Anda di halaman 1dari 9

CINTA TRANSFORMASIONAL

Apakah yang Alkitab katakan tentang berbagai jenis cinta?

Cinta PHILIA adalah suatu cinta persahabatan yang hangat. Alkitab mengguna- kan kata phlia bila ia
menggambarkan gereja Filadelfia, yang ditandai oleh “cinta persaudaraan.”

Cinta EROS dibangun atas daya tarik dan rasa suka dari orang yang dicintai, di dasarkan atas kepentingan diri.
Walaupun kata eros tidak ditemukan di dalam Alkitab, namun Alkitab menggambarkan jenis cinta ini dalam
banyak tokoh-tokohnya, seperti Gomer, istri yang tidak setia dari Hosea, dan Salomo, yang mencintai dan
memiliki hubungan seksual dengan banyak wanita.

Cinta AGAPE adalah:


z Tanpa syarat
z Ditunjukkan oleh mencintai “orang yang tidak layak dicintai”
z Murah hati
z Tidak dimotivasi oleh kepentingan diri
z Suka berkorban

Agape adalah jenis cinta yang paling penting. Itu didasarkan atas prinsip kasih Allah dan bukan perasaan atau
nafsu belaka. Ini adalah cinta yang digambarkan oleh Yesus: “Tetapi aku berkata kepadamu, kasihilah
musuhmu, berkatilah mere- ka yang mengutuki kamu, berbuatlah baik kepada mereka yang membenci kamu,
dan doakan mereka yang menyalahgunakan kamu dan menganiaya kamu.” Itu adalah jenis kasih yang “kasihi
satu kepada yang lain sebagaimana saya telah mencintai kamu” kebaikan dari cinta.

Mencintai sesamamu seperti diri sendiri

Mattie sedang belajar jenis cinta ini. Ketika Mattie bergegas untuk mengunjungi tetangganya Beverly di rumah
sakit dekat rumahnya, ia menemukan bahwa para perawat terlalu sibuk untuk merawat semua kebutuhan
Beverly. Ketika Mattie mengamati situasinya, ia tergerak dengan kasih sayang atas ketidakberdayaan Beverly.
Dia berada dalam nyeri hebat, mengerang oleh setiap gerakan kecil, merasa haus, tidak bisa mengangkat cangkir
ke wajahnya atau sedotan ke bibirnya dan tidak mampu menyuap diri sendiri. Pada saat itulah Mattie
membatalkan jadwal sibuk sore harinya untuk melayani kebutuhan fisik Beverly. Mattie dengan lembut
memegang sedotan ke bibirnya yang kering untuk mengisap air sejuk, dengan sabar menyuap Beverly ( yang
memiliki kesulitan bahkan untuk mengunyah makanannya), menjawabkan panggilan teleponnya, merapikan alas
tempat tidur dan selimut ringan untuk membuatnya nyaman dan hangat, serta membereskan kamar. Pikiran-
pikiran Mattie mengingat, Sebagaimana kamu sudah melakukan kepada yang paling hina ini... kamu sudah
melakukannya kepada Saya. Ia juga berpikir, Jika saya berada dalam keadaan Beverly yang lemah, saya akan
sangat berterima-kasih bila ada seseorang yang melakukan hal-hal ini demi saya.

Mattie menyadari bahwa merawat Beverly pada sore hari tersebut adalah bagian dari rencana Allah. Di kamar
rumah sakit yang tenang itu juga, Mattie memahami bahwa untuk mencintai sesamamu seperti dirimu sendiri
berarti merawat orang lain sebagaimana Anda juga ingin untuk dirawat. Seringkali mudah berbicara tentang hal
ini yang kita sebut sebagai cinta, tetapi tidak mudah untuk kebanyakan kita untuk menerapkan prinsip-prinsip
kasih dalam kehidupan pribadi kita. Sering kali kita berpikir bahwa kita terlalu sibuk. Allah membutuhkan tim
rohani umat percaya-Nya untuk memberikan pelayanan kasih kepada anak-anak-Nya di dunia yang
membutuhkannya, walaupun itu tidak mudah melakukannya.

Alkitab juga memberitahu kita, “Kasihilah sesamamu sebagaimana diri mu sendiri” (Markus 12:31). Ini adalah
suatu contoh lain dari kasih agape.

Cinta berpusat diri dibanding cinta memberi diri

Cinta berpusat diri adalah hal normal—jenis “cinta” yang umumnya dipilih oleh kebanyakan penduduk dunia.
Cinta berpusat diri ditandai oleh keadaan suka bersaing, suatu roh “saya duluan”, tamak, korupsi, prasangka,
mencari “hak-hak saya”. Ini diinspirasikan oleh Pangeran Kegelapan. Cinta murni tidak bisa tumbuh dari akar-
akar cinta diri. Tetapi bila kita mulai mengikuti perjalanan rohani Allah dan dituntun oleh Roh Kudus, kita
beralih dari cinta berpusat diri dan cinta memberi diri kepada Allah dan orang lain.

Kita sebut hal ini kasih transformasional. Itu adalah jenis cinta yang paling sulit untuk dikembangkan, namun
itu sangat memberi pahala. Itu bukan saya perca- kapan tentang cinta, itu adalah cinta “dengan tindakan dan di
dalam kebenaran.” Kita memiliki tantangan cinta rangkap dua: (1) untuk memastikan bahwa kita di- pupuk oleh
akar cinta transformasional; dan (2) untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan menyatakan cinta
tersebut. Jadi bagaimana cara memulai- nya? Kita menerima cinta ini sebagai pemberian cuma-cuma dari
sumber segala cinta—Tuhan.

Rasul Yohanes memberi tahu kita, “Setiap orang yang mencintai adalah terlahir dari Allah dan mengenal Allah.
Ia yang tidak mencintai tidak mengenal Allah, karena Allah adalah kasih.” Bukan saja Yesus begitu mencintai
kita sehingga Ia mati bagi kita, tetapi hidupnya di atas bumi adalah suatu contoh tentang bagaimana kita juga
dapat mencintai dalam segala keadaan hidup. Agape adalah suatu cinta yang “menjangkau keluar”. Ini adalah
kasih yang kita bisa bagikan kepada orang lain. Bilamana, kita membagikannya, kita sesungguhnya
membagikan Allah, karena kasih adalah ciri paling dasar dari Allah.

1. Bagaimana kita bisa mencintai sebagaimana Yesus mencintai?


2. Dengan cara-cara apakah Yesus mendemonstrasikan cinta selagi kita berjalan di jalan-jalan
berdebu di bumi ini?

Cinta “menjangkau keluar”

Kisah klasik Orang Samaria Baik Hati6 menceritakan bagaimana seorang penjelajah dari suku yang dibenci
menjangkau keluar kepada seorang yang dirampok dan terkapar dalam keadaan akan mati di jalur sepi di jalan
belantara antara Yerusalem dan Yerikho. Walaupun dua pimpinan agama melintas, orang Samaria menaruh
orang yang terluka itu di atas keledainya dan merawat dia. Ini adalah cinta yang “menjangkau keluar.”

Apakah Anda pernah melihat seorang dengan kebutuhan sejati dan Anda tercabik antar ingin berhenti
dan menolongnya atau melintas saja? Apa yang Anda perbuat?

Yesus dalam pelayanan penyembuhan-Nya menjangkau keluar bukan saja kepada satu melainkan ribuan orang.
Ia menyentuh orang yang dieksploitasi, miskin, buta, lumpuh, kusta, cacat, berdosa dan seorang panglima dari
pasukan penjajah atas bangsanya. Sekarang ini, berabad-abad sesudahnya, Yesus menjangkau ke- pada Anda
dan saya. Cara terbaik untuk kita dapat berespons terhadap cinta-Nya adalah oleh mencintai orang lain—janda,
yatim piatu, orangtua kita, anak-anak kita, keluarga satu orangtua, narapidana, si pemabuk, anggota geng, dan
musuh yang telah melukai kita. Adalah Allah yang memberikan kepada kita suatu keinginan besar untuk
mencintai dan mengesankan kita untuk mencintai orang lain. Apakah Anda pernah memperhatikan bagaimana
Anda menggerakkan seseorang untuk membantu sesamanya, untuk melakukan tindakan kasih? Suatu berkata
ganda mengikutinya, kepada si penerima dan si pemberi. Itu bisa menja- di suatu saat mukjizat cinta.

Apakah Allah betul-betul membutuhkan kita untuk mencintai orang lain untuk diri-
Nya? Apakah Ia sudah menunjuk kita untuk menjadi penolong-penolong-Nya yang
penuh kasih?

Kadangkala, Allah menggerakkan kita untuk melakukan suatu tindakan kasih sebagai jawaban permintaan doa.
Ini terjadi kepada Pam pada suatu sore hari. Ketika ia mengendarai pulang dengan temannya, mobilnya seperti
ingin pergi ke arah yang lain dari pada yang direncanakannya. Kepada temannya ia berkata, “Nampaknya kita
harus pergi ke binatu.” Ketika ia berjalan masuk, ia melihat ha- nya satu orang saja di sana—seorang wanita
yang membutuhkan. Setelah percakapan singkat, Pam bertanya, “Apa yang saya bisa bantu?” Wanita itu mulai
menangis. “Saya tidak mempunyai cara pulang dan saya sudah berdoa agar Tuhan akan mengirimkan seseorang
untuk membawa saya pulang.” Pam melakukan hal ini dengan kasih, selain juga membuat perhentian di tengah
jalan untuk teman baru yang dalam kesulitan. Kedatangannya adalah seperti mukjizat bagi wanita yang
kewalahan itu. Akhir pekan berikutnya Pam senang melihat temannya yang baru ada di gereja. Wanita itu juga
menghadiri seminar di kawasannya.
Yesus mencintai kita dengan kasih abadi dan belas kasihan. Bilamana kita menya- dari bagaimana Allah telah
melakukan demi kita karena kasih-Nya yang dalam, kita harus menanggapi oleh mencintai Dia dan memberikan
respons kita untuk mencintai orang lain dengan kasih. Kita mencintai Dia karena Dia lebih dulu mencintai kita
—dan Ia melakukannya tanpa pamrih. Bagi mereka yang mencintainya sekarang, akan ada suatu masa depan
dalam “lingkungan kasih yang abadi”— “langit dan bumi baru di mana kesucian bersemayam.”

Kasih kita dapat menjangkau ke luar lingkungan orang yang kita butuh untuk cintai. Ray dan Shirley memiliki
kasih peduli bagi orang-orang di negeri seberang yang tidak bisa berjalan dan tidak bisa bergerak atau hanya
memiliki cara kasih untuk menggerakkan tubuhnya dari satu tempat ke tempat yang lain. Pasangan yang sudah
pensiun ini dengan sukacita menggunakan waktu dan uang untuk membuat bagian-bagian kursi roda bagi ribuan
orang yang tidak bisa bergerak di seluruh dunia yang mereka pun tidak mengenal mereka. Ini adalah kasih
agape yang sejati.

Sara dan Rob bekerja dengan kasih dalam dapur sup memberi makan orang lapar. Brodrick mengunjungi
narapidana di penjara; Cathie dan Bruce mengajar di sekolah bahasa di Asia dan melayani kepada kebutuhan
rohani dari orang-orang di kawasan mereka. Yang lain mengirimkan uang kepada korban angin puyuh yang
mereka belum pernah temui. Mencintai butuh waktu—waktu dari menonton acara TV, belanja pakaian dan hal-
hal untuk memperindah rumah, membaca novel, berbicara berjam-jam dengan hand-phone, disenangkan oleh
acara olah raga, film, atau video rumah, dan berselancar pada internet atau menggunakan berjam-jam di
Facebook.

Tetapi bilamana Yesus yang mencintai masuk ke dalam hidup kita, kita menemukan bahwa mencintai orang lain
mempunyai pahala-pahala baik dalam hidup ini maupun dalam masa kekekalan.

Apakah pengalaman yang Anda baru-baru ini alami dalam menjangkau keluar untuk
membagi kasih dengan seseorang? Apakah seseorang telah menunjukkan kasih
dalam cara yang istimewa yang membuat Anda gembira?

Kita semua perlu untuk dicintai secara tidak mementingkan diri. Dicintai mempunyai suatu kuasa yang tidak
dapat dibayangkan. Itu membuat hubungan lebih baik, kesehatan, penyembuhan dan kesempatan untuk menjadi
dari suatu mukjizat yang berasal dari surga sebagai jawaban suatu doa.

Seorang laki-laki yang diabaikan terlantar di bandara tanpa tiket, tanpa uang, dan tanpa penyelesaian terhadap
masalahnya. Ia berusaha untuk membagi masalahnya dengan seorang asing di ruang tunggu bandara. Sang
pendengar tidak bisa menyelesaikan masalahnya, tetapi ketika ia bergegas untuk pergi ke penerbangannya, ia
memberikan kepadanya suatu lembaran uang dua puluh dollar dengan, “Ini setidaknya sesuatu untuk Anda bisa
makan,” yang mana ia menjawab, “Engkau mempunyai hati yang baik,” Ia menjawab, “Itu adalah hati Allah.”
Tindakan- tindakan kasih berasal dari Allah.

Kasih yang tidak bersyarat—kasih agape


Tidaklah sulit untuk mencintai teman-teman kita, kerabat atau orang asing, tetapi bagaimana mencintai orang-
orang yang membenci kita dan melakukan hal-hal buruk kepada kita? Mencintai musuh—kita mungkin tidak
suka mereka, tetapi kita masih tetap bisa mencintai mereka demi Allah. Berikanlah kasih dan saksi- kanlah apa
yang akan terjadi. Yesus memiliki segala alasan untuk membenci dan menolak orang-orang yang cemburu
terhadap keberhasilan-Nya, yang menyusahkan Dia, membuat rencana-rencana untuk menghancurkan Dia, dan
pada akhirnya, menyalibkan Dia. Di atas salib Ia begitu mencintai mereka sehingga ia berdoa kepada Allah
Bapa, “Ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Kasih adalah hal inti dalam pengajaran Yesus—terutama kasih transformasional yang begitu sulit untuk
kebanyakan kita menghidupkannya. Yesus memerintahkan, “Cintailah musuhmu, buatlah baik kepada mereka
yang membenci kamu.”

Bagaimana Anda merasa tentang menunjukkan kasih kepada orang-orang walaupun


mereka tidak ramah kepadamu, atau mereka bukan orang yang disukai?

Perhatikan kisah Kim dan Steve. Steve memenangkan lebih sejuta dollar dalam lotre negara bagian. Kemudian,
dengan menakjubkan, ia memenangkan untuk kali keduanya untuk jumlah lebih kecil beberapa ratus juta dollar.
Pasangan itu bebas utang dan dapat hidup mewah dan nikmat tanpa masalah keuangan. Apa yang Steve tidak
tahu adalah bahwa Kim sedang berselingkuh. Selagi ia menginginkan uang suaminya, ia tidak lagi
menginginkan dia dan memutuskan solusi yang “permanen” terhadap masalahnya. Kim menyewa seorang
pembunuh bayaran untuk membunuh Steve. Harga untuk pembunuhan itu hanya lima ratus dollar dengan panjar
dua puluh lima dollar. Sementara membeberkan rencananya kepada kekasihnya melalui telepon, putranya yang
berumur 21 tahun mendengarkan perca- kapan itu. Kim ditangkap, diadili karena bersekongkol untuk
melakukan pembunuhan, ditemukan bersalah dan dipenjarakan.

Yang mengherankan kepada orang-orang, Steve terus mencintai Kim, seringkali mengunjunginya di penjara. Ia
bahkan berusaha untuk mengurangi masa tahanannya, bahkan meminta negara bagian untuk membatalkan
segala tuduhan kepadanya. Kim terperanjat atas kesetiaan dan kepedulian Steve kepadanya. Kasihnya
meluluhkan hatinya dan menyentuh sesuatu yang dalam di dalam dirinya. Ia mulai menyadari bahwa
perselingkuhan yang ia miliki adalah suatu tiruan yang murahan, merusak dari cinta yang murni. Bagaimana dia
telah melepaskan Steve, yang terus berusaha untuk mencintainya meskipun ia telah melakukan yang tidak
senonoh. Perlahan-lahan Kim mulai mencintai kembali. Kasih Steve adalah begitu menggugah sehingga api
kasih disulut kembali di dalam hatinya.

Ketika Kim dilepaskan dari penjara, Steve berada di sana untuk menyambutnya pulang. Sambil menangis, ia
memeluk dia dan memohon,“Tolong jangan, jangan pernah izinkan saya pergi!”

Kita membutuhkan kasih yang tanpa syarat ketika menangani seorang pasang yang depresi atau yang mungkin
tidak bekerja dan tidak suka menolong di rumah, seorang anak yang sedang menjalani pemberontakan remaja
dan berteriak, “Saya membenci engkau!” Atau seorang yang tua dengan penyakit pikun yang berkata, “Anda
jahat kepada saya dana mencuri uang saya.” Keadaan-keadaan ini menguji kemampuan kita untuk terus
mencintai. Apakah kita masih bisa mencintai sedang sudah sedikit sekali tersisa dari orang yang tadinya
memberikan kita kegembiraan yang besar?

Ketika hubungan-hubungan menjadi tegang dan bahaya fisik nampaknya mengancam, kehati-hatian dan
kebijaksanaan dibutuhkan. Ini adalah waktu untuk menggabungkan bantuan profesional dengan doa-doa Anda.
Kasih bisa terus di- ekspresikan walaupun dalam keadaan-keadaan yang tercabik-cabik. Tetapi seorang
profesional bisa membantu Anda di mana untuk membuat batas-batas yang dibutuhkan

Terdapat orang-orang yang membutuhkan cinta Anda, tetangga Anda yang adalah ibu tunggal yang anaknya
perlu ke dokter pada saat ia sedang berada di luar daerah; orang tua di gereja dengan kepribadian kasar; wanita
di tempat kerja yang selalu cari salah tentang apa pun yang Anda buat; saudari yang mempersalahkan Anda;
ayahmu yang selalu menuntun; anak di sekolah yang menyakitkan hatimu; bos yang otoriter di tempat kerja;
orang asing yang Allah gerakkan kamu untuk menolongnya—mereka semua membutuhkan kasih sayangmu.
Perhatikan! Suatu mukjizat segera akan terjadi!

Apakah Allah sedang mengesankan Anda untuk menolong seseorang? Pada saat ini,
siapakah yang paling membutuhkan kasihmu?

Setiap orang perlu dicintai, terutama mereka yang tidak layak menerimanya. Mereka adalah orang-orang yang
paling membutuhkannya. Namun disayangkan, hati mereka dapat dikeraskan dan mereka nampaknya tidak
menanggapi kepada usaha-usaha kasih sayang Anda untuk berhubungan dengan mereka. Tetapi hal ini bisa
diubah. Contohnya, kisah Alkitab tentang Yusuf, di mana saudara-saudaranya yang cemburuan menyiksa
mentalnya oleh membiarkannya dalam sumur untuk mati. Kemudian mereka mengubah pikiran dan menjualnya
dalam perbudakan ke Mesir. Tetapi karena ia masih mencintai mereka, ia mengampuni mereka. Pada akhirnya,
hal yang baik timbul dari yang jahat. Yusuf menyelamatkan keluarganya dari kelaparan pada saat kelaparan di
mana ia menjadi perdana Menteri dari seluruh tanah Mesir. Cintailah musuhmu, dan bantulah mereka yang
memperlakukan Anda dengan tidak benar. Ini adalah jenis orangnya Yusuf itu.

Kemudian ada Petrus yang sombong, yang secara verbal berjanji untuk memberi cintanya yang tidak pernah
mati bagi Yesus tetapi, pada akhirnya, mengkhianati- Nya tiga kali pada subuh dini dari hari penyaliban. Rasa
bersalah dan malunya sangat pahit dan menyakitkan ketika ia bergumul atas dosanya, terutama ketika ia
menyadari betapa Yesus mencintainya. Sekarang Yesus akan disalibkan karena dosa-dosanya. Petrus patah hati
oleh ketiga penyangkalan terhadap pengenalannya akan Yesus. Petrus meninggalkan ruang pengadilan dengan
derai air mata. Ia berjalan sampai ke tempat yang sama di Getsemani di mana, beberapa jam sebelumnya, Yesus
telah menunduk dan berpeluh tetesan-tetesan seperti darah ketika Ia bergumul untuk dunia orang berdosa yang
hilang. Duka dan penyesalan mengisi jiwa Petrus ketika ia mengingat saat tertidur segera setelah temannya
Yesus memintanya untuk membantu berdoa. Dalam kegusaran dan kesedihan ia berteriak, “Ampunilah aku,
Yesus, ampunilah aku!”

Ini adalah saat baliknya hati dalam hidup Petrus—waktu pertobatannya, saat perubahannya. Ia direndahkan oleh
suatu cinta berkuasa yang meyakinkan dia akan cara-cara berdosa dan sifat perusak. Ia sekarang siap sedia
melayani orang lain dengan cinta tanpa syarat. Petrus mengalami transformasi untuk menjadi pekerja dinamis
bagi Tuhan.

Cinta itu Berkuasa


Cinta itu Menyembuhkan
Cinta itu Mengubah Hidup
Cinta itu Kunci bagi Hubungan yang Baik Cinta itu suatu Mukjizat—Pemberian dari
Allah

Sebuah pertanyaan besar untuk Anda

Apakah yang terjadi di dalam orang yang tidak bisa dicintai yang mungkin kasar dan marah, sering melukai
orang lain, yang suka bersoal-jawab, yang “sok tahu segalanya”—yang terjadi bilamana orang ini menanggapi
kasih agape? Suatu perubahan dramatis terjadi. Mereka melakukan putaran huruf U dan memulai suatu
perjalanan rohani yang baru. Jika mata kita dapat dibukakan, kita akan melihat malaikat-malaikat surga sedang
melayani orang ini dan suatu metamorfosis rohani terjadi. Sama seperti seekor ulat berubah menjadi seekor
kepompong dan akhirnya kupu-kupu yang cantik, seorang baru yang mencintai muncul dari orang yang lama.

Mukjizat doa

Apakah yang terjadi bilamana kita mulai berdoa bahwa Tuhan akan melakukan hal yang baik kepada orang
yang membenci kita, salah memperlakukan kita dan menganiaya kita? Apakah Anda berpikir bahwa bila kita
berdoa bagi orang-orang yang menyakiti kita itu akan membantu kita mengubah sikap kita kepada mereka?
Bagaimanakah kita dapat mengembangkan suatu sikap yang tepat kepada mereka yang kita ingin kutuki dari
pada memberkatinya? Apakah yang pernah Anda alami? Apakah itu layak dicoba? Dengan doa, pengampunan,
tindakan baik hati, dan sikap mencintai, mukjizat-mukjizat kasih akan terjadi.

Cinta itu panjang sabar

Seberapa baikkah kita menerapkan prinsip Alkitab di dalam hidup kita, di dalam rumah kita, dengan kerabat,
karyawan, ketika diperlakukan dengan tidak benar? Dalam “pasal cinta” dari Alkitab kita didorong, “Cinta itu
panjang sabar dan murah hati... tidak memikirkan kejahatan... bersuka cita dalam kebenaran; menanggung
segala sesuatu, mempercayai segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, ta- bah menjalani segala sesuatu.
Cinta tidak pernah gagal.” Coba pikirkan betapa kita bisa memiliki dampak penuh kuasa atas keluarga dan orang
lain jika kita menerapkan prinsip cinta tanpa syarat ini dalam setiap keadaan!

Apakah Anda bersedia untuk melakukan suatu eksperimen cinta? Pilihlah seseorang yang bukan yang favorit
dalam hidup Anda dan coba melakukan hal-hal baik kepada orang tersebut, melakukan tindakan-tindakan kasih
—memberikan waktu atau uang Anda bila dibutuhkan. Lihatlah apa yang terjadi. Catatlah hasil- hasilnya untuk
dirimu sendiri sebagai peringatan bahwa Allah dan kasih dapat mengubah orang dan keadaan.

Sekarang marilah kita maju selangkah lebih jauh. Apa yang telah tertulis tentang cinta dalam pekabaran yang
diberikan di atas Bukit Berkat? “Cintailah musuhmu, berkatilah orang yang mengutuk kamu, buatlah baik
kepada yang membenci kamu, dan doakanlah orang yang memperlakukan Anda dengan buruk dan yang
menganiaya kamu.” Jika kita sering mendapatkan waktu sulit mencintai teman- teman kita, betapa lebih sulit
untuk mencintai musuh-musuh kita?

Apa yang Allah sedang katakan kepadamu tentang prinsip kasih ini? Jika kita
mempraktikkan pengampunan musuh kita sekarang, bukankah itu akan menyiapkan
kita untuk masa-masa depan agar mencintai dan mengampuni orang yang
menganiaya kita dan melakukan segala hal jahat kepada kita?

Nah ini adalah betul-betul suatu tantangan cinta yang besar. Bagaimanakah kita mencintai orang yang membuat
kita sakit? Banyak syuhada dan narapidana yang disiksa karena imannya telah mencintai seperti ini. Mungkin
ada beberapa musuh dalam kehidupan kita dewasa ini yang membenci kita, membuat kita marah atau
memperlakukan kita tak senonoh, dan semata-mata kejam. Nampaknya mere- ka menyukai melecehkan,
menghakimi, mengritik, dan membuat rasa sakit yang memilukan.

Mereka dapat ditemukan di keluarga atau keluarga luas, sebagian di gereja, musuh politik, atau bahkan mereka
yang tidak setuju dengan keyakinan agama kita. Bagaimana kita menangani hal ini? Bilamana kita berdoa untuk
kasih karunia-Nya, Ia akan menolong!

Enrico menunjukkan kasih kepada penganiayanya

Enrico dipenjarakan oleh Gestapo pada Perang Dunia Kedua. Pada hari Natal 1944, komandan kamp
memanggilnya untuk melihat makanan lezat yang dihidangkan di atas meja dan dengan tertawa memberi
tahunya bahwa makanan itu telah dikirimkan istri Enrico bagi Enrico. “Istrimu adalah tukang masak yang hebat!
Ia mengirimkan Anda masakan setiap hari,” ia mendesis, “dan kami menikmati memakannya.” Enrico kurus dan
kelaparan, tetapi ia berespons, “Saya harap Anda menikmati makanan Natal Anda, karena saya mencintaimu.”

Perang berakhir, dan Enrico dilepaskan. Dua tahun kemudian ia telah pulih kesehatannya dan memutuskan
untuk membawa istrinya kembali ke kotak di mana ia telah dipenjarakan. Mereka membeli makanan di pasar,
dan istrinya menemukan suatu tempat untuk memasak. Mereka menemukan rumah dari mantan komandan kamp
dan mengetuk pintu dengan dua keranjang makanan yang lezat. Komandan tidak mengenalinya pada awalnya,
tetapi Enrico mengingatkannya, “Hari Natal, dua tahun yang lampau, saya datang ke apartemenmu di penjara.
Saya memberi tahu bahwa saya mencintaimu.” Sang komandan menjadi pucat dan mundur. “Jangan takut,” kata
Enrico, “istri saya adalah seorang koki hebat, dan kami kembali untuk membagi makanan denganmu.” Tertegun
dan menggeleng kepala dalam ketidakpercayaan bahwa seseorang telah membalas kebaikan atas kejahatan, sang
komandan mempersilakan mereka masuk, dan mereka berpesta bersama. Sebelum kunjungan itu berakhir, sang
komandan berlutut dan menemukan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. Itulah pengampunan. Apakah ini
yang dimaksud Yesus ketika Ia berkata, “Cintailah musuh-musuhmu, buat baiklah kepada mereka yang
membenci kamu”?

Langkah-langkah belajar transformasional untuk mencintai

Bagaimana kita bisa belajar untuk membentuk perilaku cinta kita sesuai contoh yang diberikan Yesus?
Kebanyakan kita tidak memiliki pandangan bagaimana bisa mengubah pola cinta kita. Kita tidak tahu di mana
harus mulai.

Seorang wanita, ketika membaca tentang mencintai orang lain dengan cara Allah, mengakui, “Saya tidak bisa
mencintai seperti Allah mencintai—tidak mungkin! Ada saja orang yang saya tidak sukai, seperti saudari saya,
Sara, yang jahat kepada saya. Apakah saya harus mencintainya?” Yesus menjawab, “Saya mencin- tainya.”
Pesan itu dipahami wanita ini. Mengetahui bahwa Allah menginginkan dia untuk menjadi orang yang suka
mencintai, ia memutuskan, “Saya akan berdoa setiap hari agar saya bisa mencintai—Sara dan orang-orang lain
—siapa pun mereka atau apa pun perasaan saya tentang mereka atau apa yang mereka telah lakukan kepada
saya.” Apakah ini berarti bahwa prinsip kasih ini berlaku pada mencintai suami atau istri yang telah
menceraikan Anda?

Mark Finley menyampaikan tentang kasih Allah yang sulit diterangkan, tanpa syarat bagi kita:

Tidak ada yang Anda bisa buat untuk membuat Allah mencintaimu. Tindakan-tindakan kita tidak menentukan
kasih-Nya—hati-Nya yang menentukan. Ketika kita membalikkan belakang kita kepada-Nya, Ia masih
mencintai kita. Ketika kita menolak undangan-Nya untuk mengikuti Dia, Ia masih mencintai kita. Ketika kita
melanggar kehendak-Nya, Ia masih mencintai kita. Tindakan kita dapat membawa pilu kepada-Nya. Pilihan
salah kita menghancurkan hati-Nya. Keputusan buruk kita dapat membuat-Nya sangat sedih, tetapi tidak ada
yang dapat mengubah kasih-Nya yang kukuh. Saya tidak bisa berpaling dari kasih tersebut. Apa yang saya bisa
buat adalah tersungkur di kakinya dan mengucapkan terima kasih kepada-Nya selamanya karena mencintai saya
dengan cara demikian.

Marilah kita melihat pada beberapa langkah transformasional menuju kasih yang memberi diri. Kita dapat
beranjak dari suatu cinta berpusat diri kepada cinta memberi diri oleh mencintai bahkan musuh-musuh kita.
Ingatlah bahwa ketamakan adalah penyebab dasar yang paling sering bagi masalah-masalah perkawinan. Itu
juga merupakan masalah utama dalam keruntuhan hubungan. Belajar berpikir tentang orang lain dari pada diri
kita adalah satu dari sekian langkah penting yang kita dapat lakukan untuk menjadi orang yang sehat dan
mencintai. Cobalah langkah-langkah berikut ini sebagai permulaan.

Langkah 1. Identifikasi roh berpusat diri di dalam Anda yang menghalangi Anda
mencintai.
Manakah di antara faktor-faktor berikut ini yang mencegah Anda dari mencintai orang lain sebagaimana
seharusnya? Coba pikirkan hubungan khusus di masa lalu di mana faktor-faktor ini telah mempengaruhi cara
Anda berhubungan de- ngan orang lain saat ini.

ˆ Saya terluka, saya marah, saya memiliki kepahitan, permusuhan dan dendam dalam hati saya

ˆ Saya merasa ditolak dan tidak penting.

ˆ Saya marah atas perilaku orang lain.

 ˆ Saya tidak merasa perlu mencintai orang di sekeliling saya.


 ˆ Saya tidak ingin menggunakan waktu untuk orang lain.
 ˆ Saya merasa mereka itu di bawah saya.
 ˆ Hak saya sudah dilanggar.
 ˆ Saya tidak mau berhenti menyalahkan mereka. Saya tidak bisa memaafkan mereka.
 ˆ Saya cenderung melihat ciri-ciri buruk mereka dan bukan ciri-ciri yang baik.
 ˆ Saya ingin orang melakukan yang sempurna kepada saya.
 ˆ Saya tidak punya waktu untuk menjadi orang yang suka mencintai.
 ˆ Saya mementingkan diri.

Langkah 2. Akui kepada Tuhan cinta berpusat dirimu.

Katakan kepada Allah, “Saya marah dan pahit. Saya memiliki dendam dalam hati saya kepada
_______________________. Saya tidak menyukai beberapa orang, dan saya bahkan tidak mau
berubah. Namun di saat yang sama, saya tahu bahwa sikap ini salah.”

Langkah 3. Berdoalah kepada Allah untuk menyingkirkan roh berpusat diri ini.
Tuliskan sebuah doa kepada Allah dan doakan dengan nyaring:

Orang ini adalah bagian dari keluargaku, ya Tuhan. Saya marah kepadanya. Ia mempermalukan saya,
salah memahami saya, dan bersikap tidak baik kepada saya. Saya kesal. Bagaimana saya bisa mencintai
dia yang melakukan hal ini kepadaku? Tuhan, tolong singkirkan perasaan- perasaan buruk saya ini.
Singkirkanlah kemarahan, kepahitan, perasaan diperlakukan tidak adil dan terluka. Saya tahu itu tidak
berasal dari pada-Mu. Tuhan, ubahlah saya untuk mencintai orang ini meskipun saya tidak berniat
untuk melakukannya. Saya ingin menjadi semakin serupa Engkau dan mencintai orang yang sulit
dicintai. Tanpa peduli apa yang orang sudah lakukan kepadaku, saya ingin mencintai mereka. Saya
menyerahkan semua bagian hidup saya kepadamu. Tunjukkanlah apa yang harus aku lakukan.

Langkah 4. Mintalah Allah untuk menunjukkan kepadamu kebalikan dari pada


cinta berpusat diri.

Itu berarti memaafkan, kebaikan hati, suka memberi, kata-kata peduli, penerimaan, menunjukkan
apresiasi, dan melakukan tindakan-tindakan kasih. Jika Anda berada dalam belenggu kemarahan karena
perlakuan-perlakuan salah yang orang buat kepadamu, mintalah Allah untuk mengirimkan malaikatnya
yang kuat untuk mematahkan belenggu-belenggu itu. Kemudian penyembuhan dapat terjadi dan
engkau dapat dilepaskan dari penawanannya. Inilah pekerjaan Yesus.

Langkah 5. Pilihlah cinta memberi diri kepada orang yang melukai Anda.

Katakan, “Ini adalah pilihan saya. Saya memaafkan ____________________, yang telah melukai saya. Saya
akan berdoa untuknya. Saya ingin memperlakukan dia dengan cinta dan melakukan hal-hal yang mengasihi
kepadanya.”

Langkah 6. Pilihlah untuk bertindak dalam roh kasih walaupun Anda tidak merasa
ingin melakukannya.
Sekali Anda sudah mengambil langkah-langkah ini, ingatlah untuk mencintai dirimu. Rawatlah tubuhmu. Ini
disebut rawat diri. Minum cukup air, gerak badan 5-7 kali seminggu selama 30-60 menit, makan banyak buah
dan sayuran, bersikaplah positif, berusaha tidur 7-8 jam setiap malam, dan pastikan Anda mengguna- kan waktu
di sinar matahari yang menghasilkan kesehatan. Pergi ke luar rumah di mana Anda bisa menghirup udara segar
dalam-dalam, milikilah komunikasi 2 arah dengan Allah oleh membaca Firman-Nya, dan doakanlah doa-doa
yang mengklaim janji-janji Alkitab.

Semua hal ini akan mengarah kepada hidup yang lebih panjang, lebih sehat, lebih bahagia dan lebih suci. Dan
ingat, cinta membawa kebahagiaan, kebahagiaan mengaktifkan endorfin, dan endorfin melegakan rasa nyeri,
mengurangi stress dan mengaktifkan sel-sel Pembunuh Alami, membawa kekebalan tubuh yang meningkat
melawan penyakit dan menghambat proses penuaan.

Bila Anda sehat secara fisik, adalah lebih mudah untuk memiliki suatu suasana pikir yang jernih dan suatu
pandangan rohani yang baik terhadap hidup. Adalah lebih mudah untuk mengembangkan hubungan dalam
keluarga yang sehat dan menunjukkan cinta baik kepada mereka yang Anda cintai dan kepada musuh- musuh
Anda.

Mencintai musuh pada saat perang

Perang Saudara Amerika dilakukan antara pihak Selatan (Confederates yang memberontak) dan pihak Utara
(Amerika Serikat atau Tentara Federal). Sehari setelah pertempuran berdarah Fredericksburg, pada 14 Desember
1862, brigade Confederate Kershaw menguasai dan mempertahankan jalan dan rumah-rumah di Bukit Marye.
Sebuah dinding batu membatasi lahan tersebut. Musuh berkemah seratus lima puluh yard di depan jalan. Divisi
Syke dari Pasukan Amerika Serikat telah bertempur secara brutal namun tidak efektif pada jalur jalan ini, di
mana banyak orang-orang Federal terluka, mati atau sedang mati di ruang antara garis-garis itu. Teriakan “Air,
air, air” mengudara.

Sersan Richard Kirkland dari pasukan Confederate memohon kepada komandannya. “Jenderal, saya tidak tahan
terhadap hal ini.”“Apa masalahnya, Sersan?”“Sepanjang malam dan sepanjang hari saya telah mendengar
orang-orang malang ini berteriak minta air, dan saya tidak bisa tahan lagi. Saya datang memiminta izin untuk
pergi dan memberi mereka air.”“Kirkland, tidakkah kamu tahu bahwa kamu bisa mendapatkan sebuah peluru
menembusi kepalamu saat engkau melangkah melewati dinding itu?” “Ya, Tuan,” ia berkata, “Saya tahu hal itu;
tetapi jika Anda izinkan saya, saya bersedia untuk mencobanya.”“Kirkland, saya seharusnya tidak mengizinkan
engkau untuk melakukan risiko demikian, tetapi perasaan yang mendorong Anda begitu mulia sehingga saya
tidak akan menolak permintaan Anda, bergantung kepada Allah supaya melindungi engkau. Engkau boleh
pergi.” “Terimakasih,Tuan.”Mataberbinar-binar, ia berlari menuruni tangga. Setelah berhenti sejenak ia
kembali, melompati dua anak tangga sekali. “Jenderal, dapatkah saya menunjukkan sapu tangan putih?”
Jenderal menggelengkan kepala. “Tidak, Kirkland, Anda tidak boleh melakukan itu.”“Baiklah, Tuhan.”
Senyuman pada wajahnya. “Saya akan mengambil risiko itu.”

Banyak yang memperhatikan ketika Kirkland melangkah melewati dinding. Ia mengangkat kepala dari tentara
musuh terluka yang terdekat ke dadanya dan mencurahkan cairan pemberi hidup itu melalui leher yang
kekeringan. Menaruh ransel tentara itu di bawah kepalanya, Kirkland meluruskan lengan yang patah,
menutupnya dengan jasnya, menggantikan botol kosongnya dengan botol yang penuh, dan berpaling kepada
penderita berikutnya. Bahaya lewat ketika tugasnya itu mulai dimengerti oleh kedua belah pihak. Selama 90
menit ia melayani kepada musuh yang berteriak minta air dan beberapa yang hanya bisa mengangkat tangan
yang lemah. Kemudian Kirkland bertemu di Pertempuran Gettysburg dan akhirnya meninggal di Pertempuran
Chickamauaga, Tennessee. Kirkland tidak meninggalkan keturunan, tetapi ia meninggal suatu warisan berharga
berupa kasih mengorbankan diri bagi sahabat atau musuh.

Kiranya Tuhan menggunakan Anda untuk memberikan contoh kasih dan pengorbanan diri dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dari orang lain hari ini dan dewasa ini.

Doa

Tuhan, terima kasih karena mencintai kami saat kami begitu tidak bisa dicintai. Ajarlah kami untuk
meneruskan cinta agape ini kepada orang lain karena mereka adalah anak-anak-Mu dan saudara kami. Di
dalam nama Allah. Amin.

Anda mungkin juga menyukai