Sop Ruang Icu THN 2022
Sop Ruang Icu THN 2022
ANNA
INSTALASI INSTALASI
RS LAIN RAWAT UGD RAWAT
JALAN INAP
EVALUASI OLEH
DOKTER ICU
PINDAH RUANG
MASUK ICU KELOLA INTENSIF :
BAIK Dijemput
Catatan :
1
PENERIMAAN PASIEN ICU
ANNA
PENGERTIAN Suatu tata cara menerima pasien untuk dirawat di ICU yang mengalami kegawatan.
TUJUAN Pasien yang mengalami kegawatan terancam jiwanya sewaktu – waktu agar dapat
memperoleh pengobatan, perawatan dan pemantauan intensif sesuai dengan kondisi
yang dialami pasien.
KEBIJAKAN 1. Pasien dirawat di ICU harus memenuhi persyaratan / indikasi yang telah
ditentukan.
3. Penolakan pasien masuk ICU hanya oleh konsulen ICU yang bertanggung jawab
saat itu.
PROSEDUR 1. Ruangan yang akan mengirim pasien ( ruangan lain, UGD, IMC, RR )
PELAKSANAAN memberi tahu terlebih dahulu ke ICU bahwa akan ada pasien masuk dan
dokter ICU sendiri memberi persetujuan.
6. Observasi tanda vital : tekanan darah, heart rate, pernafasan dan suhu.
7. Observasi keadaan lainnya seperti tingkat kesadaran, pupil, fungsi motorik, dll.
2
PENERIMAAN PASIEN ICU
ANNA
3
PEMINDAHAN PASIEN DARI ICU KE RAWAT INAP
ANNA / / / 2022
TUJUAN 1. Supaya proses pengobatan dan perawatan pasien yang sudah tidak memerlukan
lagi fasilitas ICU dapat dilanjutkan di ruang rawat inap biasa.
2. Perlu diupayakan kelangsungan proses pengobatan dan perawatan di rawat inap
berkesinambungan dengan pengobatan dan perawatan di ICU, agar dapat dicegah
berulangnya kegawatan atau deteksi dini keadaan tersebut.
KEBIJAKAN Pemindahan pasien dari ICU ke rawat inap dilakukan oleh petugas ruang dan dilakukan
PROSEDUR 1. Memberitahu rawat inap, bahwa akan ada pasien pindah dari ICU dan meminta
persetujuan pihak rawat inap tersebut.
PELAKSANAAN
2. Meminta konfirmasi rawat inap tentang waktu kesiapan untuk menjemput pasien
dari ICU.
3. Menyiapkan pasien dan kelengkapannya.
4. Pasien dijemput ke rawat inap dengan memperhatikan sarat – sarat tranportasi
pasien.
5. Melakukan serah terima pasien dengan perawat rawat inap, yang di serah
terimakan adalah :
a. Kelengkapan catatan medik dan keperawatan pasien.
b. Masalah yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pengobatan
selanjutnya sehingga dapat dilakukan deteksi dini apabila timbul kegawatan
kembali.
c. Semua hasil pemeriksaan ( yang telah dikerjakan ) baik yang sudah selesai
maupun yang belum.
6. Terapi dan perawatan lanjutan sesuai dengan pengantar dari dokter ICU.
7. Memberikan pesan agar menghubungi ICU kembali apabila terdapat hal – hal
4
RESUSITASI JANTUNG PARU
RUMAH SAKIT
ANNA
PENGERTIAN Suatu tindakan emergensi untuk mengatasi keadaan henti jantung dan atau henti nafas.
3. Memberikan oksigenasi kepada otak, jantung dan organ – organ vital lainnya serta
mengembalikan fungsi jantung dan ventilasi yang normal.
d. Leader
5
TERAPI OKSIGEN
Indikasi :
Kontra Indikasi :
Langkah – langkah :
a. Cuci tangan.
6
c. Isi tabung humufider dengan water for irigation batas yang tertera.
g. Alirkan oksigen ke :
k. Cuci tangan.
a. Cuci tangan.
c. Isi tabung humidifier dengan water for irigation setinggi batas yang
tertera.
j. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai dengan yang
diinginkan.
k. Cuci tangan.
a. Bandingkan hasil PaO2, SaO2, SpO2 klien sebelum dan sesudah pemberian
7
O2.
8
MONITOR SATURASI OKSIGEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT
ANNA
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Monitor saturasi oksigen merupakan tekhnik monitoring non invasive untuk
mengukur saturasi oksigen arteri dan fungsi hemoglobin, nilai normal 97 –
100 %
TUJUAN Diagnostik :
1. Menilai data dasar saturasi oksigen yang merupakan bagian pengakajian
oksigenasi.
2. Deteksi dini terhadap perubahan saturasi yang sering berubah terutama
pada keadaan kritis.
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas oksigenasi pasien seperti
suction, reposisi, merubah konsentrasi O2.
9
ASISTENSI INTUBASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT
ANNA
Tanggal Terbit Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit ANNA
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Cara Kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur pada pasien.
3. Cek suction sentral dan atur tekanan antara 100 – 200 mmHg atau suction
manual dan sambungkan selang catheter steril.
10
4. Nilai kesadaran pasien, bila sadar diberitahu.
5. Bersihkan jalan nafas dengan cara suctioning.
6. Sambungkan pasien ke EKG monitor dan ukut tensi, nadi dan pernafasan ulang,
saturasi oksigen.
7. Posisi pasien terlentang / flat dan ekstensikan leher pasien ( sesuaikan dengan
kondisi pasien ).
8. Bantu tindakan intubasi sesuai dengan tahapannya.
9. Ikat selang trakea / trakeostomi dengan tali / plester.
10. Bereskan peralatan dan dokumentasikan tindakan.
11
EXTUBASI
RUMAH SAKIT
ANNA
PROSEDUR
OPERASIONAL
5. Supaya pasien dapat batuk dengan efektif dan dapat mengeluarkan sputum
sendiri.
Indikasi :
3. Suhu badan tidak panas karena bila sebelum panas kebutuhan oksigen
meningkat dan metabolisme naik.
5. Hasil thorax foto terakhir keadaannya bersih, tidak ada retensi sputum.
3. Spuit cuff.
12
4. Pinset, spirometer
O2 + binasal
Cara kerja :
2. Ukur TV pasien
3. Periksa AGD
8. Waktu pengangkatan tube, suction katheter yang baru harus berada di dalam
sambil tube diangkat ( jangan dipakai suction katheter bekas untuk
membersihkan mulut )
2. IGD
3. Kamar Bedah
13
WEANING PADA T – PIECE DINDING
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Proses weaning pada T – Piece dinding adalah salah satu usaha penyapian dari
respirator, dimana pasien langsung dilepas dari alat Bantu tetapi tube masih tetap
terpasang.
TUJUAN 1. Menghindarkan pasien adri rasa ketergantungannya terhadap alat bantu nafas.
Melatih pasien agar dapat bernafas sendiri secara spontan.
3. Slang inspirasi
3. Terangkan pada pasien dan tenangkan jiwanya bila pasien sebelumnya sudah
memakai alat bantu napas dalam jangka lama, karena pasien akan merasa takut
untuk di lepas dari alat bantu napas.
4. Atur posisi pasien ( posisi tidur ) supaya pengembangan paru lebih bagus.
5. Terangkan bahwa dengan proses weaning ini akan membantu pasien agar
14
dapat bernafas seperti sedia kala.
6. Sebelum tindakan di kerjakan ambil pemeriksaan analisa gas darah untuk lebih
meyakinkan lagi.
Cara kerja :
Hal – hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan weaning pada T – Piece
dinding :
2. Pasien merasa kuat ( tidak lemah ) jalan napas bebas dari sumbatan, apabila
pasien dengan trachestomi dalam keadaan baik.
3. Suhu badan normal apabila suhu badan mengalami kenaikan maka kebutuhan
O2 akan meningkat.
15
PERAWATAN BALON ( CUFF )
DI ENDOTRACHEA ( ETT )
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Pengertian balon pipa trachea merupakan cara untuk mempertahankan tekanan pada
balon ETT tetap normal ( 15 – 25 mmHg )
TUJUAN 1. Mempertahankan posisi tube dan oksigenasi jaringan.
2. Mencegah aspirasi dan kerusakan jaringan mukosa sekitar cuff.
Indikasi :
Dilakukan pada pasien yang terpasang pipa trachea atau pipa tracheostomy dengan
cuff.
KEBIJAKAN 1. Pemenuhan kebutuhan oksigen
2. Pemenuhan kebutuhan keamanan.
PROSEDUR 1. Persiapan :
PELAKSANAAN Persiapan alat :
a. Personalia : 1 orang perawat.
b. Perlengkapan :
o Cuff inflator ( portex )
o Selang konektor ( dipakai untuk monitoring tekanan cuff secara
kontinyu )
2. Cara kerja :
Pengisian balon ETT :
a. Cuci tangan
b. Suctioning pasien dan suruh pasien untuk batuk
c. Sambungkan katup pilot balon dengan alat cuff inflator, kempeskan cuff
dengan menekan tombol merah sampai mencapai nilai nol.
d. Untuk pengisian balon ETT, pompakan alat cuff inflator dengan memijat
balon karret inflator sampai mencapai angka dibawah tanda merah ( 30
mmHg ) kemudian turun sedikit sampai pada angka normal ( tekanan
normal 15 – 25 mmHg )
16
3. Monitoring tekanan balon ETT ( Cuff ) secara terus menerus:
a. Cuci tangan.
b. Sambungkan katup pilot balon dari pipa tracheostomy atau endotracheal
ke slang konektor.
c. Sambungkan ujung slang konektor lainnya ke alat cuff inflator.
d. Pompakan cuff inflator secara cepat sampai batas nilai normal ( tanda
hijau 15 – 25 mmHg ) kemudian lepaskan.
e. Gunakan pengait belakang cuff inflator untuk menempatkan cuff inflator
pada tempat yang aman dan untuk dimonitor.
Perhatian :
1. Untuk mengempeskan balon ETT, tekan tombol merah untuk menurunkan
tekanan.
2. Pada tekanan cuff diatas 25 mmHg dapat menyebabkan iskhemik jaringan
sekitar cuff.
UNIT TERKAIT 1. ICU
2. PICU
3. NICU
4. IGD
17
SPIROMETRI INTENSIF
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Terapi latihan pernafasan dengan menggunakan alat ukur untuk menambah
kemampuan inspirasi pernapasan pasien.
TUJUAN Terapi untuk mencegah atelektesis, meningkatkan oksigenasi dan expansi paru.
KEBIJAKAN Pemenuhan kebutuhan oksigen.
PROSEDUR 1. Cuci tangan
PELAKSANAAN 2. Beri tahu pasien
3. Persiapkan pasien dan beri posisi yang nyaman ( lebih diutamakan posisi
duduk atau semi fowler )
4. Instruksikan pasien untuk meletakkan selang spirometri di mulut dan tarik
nafas dalam selama 3 detik.
5. Instruksikan pasien untuk expansi secara lambat dan bernapas secara normal
kembali.
6. Instruksikan pasien untuk nafas dalam kembali dan usahakan agar kekuatan
inspirasi bertambah 100 ml – 250 ml tiap kali nafas dalam.
7. Setelah volume maximum tercapai instruksikan pasien untuk latihan napas
dalam 10 kali. Anjurkan pasien untuk latihan ini minimal 3x /hari.
8. Bereskan peralatan dan dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi farmasi
2. Poli paru
18
PENGUKURAN VOLUME TIDAL DAN
TEKANAN NEGATIF INSPIRASI
RUMAH SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
ANNA
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Merupakan cara untuk mengukur kapasitas tidal paru dan tekanan negatif inspirasi
pasien saat bernapas dengan menggunakan alat ukur.
Langkah – langkah :
1. Cuci tangan
4. Anjurkan pasien untuk napas dalam sebisa mungkin, dan 0 kan spirometer dan
suruh pasien untuk mengeluarkan napas.
5. Untuk menempatkan jarum pada titik 0 tekan tombol yang berwarna putih.
19
FISIOTERAPI DADA
PENGERTIAN Suatu tindakan yang diberikan pada penderita dengan jalan latihan bernapas,
menepuk daerah dinding dada, menggetarkan daerah dinding dada serta
menghisap sekresi yang dikeluarkan untuk memperlancar pernapasan.
Indikasi :
Kontra indikasi :
20
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan oksigen.
1. Cuci tangan.
2. Beritahu pasien.
21
2. Penepukan / clapping
3. Menggetarkan / vibrating
4. Drainage posisi
5. Penghisapan / Suction
2. Sijangmed
INHALASI
PT / / / 2008 1 1/2
22
Tanggal Terbit Di tetapkan
PROSEDUR TETAP
April 2008
2. Mengencerkan sekret.
3. Pemberian obat.
1. Persiapan alat :
2.
Persiapan pasien :
Langkah – langkah :
1. Cuci tangan
23
injection )
6. Observasikan pengembangan
dada pasien, lakukan
auskultasi.
2. Instalasi farmasi
24
BRONCHIAL WASHING
PT / / / 2008 1 1/2
25
Tanggal Terbit Di tetapkan
PROSEDUR TETAP
April 2008
2. Spuit cuff
5. Pinset, bengkok
Cara kerja :
26
3. Tuangkan NaCL 0,9 % ke dalam mangkok /
wadah yang steril secukupnya lalu hisap
dengan spuit 10 cc.
27
SUCTIONING
28
PT / / / 2008 1 1/2
PROSEDUR TETAP
April 2008
Cara kerja :
1. Cuci tangan.
29
4. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi
melalui air viva atau ventilador.
2. Laboratorium
3. Sijangmed
30
PENGAMBILAN DARAH ARTERI
PT / / / 2008 1 1/2
31
Kepala Rumah Sakit ANNA
PROSEDUR TETAP
April 2008
TUJUAN 1. Diagnostik
Indikasi :
Kontra indikasi :
1. Persiapan etiket :
a. Nama pasien
2. Persiapan alat :
d. Heparin
Cara kerja :
1. Cuci tangan
32
2. Spuit terlebih dahulu dibasahi dengan heparin,
kemudian heparin dikeluarkan dari spuit.
1. Lokasi :
2. Instalasi Farmasi
33
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
PT / / / 2008 1 1/2
34
Tanggal Terbit Di tetapkan
PROSEDUR TETAP
April 2008
PENGERTIAN Suatu cara pengambilan baik berupa urin, darah, sputum ataupun ujung
kateter vena sentral, guna pemeriksaan biakan kuman dan uji
sensitivitas antibiotik dari bahan tersebut.
Indikasi :
a. Spuit 5 cc
b. Alkohol 70 % steril
35
2. Cara kerja :
f. Lepaskan torniquet.
Catatan :
1. Persiapan alat :
c. Peralatan suction.
2. Cara kerja :
a. Cuci tangan
36
d. Gunakan sarung tangan steril, tangan kiri memegang
selang dari alat suction.
c. Kassa steril
e. Klem
f. Bengkok
2.Cara kerja :
37
a. Klem kateter urine 1 jam
1.Persiapan alat :
b. Alkohol 70 %
c. Spuit steril 10 cc
d. Forceps steril
e. Gunting steril
f. Bengkok
2. Cara Kerja :
2.Instalasi Farmasi
38
CHALLENGE TEST
PT / / / 2008 1 1/2
PROSEDUR TETAP
39
April 2008
Indikasi :
Kontra indikasi :
Dekompensasi jantung
2.Cara kerja :
40
KOREKSI ALBUMIN
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
April 2008
TUJUAN Untuk mengikat dan membawa sari makanan dan kompertemen yang
lain dalam tubuh yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh /
faal tubuh.
b. Cairan albumin
c. Jarum udara
2.Cara kerja
41
b. Cek kondisi dan tanggal kadaluarsa albumin
( D – A ) ( BW x 40 ) x 2 = x gr alb
100
KOREKSI KALIUM
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
42
April 2008
2.Instalasi Laboratorium
43
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP
PT / / / 2008 1 1/2
PROSEDUR TETAP
April 2008
44
PENGERTIAN Merupakan alat pengontrol pemberian infuse secara volume yang
menggunakan tekanan positif dalam mengalirkan cairan ke tubuh
pasien ( Non Gravitasi )
TUJUAN Untuk dapat memberikan volume cairan dan dosis obat pada pasien
dengan tepat.
Indikasi :
2.Cuci tangan.
45
10. Untuk mematikan alat tekan tombol
ON / OFF.
♫
Suara alarm yang akan berbunyi selama 2 menit.
CC
Pakai untuk pengguna external
2.Cuci tangan
46
tahan tombol ON / OFF.
Fungsi Khusus :
a. Stand By
b. Seleksi obat
c. Model CC
e. Kontrol tetesan
f. Kapasitas akumulator
g. Mengunci data
PT / / / 2008 1 1/2
PROSEDUR TETAP
47
April 2008
KEBIJAKAN Monitoring sesudah menjalani operasi besar dan selama kondisi kritis.
1.Arteri Radialis
2.Arteri Brakhialis
3.Arteri Femoralis.
Persiapan alat :
1.Tranduser
2.Holter tranduser
3.Monitor tekanan
4.Diafragma dome
5.Flush device
6.Pressure bag
9.Kapas alkohol
17. Xylocain 2 %
18. Heparin
48
19. Spuit 2,5 cc, 1 cc
21. Gunting
22. Plester
23. Spalk
25. Bengkok
Langkah – langkah :
Komplikasi :
1.Thrombosis
2.Kehilangan darah
3.Emboli udara
4.Infeksi sistemik
5.Spasme arteri
6.Hematom
49
PEREKAMAN EKG
PT / / / 2008 1 1/2
50
PROSEDUR TETAP
April 2008
Persiapan alat :
1.Mesin EKG.
4.Jelly
5.Tissue
6.Tempat tidur
7.Pena / spidol
Cara kerja :
1.Cuci tangan
51
2.Siapkan peralatan dan lingkungan, jaga
privasi pasien.
a. Kabel merah
( R ) : Pasang di tangan kanan ( RA )
b. Kabel kuning ( K )
: Pasang di tangan kiri ( LA )
c. Kabel hijau ( F ) :
Pasang di tungkai kiri ( RL ), kabel dapat dipasang lain bila
ada petunjuk khusus dari alat EKG yang di pakai.
d. Kabel hitam
( G ) : Pasang ditungkai kanan (Grounding)
e. V1 : Ruang
Intercostal IV garis sternal kanan.
f. V2 : Ruang
Intercostal IV garis sternal kiri.
g. V3 : Di tengah
antara V2 dan V4
h. V4 : Ruang
Intercostal V garis mid clavícula.
i. V5 : Setinggi V4
garis axila depan kiri.
j. V6 : Setinggi V4
garis axila tengah kiri.
k. V7 : Setinggi V4
axila belakang kiri.
l. V8 : Setinggi V4
garis spacula kiri
m. V9 : Setinggi V4
garis columna vertebra kiri.
n. V3R : Sama
seperti V3 tapi sebelah kanan.
8.Mulai kalibrasi.
52
10. Setelah selesai kalibrasi kembali.
13. Beri :
a. Nama lead
masing – masing.
b. Nama
pasien
c. Tanggal
dan jam pembuatan.
d. Nama
pembuat perekaman.
2. Sijangmed.
KOREKSI Na BIKARBONAT
53
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
April 2008
4. Jika obat dalam kemasan botol siap pakai ( produk 100 cc = 100
mEq ) cek dan tentukan jumlah yang akan diberikan.
2. Laboratorium.
54
PEMBERIAN DOPAMIN
55
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
April 2008
2. Spuit 50 cc : 2
3. Extention tube 1
5. Syringe pump
Cara kerja :
BB : .......................Kg BB : .......................Kg
56
Dosis = ............. Meg / KgBB / Dosis = ............. Meg / KgBB /
Menit Menit
4000 8000
2 meg 2 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
3 meg 3 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
4 meg 4 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
5 meg 5 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
6 meg 6 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
7 meg 7 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
8 meg 8 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
9 meg 9 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
10 meg 10 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
TTD TTD
2. Sijangmed
PEMBERIAN DOBUTAMIN
57
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
April 2008
2. Spuit 50 cc : 2
3. Extention tube 1
5. Syringe pump
Cara kerja :
BB : .......................Kg BB : .......................Kg
58
mcg 10000 mcg
4000 8000
2 meg 2 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
3 meg 3 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
4 meg 4 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
5 meg 5 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
6 meg 6 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
7 meg 7 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
8 meg 8 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
9 meg 9 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
10 meg 10 meg
= ............cc / jam = ............cc / jam
TTD TTD
2. Sijangmed
59
60
PEMBERIAN ADRENALIN
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
April 2008
2. Spuit 50 cc : 2
3. Extention tube 1
61
4. D5% RL atau Nacl
5. Syringe pump
Cara kerja :
BB : .......................Kg BB : .......................Kg
ADRENALIN 4 mg / 50 cc ADRENALIN 8 mg / 50 cc
80 160
TTD TTD
62
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi.
2. Sijangmed
UJI AIR
63
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
April 2008
PENGERTIAN Uji air adalah suatu test absorbsi terhadap gastro intestinal
1. NGT
2. Spuit 50 cc
4. Lap Makan
Langkah – langkah :
3. Berikan pada :
a. Jam I → 30 ml
air putih ( Dextrose 5 % )
b. Jam II → 30 ml
air putih ( Dextrose 5 % )
c. Jam III → 30 ml
air putih ( Dextrose 5 % )
64
d. Jam IV → 30 ml
air putih ( Dextrose 5 % )
- Klem NGT, tunggu 1 jam – aspirasi, bila = cairan aspirasi > 50 ml, stop
enteral. Jika cairan aspirasi < 50 ml, teruskan enteral.
2. Instalasi farmasi.
PEMANTAUAN CVP
PT / / / 2008 1 1/3
PROSEDUR TETAP
April 2008
65
- 4 s/d 15 cm H2O
- 3 s/d 11 mmHg
1.Hypovolemik
2.Hypervolemik
3.Gagal jantung
4.Tamponade jantung
Indikasi :
Daerah pemasangan :
1.Vena jugularis
2.Vena subklavia
3.Vena femoralis
Persiapan alat
Untuk pemasangan :
3.Infus set
4.Xylocain 2 %
6.Cairan antiseptik
7.Kapas alkohol
8.Kassa steril
9.Duk steril
66
10. Gunting
17. Bengkok
Untuk pencabutan :
1.Gunting
2.Pinset anatomi
3.Pinset chirrugi
4.Kassa steril
5.Kassa alkohol
6.Plester
8.Bak instrumen
9.Bengkok
67
Langkah – langkah pemantauan CVP :
1.Pneumothoraks / hemathoraks
2.Dysritmia
3.Infeksi
4.Emboli udara
5.Thrombophlebitis
6.Tamponade pericard
7.Lesi saraf
2.Instalasi radiologi
68
69
PENGISIAN DOKUMENTASI MONITORING HARIAN
( FLOW SHEET )
PT / / / 2008 1 1/1
PROSEDUR TETAP
April 2008
PENGERTIAN Bagian dari clinical record ( rekam medis ), merupakan kumpulan data
komprehensif yang menggambarkan kondisi pasien, kebutuhan
perawatan, pelayanan kesehatan yang diberikan dan respon terhadap
perawatan.
70
5.Salah satu data kendali mutu dan
penelitian.
2. Identitas
a. No. Dok.
Med : di isi rekam medik pasien ( No. RM )
b. Tanggal :
di isi tanggal saat instruksi harian dibuat.
c. Nama : di
isi nama pasien.
d. Umur : di
isi umur pasien dalam tahun / bulan atau hari.
e. Diagnosa
: di isi diagnosa medis saat masuk dan selama di IRI.
f. Hari ke :
di isi hari keberapa pasien di rawat di IRI dihitung
mulai pasien masuk IRI.
g. Dr. ICU :
di isi dokter yang merawat dan bertanggung jawab
di IRI.
3. Intake
a. Enternal :
di isi jenis makanan, jumlah dan cara pemberian / 24
jam
b. Volume :
di isi volume enteral ( cc ) dalam 24 jam
c. Kalori : di
isi total kalori dari karbohidrat dan lemak yang
terkandung dalam diit enteral.
d. Protein :
di isi jumlah protein yang terkandung dalam diit
enteral.
e. Parenteral
71
: di isi jenis, jumlah dan cara pemberian nutrisi
parenteral dalam 24 jam.
f. Volume :
di isi volume parenteral ( cc ) dalam 24 jam.
g. Kalori : di
isi total kalori dari karbohidrat dan lemak yang
terkandung dalam nutrisi parenteral.
h. Protein :
di isi jumlah gram protein yang terkandung dalam
nutrisi parenteral.
a. Spontan
tanpa / dengan oksigen binasal / NRM / RM beserta
alirannya.
b. Alat
bantu ( ventilasi mekanik ) : jika menggunakan
ventilasi mekanik ( ventilator ) harus dituliskan mode
yang digunakan dan FiO2.
c. Ventilator
: di isi merk dan seri ventilator yang digunakan,
misalkan : Servo 900 C.
5. Obat
a. Enteral /
lain – lain : di isi nama, dosis, cara dan jadwal
pemberian obat dalam 24 jam.
b. Parenteral
: di isi nama, dosis, cara dan jadwal pemberian obat
dalam 24 jam.
8. Jam : jelas
a. Kes : di isi
kesadaran pasien secara kualitatif ( compos mentis /
72
cm, somnolen, apatis, soporous coma, coma )
b. Pupil :
kolom ini diganti menjadi pengisian kesadaran GCS
( Kualitatif ).
c. Ref : di isi
ukuran pupil dalam bentuk gambar lingkaran atau
besar pupil dalam cm serta refleksi pupil terhadap
cahaya ( - / + / ± - / lambat / cepat ).
d. GCS :
NILAI
1) Buka mata ( E )
a) Spontan 4
a) Sesuai perintah 6
d) Fleksi abnormal 3
e) Respon ekstensor 2
f) Tidak respon 1
3)
UNIT TERKAIT
73
74
TATA CARA / PROSEDUR
1 dari 2
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
Disetujui,
PENGERTIAN
terapi
TUJUAN
pasien
masalah
berikutnya
75
5. Didapatkannnya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien
KEBIJAKAN
PROSEDUR
76
77