Anda di halaman 1dari 16

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DALAM KBK,

KTSP, DAN KURIKULUM 2013

Oleh: Cecep Hunaefi,


E-mail Address: hunaefi.cecep@yahoo.com

Abstrak
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di
Indonesia telah mengalami banyak sekali perubahan. Mulai dari kurikulum
tradisional pasca kemerdekaan sampai kurikulum modern. Kemudian dikenal
kurikulum modern hingga pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum 2013. Dari ketiga
kurikulum ini terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam pendidikan di
Indonesia. Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), siswa dituntut untuk
memiliki suatu kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah,
dan guru dalam kurikulum ini hanya menjalankan kurikulum yang telah dirancang
oleh pusat. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut
untuk aktif dalam pembelajaran dan kurikulum yang digunakan adalah hasil dari
rancangan tiap satuan pendidikan masing-masing dengan melihat dari beberapa
aspek. Kurikulum 2013 merupakan penyempurna dari kurikulum-kurikulum yang
ada sebelumnya. Tulisan ini akan mengupas lebih banyak tentang kurikulum KBK,
KTSP dan kurikulum 2013.

Kata kunci: Kurikulum, KBK, KTSP, Kurikuluum 2013

1
A. Pendahuluan
Kurikulum adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani.1 Pada
awalnya istilah ini digunakan untuk dunia olahraga, yaitu berupa jarak yang harus
ditempuh oleh pelari. Pada masa Yunani dahulu kala istilah “kurikulum”
digunakan untuk menunjukkan tahapan-tahapan yang harus dilalui atau ditempuh
oleh seorang pelari dalam perlombaan estafet yang dikenal dalam dunia atletik,
proses lebih lanjut istilah ini ternyata mengalami perkembangan, sehingga
penggunaan istilah ini merambah ke dunia pendidikan. Sejauh ini belum diketahui
secara pasti kapan istilah kurikulum masuk dalam ranah pendidikan. Persoalan ini
memerlukan penelitian sejarah kurikulum yang lebih mendalam untuk melihat
lebih jauh mengenai sejarah istilah kurikulum yang dari awalnya telah
berkembang dari bahasa Yunani.
Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum
dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari
bahasa latin currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan
berusaha untuk. Dari sudut terminologi, pengertian kurikulum menurut S.
Nasution2 ialah sebagai “sejumlah mata pelajaran yang atau bahan ajar yang harus
dikuasai murid dan diajarkan oleh guru untuk mencapai suatu tingkatan atau
ijazah”.

Sedangkan pengertian kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah


perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan
masyarakat. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan
mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa
kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Dan berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh
para ahli:

1 Lias Hasibuan, Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2010),
hlm. 1-3.
2 Lias Hasibuan. Kurikulum dan Pemikiran… hlm. 1-3.

2
1. Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah
semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu
ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2. Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha


menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid
memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.

3. Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum


adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak
sekolah.

4. Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah


dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada
peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu,
rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah


kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.

6. Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum


adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.

B. Hakikat Kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013


1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
a. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Untuk memahami tentang pengertian kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) ini, perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian dari kompetensi itu
sendiri, Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

3
pekerjaan tertentu.” Kay (1977) mengemukakan bahwa kompetensi selalu
dilandasi oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran “mengapa”
dan “bagaimana” perbuatan tersebut dilakukan.3
Berdasarkan pengertian dari kurikulum dan kompetensi di atas,
“Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu.”4
Pusat kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002) mendefinisikan bahwa
kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan
tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum ini berorientasi pada: (1) hasil dan
dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian
pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat diwujudkan
sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam KBK, proses pembelajaran difokuskan pada pemerolehan
kompetensi-kompetensi oleh peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum ini
mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang
dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk
perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan.
Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu peserta didik sekurang-
kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.
b. Karakteristik KBK
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) memiliki sejumlah kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta didik, penilaian dilakukan berdasarkan standar

3 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan Implementas,


(Bandung: 2005), hlm. 40.
4 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi….hlm. 39.

4
khusus oleh peserta didik, sebagai hasil demonstrasi kompetensi yang ditunjukkan
oleh peserta didik, pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual
personal untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan.5
Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang
memenuhi unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.
Selanjutnya Mulyasa menjelaskan bahwa sedikitnya dapat diidentifikasi
enam karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu:
1. Sistem belajar dengan modul.
2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar.
3. Pengalaman lapangan.
4. Strategi belajar individual personal.
5. Kemudahan belajar.
6. Belajar tuntas.
C. Komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan kerangka pokok yang
memiliki empat komponen yaitu:
1. Kurikulum dan hasil belajar, di dalamnya berisi perencanaan pengembangan
kompetensi peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan dari sejak
lahir hingga selesai di sekolah tingkat menengah (kira-kira pada umur 18
tahun).

5 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis….hal. 42.

5
2. Penilaian berbasis kelas, di dalamnya berisi prinsip, sasaran dan pelaksanaan
penilaian berkelanjutan yang lebih pasti dan akurat serta konsisten.
3. Kegiatan belajar dan mengajar, di dalamnya berisi gagasan-gagasan pokok
tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai standar kompetensi
yang telah ditetapkan.
4. Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, di dalamnya berisi berbagai bentuk
pola pengembangan dan pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber
daya lain untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga berdampak baik
bagi nasib bangsa dan Negara kedepannya.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi ini terdapat 9 mata pelajaran yang
diajarkan yaitu, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan pengetahuan
sosial, bahasa Indonesia, matematika, IPA, kerajinan tangan dan kesenian,
pendidikan jasmani, dan ditambahi kegiatan yang mendukung kebiasaan, dan
muatan lokal.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
a. Konsep Dasar KTSP
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, Ayat 15) dikemukakan
bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan undang-undang No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai
berikut.6
1) Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk
mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.

6 E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis. Rosdakarya.


Bandung. 2007. Hal. 20.

6
2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, petensi daerah, dan
peserta didik.
b. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK)
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan/sekolah.7 KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi ,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
c. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan


memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan. KTSP memberikan kesempatan kepada sekolah
untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan kurikulum.8

Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah.

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah


dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan
sumberdaya yang tersedia.

7 Masnur Muslich. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 2007. Hal.
10
8 E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat….hal. 22.

7
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputussan bersama.

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas


pendidikan yang akan dicapai.

d. Karakteristik KTSP
KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam
konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan
wawasan baru terhadap system yang sedang berjalan selama ini. Hal ini
diharapkan depat membawa dampak terhadap peningkatan efisiensi dan
efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Karekteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan
satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran,
pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta system
penilaian. Berdasrkan uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik
KTSP sebagai berikut; pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan
pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang
demokratis dan professional, serta tim-kerja yang kompak dan transparan.9
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat 11 mata pelajaran
yang diajarkan, sebagai berikut; pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan,
bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, kerajinan tangan dan kesenian,
pendidikan jasmani, seni budaya dan keterampilan, mulok, dan pengembangan
diri.
e. Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1. Kelebihan.

 Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan


pendidikan.

9 E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat…..hal.29

8
 Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.

 KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan


mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan
siswa..

 KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan
memberatkan kurang lebih 20%.

 KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus


untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

2. Kekurangan.

 Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada


kebanyakan satuan pendidikan yang ada

 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai


kelengkapan dari pelaksanaan KTSP

 Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif


baik konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan

 Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran


akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

3. Kurikulum 2013

a. Pengertiaan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap


perencanaan dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah,
karena ini merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini
dilakukan karena banyaknnya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki
kurikulum yang kurang tepat.

Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan


satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus

9
beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu
yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.

Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun


guru tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang
terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi
pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik
dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga diharapkan para guru dapat
memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam
memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.

Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih


merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha
mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan
pemerintah.

b. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013

1. Kelebihan.
 Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
 Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
 Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan
anak usia dini.
 Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
2. Kekurangan.

10
 Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung
dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
 Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.
 Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
Untuk jam pelajaran dan pembelajaran dalam kurikulum 2013 nanti, untuk
SD yang semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata pelajarann yakni
Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain
pihak, materi IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lainnya. Untuk
Siswa SMP dari 32 jam menjadi 38 jam pelajaran per minggu. Mengacu
kurikulum baru, jumlah mata pelajaran SMP yang semula 12 nanti menjadi 10
mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan pengembangan diri akan melebur ke
dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya.
Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan Agama,
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,
Bahasa Inggris, Seni Budaya (muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
c. Pro Kontra Publik Terhadapa Kurikulum 2013
Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran
2013/2014, masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi pendidikan.
Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013
memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada
tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus
karena menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah
dasar. Ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta

11
tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan. ”Masa
sosialisasinya juga terlalu pendek,” kata David Bambang, guru SD Negeri 03
Santas, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (20/12).10
D. Persamaan dan Perbedaan Antara KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013
Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan
dalam sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan
lainnya terdapat perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum
itu.
1. Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KBK dengan Kurikulum KTSP
a. Persamaan.
 Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh
siswa
 Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi daerah dimana setiap
daerah diberikan kesempatan yng seluas-luasnya untuk mengembangkanya.
 Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa adanya standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
 Sama sama adanya sistem evaluasi dalam penenentuan hasil belajar siswa.
 Adanya kebebasan dalam pengembngan yang dilakukan oleh guru waluapun
di KTSP itu guru diberikan kebebasan yang lebih.
 Sama -sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat.
 Sama- sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai.
b. Perbedaan.
KBK KTSP

Kurang operasional Lebih operasional

Guru cenderung tidak kreatif Guru lebih kreatif

Guru menjabarkan kurikulum yang dibuat Guru membuat kurikulum sendiri


Depdiknas

10.http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-kurikulum-2013.

12
Sekolah kurang diberi kewenangan untuk Sekolah diberi keleluasaan untuk
mengembangkan kurikulum mengembangkan kurikulum

Kurang relevan dengan otonomi daerah Lebih relevan

2. Persamaan dan Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013.


a. Persamaan.
 Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.
 Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama
dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
 Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
 Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang
pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
b. Perbedaan.
No KTSP Kurikulum 2013

1 Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi


mendukung kompetensi tertentu (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
2 Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain
berdiri sendiri dan memiliki dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi dasar sendiri kompetensi inti tiap kelas
3 Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan
dengan mapel lain keterampilan berbahasa)
4 Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
dengan pendekatan berbeda sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar…
5 Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait
diajarkan terpisah dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan

13
diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya
6 Tematik untuk kelas I-III Tematik integratif untuk kelas I-III
(belum integratif)
7 TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan
sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
8 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of
pengetahuan knowledge
9 Untuk SMA ada penjurusan Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib,
sejak kelas XI peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
10 SMA dan SMK tanpa kesamaan SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang
kompetensi sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
11 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang
studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan

E. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Sedangkan pengertian kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah
perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan
masyarakat. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan
mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa
kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu
konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu. KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum
2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di

14
masing-masing satuan pendidikan/sekolah. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat ini sedang dalam proses
pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari struktur
kurikulum KTSP.
Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan
dalam sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan
lainnya terdapat perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum
itu. Antara kurikulum KBK dengan KTSP terdapat beberapa persamaan seperti,
sama-sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
dan sama-sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat. Dan juga
persamaan antara KTSP dan Kurikulum 2013, seperti, Kurikulum 2006 (KTSP)
dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD.

DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Lias. Tanpa tahun. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta:
Gaung Persada.
Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan
Implementas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan
Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-kurikulum-2013.html.

15
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-
ahli.html

16

Anda mungkin juga menyukai