Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MYER BRIGGS TYPE INDICATOR TEST (MBTI)

Dosen Pengampu : Merri Hafni, S.Psi, M.Psi

Disusun Oleh :

Halimah Tusssadiah 198600300

Ziqrah Ghafira Siahaan 228600009

Chamali Deswani 228600036

Rio Wira Al Fajr 228600046

Nur Dhiella Az Zahra 228600053

Soraya Mahpuja 228600063

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

T.A 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok yang berujudul
“Myer Briggs Type Indicator Test (MBTI)” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi diagnostic dan assesment

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Merri Hafni, S.Psi, M.Psi
selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi diagnostic dan assesment. Ucap
terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan
mungkin terdapat banyak kesalahan di dalamnya. Oleh sebab itu, saran atau kritik
yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang………………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
D. Manfaat....................................................................................................................
BAB II Pembahasan......................................................................................................
A. Pengertian Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI)
………………….3
B. Sejarah Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI) ………………….…
3
C. Tujuan Dan Manfaat Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI) …..…4
D. Dimensi kepribadian Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI) ………
5
E. Administrasi Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI) …………..… 9
F. Skoring Pada Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI)…………….. 9
G. Kekurangan Dan Kelebihan Tes (MBTI) ………………………… 11

BAB III PENUTUP……….…………………………………………….. 12


A. Kesimpulan………………………………………………………..12

Daftar Pustaka…………………………………………………….. ………13

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengklasifikasikan kepribadian manusia menjadi sebuah kajian menarik pada


bidang ilmu psikologi. Informasi tentang kelebihan dan kelamahan diri seseorang
dapat teridentifikasi walaupun tidak secara keseluruhan. Dalam perkembangan
ilmu psikometri sebagai upaya untuk mengukur atribut atribut keprinadian
manusia masih terus dilakukan saat ini hal itu dilakukan karena manusia memiliki
karakteristik yang unik dan saling berbeda dari yang lain.

Myer briggs type indicator (MBTI) adalah salah satu tes psikologi yang
dilakukan paling banyak. Baik ditempat kerja, organisasi, maupun dalam
keseharian kita, kita pasti sering mendengar diskusi orang lain mengenai tipe
kepribadian mereka dan hal-hal yang berhubungan dengan tipe kepribadian
tersebut.Pada penulisan makalah ini menjabarkan dan mejelaskan apa saja yang
terkait dengan tes MBTI.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari tes mbti ?


2. Bagaimana sejarah tes mbti ?
3. Apa saja tujuan dan manfaat tes mbti ?
4. Apa saja dimensi kepribadian tes mbti?
5. Bagaimana langkah langkah pengskoring tes mbti?
6. Apa saja kekurangan dan kelebihan tes mbti?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian tes mbti


2. Menjelaskan dan memahami sejarah tes mbti
3. Menjelaskan dan memahami tujuan dan manfaat
4. Menjelaskan dan memahami cara skoring tes MBTI
5. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari tes MBTI

1
D. Manfaat

Manfat penulisan makalah ini ialah untuk menambah wawasan pembaca


tentang tes myer briggs type indicator (MBTI).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI)

Myers Birggs Type Indicator (MBTI) merupakan sebuah instrument yang


dapat mengukur beberapa aspek kecerdasan individu, kepribadian, bakat dan
lainnya. MBTI di rancang untuk mengetahui tipe kepribadian dan untuk
mengetahui kemampuan individu maupun kelompok. Jadi MBTI adalah sebuah
metode pengukuran yang digunakan untuk membaca kepribadian seseoarang
khususnya untuk memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat
keputusan.

B. Sejarah Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI)

Myers Birggs Type Indicator (MBTI) dikembangkan oleh Katherine Cook


Briggs dan puterinya Isabel Briggs Myers. Keduanya terinspirasi dari Carl Jung
dalam bukunya yang berjudul Psychological Types pada tahun 1921 . Dalam
bukunya, Jung berteori bahwa ada empat fungsi psikologis utama yang digunakan
manusia dalam menjalani kehidupan, yaitu: sensasi (sensation), intuisi (intuition),
perasaan (feeling), dan pemikiran (thinking). Pada mulanya, briggs melakukan
penelitian mengenai kepribadian masing masing keluarganya. Guna menunjang
penelitiannya, briggs membaca berbagai biografi. Hingga saati ini, hasil dari
penelitian briggs terdapat empat macam tipr tempramen yaitu eksekutif,
spontanitas, mediatif dan social.

Briggs berprdoman pada buku Carl Gustav Jung yang berjudul


Psychological Types pada tahun 1923. Ia menyadari bahwa teori yang
dikemukakan oleh Jung serupa dan lebih lengkap dari teori yang dikemukakan
oleh briggs. Akhirnya, setelah ia mendalami teori ciptaan yang dibuat oleh jung
briggs memutuskan membperbarui teori psikologis yang mudah di pahami dan
diterapkan oleh masyarakat. Setelah mengalami pengembangan, akhirnya Tes
MBTI ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962 (Wikipedia, 2015).

3
Dalam mengembangkan MBTI, Isabel Briggs Myers dan Katharine Briggs
Myers membahas dua tujuan terkait dalam perkembangan dan penerapan
instrumen MBTI, yaitu (1) Identifikasi dari dasar preferensi yang tersirat dalam
Teori Carl Jung, (2) Identifikasi dan deskripsi dari 16 tipe kepribadian yang
merupakan hasil dari interaksi dan preferensi (Myers Briggs Foundation, 2015).
Dikutip dari Mudrika (2011) dan Wikipedia (2015) pada Inventori MBTI tipe
kepribadian dibangun dari empat dimensi kecenderungan sifat dasar manusia.

C. Tujuan Dan Manfaat Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI)

Tujuan dari tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI) adalah untuk
mengungkap kepribadian: arah, minat, kecakapan, kemampuan, gaya kerja,
ataupun gaya komunikasi

Tujuan utama dari tes MBTI ada dua yaitu ;

1. Kepribadian yang jelas


Hasil identifikasi MBTI berbeda dari tes kepribadian lainnya karena lebih
jelas. Terlebih lagi kepribadian seseorang dapat diketahui secara jelas
karena ada 16 jenis tipe kepribadian.
2. Tepat sasaran
Hasil tes tersebut juga tetap sasaran untuk menentukan kpasitas
seseorang. Selain itu, MBTI dapat menentukan profesi yang sesuai
dengan psikologis seseorang. Jadi sering digunakan untuk proses
rekuitmen karyawan untuk menentukan kelayakan seseorang bekerja
dalam instansi atau lembaga tertentu.

Manfaat Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI) yaitu ;

1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier.
MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah
sampai dengan profesi yang cocok dengan kepribadian.
2. Pengembangan Diri.

4
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus
kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus
mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi
negatif kita.
3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap
orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak
semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara kita
berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.

D. Dimensi kepribadian Tes Myer Briggs Type Indicator (MBTI)

Berikut penjelasan dimensi kepribadian menurut Nafis Mudrika (2011 : 2)

1. Ekstrovert vs Introvert (E vs I)

Dimensi EI melihat sumber energi seseorang berasal dari luar atau dalam
(dirinya). Ekstrovert merupakan tipe kepribadian yang menyukai dunia luar.
Mereka senang bergaul, berinteraksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta
berfokus pada dunia luar. Sebaliknya, dimensi introvert menyukai dunia dalam
(diri sendiri). Introvert senang menyendiri, merenung, membaca dan tidak begitu
suka bergaul dengan banyak orang, mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi
serta fokus.

2. Sensing vs Intuition (S vs N)

Dimensi SN melihat cara individu memproses data. Tipe sensing


memproses data berdasar fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa
adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta
memilih cara-cara yang sudah terbukti. Tipe sensing berfokus pada masa kini.
Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan,
pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang dapat
terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada
masa depan. Tipe intuition sangat inovatif, penuh inspirasi dan ide unik.

5
3. Thinking vs Feeling (T vs F)

Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking


adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif,
terkesan kaku dan keras kepala. Tipe thinking menerapkan prinsip dengan
konsisten. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati
serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka
berorientasi pada hubungan dan subjektif. Tipe feeling sering terkesan memihak,
mereka empatik dan menginginkan harmoni.

4. Perceiving vs Judging (P vs J)

Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini


bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang
yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan
bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak
dan di luar perencanaan. Tipe judging ingin merencanakan pekerjaan dan
mengikuti rencana itu. Orang dengan dimensi judging bagus dalam penjadwalan,
penetapan struktur dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving
adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak
untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah
dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Orang dengan dimensi perceiving
bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak

Berdasarkan identifikasi Myers dan briggs, maka tipe kepribadian manusia


dapat di golongkan menjadi 16 tipe kepribadian yang mana tipe tipe tersebut
merupakan kombinasi dari keempat kecenderungan di atas, di antaranya ;

1. ISTJ: tenang, serius, mendapatkan kesuksesan dengan ketelitian, dapat


diandalkan. practical, mempentingkan fakta, realistis, dan bertanggung
jawab. Memutuskan segala sesutau secara logis. Disiplin dalam mengatur
dan mengorganisasikan pekerjaan mereka, tatanan rumah mereka dan
hidup mereka agar tertata.

6
2. ISFJ: tenang, ramah, bertanggung jawab, dan teliti . Berkomitmen dan
mantap dalam memenuhi kewajibannya . Menyeluruh, telaten, dan akurat.
Loyal, perhatian, mudah menyadari dan ingat kepada seseorang yang
terpenting bagi mereka, peduli akan perasaan orang lain. Berusaha untuk
menciptakan lingkungan yang tertib dan harmonis di tempat kerja maupun
di rumah .
3. INFJ: teliti dan sangat memegang teguh nilai-nilai yang dipercaya oleh
perusahaan. Memiliki pandangan yang jelas dan mengorganisasikan
pandangan tersebut dengan baik. Ingin mengerti apa yang memotivasi
seseorang dan ingin memotivasi orang tersebut.
4. INTJ: memiliki pemikiran yang unik, handal dalam pengeksekusian ide,
agar ide yang dimiliki dapat terealisasi. Cepat dalam melihat pola dalam
suatu kejadian dan memberikan arti atas kejadian tersebut. Independen,
dan memiliki standard yang tinggi atas komptensi dan performa untuk diri
sendiri maupun orang lain.
5. ISTP: toleran dan fleksibel, cukup mengamati sesuatu sampai masalah
muncul, kemudian bertindak cepat untuk menemukan solusi yang terbaik.
Menganalisis sesuatu agar dapat berjalan dengan lancar agar dapat
menyelesaikan masalah secara keseluruhan. Tertarik pada sebab dan
akibat, mengatur fakta-fakta dengan menggunakan prinsip-prinsip logis,
menitik beratkan pada efisiensi.
6. ISFP: tenang, ramah, sensitif, dan baik. Menikmati segala sesuatu yang
terjadi sekarang ini. Ingin memiliki ruang mereka sendiri dan bekerja
dalam kerangka waktu mereka sendiri. Loyal dan berkomitmen pada apa
yang mereka percaya dan untuk orang- orang yang penting bagi mereka.
Tidak suka perbedaan pendapat dan konflik, tidak memaksakan pendapat
atau nilai-nilai mereka pada orang lain.
7. INFP: berpikiran ideal, loyal dengan kepercayaan yang mereka anut dan
kepada orang yang penting bagi mereka. Ingin memiliki kehidupan yang
sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Keingintahuan tinggi, cepat dalam
melihat kesempatan. Suka berempati kepada seseorang dan menolong
mereka dalam mencapai kebutuhan. Mudah adaptasi, fleksibel dan

7
biasanya mudah terancam dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan
nilai yang dianut.
8. INTP: mencari penjelasan yang jelas atas segala hal yang berhubungan
dengan minat mereka. Teoritik, abstrak dan lebih tertarik dengan menggali
ide dari pada bersosialisasi dengan sekitar. Pendiam, fleksibel dan mudah
adaptasi. Memiliki kemampuan yang tidak biasa dalam memecahkan suatu
masalah. Cocok menjadi analitik yang kritis.
9. ESTP: fleksibel dan toleran. Teori dan penjelasan akan membuat bosan
bagi kepribadian ini. Spontan, pragmatis dan menikmati apa yang mereka
rasakan pada saat ini.
10. ESFP: bersahabat, spontan, mudah beradaptasi dengan orang baru pada
lingkungan yang berbeda. Sangat menikmati bekerja dengan orang lain,
dan mencapai suatu hal bersama-sama. Tipe kepribadian ini suka membuat
pekerjaan menjadi suatu yang menyenangkan.
11. ENFP: imaginative, selalu melihat kehidupan penuh dengan kemungkinan.
Dapat menemukan hubungan antara suatu kejadian dengan suatu informasi
dengan cepat. Spontan dan fleksible. Mudah memberikan apresiasi dan
dukungan pada orang lain.
12. ENTP: cerdas dan blak-blakan. Bersemangat dalam memecahkan masalah
yang susah dan masalah yang menatang bagi mereka. Tidak suka akan
rutinitas. Selalu membentuk suatu model konseptual dan menganalisis
konsep tersebut secara detail dan strategis. Baik dalam menilai seseorang.
13. ESTJ: praktisi, realistis, melakukan sesuatu berdasarkan fakta.
Pengambilan keputusan yang baikm cepat beradapati dengan keputusan
yang telah diambil. Mengorganisasikan projek dan orang dengan baik agar
projek berjalan dengan baik. Fokus terhadap hasil yang paling efisien.
Fokus pada hal detail. Memiliki level standard pola berpikir, dan memaksa
yang lain untuk mengikutinya. Tipe ini suka memaksa yang lain untuk
menjalankan suatu hal.
14. ESFJ: kooperatif, teliti, berhati baik. Ingin menciptakan lingkungan yang
harmonis dengan sesama. Bekerja dengan penuh tekad yang bulat. Ingin
menyelesaikan tugas dengan yang lain secara benar dan tepat waktu. Peka

8
terhadap sekitar dan ingin diakui jadi dirinya dan kontribusi yang telah
dilakukan kepada yang lain.
15. ENFJ: berempati tinggi, responsive dan bertangung jawab. Dapa
menyelaraskan emosi, kebutuhan dan motivasi dengan baik. Dapat
menemukan sisi potensial dari seseorang, dan membantu orang tersebut
untuk mencapainya. Loyal, memiliki respon baik dengan pujian maupun
kritik seseorang. Pandai bersosialisasi, dan biasanya menginspirasi
seseorang untuk berkembang.
16. ENTJ: pengambil keputusan yang baik, baik dalam hal kepemimpinan.
Dapat secara cepat menyadari prosedur yang tidak efisien. Cepat dalam
membentuk suatu system komplek yang dapat digunakan menyelesaikan
permasalahan suatu organisasi. Menyukai perencanaan jangka panjang
berdasarkan tujuan utama. Mudah untuk diajari, pembaca yang baik, suka
membagi ilmu kepada yang lain dan suka memaksa pada saat
mengutarakan ide.
E. Administrasi Tes MBTI

Panduan standart administrasi yaitu;

Pelaksanaan pengadministrasian MBTI step 1 dan step 2 dilakukan tanpa


dibatasi oleh standar waktu tertentu, namun juga harus dipertimbangkan
keefektifan waktu yang seharusnya di berikan untuk klien agar mampu
menjawab setiap pertanyaan secara keseluruhan, batas waktu yang biasa
diberikan antara 15 sampai 25 menit dalam proses mengerjaannya,terkadang
juga terdapat beberapa kelalaian yang dilakukan oleh klien, sehingga membuat
hasil tes tidak optimal. Salah satu bentuk kelalaian yang dilakukan berupa
ketidakmampuan klien untuk memilih salah satu di antara dua pernyataan yang
di sediakan pada seetiap nomor soal. Klien cenderung memaksa dirialam
memilih salah satu pernyataan yang ada sehingga terjadi ketidaksesuaian atas
apa yang ada pada diri klien dengan jawaban yang di berikan. Berikut ini
adalah pedoman standart dalam pengadministrasian MBTI, antara lain :

9
1. Tidak ada Batasan waktu untuk menyelesaikan kuisioner MBTI,
namun tetap menjaga keefektifan untuk penyelesaian.
2. Segera memberikan respon untuk item yang merefleksikan diri.
3. Beberapa item bisa dihilangkan, apabila benar benar tidak
memungkinkann untuk membuat plihan.
4. Jangan memberikan penjelasan pada klien terkait dengan makna kata
atau frase.
5. Menyarankan jawaban yang berdasar pada pemahaman sendiri
6. Memberitahukan kepada klien bahwa setiap jawab item tidak akan
mempengaruhi hasil tes secara keseluruhan

F. Skoring Pada Tes MBTI

Tujuan skoring pada tes mbti melakukan skor step 1 dari tipe indikator
kepribadian Myers briggs adalah untuk mengelompokan klien dalam 4 katagori; E
atau I, S atau N, T atau F, dan J atau P. Dengan diperkenakanya M formular tahun
1998 , pengunaan istilah skor kurang sesuai, naik dalam menjelaskan tipe klien
dan dalam “berpikir tentang” hasil tipe. Jenis skor yang di laporkan pada formular
sebelumnya merupakan indikator yang secara tidak sengaja membuat kesalahan
interprestasi dalam mengukur kepribadian, kompetensi, kedewasaa. M formular
memiliki satu ukuran yang di refrerensikan sebagai skor.

Langkah-langkah pengkoran MBTI

1. Pada jawaban lembar MBTi terdapat 70 pernyataan


2. Setiap pernyataan terdiri atas pilihan jawaban A dan B
3. Setiap satu pilihan jawaban pada masing masing nomor soal akan
diberikan skor angka 1
4. Penskoran dilakukan dengan cara menjumlahkan masing masing nilai
angka 1 pada pilihan jawan A dan pilihan jawaban B.
5. Penjumlahan dilakukan berdasarkan pada pengelompokam yang ada

10
6. Hasil penjumlahan pada pengelompokan teresebut akan menghasilkan
nilai pada masing masing dikotomi, yang nantinya akan digambarkan pada
grafik.
7. Hasil grafik yang ada akan digunakan sebagai dasar interprestasi MBTI
masing-masing individu.

G. Kekurangan Dan Kelebihan Tes MBTI

Kelebihan tes MBTI yaitu;

1. Memahami kelebihan (Strength) sekaligus kelemahan (Weakness) yang


ada pada diri kita.
2. Menggunakan logika dan kekuatan analisis untuk mengambil keputusan
karir.
3. Memudahkan individu untuk menyesuaikan pribadinya dengan pekerjaan
yang disukainya.
4. Menyesuaikan minat, bakat, dan kemampuan dalam dirinya untuk memilih
karir yang sesuai dengan kepribadiannya.
5. Memahami tipe kepribadian lain.

Kekurangannya tes MBTI yaitu:

Penggambaran karakter merupakan kecenderungan dalam dirinya, tanpa


melihat faktor pendukung lain yang berada dilingkungannya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Myer Briggs type indicator tes atau biasa disingkat menjadi tes MBTI
berdasarkan teori Cael Jung yang menurut is, manusia memiliki dua tipe
kepribadian yakni ekstroveert dan introvert. Selain itu jung jga mengemukakan
pendapat bahwa ada empat fungsi kepribadian manusia yang terdapat dalam
bukunya psychological types, Yakini; sensing (fungsi pengindera), intuition
(fungsi intuitif), thinking (fungsi berpikir), dan feeling (fungsi perasa) atau lebih
dikenal sebagai tipe kepribadian jung.
Lalu, teori jung dikembangkan oleh Katherin Briggs san putrinya yaitu Isabel
lebih berhasil mengembangkan teori. MBTI adalah sebuah metode pengukuran
yang digunakan untuk membaca kepribadian seseoarang khususnya untuk
memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat keputusan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Maqassary, A. (t.thn.). psychologi mania. Dipetik mei 2023, dari


psychologimania.com: https://www.psychologymania.com/2011/07/tes-
mbti-myers-briggs-type-indicator.html?m=1
Bagus setiawan, M. (2022, maret). SCRIBD. Diambil kembali dari I:
ID.SCRIBD.COM
susanto, e. (2017). pengembangan iventori mbti seabagi alternatif instrumen
pengukuran tipe kepribadian. indonesian journal of educational
counseling, 41-45.
WIDYA, F. A. (2019). MYER BRIGGS TEST (MBTI). JAKARTA.

13

Anda mungkin juga menyukai