Evaluasi Sistem Kelistrikan
Evaluasi Sistem Kelistrikan
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S.T)
pada Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Esa atas berkat, Penyertaan, dan Tuntunannya, penyusunan skripsi yang berjudul
pihak dan berkah dari Tuhan YME, sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut
dapat diatasi. Melalui kesempatan ini dengan segala bakti penulis haturkan terima
kasih yang tak terhingga kepada orang tua penulis, atas segala doa, restu, semangat,
bimbingan, arahan, nasehat yang memberikan kedamaian hati serta ketabahan dalam
Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
1. Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., M.Si., M.Sc, selaku Rektor Universitas Halu
Oleo.Bapak Dr. Edward Ngii, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
2. Bapak Muh. Nadzirin Anshari Nur, S.Kom., M.T. selaku Ketua Jurusan S1
3. Ibu Hasmina Tari Mokui, S.T., M.E., P.hD selaku sekretaris jurusan S1 Teknik
ii
4. Bapak Dr. Mansur.,S.T.,M.T. selaku pembimbing I dan Bapak Abdul
waktu dan pikiran untuk memberikan saran bagi penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
Teknik Elektro Universitas Halu Oleo yang telah banyak mengajarkan ilmu
7. Saudara seperjuangan Revoster 019, terima kasih atas segala waktu, motivasi,
support, dan semuanya selama kita sama-sama berada di Fakultas Teknik UHO.
8. Kepada semua pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya yang telah
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iv
2.2.4 Luas Penampang............................................................................20
2.4 Pentanahan.................................................................................................26
2.5 Polaritas.....................................................................................................28
2.6 Pemasangan...............................................................................................29
4.2 Single Line Diagram Instalasi Gedung Konervasi Kebun Raya .............42
4.3 Single Line Diagram Instalasi Gedung Konervasi Kebun Raya .............43
v
4.4.1 Susut Tegangan..............................................................................43
4.8 Evaluasi....................................................................................................60
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...............................................................................................63
5.2 Saran.........................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik
tangga seperti, seperti kulkas, pompa air, AC, televisi, setrika, komputer dan
wajib. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) adalah dokumen SNI yang
1
bangunan lainnya. PUIL 2011 merupakan revisi dari PUIL 2002yang selama
bagi manusia dan lingkungan atau resiko kebakaran yang diakibatkan oleh
2
Salah satu bangunan tersebut ialah Gedung Konservasi Kebun Raya Kota
Kendari, yang terletak di Nanga - nanga, Kec. Poasia, Kota Kendari. Oleh
3
1.2. Rumusan Masalah
Kota Kendari ?
berlaku?
Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu;
4
2. Sebagai bahan pembandingan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah
Universitas Halu Oleo pada Fakultas Teknik secara umum dan Jurusan
BAB 1 Pendahuluan
kelistrikan
5
BAB IV Pembahasan dan analisa
BAB V Penutup
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Indra Z dan Iksan Kamil dengan judul
pada bangunan yang berkaitan satu sama lain, untuk memenuhi tujuan atau
tertuang pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011). Maksud dan
lingkungan. Hal-hal yang selama ini dianggap sepele oleh masyarakat, tanpa
dapat terjadi jika ada tiga unsur, yaitu bahan yang mudah terbakar, oksigen
dan percikan api. Hubungan pendek arus listrik atau (korsleting listrik) yang
1
Penelitian yang dilakukan oleh Joslen Sinaga, dengan judul penelitian
Perancangan Istalasi Listrik Pada Rumah Toko Tiga Lantai Dengan Daya 12
hari atau di tempat yang tidak ada cahaya ventilasi. Selain penerangan dan
pengeluaran lebih hemat. Target utama yang ingin dicapai dari dua atau lebih
2
kelayakan pada Instalasi Gedung B Politeknik Negeri Bengkalis. Dengan
Obyek yang diteliti adalah Instalasi yang digunakan oleh Mesin Perkakas
mulai dari Panel Utama hingga pada titik akhir beban terpasangnya. Metode
dan Perlengkapan Hubung Bagi, Dari hasil pengamatan di lapangan dan data
gedung B mulai dari Panel utama (MDP) hingga sampai kesisi beban dalam
hal ini adalah mesin perkakas adalah tidak layak dan tidak aman untuk
dalam rangkaian listrik. Dalam penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber
ke beban pada suatu instalasi, akan terjadi suatu perbedaan tegangan antara
tegangan di sisi sumber dan tegangan di sisi beban. Dimana tegangan di sisi
sumber lebih besar dari pada tegangan di sisi beban. Hal ini disebabkan
terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh melebihi
berikut :
dw
v= .....................................................................................................(2.1)
dq
3
2.1.2. Daya Listrik
listrik adalah :
1. Daya nyata atau daya aktif, adalah daya listrik yang dipakai secara
nyata.
P = V. I . Cos φ ............................................................................(2.3)
2. Daya reaktif, adalah besaran yang merupakan laju aliran energi ke dan
dari beban reaktif atau juga daya listrik yang dihasilkan oleh beban
Q = V.I.Sin φ ................................................................................(2.5)
yang memuat daya nyata dan daya reaktif atau juga penjumlahan
secara vector antara daya aktif dengan daya reaktif (William H Hayt,
2005: Erlangga).
S=V . I ...........................................................................................(2.7)
4
2.2. Penghantar
suatu titik ke titik yang lain. Penghantar yang digunakan untuk instalasi
listrik adalah berisolasi dan dapat berupa kawat berisolasi atau kabel. Jenis
urnian yang tinggi yaitu 99,5% sehingga daya hantarnya tinggi. Aluminium
kecil dari pada kekuatan terik tembaga. Untuk itu penghantar aluminium
a. Kabel NYA
isolasinya ada beberapa macam yaitu merah, kuning, biru dan hitam
satu lapis, maka mudah luka karena gesekan, gigitan tikus atau
pelindung, ada yang berupa pipa besi, tetapi yang paling umum
digunakan adalah pipa PVC (tetapi berbeda dengan pipa PVC untuk
5
luar juga untuk memudahkan dalam hal pekerjaan penggantian atau
pembongkaran tembok.
b. Kabel NYM
ini harus lunak dan rapuh agar mudah pada waktu pemasangan.
6
diruang lembab atau basah, ditempat kerja atau gudang dengan
c. Kabel NYY
kabel NYM hanya saja tebal isolasi dengan selubung luarnya serta
7
perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya
kerusakan mekanis.
d. Kabel NYFGbY
atau plastik lunak, dan perisai kawat baja pipih beriapis seng.
Perisai kawat baja ini diikat dengan spiral pita bajaberlapis seng.
diberi selubung luar PVC berwarna hitam. Perisai dan kawat baja
karena kabel ini kurang fleksibel, kawat baja pipih ini tidak dapat
8
Gambar 2.4 Kabel NYFGbY
e. Kabel BBC
Gambar 2.5.
instalasi listrik rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam suatu
9
instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik
dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa besar rating MCB yang terpasang
di kWh meter . Besarnya KHA kabel harus lebih besar dari rating MCB,
masalah.
isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal
kebakaran.
listrik langganan PLN, tentu lebih baik sedari awal dipersiapkan kabel
10
PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter
Dimana:
V = Tegangan (V)
berikut:
tidak boleh menyuplai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh
11
motor, ditambah 10% dari arus beban penuh motor terbesar dalam
diperiksa dan diuji menurut standar yang berlaku. (PUIL 2011, Pasal
7.1.1.1).
(terpasang berinsulasi
Sirkit sinyal dan kendali Tembaga 0,5
tetap)
Konduktor Sirkit daya Tembaga 10
aluminium
polos 16
12
berinsulansi dan kabel Tembaga 0,75
PLN) dan setiap titik beban pada keadaan stasioner dengan beban
bagian utama.
13
Saluran dua kawat, hantaran netralnya harus memiliki luas
mungkin timbul dalam keadaan beban tak seimbang yang normal (ayat
413 A4 subb).
2.3. Pengaman
tersambung pada instalasi itu jika terjadi arus gangguan akibat dari keadaan
lebih.
b. Pengamanan terhadap hubung singkat antar fasa atau antar fasa dan
netral dan terhadap hubung singkat dalam aparatur atau motor listrik.
14
Pengaman ini memutuskan secara otomatis rangkaian dari sumber
elemen dwi logam yang jika melebihi nilai yang telah ditetapkan
dapat menarik sebuah angker dari besi lunak, yang jika melebihi
nilai yang telah ditentukan arusnya akan segera putus. Dalam hal
15
d. Ciri L, digunakan untuk pengamanan kabel atau jaringan.
bangunan.
interlock.
Arus bocor sendiri ada yang langsung mengalir ke bumi dan ada
16
nominal (If) dari sakelar merupakan arus differensial terkecil yang
dapat
50
Ra ≤ Volt
if
Salah satu sakelar arus bocor yang sering dipakai adalah ELCB
dengan arus jatuh nominal 30 mA. Sakelar ini cukup aman karena
4. Panel
perbaikan.
17
a. Komponen diletakkan langsung pada tembok bangunan,
dirasakan ekonomis.
dengan pengawatannya.
b. Penempatan Panel
penyambungan di dalam.
c. Pembagian Panel
jumlah beban.
18
Apabila dalam suatu gedung terdiri dari dua jenis
2.4. Pentanahan
Menurut PU1L 1977 ayat 520 L2, badan sebuah motor stasioner
dan alat- alat pengaturnya harus ditanahkan jika Motor itu mendapat suplai
1. Motor tersebut dipasang di tempat basah dan tidak terpencil atau tidak
terlindungi.
pengaman dimaksudkan.
dekatnya.
19
4. Supaya arus-arus yang timbul kalau terjadi hubungan tanah dapat
1. Elektroda Pita
2. Elektroda Batang
Elektroda batang dibuat dari pipa besi atau pipa baja profil yang
3. Elektroda Plat
Elektroda plat dibuat dari plat logam, plat logam terhubung atau dari
kawat kasa. Plat ini ditanam tegak lurus didalam tanah dengan tepi
b. Hantaran pentanahan
20
Hantaran pentanahan adalah hantaran yang menghubungkan
2
1. Hantaran tembaga: 1,5 mm
kokoh:
2
1. Hantaran tembaga : 4 mm
2. P 2 2
ita baja, dengan sekurang-kurangnya 2,5 mm : 50 mm
2.5 Polaritas
sedemikian rupa sehingga semua kontak ulir atau kontak luar dari fiting
dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka
tombol.
21
sakelar dalam suatu instalasi harus seragam; misalnya akan
bahwa kotak kontak fase tunggal baik yang berkutub dua maupun tiga harus
dipasang sehingga kutub netral ada di sebelah kanan atau di sebelah bawah
kutub tegangan.
2.6 Pemasangan
dalam hal ini tentang ketinggian pemasangan PHB, dan kotak kontak.
Menurut PUIL 2011 untuk instalasi perumahan, lemari atau kotak hubung
Untuk kotak kontak yang digunakan harus dari jenis yang dilengkapi
kontak proteksi, dan dipasang setinggi minimum 1,25 m dari lantai (PUIL,
kotak kontak ini, yaitu boleh dipasang kurang dari 1,25 m jika menggunakan
dengan jelas: a) nama pembuat dan atau merk dagang b) daya, tegangan dan
22
atau arus pengenal, data teknis lain seperti diisyaratkan SNI. Perlengkapan
instalasi hanya boleh dipasang pada instalasi jika memenuhi ketentuan PUIL
Sesuai dengan keterangan yang ada pada PUIL 2011 ayat 9.4.3.2
Instalasi listrik yang selesai dipasang, atau yang mengalami perubahan, harus
diperiksa dan diuji dahulu sebelum dialiri listrik. Pengujian yang dimaksud
Maret 2005.
2.8.2 PT. PPILN atau Perintis Perlindungan Instalasi Listrik Nasional adalah
(PUIL).
23
PT. PPILN beroprasi sejak 16 Maret 2012 dengan keluanya keputusan
24
1. Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatan.
7. Kesinambungan sirkuit.
1. Susut tegangan
2. Penampang penghantar
atau dari bahan yang ekivalen. Oleh karena itu sangat perlu sekali
25
besarnya penampang adalah jangka sorong. Jangka sorong adalah alat
ukur presisi yang dapat mengukur ukuran luar, dalam dan tinggi
150 mm.
3. Tahanan isolasi
tersebut.
4. Tahanan pembumian
tahanan/resistansi tanah.
1 2 3 4 5 6 7
Jenis tanah Tanah rawa Tanah liat & Pasir basah Kerikil basah Pasir dan Tanah
jenis
26
Sumber : Tabel 54.2 PUIL 2011
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.
2.
3.
2022 sampai dengan bulan Januari 2023, dengan lokasi penelitian adalah
27
3.2. Metode Penelitian
1. Metode Pustaka
berikut :
secara langsung dalam kegiatan ligkungan kerja. Dalam metode ini ada
1. Satu unit Digital Earth Tester dan tiga buah kabel penghubung beda
warna masing-masing 10 m.
2. Obeng
3. Tang Ampere
4. Mager
5. Multimeter
28
6. Obeng Tespen
Mulai
Penelitian Kepustakaan
Survei Lapangan
Pengambilan Data
1. Pentanahan
2. Jenis Penghantar
3. Pengaman
4. Instalasi Listrik
5.Susut Tegangan
29
Analisa Data
Selesai
penelitian ini. Alat dan bahan yang dikumpulkan yaitu yang tertera
pada sub bab sebelumnya. Setelah semua alat dan bahan yang
30
Proses pengambilan data dibagi atas enam yakni :
3. Tahanan Isolasi
fasa dan netral dan letakkan saklar pemilih pada posisi 500
4. Susut Tegangan
31
Untuk tegangan AC, metode menghitung susut
100 ∆ U
(Dalam %)
Vn
Dimana:
5. Tahanan Pembumian
32
ketiga kabel tersebut dihubungkan ke Eart Tester dengan
telah didapat dengan ketentuan yang ada pada PUIL 2011. Hasil
analisis dari tahap evaluasi ini adalah laporan tentang instalasi listrik
33
BAB IV
Kota Kendari yang di laksanakan pada bulan Desember 2022. Data dalam
pada penambahan beban titik nyala, data susut tegangan, data tahanan
4.2 Singgle Line Diagram Instalasi Gedung Konservasi Kebun Raya Kota
Kendari
yang terdiei dari satu garis / singgle line yang menjelaskan tentang
34
hubungan antara semua komponen antara semua komponen pada instalasi
gedung tersebut.
atau gedung.
35
4.3 Data Hasil Penelitian
Kendari
tersebut di MCB 1 sebesar 191,3 V dan tegangan akhir sebesar 186,1 V, dan MCB
2 sebesar 191,6 V dan tegangan akhir sebesar 186,3 V. MCB 3 sebesar 191,5 V
dan tegangan akhir sebesar 186,3 V, MCB 4 sebesar 191,6 V dan tegangan akhir
sebesar 186,2 V, MCB 5 sebesar 191,8 V dan tegangan akhir sebesar 187,1 V,
MCB 6 sebesar 191,7 V dan tegangan akhir sebesar 187,3 V, MCB 7 sebesar
193,4 V dan tegangan akhir sebesar 189,0 V, MCB 8 sebesar 193,7 V dan
tegangan akhir sebesar 189,2 V, Luas penampang penghantar sebesar 2,5 mm.
36
Resistansi isolasi group 1 sebesar 0,5 MΩ dan Resistansi Isolasi group 2,3,4
sebesar 0,5 MΩ, Resistansi isolasi group 5 dan 6 sebesar 0,7 MΩ, Resistansi
isolasi group 7 dan 8 sebesar 0,9 MΩ Nilai tahanan pembumiannnya sebesar 3,64
Ohm.
Sehingga,
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
V 0=191,3V
V 1=186,1 V
Karena
∆ V =V 0−V 1
¿ 191,3−186,1
¿ 5,2 V
Maka
37
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
5,2
¿ ×100 %
191,3
¿ 2,7 %
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
V 0=191,6V
V 1=186,3 V
Karena
∆ V =V 0−V 1
¿ 191,6−186,3
¿ 5,3
Maka
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
5,3
¿ ×100 %
191,6
38
¿ 2,8 %
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
V 0=191,5V
V 1=186,3 V
Karena
∆ V =V 0−V 1
¿ 191,5−186,3
¿ 5,2
Maka
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
5,2
¿ ×100 %
191,5
¿ 2,7 %
39
pengukuran tegangan pada ujung instalasi (kotak kontak/mata
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
V 0=191,6V
V 1=186,2 V
Karena
∆ V =V 0−V 1
¿ 191,6−186,2
¿ 5,4
Maka
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
5,4
¿ ×100 %
191,6
¿ 2,8 %
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
40
V 0=191,8V
V 1=187,1 V
Karena
∆ V =V 0−V 1
¿ 191,8−187,1
¿ 4,7
Maka
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
4,7
¿ ×100 %
191,8
¿ 2,5 %
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
V 0=191,7V
V 1=187,3 V
Karena
41
∆ V =V 0−V 1
¿ 191,7−187,3
¿ 4,4
Maka
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
4,4
¿ ×100 %
191,7
¿ 2,3 %
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
V 0=193,4 V
V 1=189,0 V
Karena
∆ V =V 0−V 1
¿ 193,4−189,0
¿ 4,4
Maka
42
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
4,4
¿ × 100 %
193,4
¿ 2,3 %
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
Dik.
V 0=193,7V
V 1=189,2 V
Karena
∆ V =V 0−V 1
¿ 193,7−189,2
¿ 4,5
Maka
∆V
∆ V ( % )= × 100 %
V0
4,5
¿ ×100 %
193,7
¿ 2,3 %
43
Sesuai dengan ketentuan Pada PUIL 2011 susut tegangan
kabel hitam coklat untuk fasa, biru untuk netral dan hijau kuning
untuk grounding
grounding
dengan warna hitam sebagai Fasa, biru sebagai netral dan hijau
4.1
4.2
4.3
4.4
44
4.4.3 Resistansi Isolasi
didapatkan hasil pengukuran sebesar 0,5 MΩ, dan pada group 2,3,4
45
4.5 Kelayakan Instalasi Listrik Di Gedung Konservasi Kebun Raya Kota
Kendari
Tabel 4.2 Kelayakan Instalasi listrik Di Gedung Konservasi Kebun Raya Kota
Kendari
Variabel Hasil Standar PUIL
No. Keterangan
Pengukuran Pengukuran 2011
Susut Tegangan
2,7%
1. MCB Pertama
2,8%
2. MCB Kedua
2,7%
3. MCB Ketiga
2,8%
1. 4. MCB Keempat ≤5% Layak
2,5%
5. MCB Kelima
2,3%
6. MCB Keenam
2,3%
7. MCB Ketujuh
2,3%
8. MCB Kedelapan
Tahanan Isolasi 0,5MΩ, 0,7MΩ ≥ 0,5 MΩ/
2. Layak
Kabel dan 0,9 MΩ ≥ 1 MΩ
Tahanan
3. 3,64 Ω ≤5Ω Layak
Pembumian
Luas Penampang
4. 1.Pada Stop Kontak 2,5mm ≥ 1,5 mm Layak
2.Pada Lampu 1,5mm
5. Pengaman Instalasi MCB Bekerja Layak
Persentase Kelayakanan (%) 100 %
Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa nilai susut tegangan pada MCB 1
adalah sebesar 2,7% dan MCB 2 adalah sebesar 2,8%, MCB 3 adalah sebesar
2,7%, MCB 4 adalah sebesar 2,8%, MCB 5 adalah sebesar 2,5%, MCB 6 adalah
sebesar 2,3%, MCB 7 adalah sebesar 2,3%, MCB 8 adalah sebesar 2,3%, dimana
nilai ini telah memenuhi standar PUIL 2011 yakni sebesar ≤ 5 %, sehingga dalam
kriteria susut tegangan tergolong layak. Hasil pengukuran tahanan isolasi pada
Group 1,2,3,4 bernilai 0,5 MΩ, Group 5 dan 6 bernilai 0,7 MΩ dan Group 7 dan
8 bernilai 0,9 MΩ dimana nilai ini memenuhi standar PUIL 2011 yakni sebesar ≥
46
1 MΩ, sehingga dalam kriteria besarnya tahanan isolasi kabel, tergolong layak.
Nilai tahanan pembumian dari gedung adalah sebesar 3,64 Ω dan telah memenuhi
standar PUIL 2011 yakni sebesar ≤ 5 Ω, sehingga dalam kriteria besaran tahanan
pembumian pada gedung tergolong layak. Dari hasil penelitian didapat nilai luas
penampang penghantar (kabel) adalah sebesar 2,5 mm dimana nilai ini telah
memenuhi standar PUIL 2011 yakni sebesar ≥ 1,5 mm, sehingga dalam kriteria
dan uji coba terhadap pengaman instalasi (MCB) , didapatkan hasil bahwa
tergolong layak.
Dari keterangan diatas, kita dapati bahwa sampel gedung memenuhi lima
dari lima kriteria yang diuji, yakni susut tegangan, luas penampang penghantar,
tahanan pembumian, pengaman instalasi dan tahanan isolasi kabel termasuk layak
47
Daya semu adalah nilai tenaga listrik yang melalui suatu penghantar .
Daya semu merupakan hasil perkalian dari tegangan dan arus yang
melalui penghantar. Daya semu dibedakan berdasarkan
penggunaannya, yaitu pada satu fasa dan tiga fasa. Secara matematis
dapat dituliskan :
Untuk 1 fasa :
S=V.I.
Untuk 3 Fasa :
S = V . I . √3
Keterangan :
S : Daya semu (VA)
V : Tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
Berdasarkan peninjaun di lapangan di dapatkan pengaman instalasi
yaitu 16A, tegangan 220 jadi besarnya daya yang terpasang adalah
S = V (volt) × I (ampere)
= 220 × 16
= 3520 VA
Jadi daya yang terpasang pada Gedung Konservasi Kebun Raya Kota
48
penggunanya yaitu pada satu fasa atau tiga fasa,secara matematis
dapat di tulis :
Untuk 1 fasa :
P = V . I . Cos φ
Untuk 3 Fasa :
P = V . I . Cos φ . √ 3
Keterangan :
P : Daya aktif (Watt)
V : Tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
Cos φ : Faktor Daya (0.8)
Total Daya
No Nama Peralatan Buah Watt
(Watt)
49
4. Lampu TL 36 1.296 1.296
PTOT = P1 + P2 + P3
dituliskan :
P = V . I . Cos φ
P = S . Cos φ
1.890 = S . 0,8
S = 1.890/ 0.8
S = 2.362 VA
SSisa = 1.158 VA
sebesar:
50
Ptambahan = 926 Watt.
daya listrik dari sumber daya listrik utama ke suatu beban. Untuk
PLoses = I2 + R
Keterangan :
konservasi adalah :
Dik : I = 1,9 A
R = 1,22 Ω
Penyelesaian:
4.8 Evaluasi
51
1. Untuk penggunaan lampu seperti di WC sebaiknya menggunakan lampu
7 Watt, karena ukuran WC di kebun raya tidak begitu besar dan juga
terdapat lampu solar cell yang cukup terang, dan juga untuk menghemat
Total Daya
No Nama Peralatan Buah Watt
(Watt)
1. Lampu 7 watt 12 84 84
52
Berdasarkan data tabel diatas dapat di hitung nilai dari daya
PTOT = P1 + P2 + P3 + P4
dituliskan :
P = V . I . Cos φ
P = S . Cos φ
1.845 = S . 0,8
S = 1.821/ 0.8
S = 2.276 VA
yang cukup besar. pengaman instalasi yaitu 32A, tegangan 380 jadi
S = V (volt) × I (ampere)
= 380 × 32
= 12.160 VA
53
Jadi daya yang terpasang pada Gedung Konservasi Kebun Raya Kota
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat kita tarik
sampel data yang di teliti di dapat tingkat kelayakan instalasi pada gedung
konservasi kebun raya adalah 100 %. Hal ini dikarenakan semua peralatan
54
luas penampang penghantar, dan pengaman instalasi, didapatkan hasil
sebagai berikut :
gedung yang diuji di Gedung konservasi kebun raya adalah sebesar 100
%.
55
e. Untuk kriteria pengaman instalasi semua rumah yang dijadikan sampel
5.2 Saran
Kebun Raya Kota Kendari tidak sesuai dengan PUIL hang berlaku.
56
DAFTAR PUSTAKA
[2] Harten, Van., Setiawan, P, E, Ir., Instalasi Listrik Arus Kuat I, II, III,
Bina Cipta, Bandung, 2013.
[4] Yon Pijoyono, Drs., Dasar Teknik Listrik, Andi, Yogyakarta, 2013.
[5] Pabla, A, S., Abdul Hadi, Ir., Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga,
Bandung, 2013.
[8] Zuhal, Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, ITB, Bandung, 1991.
57
[11] Pengujian Nilai Tahanan Isolasi dan Tahanan Bumi. Jurnal Teknologi ,
Masyarakat.
[13] Yendi, E., & Sigit, L. (2021). Analisa Perbaikan Faktor Daya Sistem
Muhammadiyah Yogyakarta).
Universitas Tridinanti).
58
[18] ILHAM, AL TAQWA, and Herlina Wahab. Evaluasi Sistem Kelistrikan
[19]
LAMPIRAN
59
60