Anda di halaman 1dari 2

Fungsi dan Kedudukan Al-Qur’an

Sebagai Petunjuk (‫)الهدى‬


Dalam al-Qur’an ada tiga posisi al-Qur’an yang fungsinya sebagai petunjuk. Al-Qur’an
menjadi petunjuk bagi manusia secara umum (al-Baqarah, 2: 185), petunjuk bagi orang-
orang bertakwa (al-Baqarah, 2: 2) dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman (al-A’raf, 7:
52).

Sebagai Pemisah (‫)الفرقان‬


Fungsi al-Qur’an sebagai pemisah adalah dapat memisahkan antara yang haq dan batil,
atau antara yang benar dan yang salah (al-Baqarah, 2: 185). Di dalam al-Qur’an dijelaskan
mengenai beberapa hal yang baik dan yang buruk, yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan.

Sebagai Obat (‫)الشفاء‬


Al-Qur’an bisa menjadi obat penyakit mental dimana membaca al-Qur’an dan
mengamalkannya dapat terhindar dari berbagai penyakit hati atau mental (Yunus, 10: 57).
Meskipun al-Qur’an hanya sebatas tulisan saja, namun membacanya dapat memberikan
pencerahan bagi setiap orang yang beriman.

Sebagai Nasehat (‫)الموعظة‬


Di dalam al-Qur’an terdapat banyak pengajaran, nasehat-nasehat, peringatan tentang
kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa yang berjalan di jalan Allah (Yunus, 10: 57).
Nasehat yang terdapat di dalam al-Qur’an biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa atau
kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa
setelahnya.

Sebagai Mu’jizat
Al-Qur’an adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW (al-Isra’, 17: 88,
Hud, 11: 13, al-Baqarah, 2: 23). Bahkan al-Qur’an adalah mu’jizat Nabi Muhammad SAW
yang paling agung. Berbeda dengan nabi-nabi lainnya yang hanya diberi mu’jizat non-kitab
suci, seperti berbicara dengan binatang, menyembuhkan penyakit, dan lain-lain.

Sebagai Penyempurna Kitab-Kitab Sebelumnya


Sebelum al-Qur’an sudah banyak kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi,
seperti Taurat, Zabur dan Injil. Kitab-kitab Allah SWT tersebut hanya ditujukan kepada umat
pada zaman tersebut, misalnya: al-Isra’, 17: 2. Berbeda dengan al-Qur’an yang digunakan
sampai akhir zaman, misalnya: al-Anbiya’, 21: 107.

Menjelaskan Keistimewaan Manusia


Al-Qur’an menjelaskan keistimewaan manusia dibandingkan makhluk lainnya yang ada
di muka bumi. Manusia adalah makhluk yang paling mulia (al-Isra’, 17: 70), penciptaannya
terbaik (at-tin, 95: 4), diberi akal (Yunus, 12: 111) yang membuatnya berbeda dengan
binatang yang sama-sama ciptaan Allah.

Memantapkan Iman dan Islam


Dengan membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, bisa
memantapkan iman seseorang. Isi al-Qur’an akan membuat kita semakin yakin bahwa
agama Islam adalah satu-satunya agama yang benar (Ali ‘Imran, 3: 19, al-Anbiya’, 21: 22,
dan an-Nisa’, 4: 82).

Sebagai Tuntunan Hidup dan Sumber Hukum


Al-Qur’an berisi tentang tuntunan hidup dan sumber hukum bagi manusia dalam
menjalani kehidupan di dunia. Al-Qur’an mengatur bagaimana hubungan antar manusia,
baik di bidang akhlaq maupun mu’amalah.

Fungsi lain al-Qur’an yaitu sebagai sumber dalam berbagai hal, yang tidak bisa disebutkan
semuanya. Semakin digali, orang akan menemukan mutiara yang tidak ada habisnya.
Dengan demikian, al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat tinggi dibandingkan buku atau
kitab apapun. Sebagai kalamullah al-Qur’an adalah kalam (ucapan) paling mulia yang
diturunkan kepada manusia termulia, Nabi Muhammad SAW dan memiliki fungsi
multidimensi.

Anda mungkin juga menyukai