Panduan Covid Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

PENGUMUMAN

BERASAL DARI : KEPALA UPTD PUSKESMAS AIMERE


UNTUK: WARGA MASYARAKAT AIMERE

ISI PENGUMUMAN
Berdasarkan Peraturan Bupati Ngada No.30 Tahun 2020 tentang
Panduan penyelenggaraan kegiatan ibadah Sholat Jumaat dan ibadah Sholat
5 ( lima ) waktu di masa pendemik Covid-19

Takmir/ pengurus Masjid/Musholla/ wajib mematuhi aturan sbb:


a. Mengajukan permohonan tertulis pada Gugus Tugas Kabupaten/ Kecamatan untuk
mendapatkan surat keterangan rumah ibadah aman dari Covid 19;
b. Apabila daya tampung Masjid/Musholla pada pelaksanaan Shalat Jumaat dalam suatu
wilayah akibat penerapan jaga jarak membuat kapasitasnya berkurang maka dapat
menggunakan halaman Masjid / Musholla. dan/atau badan jalan di sekitar Masjid/
Musholla;
c. Kegiatan Shalat Jumat dapat dilaksanakan bila sudah mendapakan Surat Keterangan
Tempat Ibadah Aman Covid- 19 dari Gugus Tugas Kabupaten/ Kecamatan sesuai
tingkatan rumah ibadah dimaksud berada;
d. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di
area Masjid/Musholla;
e. Melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di area Masj id / Mu sholla paling
lambat 3 (tiga) jam sebelum shalat;
f. Menyediakan fasilitas cuci tangan/ sabun/ handsanitizer di pintu masuk dan pintu keluar
Masjid / Musholla;
g. Meminta petugas kesehatan untuk melakukan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk
Masjid/Musholla bagi jemaah. Jika ditemukan jemaah dengan suhu > 37,5'C, tidak
diperkenankan memasuki area Masjid/Musholla;
h. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus di lantai/ kursi, minimal
jarak 1 meter
i. Melakukan pengaturan jumlah Jemaah yang berkumpul dalam waktu bersamaan , untuk
memudahkan pembatasan jaga jarak;
j. Dalam Pelaksanaan Shalat Jumat Khatib mengefektifkan waktu dalam penyampaian
khutbahnya agar menghindari terlalu lama berada di dalam Masjid/Musholla;
k. Mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah tanpa mengurangi kesempurnaan beribadah;
l. Memasang himbauan penerapan protocol kesehatan di area Masjid/Musholla, pada
tempat-tempat yang mudah terlihat;
m. Membuat surat pernyataan kesiapan menerapkan protokol kesehatan yang telah
ditentukan; dan
n. Memberikan teguran bagi jamaah yang tidak mentaati Protokol Kesehatan seperti tidak
membawa masker, berkumpul/ mengobrol di lingkungan Masjid/Musholla dll.

Jemaah wajib mematuhi aturan sbb:

1. Jemaah dalam kondisi sehat;


2. Meyakini bahwa Masjid / Musholla yang digunakan telah memiliki Surat Keterangan
aman Covid-19 dari pihak yang berwenang;
3. Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area Masjid/Musholla;
4. Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau
handsanitizer di tempat yang telah disediakan pada saat memasuki area Masjid/Musholla;
5. Wajib mengikuti pengecekan suhu tubuh oleh petugas sebelum masuk Masjid/Musholla;
6. Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan;
7. Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;
8. Menghindari berdiam lama di dalam Masjid/Musholla atau berkumpul di area Masjid /
Musholla, selain untuk kepentingan ibadah yang wajib;
9. Jemaah anak-anak (dibawah 5 tahun) dan lanjut usia (diatas 65 tahun) yang rentan
tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-
19 dilarang beribadah di Masjid/Musholla;
10. Ikut peduli/mematuhi terhadap penerapan pelaksanaan protokol kesehatan di rumah
ibadah sesuai dengan ketentuan;
11. Jemaah yang dalam kategori Musafir lokal yaitu jemaah dalam Daerah maupun musafir
dari luar Daerah wajib mematuhui protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah
dan menaati aturan lokal yang diberlakukan Oleh Pengurus Masjid/Musholla; dan
12. Bagi Jemaah yang berasal dari luar Daerah wajib menunjukan surat keterangan sehat.
Ketentuan lain:

1. pemimpin upacara keagamaan dapat menanggalkan/menggeser masker pada saat


menyampaikan kotbah/mengumandangkan adzan;
2. Gugus tugas dapat mencabut surat keterangan aman covid -19 bagi penanggung jawab
tempat ibadah yang tidak mentaati protokol kesehatan Covid-19; dan
3. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini terkait penerapan protokol tatanan normal
baru untuk kegiatan keagamaan dalam menghadapi pandemi Covid-19 diatur dengan
SOP oleh masing-masing pemimpin Agama dan tetap memperhatikan panduan,
pedoman, atau petunjuk teknis terkait penerapan tatanan normal baru danpencegahan
penyebaran Covid 19 yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan/atau pemerintah
pusat.

DEMIKIAN PENGUMUMAN INI , ATAS PERHATIANNYA DISAMPAIAKAN


TERIMAKASIH

Kepala UPTD Puskesmas Aimere

Elisabeth Ensa Pea,A.Md.Kg


NIP.19741211 200112 2 003

Anda mungkin juga menyukai