAAN SOSIAL (PUSKESOS) DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BENGKALIS . Pengertian Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS) Puskesos adalah lembaga yang dibentuk oleh Desa/Kelurahan untuk memudahkan fakir miskin dan orang tidak mampu menjangkau layanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan, baik yang dikelola pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, pemerintah Desa/Kelurahan dan ‘swasta. Puskesos adalah miniatur dan perpanjangan tangan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) di tingkat Desa/Kelurahan. Sekterariat Puskesos di tinggat Desa/Kelurahan berada di Desa/Kelurahan. Pemerintah Desa/Kelurahan menyediakan sarana prasarana dan anggaran untuk penyelengaraan Puskesos di Desa/Kelurahan, . Tugas dan Tanggungjawab Puskesos Desa/Kelurahan Puskesos bertanggung jawab atas pelayanan perlindungan sosial dan Penanggulangan kemiskinan di tingkat Desa/Kelurahan dengan tugas-tugas sebagai berikut: 1. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran kegiatan Puskesos, 2. Memfasilitasi pemuktahiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di tingkat Desa/Kelurahan melalui Musyawarah Desa/Kelurahan yang dilakukan minimal setahun dua kali dengan memaksimalkan keberadaan, Back Office (BO) dan Front Office (FO) Puskesos, 3. Mencatat keluhan fakir miskin dan orang tidak mampu ke dalam sistem aplikasi Puskesos yang terhubung dengan Puskesos SLRT di Kabupaten Bengkalis 4. Melayani, menangani, dan menyelesaikan keluhan fakir miskin dan orang tidak mampu sesuai kapasitas Desa/Kelurahan, 5. Memberikan rujukan keluhan fakir miskin dan orang tidak mampu kepada Pengelola program/layanan sosial di Desa/Kelurahan melalui SLRT, 6 Membangun dan menindaklanjuti kemitraan dengan lembaga non Pemerintah termasuk pihak swasta melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dan Badan Usaha (TJSLBU) di Desa/Kelurahan, dan Opn derganCanscaret 7. Menyusun laporan kegiatan Puskesos untuk disampaikan kepada Sekretariat Puskesos SLRT Kabupaten/Kota dan OPD terkait lainnya. C. Kelompok Sasaran Puskesos Desa/Kelurahan Puskesos Desa/Kelurahan melayani kelompok sasaran, antara lain: 1. Fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdapat atau tidak terdapat dalam Basis Data Terpadu yang terdata di Data Terpadu Kesejahteran Sosial Program Penanganan Fakir Miskin (DTKS PPFM) yang berdomisili di Desa/Kelurahan setempat, 2. Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang ada di Desa/Kelurahan setempat, 3. Warga Desa/Kelurahan setempat yang memerlukan _pelayanan Pemberdayaan, perlindungan jaminan sosial, rehabilitasi sosial dan penangganan kemiskinan serta layanan sosial lainnya. D. Tata Cara Pembentukan Sekretariat Puskesos Desa/Kelurahan Tahapan proses membentuk dan mendirikan Sekretariat Puskesos Desa/Kelurahan adalah: 1. Setelah mengikuti Sosialisasi Teknis tentang penyelenggara Puskesos yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan OPD terkait bersama Pemerintahan Desa/Kelurahan. Dinas Sosial Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Pemerintahan Desa/Kelurahan melakukan sosialisasi dan memprakarsai pembentukan Puskesos. Proses sosialisasi mengundang seluruh Kepala Desa/Kelurahan dan aparat Kecamatan, 2. Kepala Desa/Lurah, tokoh agama dan tokoh masyarakat berkoordinasi untuk membahas pembentukan Puskesos di Desa/Kelurahan setempat, 3. Kepala Desa/Lurah bersama perangkat Desa/Lurah memetakan potensi Sumber daya yang ada di Desa/Kelurahan untuk mendukung pembentukan dan memaksimalkan keberadaan Puskesos. Misalnya Program-program pemberdayaan warga yang dikelola oleh Desa, Karang Taruna, Potensi Sumber Kesejahteran Sosial (PSKS), Pekerja Sosial Masyarakat PSM, dan Perusahan Swasta yang ada di Desa/Kelurahan, dil, Opn derganCanscaret 4. Kepala Desa/Lurah bersama perangkat Desa/Lurah, mendiskusikan struktur kelembagaan Puskesos terkait Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan berperan sebagai Penanggungjawab, Koordinator Puskesos, Front Office (FO), dan Back Office (BO)/Operator SIKS-NG. 5. SDM Puskesos dan kelembagaan Puskesos (Penanggungjawab, Koordinator, Front Office(FO), dan Back Office(BQ)/Operator SIKS-NG) ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah setempat, 6. Surat keputusan Puskesos Desa/Kelurahan disampaikan ke Puskesos SLRT Kabupaten Bengkalis yang beralamat di Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis, 7. Kepala Desa/Lurah wajib mensosialisasikan keberadaan dan fungsi Puskesos ke semua warga yang tinggal di Desa/Kelurahan setempat . Tata Kelola Puskesos Desa/Kelurahan Puskesos Desa/Kelurahan sekurang-kurangnya dikelola oleh empat unsur penyelenggara utama dengan tugas masing-masing sebagai berikut: 1. Penanggungjawab bertugas: a. berlanggungjawab atas-keberadaan dan __penyelengaraan Desa/Kelurahan Puskesos, b. menghubungkan semua program Desa/Kelurahan yang berkaitan dengan pemberdayaan, perlindungan jaminan sosial, rehabilitasi sosial dan penangganan kemiskinan. 2. Koordinator bertugas; @, Mengkoordinasikan proses perencanaan dan sosialisasi Puskesos di Desa/Kelurahan, b. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan tugas-tugas Puskesos Desa/Kelurahan, ©. Melakukan koordinasi dengan Sekretariat Puskesos SLRT Kabupaten Bengkalis, 3. Front Office bertugas; a. Menerima dan melakukan registrasi keluhan, pengaduan, dan usulan ‘masyarakat terkait layanan sosial sesuai jam kerja yang berlaku di Desa/Kelurahan, Opn derganCanscaret 1 b. _Memberikan jawaban atas keluhan, aduan dan layanan yang diterima kepada masyarakat, c. Menyampaikan mekanisme penanganan keluhan Puskesos Desa/Kelurahan, d. Memberikan informasi tentang program perlindungan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, penanganan kemiskinan dan layanan sosial lainnya di Kabupaten Bengkalis. 4, Back Office bertugas; a. Menindaklanjuti keluhan, aduan dan usulan masyarakat yang telah diperiksa oleh front office, b. Memberi rujukan keluhan, aduan dan usulan masyarakat yang tidak dapat ditangani di Puskesos kepada Puskesos SLRT Kabupaten Bengkalis . Melakukan penjangkauan dan perdampingan terhadap masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) d. Sebagai Operator/Pengelola Data Terpadu Kesejahteran Sosial tingkat Desa/Kelurahan melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), yang berdasarkan petunjuk dan pengawasan operator SIKS-NG di Kabupaten Bengkalis. e. Berkerjasama dengan pendamping program kesejahteraan sosial lainnya F. Kritoria SDM Puskesos Desa/Kelurahan Kriteria Tenaga Pelaksana a. Kriteria Koordinator: + Sekretaris Desa/Sekretaris Lurah + Memahami berbagai program perlindungan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabllitasi sosial, penanganan kemiskinan dan layanan sosial lainnya di tingkat Desa/Kelurahan dan Kabupaten/Kota + Memiliki kemiampuan komunikasi interpersonal yang baik + Bersedia untuk melakukan kegiatan pendampingan sosial kepada masyarakat sekitar Opn derganCanscaret b. Kriteria Front Office (FO): + Kepala Seksi, staff atau perangkat Desa + Memahami berbagai program perlindungan jaminan _sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, penanganan kemiskinan dan layanan sosial lainnya baik nasional maupun daerah + Memiliki kemampuan dasar menggunakan komputer/pengolah data lainnya + Memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik c. Kriteria Back Office (B0)/Operator SIKS-NG: + Staf atau perangkat Desa + Memahami berbagai program perlindungan jaminan _sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, penanganan kemiskinan dan layanan sosial lainnya baik nasional maupun daerah + Bertanggungjawab terhadap kerahasian Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (OTKS) + Memiliki kemampuan dasar menggunakan komputer/pengolah data lainnya + Memiliki kemampuan komunikas’ interpersonal yang baik + Memiliki kemampuan observasi dan analisis kebutuhan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan dari warga masyarakat yang mengadu. G. Kerjasama Kemitraan dan Jejaring Puskesos Desa/Kelurahan Di Desa/Kelurahan terdapat banyak lembaga, Pemerintah dan nonpemerintah, maupun individu yang terlibat dalam program penanggulangan, perlindungan dan jaminan sosial. Sebagai pusat informasi, Puskesos wajib membangun kerjasama dan jejaring dengan berbagai pihak terkait. Beberapa lembaga yang bisa dijadikan mitra kerja Puskesos adalah: 4: Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Desa/Kelurahan. Tim ini adalah forum lintas pelaku di tingkat Desa/Kelurahan sebagai wadah - koordinasi penanggulangan kemiskinan. Organisasi keagamaan yang mengelola program perlindungan sosial Opn derganCanscaret tertentu, seperti Badan Amil Zakat Daerah dan lain-lain. Organisasi ini biasanya bekerja hingga di level Desa. 3, Perusahaan swasta yang memiliki program Coporate Social Responsibility (CSR). Program CSR adalah program-program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan tertentu di tingkat Desa yang dikelola perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial. 4. Pendamping Program Kesejahteraan Sosial. Mereka adalah pekerja sosial atau tenaga kesejahteraan sosial atau relawan sosial yang ditunjuk untuk mendampingi Program-Program Kesejahteraan Sosial seperti Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), Program Keluarga Harapan (PKH), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Prongram Bantuan Sosial Pangan (BPNT)), dan lain- lain, 5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah organisasi yang dibentuk ‘oleh anggota masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi dan fungsi, untuk berperan serta dalam pembangunan. Banyak dari lembaga swadaya masyarakat yang mengembangkan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan tertentu. 6 Organisasi Perempuan atau organisasi kemanusiaan lainnya. Terdapat banyak organisasi, baik berbadan hukum maupun tidak yang secara khusus memberikan pelayanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan, utamanya bagi perempuan dan anak-anak perempuan 7. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Mereka adalah ‘seseorang yang dididik dan dilatih secara profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial. Sebagian dari mereka bekerja di bidang kesejahteraan sosial dengan wilayah kerja tingkat kecamatan. 8 Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Mereka adalah Perseorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat yang dapat berperan serta untuk menjaga, menciptakan, mendukung dan memperkuat penyelenggaraan kesejahteraan sosial, 9. Karan Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang dibentuk ‘sebagai wadah pengembangan para pemuda di Desa. 10. Kader Posyandu. Mereka adalah warga masyarakat setempat yang bekerja secara sukarela untuk mengelola posyandu. Kader Posyandu Opn derganCanscaret merupakan ilar pengerak pembangunan kesehatan di tingkat Desa/Kelurahan. H, Mekanisme dan Alur Pengelolaan Keluhan Melalui Puskesos Desa/Kelurahan Mekanisme pengelolaan keluhan dan pengaduan warga sebagai berikut: 1. Individu atau keluarga miskin dan orang tidak mampu mendatangi Puskesos menyampaikan keluhan dan permasalahannya, 2. Individu atau keluarga miskin dan orang tidak mampu mendapatkan layanan dari front office sesuai urutan kedatangan, 3. Keluhan dan permasalahan diterima dan diregistrasi oleh front office, 4, Data individu atau keluarga miskin dan orang tidak mampu diperiksa statusnya dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (OTKS) oleh Back Office (BO)/Operator SIKS-NG. a. Jika statusnya tidak ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maka diusulkan untuk dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) setelah melalui verifikasi dan validasi oleh Back Office (8O)/Operator SIKS- NG, dan b. Jika statusnya ada di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), maka dikaji untuk ditindaklanjuti sesuai dengan keluhan dan kebutuhannya. 5. Jika keluhan = dan_— program = yang_—dibutuhkan individu/keluarga/rumah tangga tidak bisa ditangani langsung oleh Puskesos Desa/Kelurahan, maka diteruskan ke Puskesos SLRT di Kabupaten untuk direview setelah dikoordinasikan dengan Koordinator Puskesos Desa/Kelurahan. 6. Setelah semua keluhan dan Layanan selesai di proses, Back Office (BO)/Operator SIKS-NG menginformasikan kembali kepada Front Office, kemudian Front Office menginformasikan Opn derganCanscaret kepada individu atau fakir miskin dan orang tidak mampu. 7. Alur layanan Puskesos Desa/Kelurahan sebagai berikut Diagram Alur Pelayanan Puskesos Desa/Kelurahan MEKANISME PERGANTIAN SDM PENYELENGGARA PUSKESOS Penunjukan SDM penyelenggara Puskesos pengganti ditetapkan dengan ‘Surat Keputusan kepala Desa/Lurah dengan proses penggantian sebagai berikut: 1. Pergantian SDM baru Puskesos paling lama 1 (satu) bulan setelah pengunduran diri. 2. Revisi Surat Keputusan penunjukan SDM penyelenggara Puskesos sesuai dengan kebutuhan perubahannya. 3, Mengajukan dan membuka rekening baru atas nama SDM penyelenggara Puskesos sesuai dengan perubahan Surat Keputusan yang baru. 4, SDM penyelenggara yang telah ditetapkan wajib melampirkan surat pernyataan dan memberikan informasi yang memuat: a. Nama, b. Nomor Induk Kependudukan, ¢. Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, d. Wilayah tugas (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota), Opn derganCanscaret e. Jabatan, f. Nomor telepon seluler, g. Nomor IMEI, dan h. Alamat surat elektronik (e-mail). Perubahan tersebut segera disampaikan secara tertulis kepada Sekretariat Puskesos SLRT Kabupaten Bengkalis Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis. JI. Antara No. Telp (0766) 2620233 / Fax. (0766) 2620233 Email : dinsosbengkalis@yahoo.co.id Opn derganCanscaret BAB III PENUTUP Petunjuk Teknis ini sebagai acuan bagi Desa/Kelurahan dalam penyelenggaraan dan tata kelola Puskesos Desa/Kelurahan. Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. . MARTINI, MH Pembina-Ufama Muda NIP-48830306 199403 2 002 Opn derganCanscaret

Anda mungkin juga menyukai