Anda di halaman 1dari 17

Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460

ISSN E 2621-3338

PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


DALAM KURIKULUM MERDEKA
Abstrak
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah dilakukan sejak tahun 2009.
Pemerintah telah memenuhi kewajiban anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan
terus meningkatkan anggaran pendidikan dari Rp332,4 T pada tahun 2013 menjadi Rp550
T pada tahun 2021. Namun dari berbagai indikator hasil belajar siswa, belum
menunjukkan hasil yang menggembirakan. Krisis pembelajaran diperparah dengan
adanya pandemi covid 19. Covid 19 menyebabkan learning loss. Untuk mengantisipasi
learning loss dan learning gap di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang
Kemendikbudristek), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan
Kurikulum Darurat. Kurikulum Darurat secara signifikan mampu mengurangi indikasi
learning loss dan learning gap selama pandemi baik untuk pencapaian literasi maupun
numerasi. Untuk mengatasi potensi learning loss dan learning gap selama pandemi, perlu
dikembangkan kurikulum yang secara komprehensif mampu mengatasi krisis
pembelajaran yang merupakan masalah akut di Indonesia. Melihat berbagai tantangan
yang terjadi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) berupaya melakukan upaya pemulihan pembelajaran. Salah satu
upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi
permasalahan yang ada adalah dengan menerapkan Kurikulum Merdeka (yang
sebelumnya disebut Kurikulum Prototipe). Pelaksanaan Kurikulum Merdeka menuntut
guru untuk memahami esensi Kurikulum Merdeka termasuk pelaksanaan penilaian.
Penilaian yang dilakukan berfungsi sebagai proses pembelajaran (assessment as learning),
untuk proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian pada akhir proses
pembelajaran (assessment of learning).

Kata kunci: Kurikulum Merdeka, Penilaian, Learning Loss, Learning Gap, Krisis
Pembelajaran

ASSESSMENT OF INDONESIAN LANGUAGE IN THE


INDEPENDENT CURRICULUM

Abstract
Efforts to improve the quality of education in Indonesia have been carried out since
2009. The government has fulfilled the education budget obligation of 20% of the state
budget and continues to increase the education budget from IDR 332.4 T in 2013 to IDR
550 T in 2021. However, from various indicators of student learning outcomes students
have not shown encouraging results. The learning crisis was exacerbated by the Covid
19 pandemic. Covid 19 caused learning loss. To anticipate learning loss and learning
gaps, Ministry of Education and Culture (now Kemendikbudristek), issued an emergency
curriculum for educational units under special conditions. The use of the emergency
curriculum was significantly able to reduce learning loss during the pandemic for both
literacy and numeracy. To overcome learning loss and learning gaps during a pandemic,

1
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

it is necessary to develop a curriculum that is comprehensively able to overcome the


learning crisis which is an acute problem in Indonesia. Seeing the various challenges
that have occurred, the Ministry of Education, Culture, Research and Technology
(Kemendikbudristek) is trying to make efforts to restore learning by applying the
Independent Curriculum (which was previously called the Prototype Curriculum).
Implementation of the Independent Curriculum requires teachers that understand the
essence of the Independent Curriculum including the implementation of assessments. The
assessment carried out functions as a learning process (assessment as learning), for the
learning process (assessment for learning), and an assessment at the end of the learning
process (assessment of learning).

Keywords: Independent Curriculum, Assessment, Learning Loss, Learning Gap,


Learning Crisis

1. PENDAHULUAN mengubah skema pembelajaran.


Pembelajaran yang sebelumnya
Upaya untuk meningkatkan mutu
dilakukan secara offline harus
pendidikan telah dilakukan oleh
diganti dengan online. Intensitas
pemerintah sejak tahun 2009 dengan
pembelajaran mengalami penurunan
mengalokasikan dana sebesar Rp550
yang signifikan. Awalnya guru
T pada tahun 2021 (kemenkeu.go.id,
2021). Peningkatan anggaran ini belum siap untuk melakukan

tidak memberikan pengaruh yang pembelajaran daring. Setelah satu

signifikan terhadap mutu semester berjalan, guru dapat

pembelajaran. melakukan pembelajaran daring

Indonesia saat ini sedang dengan memanfaatkan aplikasi

mengalami krisis pembelajaran, jika WhatsApp, Zoom, Google Meet,

tidak segera diatasi akan Google Classroom dan lainnya.

memperkuat apa yang dikatakan Banyak kendala yang dialami

Pritchett (2012) sebagai schooling is guru dalam pembelajaran daring.

not learning: going to school but not Kendalanya adalah jaringan internet

learning. yang tidak stabil. Hal ini

Krisis pembelajaran menyebabkan siswa mengalami

diperparah dengan adanya pandemi kesulitan dalam mengikuti

covid 19. Pandemi covid 19 pembelajaran. Kendala selanjutnya,

2
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

tidak semua siswa memiliki Mengantisipasi dampak pandemi


handphone. Siswa hanya dapat terhadap learning loss dan learning
membuat tugas ketika orang tuanya gap Kementerian Pendidikan dan
pulang kerja. Kendala tersebut Kebudayaan
tentunya mengakibatkan tujuan (Kemendikbud/sekarang
pembelajaran tidak tercapai secara Kemendikbudristek), Kementerian
optimal. Pendidikan dan Kebudayaan
Menanggapi fenomena menerbitkan kurikulum darurat
tersebut, Mendikbud berharap (darurat kurikulum) untuk
pembelajaran dilakukan tanpa pendidikan dalam kondisi khusus.
mengejar penguasaan materi. Arah Kurikulum darurat ini pada
ini tentu sangat realistis karena hakikatnya merupakan
masalah pembelajaran tidak sama penyederhanaan dari kurikulum
antara satu sekolah dengan sekolah nasional (Kurikulum 2013). Dalam
lainnya. Kendala yang dialami antara kurikulum darurat, kompetensi dasar
satu sekolah dengan sekolah lainnya diturunkan untuk setiap mata
berbeda. pelajaran agar guru dan siswa dapat
Beberapa penelitian fokus pada kompetensi esensial dan
menunjukkan bahwa selama pandemi kompetensi prasyarat untuk
Covid 19 terjadi learning loss. melanjutkan pembelajaran pada
Kajian Indrawati, Prihadi dan jenjang berikutnya.
Siantoro (2020) di sembilan provinsi Kementerian Pendidikan dan
di Indonesia menunjukkan bahwa Kebudayaan telah melakukan
pada awal pembelajaran jarak jauh evaluasi terhadap implementasi
(PJJ), hanya 68% anak yang kurikulum darurat tersebut. Secara
memiliki akses belajar dari rumah. umum hasil evaluasi menunjukkan
Anak-anak yang mendapatkan akses bahwa siswa yang menggunakan
tidak mendapatkan kualitas Kurikulum Darurat memperoleh
pembelajaran seperti sebelum hasil penilaian yang lebih baik
pandemi. Dengan kondisi seperti ini dibandingkan siswa yang
tujuan pembelajaran tidak tercapai. menggunakan kurikulum 2013.

3
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

Penggunaan Kurikulum Darurat juga 74zd4380/kurikulum-prototipe-jadi-


mampu secara signifikan mengurangi kurikulum-merdeka).
indikasi learning loss selama Kurikulum Merdeka
pandemi, baik untuk pencapaian memberikan waktu yang cukup
literasi maupun numerasi. untuk menggali konsep dan
Implementasi Kurikulum memperkuat kompetensi. Guru
Darurat memiliki pengaruh yang memiliki keleluasaan untuk memilih
signifikan terhadap upaya pemulihan berbagai perangkat pengajaran agar
pembelajaran akibat pandemi pembelajaran dapat disesuaikan
COVID-19. Namun di sisi lain, dapat dengan kebutuhan belajar dan minat
dikatakan bahwa implementasi ini siswa. Kurikulum Merdeka akan
merupakan kebijakan untuk ditetapkan sebagai kurikulum
mengatasi potensi learning loss dan nasional pada tahun 2024. Namun,
learning gap di masa pandemi, maka kini Kurikulum Merdeka hanya
perlu dikembangkan kurikulum yang menjadi pilihan. Kurikulum Merdeka
secara komprehensif mampu tidak wajib dilaksanakan di sekolah.
menghadapi krisis pembelajaran. Ada beberapa alasan
Oleh karena itu, Kementerian mengapa Kurikulum Merdeka saat
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan ini masih dijadikan pilihan.
Teknologi (Kemendikbudristek) Kemendikbud ingin menegaskan
berupaya melakukan upaya bahwa setiap sekolah memiliki
pemulihan pembelajaran. Salah satu kewenangan dan tanggung jawab
upaya yang dilakukan Kementerian untuk mengembangkan kurikulum
Pendidikan dan Kebudayaan untuk berdasarkan Kurikulum Merdeka
mengatasi permasalahan yang ada Tahun Pelajaran 2022/2023. Oleh
adalah dengan menerapkan karena itu, pemerintah memberikan
Kurikulum Merdeka (yang tiga opsi dalam mengimplementasi
sebelumnya disebut Kurikulum Kurikulum Merdeka yaitu 1) Mandiri
Prototipe) Belajar, Mandiri Belajar
(https://www.republika.co.id/berita/r memberikan kebebasan kepada
satuan pendidikan saat menerapkan

4
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

Kurikulum Merdeka beberapa bagian pembelajaran (assessment as


dan prinsip Kurikulum learning), untuk proses pembelajaran
Merdeka, tanpa mengganti (assessment for learning), dan
kurikulum satuan pendidikan yang penilaian pada akhir proses
sedang diterapkan pada satuan pembelajaran (assessment of
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan learning).
10. 2) Mandiri Berubah, Mandiri Ada beberapa kajian terkait
Berubah memberikan keleluasaan penilaian dalam Kurikulum
kepada satuan pendidikan saat Merdeka. Nasution (2021: 141)
menerapkan Kurikulum Merdeka mengkaji penilaian Kurikulum
dengan menggunakan perangkat ajar Merdeka terhadap pembelajaran di
yang sudah disediakan pada satuan sekolah dasar. Menurut Nasution,
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan penilaian adalah suatu proses atau
10. Ketiga, Mandiri Berbagi Mandiri kegiatan yang sistematis dan
Berbagi akan memberikan berkesinambungan untuk
keleluasaan kepada satuan mengumpulkan informasi tentang
pendidikan dalam menerapkan proses dan hasil belajar siswa guna
Kurikulum Merdeka mengambil keputusan berdasarkan
dengan mengembangkan sendiri kriteria dan pertimbangan tertentu.
berbagai perangkat ajar pada satuan Asesmen yang digunakan di sekolah
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan dasar menurut modul sekolah
10. penggerak adalah asesmen
Implementasi Kurikulum diagnostik.
Merdeka menuntut guru untuk Sugiri dan Priatmoko
memahami hakikat Kurikulum (2020:60) mengkaji perspektif
Merdeka. Salah satu hal yang perlu penilaian autentik sebagai alat
dipahami oleh guru adalah evaluasi dalam merdeka balajar.
bagaimana melakukan penilaian Penilaian autentik merupakan alat
dalam pembelajaran. Hal ini perlu yang dapat mengukur perkembangan
dipahami agar penilaian yang siswa dalam aspek afektif, kognitif,
dilakukan berfungsi sebagai proses dan psikomotorik. Oleh karena itu,

5
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

penilaian autentik juga dapat dikemukakan oleh Mil & Huberman


diintegrasikan ke dalam Kurikulum (2014):
Merdeka. 1) Pengumpulan data, data
Kajian ini berfokus pada dikumpulkan dengan melakukan
penilaian mata pelajaran Bahasa kajian beberapa literatur tentang
Indonesia dalam Kurikulum Kurikulum Merdeka dan literatur
Merdeka. Tujuan dari kajian ini tentang penilaian autentik.
adalah untuk mengetahui jenis-jenis 2) Reduksi data, data yang
penilaian yang dapat dilakukan guru sudah terkumpul berupa model
pada mata pelajaran Bahasa penilaian pembelajaran Bahasa
Indonesia pada Kurikulum Merdeka. Indonesia diseleksi untuk
menentukan data pokok yang sesuai
2. METODE untuk dijadikan model penilaian
Penelitian ini merupakan pembelajaran bahasa Indonesia pada
penelitian kepustakaan yang Kurikulum Merdeka.
mengkaji dan mengkaji literatur yang 3) Penyajian data, dalam
berkaitan dengan Kurikulum penelitian ini, data disajikan dalam
Merdeka dan penilaian dalam bentuk deskripsi berupa model
Kurikulum Merdeka. Mendes, penilaian pembelajaran Bahasa
Wohlin, Felizardo, & Kalinowski, Indonesis. Data disajikan secara
(2020) menyatakan bahwa proses runut, faktual, aktual, dan sistematis
penelitian kepustakaan dilakukan (Priantini, Suarni, Adnyana,
dengan meninjau literatur dan 2022:241).
menganalisis topik yang relevan. 4) Setelah data yang diperoleh
Penelusuran literatur dapat ditinjau, langkah selanjutnya adalah
memanfaatkan sumber berupa jurnal, menyimpulkan hasil penelitian
buku, kamus, dokumen, majalah dan sehingga dapat ditentukan jenis
sumber lain tanpa melakukan penilaian mata pelajaran Bahasa
penelitian lapangan. Indonesia yang dapat
Tahapan penelitian dilakukan diimplementasikan pada Kurikulum
dengan menggunakan tahapan yang Merdeka.

6
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

tipe teks yang didasarkan pada alur


3. HASIL DAN PEMBAHASAN pikir struktur—khas teks tertentu.
3.1 Capaian Pembelajaran Bahasa Tipe teks merupakan alur pikir yang
Indonesia dapat mengoptimalkan penggunaan
Dalam Keputusan Kepala bahasa untuk bekerja dan belajar
Badan Standar, Kurikulum, dan sepanjang hayat.
Asesmen Pendidikan Kementerian Model utama yang digunakan
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan dalam pembelajaran bahasa
Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 Indonesia adalah pedagogi genre.
disebutkan bahwa capaian Model ini memiliki empat tahapan,
pembelajaran bahasa Indonesia yaitu: penjelasan untuk membangun
adalah kemampuan berbahasa, konteks (explaining, building the
bersastra, dan berpikir. Kemampuan context), pemodelan (modelling),
berbahasa, bersastra, dan berpikir pembimbingan (joint construction),
merupakan fondasi dari kemampuan dan pemandirian (independent
literasi. Literasi menjadi kemampuan construction). Di samping pedagogi
sangat penting yang digunakan untuk genre, pembelajaran bahasa
bekerja dan belajar sepanjang hayat. Indonesia dapat dikembangkan
Dengan demikian, pembelajaran dengan model-model lain sesuai
bahasa Indonesia merupakan dengan pencapaian pembelajaran
pembelajaran literasi untuk berbagai tertentu. Pembinaan dan
tujuan berkomunikasi dalam konteks pengembangan kemampuan
sosial budaya Indonesia. berbahasa Indonesia akan
Kemampuan literasi membentuk pribadi Pancasila yang
dikembangkan ke dalam beriman, bertakwa kepada Tuhan
pembelajaran menyimak, membaca yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
dan memirsa, menulis, berbicara, dan berpikir kritis, mandiri, kreatif,
mempresentasikan untuk berbagai bergotong royong, dan
tujuan berbasis genre yang terkait berkebinekaan global.
dengan penggunaan bahasa dalam
kehidupan. Setiap genre memiliki

7
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

3.2 Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Indonesia Teknologi Nomor 008/H/KR/2022).
Mata pelajaran Bahasa
Indonesia bertujuan untuk membantu 3.3 Karakteristik Mata Pelajaran
peserta didik mengembangkan: 1) Bahasa Indonesia
akhlak mulia dengan menggunakan Mata pelajaran Bahasa
bahasa Indonesia secara santun; 2) Indonesia merupakan modal dasar
sikap pengutamaan dan penghargaan untuk belajar dan bekerja karena
terhadap bahasa Indonesia sebagai menitikberatkan pada keterampilan
bahasa resmi negara Republik literasi (berbahasa dan berpikir).
Indonesia; 3) kemampuan berbahasa Kemampuan literasi merupakan
dengan berbagai teks multimodal salah satu indikator kemajuan dan
(lisan, tulis, visual, audio, perkembangan anak Indonesia. Mata
audiovisual) untuk berbagai tujuan pelajaran Bahasa Indonesia
(genre) dan konteks; 4) menumbuhkan dan mengembangkan
kemampuan literasi (berbahasa, rasa percaya diri siswa sebagai
bersastra, dan bernalar kritiskreatif) komunikator, pemikir kritis-kreatif-
dalam belajar dan bekerja; 5) imajinatif dan warga negara
kepercayaan diri untuk berekspresi Indonesia yang menguasai literasi
sebagai individu yang cakap, digital dan informasi. Pembelajaran
mandiri, bergotong royong, dan bahasa Indonesia memupuk dan
bertanggung jawab; 6) kepedulian mengembangkan pengetahuan dan
terhadap budaya lokal dan keterampilan literasi dalam semua
lingkungan sekitarnya; dan 7) peristiwa komunikasi. Pembelajaran
kepedulian untuk berkontribusi sastra bertujuan untuk meningkatkan
sebagai warga negara Indonesia dan kemampuan siswa dalam
dunia yang demokratis dan mengapresiasi karya sastra sehingga
berkeadilan (Keputusan Kepala siswa dapat menggali pesan moral
Badan Standar, Kurikulum, dan dalam karya sastra (Adnyana,
Asesmen Pendidikan Kementerian 2022:35).

8
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

Pembelajaran bahasa 3.4 Asesmen Mata Pelajaran


Indonesia diarahkan untuk Bahasa Indonesia pada
meningkatkan keterampilan Kurikulum Merdeka
berbahasa reseptif (menyimak, Keberhasilan proses
membaca dan melihat) dan pembelajaran ditentukan oleh banyak
keterampilan berbahasa produktif faktor. Salah satu faktor tersebut
(berbicara dan mempresentasikan, adalah pelaksanaan asesmen.
dan menulis). Kompetensi berbahasa Asesmen perlu dipahami oleh guru
ini bertumpu pada tiga hal yang sehingga pelaksanaan asesmen dapat
saling berhubungan dan saling dijadikan acuan dalam perbaikan
mendukung untuk mengembangkan proses pembelajaran dan dapat
kompetensi siswa, yaitu bahasa dijadikan evaluasi untuk
(mengembangkan kompetensi memperbaiki pembelajaran pada
linguistik), sastra (kemampuan semester berikutnya. Pendidik perlu
memahami, menghayati, memahami kompetensi apa yang
menanggapi, menganalisis, dan dikuasai oleh peserta didik.
menciptakan karya sastra); dan Demikian juga peserta didik harus
berpikir (kritis, kreatif, dan mengetahui kompetensi apa yang
imajinatif). dimiliki setelah mengikuti proses
Pengembangan kompetensi pembelajaran. Dengan itu, tujuan
bahasa, sastra, dan berpikir pembelajaran dapat dicapai dengan
diharapkan dapat membentuk siswa baik. Untuk mengetahi tercapainya
yang memiliki kemampuan literasi tujuan pembelajaran dilakukan
dan karakter pancasila yang tinggi. dengan melaksanakan asesmen.
(Keputusan Kepala Badan Penilai Asesmen dirancang dengan baik
Standar, Kurikulum, dan Pendidikan sehingga asesmen dapat mengukur
Kementerian Pendidikan, apa yang seharusnya diukur.
Kebudayaan, Ristek Nomor Asesmen bersifat holistik karena
008/H/KR/2022). asesmen mengukur pengetahuan,
sikap, dan keterampilan peserta
didik.

9
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

Berdasarkan fungsinya, Asesmen sumatif dilakukan


asesmen mencakup asesmen formatif untuk mengetahui ketercapaian
dan asesmen sumatif. Asesmen tujuan pembelajaran. Asesmen ini
formatif, dapat dilakukan di awal dilakukan pada akhir proses
pembelajaran dan di dalam proses pembelajaran. Asesmen sumatif
pembelajaran. Asesmen formatif dijadikan perhitungan penilaian di
dijadikan umpan balik bagi pendidik akhir semester, akhir tahun ajaran
dan peserta didik untuk memperbaiki dan/atau akhir jenjang.
proses pembelajaran. Asesmen di
awal pembelajaran untuk mengetahui 3.4.1 Asesmen Formatif
kesiapan peserta didik dalam Ada beberapa teknik yang
mengikuti pembelajaran dan untuk dapat dipakai untuk melakukan
megetahui pengetahuan yang asesmen formatif. Pada pembelajaran
dimiliki peserta didik berkaitan bahasa Indonesia, teknik ini
dengan materi pembelajaran yang merupakan alternatif yang dapat
akan dibahas dalam pembelajaran. diterapkan dalam melaksanakan
Hal ini penting dilakukan agar tujuan asesmen formatif. Teknik tersebut
pembelajaran yang telah dirancang berupa observasi, bertanya, dan
dapat tercapai dengan baik. Asesmen diskusi.
ini dikategorikan sebagai asesmen
formatif karena asesmen ini
dirancang untuk keperluan guru
mendisain pembelajaran. a. Observasi (Pengamatan)
Asesmen yang dilakukan Saat proses kegiatan belajar
selama proses pembelajaran pembelajaran berlangsung, observasi
berfungsi untuk mengetahui dapat dilakukan oleh pendidik untuk
perkembangan peserta didik. mengetahui apa yang sudah dan
Asesmen ini dapat dijadikan umpan belum dikuasai oleh peserta didik
balik dalam memperbaiki proses dalam hal sikap, pengetahuan, dan
pembelajaran. keterampilan peserta didik. Menurut
Bell dan Cowie (2002), pendidik

10
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

dapat mengetahui apa yang telah pertanyaan yang mendorong


dan/atau belum dikuasai oleh peserta pelibatan proses kognitif tingkat
didik melalui apa yang dikatakan, tinggi (higher order thinking skills).
dilakukan, dan dihasilkan oleh
peserta didik. c. Diskusi
Diskusi di kelas bisa
b. Bertanya (Questioning) memberikan banyak informasi
Jawaban peserta didik mengenai penguasaan peserta didik
terhadap pertanyaan pendidik dapat terhadap konsep-konsep yang
memberikan gambaran yang baik dipelajari. Diskusi membangun
tentang kemajuan penguasaan pengetahuan dan mengembangkan
kompetensi peserta didik. Pertanyaan keterampilan berpikir kritis dan
harus dirumuskan dan disampaikan kreatif. Diskusi memungkinkan
dengan baik oleh pendidik kepada peserta didik untuk meningkatkan
peserta didik secara lisan. Peserta wawasan dan kedalaman pemahaman
didik diberi waktu yang cukup untuk mereka sekaligus meluruskan
berpikir, mengingat apa yang telah informasi yang salah (Black dan
dipelajari. Pertanyaan pendidik tidak Wiliam 1998).
saja menjadikan pendidik
mengetahui sampai dimana peserta
didik telah menguasai kompetensi
yang dituju, tetapi juga membantu 3.4.2 Asesmen Sumatif
peserta didik belajar. Asesmen sumatif dilakukan
Pertanyaan biasanya untuk mengetahui ketercapaian
disampaikan secara lisan pada awal, tujuan pembelajaran. Ada beberapa
tengah, atau akhir pelajaran. Tingkat teknik asesmen yang dilakukan
kesulitan dan/atau jenis pertanyaan misalnya tes tertulis atau lisan.
yang diberikan hendaknya bervariasi, Disamping itu, teknik penilaian yang
dan menyertakan pertanyaan yang dapat digunakan dalam asesmen
tidak sekedar menuntut ingatan akan sumatif seperti unjuk kerja, penilaian
sekumpulan fakta atau angka, tetapi projek, dan produk.

11
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

nyaring, bermain drama, kemampuan


1. Penilaian unjuk kerja bertanya, dan kemampuan
Penilaian unjuk kerta menyimak. Penilaian unjuk kerja
menurut Peraturan Menteri memerlukan alat penilaian. Alat
Pendidikan dan Kebudayaan tersebut harus disusun dengan baik.
Republik Indonesia Nomor 81 Tahun Contoh penilaian unjuk kerja berupa
2013 adalah penilaian yang tugas memceritakan kembali isi
dilakukan dengan mengamati cerita fantasi. Tugas ini dapat dinilai
kegiatan peserta didik dalam dengan tepat apabila rubrik penilaian
melakukan sesuatu. Penilaian yang akan disusun dapat merinci
digunakan untuk menilai unsur-unsur yang akan dinilai.
ketercapaian kompetensi yang Format penilaiannya seperti berikut
menuntut peserta didik melakukan ini.
tugas tertetu seperti: praktik di
laboratorium, praktik olahraga, Tabel 1 Format Penilaian Unjuk
Kerja
bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi, No Yang diamati Skor
1. Kelancaran penceritaan 20
dan lain-lain. Menurut Arikunto Ketepatan isi 20
(2012: 242) penilaian unjuk kerja 2. penceritaan dengan isi
cerita
adalah kegiatan peserta didik dalam Kejelasan informasi 15
3.
dan kejelasan lafal
melakukan sesuatu. Oleh karena itu, Ekpresi dalam 15
4.
penilaian unjuk kerja dilakukan penceritaan

terhadap apa yang dilakukan oleh


Kategori :
peserta didik ketika mengerjakan
Baik = 80 – 100
tugas.
Cukup = 60 – 79
Penilaian unjuk kerja sangat
Kurang = < 60
tepat untuk menilai kemampuan
peserta didik dalam berpidato, Pada prinsipnya dalam
pembacaan puisi, pemecahan penilaian unjuk kerja, dinilai tentang
masalah, partisipasi peserta didik keterampilan peserta didik dalam
dalam diskusi kelompok, membaca menunjukkan perfomanya. Peserta

12
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

didik dan guru dapat melakukan projek yang dilakukan peserta didik
penilaian bersama-sama. merupakan karyanya bukan
merupakan karya orang lain.
2. Penilaian projek Mahsun (2014: 165)
Penilaian projek (project menyatakan bahwa ada dua aspek
work) merupakan suatu kegiatan yang dinilai dalam penilaian projek.
penilaian terhadap suatu tugas yang Pertama, penilaian desain usul projek
mencakup beberapa kompetensi yang dan kedua, penilaian hasil kegiatan
harus dikuasai oleh peserta didik projek. Pada disain usul projek
dalam jangka waktu tertentu (Sani, dipaparkan semua tahapan dalam
2016: 91). Menurut Haryanti menghasilkan teks. Penilaian
(2007:50-51) yang harus dilakukan dari pengumpulan data,
diperhatikan dalam melakukan informasi atau fakta, dan penyajian
penilaian projek sebagai berikut: (1) hasil analisis yang wujudnya berupa
kemampuan peserta didik dalam teks. Hasil kajian usulan projek
mengumpulkan data, mencari tersebut dapat dipresentasikan
informasi, dan penulisan laporan, (2) sehingga projek yang dibuat oleh
1. Judul Menulis teks Skor peserta didik dapat dinilai baik
projek deskripsi
tentang secara tulis maupun lisan.
sekolah
2. Jenis Contoh penilaian projek yang
tugas Individu digunakan guru untuk menilai
3. Urutan 1. Bentuk 15
bagian sekolah keterampilan peserta didik dalam
yang (persegi
membuat teks deskripsi (deskripsi
dideskrips panjang,
ikan bujur sekolah). Rubrik penilaian yang
sangkar
dll.) digunakan guru dalam menilai
keterampilan peserta didik membuat
2. Jumlah 15
ruangan teks deskripsi seperti pada tabel 2.
3. Atap 15
4. Warna 15
tembok Tabel 2 Format Penilaian Usulan
5. Lantai 15 Projek Penyusunan Teks
6. Halaman 15
4. Koherensi 5 Deskripsi
dan
kekohesif
an kalimat
5. Kepatuha 5 13
n pada
ejaan
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

Skor akhir = Perolehan skor x 100


Skor maksimal Kategori : 80 - 100 = baik
Kategori : 80 - 100 = baik 60 - 79 = cukup
60 - 79 = cukup < 60 = kurang
< 60 = kurang
4. PENUTUP
3. Penilaian produk 4.1 SIMPULAN
Penilaian lain yang Berdasarkan hasil analisis
digunakan dalam mengukur disimpulkan bahwa asesmen yang
keterampilan berbahasa peserta didik dapat dipakai dalam pembelajaran
adalah penilaian produk. (Kunandar bahasa Indonesia adalah:
2014:306). Salah satu penilaian 1. Asesmen formatif, dapat
produk dalam pembelajaran bahasa dilakukan di awal pembelajaran
Indonesia adalah membuat karangan dan di dalam proses
narasi melalui media komik tanpa pembelajaran. Asesmen formatif
teks. Adapun rubrik penilaiannya dijadikan umpan balik bagi
seperti berikut ini. pendidik dan peserta didik untuk
memperbaiki proses
Tabel 3 Format Penilaian Produk pembelajaran.
N Aspek yang Skor 2. Asesmen sumatif dilakukan
o dinilai
untuk mengetahui ketercapaian
1 Kesesuaian isi 15
dengan judul tujuan pembelajaran. Asesmen
2 Tema 15 ini dilakukan pada akhir proses
3 Penokohan 15
4 15 pembelajaran. Asesmen sumatif
Latar
5 Alur 15 berupa penilaian akhir semester,
6 Kohesi dan 10
akhir tahun ajaran dan/atau akhir
koherensi
7 Tanda baca dan 10 jenjang.
ejaan
8 Kerapian tulisan 5
Ada beberapa teknik yang
Skor akhir = Perolehan skor x 100 dapat dipakai untuk melakukan
Skor maksimal asesmen formatif dalam

14
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

pembelajaran bahasa Indonesia. Profiles Between 2000 and 2014.


International Journal of
Teknik ini merupakan alternatif yang
Educational Development.
dapat diterapkan dalam Volume 85. 102436.
melaksanakan asesmen formatif.
Black, P. J., & Wiliam, D. (1998).
Teknik tersebut berupa observasi, Assessment and Classroom
Learning. Assessment in
bertanya, dan diskusi.
Education: Principles, Policy
Asesmen sumatif dilakukan and Practice, 5, 7-73.
untuk mengetahui ketercapaian
DAMMO Priantini, NK Suarni, and
tujuan pembelajaran. Ada beberapa IKS Adnyana, Analisis
Kurikulum Merdeka dan Platform
teknik asesmen yang dilakukan
Merdeka Belajar untuk
misalnya tes tertulis atau lisan. Mewujudkan Pendidikan yang
Berkualitas dalam Jurnal
Disamping itu, teknik penilaian yang
Penjaminan Mutu Lembaga
dapat digunakan dalam asesmen Penjaminan Mutu,Volume 8,
Nomor 2, 2022, hlm. 243–250,
sumatif seperti unjuk kerja, penilaian
[Online]. Tersedia:
projek, dan produk. http://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.
php/JPM.

REFERENSI Fauzi, A. (2020). The Application of


Authentic Assessment As A
Adnyana, IKS (2022, 31 Oktober).
Testing Technique In Seafaring
Mewujudkan Profil Pelajar
Vocational Education and
Pancasila Melalui Pembelajaran
Training. International Journal of
Bahasa dan Sastra. Pedalitra:
Education and Research, 8(3), 1–
Prosiding Pedagogi, Linguistik,
8.
dan Sastra.
Haryati,Mimin.2007. Metode dan
Arikunto, Suharsimi.(2021). Dasar-
Teknik Penilaian pada Tingkat
dasar Evaluasi Pendidikan.
Satuan Pendidikan.Jakarta:
Jakarta: Bumi Aksara.
Gaung Persada Press.
Bell, B. dan Cowie, B. (2002).
Indrawati, M., Prihadi, C., &
Formative Assessment and
Siantoro, A. (2020). The C OVID
Science Education. New York:
-19 Pandemic Impact on
Penerbit Akademik Kluwer.
Children’ s Education in
Disadvantaged and Rural Area,
Beatty, Amanda; Emilie Berkout;
8(4), 19–34.
Luhur Bima; Menno Pradhan;
https://doi.org/10.5121/ije.2020.8
Daniel Suryadarma. (2021).
403.
Schooling Progress, Learning
Reversal: Indonesia’s Learning

15
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

Keputusan Kepala Badan Standar, Sekolah Dasar. Prosiding


Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Dasar Jilid 1. Nomor
Pendidikan Kementerian 1. Desember, 2021 URL:
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, https://journal.mahesacenter.org/i
dan Teknologi Nomor ndex.php/ppd/index.
008/H/KR/2022).
Nugraha, D. (2021). Pembelajaran
Kementerian Keuangan. (2021). Sastra di Sekolah: Sebelum,
Usaha Meningkatkan Kualitas Selama, dan Sesudah Pandemi.
Pendidikan Melalui Mandatory Jurnal Ilmiah Didaktika, 22(1),
Spending Anggaran Pendidikan. hlm. 37–62.
https://anggaran.kemenkeu.go.id/i
n/post/usaha-meningkatkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
kualitas. Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2013 tentang
Kunandar. (2014). Penilaian Implementasi Kurikulum.
Autentik. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Pritchett, Lant dan Beatty, Amanda.
(2012). The Negative
Kunandar. (2013). Penialain Otentik. Consequences of Overambitious
Jakarta: PT Raja Grafindo Curricula in Developing
Persada. Countries. Working Paper 293
April 2012. Center for Global
Mendez, E., Wohlin, C., Felizardo, Development.
K., Kalinowski, M. (2020).
Guidelines for The Search Sani, Ridwan Abdullah. 2016.
Strategy to Update Systematic Penilaian Otentik. Jakarta: PT
Literature Reviews in Software Bumi Aksara.
Engineering.7-24. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.infsof.20 Sugiri, Wiku Aji, Priatmoko, Sigit.
20.106366. 2020. Persprektif Asesmen
Autentik sebagai Alat Evaluasi
Mahsun, MS 2014 Teks dalam dalam Merdeka Belajar. Jurnal
Pembelajaran Bahasa Indonesia. At-Thullab: Jurnal Pendidikan
Jakarta: PT Raja Grafindo Guru Madrasah Ibtidaiyah. Jilid 4
Persada. Nomor 1 Tahun 2020.

Miles, M.B, Huberman, A.M, & Tim Pusat Penilaian Pendidikan.


Saldana, J. (2014). Qualitative 2019. Model Penilaian Formatif
Data Analysis, A Methods pada Pembelajaran Abad
Sourcebook, Edition 3. USA: ke-21 untuk Sekolah Dasar.
Sage Publications. (Tjetjep Rohidi Jakarta: Pusat Penilaian
,Trans), UI-Press. Pendidikan.

Nasution. 2021. Penilaian https://www.kemdikbud.go.id/


Kurikulum Merdeka Belajar Di main/blog/2022/02/

16
Stilistika Volume 11, Nomor 2, Mei 2023 ISSN P 2089-8460
ISSN E 2621-3338

kurikulummerdeka-jadi-jawaban-
untuk- atasi- krisis-
pembelajaranhttps://www.republi
ka.co.id/berita/r74zd4380/kurikul
um-prototipe-menjadi-kurikulum-
merdeka). atasi-krisis-
pembebelajaran.

17

Anda mungkin juga menyukai