Anda di halaman 1dari 9

BIOPSIKOLOGI

MAKALAH ASEAN PARAGAMES SOLO 2022

Dosen Pengampu:
Emiliana Luh Damayanti,S.Kep,Ners.,M.Psi

Disusun Oleh:
Putri Salsabila Agustia 1512200092

KELAS B

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Asian Para Games Solo 2022’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Biopsikologi semester 1
oleh Dosen Pengampu Ibu Emiliana Luh Damayanti, S.Kep,Ners.,M.Psi. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca dan menambah rasa
syukur kita terhadap nikmat yang diberikan oleh Tuhan YME, juga menambah semangat
tinggi agar terus mengembangkan diri dalam segala bidang dan tidak menjadi pribadi yang
mudah menyerah.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Emiliana Luh Damayanti,
S.Kep,Ners.,M.Psi selaku Dosen Pengampu mata kuliah Biopsikologi. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis maupun pembaca yang berkaitan dengan
topik yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini. Diharapkan dengan makalah
ini bisa memberi manfaat dengan baik

Surabaya, 15 Okober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian.....................................................................................
2.2 Sejarah..........................................................................................
2.3 Cabang Olahraga..........................................................................
2.4 Persyaratan Peserta.......................................................................
2.5 Jaden Pangabean..........................................................................
2.6 Prestasi.........................................................................................
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asean Para Games merupakan ajang olahraga dua tahunan yang diadakan setelah
Pesta Olahraga Asia Tenggara untuk atlet-atlet yang mengalami cacat fisik. Banyak
cabang-cabang olahraga yang diadakan oleh Asean Para Games. Ajang ini juga
menandakan bahwa orang yang memiliki keterbatasan fisik juga mampu untuk
melakukan aktivitas olahraga. Asean Para Games juga menjadi sarana untuk
pengembangan diri. Olahraga yang rutin memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh baik
fisik maupun mental. Olahraga merupakan cara alternatif untuk menyembuhkan diri dari
stress.
Dengan berolahraga, secara otomatis organ di dalam tubuh akan bekerja, seperti otot
menegang, tekanan darah meningkat, serta irama jantung bertambah cepat. Hal inilah
yang membuat seluruh hormon dan saraf kamu akan menjadi normal kembali.

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar menambah wawasan tentang Asean Para Games,
juga menyadarkan bahwa pentingnya menjaga kesehatan dengan melakukan kegiatan
olahraga rutin. Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah rasa syukur kita
terhadap Tuhan YME atas nikmat yang diberikan, sehingga sampai sekarang kita mampu
beraktivitas dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pesta Olahraga Difabel Asia Tenggara (bahasa Inggris: ASEAN ParaGames) adalah
ajang olahraga dua tahunan yang diadakan setelah Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA
Games) untuk atlet-atlet yang mengalami cacat fisik (difabel). ASEAN ParaGames diikuti
oleh 11 negara yang terletak di Asia Tenggara. Ajang ini mengikuti konsep dan merupakan
ajang persiapan Paralimpiade. Dengan mengikuti pola Paralimpiade, ASEAN ParaGames
merupakan pesta olahraga dua tahunan. Atlet-atlet difabel dari negara-negara ASEAN -
Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor
Leste, dan Vietnam berkompetisi di acara ini.

ASEAN ParaGames di bawah pengawasan ASEAN Para Sports Federation (APSF).


Tuan rumah penyelenggaraan ajang ini sama dengan negara penyelenggara SEA Games.
Zainal Abu Zarin merupakan pendiri Malaysian Paralympic Council, ASEAN Para Games
pertama digelar di Kuala Lumpur dari 26 sampai 29 Oktober 2001. Sekitar 700 atlet dan
ofisial dari Brunei, Myanmar, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura dan
Vietnam berpartisipasi dalam edisi pertama ASEAN Para Games yang mempertandingkan
dua cabang olahraga.Dua tahun kemudian Timor Leste mengikuti ASEAN Para Games yang
kedua di Vietnam.

2.2 Sejarah

Adanya penyelenggaraan asean para games tidak pernah lepas dari sejarah
Paralimpiade. Paralimpiade merupakan agenda pertandingan olahraga berskala internasional
yang dikhususkan untuk atlet-atlet yang memiliki cacat baik fisik, mental maupun sensoral.
Cacat ini termasuk dalam ketidakmampuan mobilitas , cacat karena amputasi, gangguan
penglihatan dan juga mereka yang menderita Cerebral Palsy. Paralimpiade ini
diselenggarakan setiap empat tahun setelah olimpiade.

Paralimpiade dimulai dari seorang dokter yang bernama Dr. Guttman, beliau
merupakan seorang dokter beda saraf disebuah rumah sakit di Mandeville, Inggris. Beliau
mengatakan pada sebuah wawancara radio pada tahun 1976 bahwasannya “Olahraga dapat
mengembalikan aktivitas pikiran yang merupakan kekuatan untuk memulihkan kepercayaan
dan martabat diri didalam keterbatasan.” Pada tahun 1994 rumah sakit tempat Dr. Guttman
bekerja mendapat banyak pasien tentara korban perang dunia II yang mengalami
kelumpuhan akibat cedera tulang belakang. Di mata Dr.Guttman fenomena meninggalnya
seorang pasien didalam proses rehabilitasi adalah sebuah ironi. Pemikiran orang pada saat
itu bahwa orang yg memiliki kekurangan fisik tidak akan mampu beraktivitas lagi untuk
melanjutkan hidupnya, sehingga orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik kehilangan
semangat dan harapan. Dr.Guttman kemudian melakukan revolusi terhadap program
rehabilitasi, sehingga penyandang disabilitas mampu produktif juga dipandang sekaligus
dihormati oleh masyarkat, Kegiatan olahraga dinilai merupakan cara terampuh merangsang
pasien lumpuh bergerak.

Tenis meja dan panahan menjadi menu wajib dalam perawatan medis dan rehabilitasi,
aktivitas itu menjadi bagian dari fisioterapi, seperti minum obat. Kompetisi pertama untuk
penyandang disabilitas diselenggarakan pada 28 Juli 1948 di kota kecil Mandaville. Peserta
ajang yang dinamai Stroke Mandaville Games tersebut masih memiliki sedikit peserta yang
sekitar 16 orang dan semuanya merupakan warga negara inggris. Seiring berjalannya waktu
pada hingga sampailah pada tahun 1952 dimulainya kompetisi berskala internasional, yang
ditandai dengan keikutsertaan tim dari Belanda. Delapan tahun kemudian popularitas
kompetisi ini sampai pada puncaknya. Stoke Mandaville Games diubah namanya menjadi
Paralimpiade ketika diselenggarakan di Roma dan secara resmi disebut Pertandingan
Internasional Tahunan Stoke Mandaville ke-9.

2.3 Cabang Olahraga

Mengenal cabang olahraga asean para games yang diselenggarakan di Solo Berikut 14
cabang olahraga yang diperlombakan pada ASEAN Para Games 2022:

1. Para Atletik

Para atletik adalah varian dari atletik bagi atlet disabilitas. Perbedaannya terletak pada
peralatan pendukungnya yaitu kursi roda, prostetik, hingga pemandu bagi atlet tunanetra.

2. Para Renang
Para renang juga seperti lomba renang pada umumnya dengan pertarungan yang diadopsi dari
Federasi Renang Internasional. Kategori perorangan terdiri dari gaya punggung, gaya dada,
gaya kupu-kupu, gaya bebas, medley. Adapun pada kategori beregu terdapat kompetisi
estafet. Kolam renang yang digunakan mengacu pada standar Olimpiade.

3. Boccia

Boccia adalah olahraga yang dimainkan oleh para atlet penyandang disabilitas cerebral
palsy.Para atlet dapat berkompetisi dalam pertandingan tunggal, berpasangan, dan
beregu.Boccia dimainkan di dalam ruangan dan menguji tingkat kontrol dan akurasi
otot.Dengan demikian, atlet akan melempar, menendang atau menggunakan alat untuk
mendorong bola kulit sedekat mungkin dengan bola putih yang disebut 'jack'. Ada enam bola
merah dan enam bola biru untuk menunjukkan tim mana yang sedang bermain.

4. .Para Bulu Tangkis

Para bulu tangkis tidak jauh berbeda dengan bulu. Namun, ada penyesuaian terkait bidang
permainan dan klasifikasi pemain berdasarkan kondisi fisik mereka. Berikut klasifikasinya:

a) WH1 (Kursi roda/disabilitas kelas berat)


b) WH2 (Kursi roda/disabilitas kelas ringan)
c) SL3 (Berdiri dengan disabilitas minor pada bagian bawah tubuh)
d) SL4 (Berdiri dengan disabilitas serius pada bagian bawah tubuh)
e) SU5 (Berdiri dengan disabilitas bagian atas tubuh)
f) SH6 (Berdiri/postur pendek)

5. Para Tenis Meja

Para tenis meja adalah tenis meja yang bisa dimainkan dengan duduk atau berdiri. Ada 11
kategori dalam olahraga ini yaitu kelas 1-5 (dengan kursi roda) dan 6-11 (berdiri). Makin
tinggi kategorinya, makin ringan kondisi disabilitasnya. Hanya kelas 11 yang menjadi
pengecualian karena diperuntukkan bagi penyandang disabilitas intelektual.

6. Catur

Catur dimainkan dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan pertandingan catur pada
umumnya. Selama permainan berlangsung, pemain harus menggerakkan bidak caturnya
sesuai dengan aturan. Hal ini dilakukan sambil menyingkirkan bidak catur lawan yang biasa
disebut dengan istilah "makan" atau "skakmat". Kemenangan pemain ditentukan oleh
keberhasilan pemain dalam melakukan skakmat.

7. Blind Judo

Blind judo merupakan olahraga yang masuk dalam kategori bela diri dan diikuti oleh atlet-
atlet tunanetra. Dengan demikian, para atlet menggunakan indera perabanya untuk
'merasakan' jurus-jurus yang akan dikeluarkan oleh lawan. Pernafasan, gerakan, dan
pegangan judogi (seragam judo) merupakan aspek-aspek yang harus diperhatikan secara
detail selama pertandingan.

8. CP Football

CP Football alias sepak bola Cerebral Palsy yakni permainan sepak bola dengan tujuh pemain
yang memiliki gangguan neurologis termasuk stroke dan cedera otak traumatis.Olahraga ini
mencakup beberapa modifikasi. Misalnya, tidak ada offside dan pemain diperbolehkan
melempar bola hanya dengan menggunakan satu tangan. Pertandingan ini terdiri dari 2 babak
dengan masing-masing berdurasi 30 menit dan waktu istirahat antar-babak 15 menit. Setiap
tim terdiri dari 7 pemain dengan ukuran gawang dan dimensi lapangan yang lebih kecil.

9. GoalBall

Goalball adalah olahraga yang diikuti untuk atlet penyandang tunanetra. Para atlet bertanding
dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Cara bermainnya adalah dengan melempar bola yang
berisi lonceng ke gawang lawan. Bola dilempar dengan tangan dan tidak boleh ditendang,
sehingga membutuhkan koordinasi antara telinga dan tangan.

10. Basket Kursi Roda

Bola basket kursi roda adalah acara yang dimainkan di lapangan dalam ruangan. Jumlah
pemainnya sama seperti bola basket pada umumnya. Pada Asean Para Games 2022
dipertandingkan basket 5x5 dan 3x3.

11. Voli Duduk

Voli Duduk adalah olahraga tim yang menampilkan gerakan konstan dan komunikasi antar
pemain. Dua tim yang terdiri dari enam pemain dipisahkan oleh net dan mencoba mencetak
poin dengan menjatuhkan bola ke lapangan lawan.Voli Duduk pada dasarnya sama dengan
voli pada umumnya, hanya saja ada beberapa penyesuaian. Tinggi net lebih rendah dan
dimensi lapangan lebih kecil. Pertandingan ini dimainkan dalam format best-of-five dengan
sistem poin 5x25.

12. Tenis Kursi Roda

Tenis kursi roda adalah pertandingan tenis yang dimainkan oleh atlet yang menggunakan
kursi roda. Kategorinya dibagi menjadi 2, yaitu:

- Open: untuk atlet dengan masalah kaki permanen (salah satu atau keduanya)

- Quad: untuk atlet dengan gangguan lengan tambahan yang mempengaruhi ayunan raket dan
manuver kursi roda

13. Para Panahan

Panahan adalah olahraga memanah dengan alat khusus yang diperbolehkan sesuai dengan
aturan klasifikasi. Olahraga ini menguji akurasi, kekuatan dan konsentrasi. Kategorinya
terdiri dari W1, compound open dan recurve open. Dalam kategori individu, pemanah
menembakkan 72 anak panah ke target 10 lingkaran. Setiap atlet diberi waktu empat menit
per ronde dan pencetak skor tertinggi dapat maju ke pertandingan head-to-head 15 anak
panah (eliminasi tunggal).

14. Powerlifting

Powerlifting adalah olahraga untuk orang dengan disabilitas kaki atau pinggul cara
bermainnya kurang lebih sama seperti atlet angkat besi pada umumnya. atlet yang mampu
mendapatkan total angkatan terbanyak akan menjadi juara

Anda mungkin juga menyukai