Anda di halaman 1dari 7

Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Kajen

Nomor: 445/ 102/ 2015 tentang


Panduan Pelayanan Kerohanian

PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN


RSUD KAJEN

Jln Raya Karangsari Karanganyar Pekalongan 51182


Telp. IGD : (0285). 385231 Fax : (0285) 385229
Email Kajen_rsud@yahoo.co.id
PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN

BAB I
PENGERTIAN

Pelayanan kerohanian adalah dukungan moral berupa tuntunan rohani yang


diberikan kepada pasien yang dirawat khususnya pasien yang akan menjalani
operasi, pasien stadium terminal, pasien yang akan meninggal dunia dan pasien
yang minta bimbingan rohani.
Pelaksanaan bimbingan rohani dilaksanakan oleh petugas Rumah Sakit
Umum Daerah Kajen Kabupaten Pekalongan yang ditunjuk oleh Direktur Rumah
Sakit Umum Kabupaten Pekalongan

BAB III
RUANG LINGKUP
Pasien dan keluarga pasien yang dirawat di RSUD Kajen

BAB IV
TATA LAKSANA

Petugas rohaniawan yang sudah diberikan surat tugas :


1. Untuk petugas rohaniawan yang beragama islam ( H.Slamet Chuzaeni )
a. melakukan bimbingan rohani rutin dilakukan semua pasien baru
diruang rawat inap
b. bimbingan insidentil apabila ada permintaan bimbingan rohani dari
pasien atau untuk pasien dengan kondisi kritis/ kondisi sakartul
petugas ruangan menghubungi petugas rohaniawan
2. Bagi petugas rohaniawan yang beragama kristen ( Eni Pujiarsih )
bimbingan rohani dilakukan bila ada pasien yang meminta bimbingan, maka
petugas ruangan menghubungi petugas rohaniawan memberikan bimbingan
rohani.
3. Bagi petugas rohani yang beragama Hindu ( Ni Made Andita Devriana )
Bimbingan rohani dilakukan bila ada pasien yang meminta bimbingan, maka
petugas ruangan menghubungi petugas rohaniawan

BAB VI
TATA LAKSANA

A. Tata cara Bimbingan Rohani untuk pasien dengan kondisi tertentu :


1. Kepada pasien yang dalam keadaan tidak sadar ;
1.1 Jika pasien tersebut didampingi keluarganya, maka petugas
rohaniawan menanyakan kepadanya hal-hal yang dianggap
perlu tentang pasien yang bersangkutan serta diberikan
petunjuk/bimbingan yang dianggap perlu.
1.2 Jika pasien sendirian, maka cukup didoakan sesuai dengan
petunjuk dan keyakinan.
2. Kepada pasien yang bisa diajak komunikasi :
2.1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
2.2 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kecil kepada pasien
2.2.1 Bagaimana keadaan sakitnya
2.2.2 Sudah banyak kemajuan
2.2.3 Apa yang dikeluhkan
2.2.4 Dsb.
2.3 Memberikan bimbingan rohani kepada pasien yang beragama
Islam :
2.3.1 Sakit adalah cobaan dari Allah SWT, sehingga harus
diterima dengan ridho dan sabar. Insya Allah, akan
sembuh.
2.3.2 Mengajak untuk selalu berdoa terutama setiap akan
minum obat.
2.3.3 Sholat lima waktu jangan ditinggalkan dan mengajari
tata cara sholat sesuai kondisi pasien.
2.3.4 Pasien dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir.
2.3.5 Dibesarkan hatinya agar tidak putus asa dan tidak buruk
sangka terhadap Allah SWT.
2.3.6 Menjelaskan hikmah sakit, antara lain :
2.3.6.1 Allah mengurangi atau mengampuni dosanya.
2.3.6.2 Mendapat pahala yang besar dari
kesabarannya.
2.3.6.3 Dapat merasakan nikmat sehat
2.3.7 Agar pasien mengikuti petunjuk dokter atau perawat.
2.3.8 Mendoakan agar cepat sembuh
2.4 Memberikan bimbingan rohani kepada pasien yang beragama
non-Islam ;
2.4.1 Sakit adalah cobaan Tuhan YME, sehingga harus
diterima dengan ikhlas dan sabar dan mudah-mudahan
lekas sembuh.
2.4.2 Mengajak untuk selalu berdoa terutama setiap akan
minum obat.
2.4.3 Pasien dianjurkan untuk memperbanyak doa.
2.4.4 Dibesarkan hatinya agar tidak putus asa dan tidak buruk
sangka terhadap Tuhan YME.
2.4.5 Menjelaskan hikmah sakit, antara lain :
2.4.5.1 Tuhan mengurangi atau mengampuni dosanya.
2.4.5.2 Mendapat pahala yang besar dari
kesabarannya.
2.4.5.3 Dapat merasakan nikmat sehat.
2.4.6 Agar pasien mengikuti petunjuk dokter atau perawat.
2.4.7 Mendoakan agar cepat sembuh.
3. Kepada pasien yang akan dioperasi :
3.1. Diberikan sugesti agar tidak takut menghadapi dan
menganjurkan untuk selalu tabah dan sabar.
3.2. Dituntun bacaan doa untuk orang yang akan dioperasi.
3.3. Dianjurkan untuk berdoa sebelum dibius.
3.4. Dianjurkan meningkatkan rasa syukur setelah sembuh.
4. Kepada pasien yang sakit berat:
4.1. Diberikan petunjuk dan bimbingan seperti tersebut dibawah ini :
4.1.1 Memberikan bimbingan rohani kepada pasien yang
beragama Islam :
4.1.1.1 Sakit adalah cobaan dari Allah SWT, sehingga
harus diterima dengan ridho dan sabar. Insya
Allah, akan sembuh.
4.1.1.2 Mengajak untuk selalu berdoa terutama setiap
akan minum obat.
4.1.1.3 Sholat lima waktu jangan ditinggalkan dan
membimbing tata cara sholat sesuai kondisi
pasien.
4.1.1.4 Pasien dianjurkan untuk memperbanyak
berdzikir.
4.1.1.5 Dibesarkan hatinya agar tidak putus asa dan
tidak buruk sangka terhadap Allah SWT.
4.1.1.6 Menjelaskan hikmah sakit, antara lain :
4.1.1.6.1 Allah mengurangi atau mengampuni
dosanya.
4.1.1.6.2 Mendapat pahala yang besar dari
kesabarannya.
4.1.1.6.3 Dapat merasakan nikmat sehat.
4.1.1.7 Agar pasien mengikuti petunjuk dokter atau
perawat.
4.1.1.8 Mendoakan agar cepat sembuh
4.1.2 Memberikan bimbingan rohani kepada pasien yang
beragama non-Islam :
4.1.2.1 Sakit adalah cobaan Tuhan YME, sehingga
harus diterima dengan ikhlas dan sabar dan
mudah-mudahan lekas sembuh.
4.1.2.2 Mengajak untuk selalu berdoa terutama setiap
akan minum obat.
4.1.2.3 Pasien dianjurkan untuk memperbanyak doa.
4.1.2.4 Dibesarkan hatinya agar tidak putus asa dan
tidak buruk sangka terhadap Tuhan YME.
4.1.2.5 Menjelaskan hikmah sakit, antara lain :
4.1.2.5.1 Tuhan mengurangi atau
mengampuni dosanya.
4.1.2.5.2 Mendapat pahala yang besar dari
kesabarannya.
4.1.2.5.3 Dapat merasakan nikmat sehat
4.1.2.6 Agar pasien mengikuti petunjuk dokter atau
perawat.
4.2. Dituntun untuk berdoa pasrah
4.3. Dianjurkan meminta maaf kepada orang yang merasa ia sakiti
terutama kepada orang tua jika orang tuanya masih hidup, serta
dianjurkan untuk berwasiat.
5. Kepada pasien yang dalam keadaan Sakaratul Maut :
5.1 Untuk pasien yang beragama islam :
5.1.1 Ditalqin dan memberi petunjuk kepada keluarganya
tentang cara mentalqin.
5.1.2 Kepada keluarganya diminta untuk ridho serta
mengikhlaskan jika Allah memanggilnya.
5.1.3 Kepada keluarganya dipimpin doa agar diberi ketetapan
iman serta khusnul khotimah hingga akhir hayatnya.
5.1.4 Dianjurkan agar keluarganya tetap memperhatikan
kebersihan pakaian dan tempat pasien dari najis
5.2 Untuk pasien yang beragama non-islam
5.2.1 Kepada keluarganya diminta untuk sabar serta
mengikhlaskan jika Tuhan YME memanggilnya.
5.2.2 Kepada keluarganya dipimpin doa agar diberi ketetapan
iman hingga akhir hayatnya.
5.2.3 Dianjurkan agar keluarganya tetap memperhatikan
kebersihan pakaian dan tempat pasien.
6. Kepada pasien ibu melahirkan :
6.1. menganjurkan pasien dan keluarganya selalu berdoa memohon
keselamatan ibu dan bayinya
6.2. mengingatkan keluarga untuk menyuarakan adzan dan iqomah
pada bayi yang baru lahir (bagi keluarga muslim).
6.3. Menunjukkan kegembiraan sebagai tanda rasa syukur atas
kelahiran putra/putrinya.
6.4. Memberikan tuntunan mengenai merawat bayi sesuai ajaran
agama masing-masing.
7. Kepada pasien yang berada di bangsal anak-anak ;
7.1. Memberi bimbingan kepada keluarga dan penunggunya untuk
selalu berdoa agar diberi kesembuhan.
7.2. Jika memungkinkan gembirakan dengan cerita-cerita
keagamaan.

BAB V
DOKUMENTASI

Pelayanan kerohanian didokumentasikan di dalam lembar Catatan


Perkembangan Pasien Terpadu ( Rekam medik terpadu )

Ditetapkan : di Kajen
Pada Tanggal : 01 Oktober 2015

DIREKTUR RSUD KAJEN


KABUPATEN PEKALONGAN

dr. DWI ARIE GUNAWAN, Sp.B


Pembina
NIP : 19700429 199903 1 002

Anda mungkin juga menyukai