Urgensi Pendidikan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN

DI
S
U
S
U
N

OLEH
NAMA : 1. Lia Rahma ( )
2. Ulfa Andriani ( 172023041 )
DOSEN : Nur Rohman,S.Pd,M.Pd

KEMENTRIAN AGAMA ISLAM REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MEULABOH
ACEH BARAT
TAHUN 2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Urgensi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah yang berjudul Makalah Urgensi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Urgensi dan
kewarganegaraan ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Urgensi
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Meulaboh , 20 September 2023

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A . Pengertian Pancasila ............................................................... 3
B. Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila ....................................... 3
C. Asal Usul Pancasila ................................................................. 6
D. Pengertian Warga Negara ....................................................... 8
E. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan...................................... 10
F. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan ................................. 11
BAB III PENUTUP ................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga
dapat diartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah
dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta
bagian pertahanan bangsa dan negara.
Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia
takk ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai
dan suku bangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering
kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba
menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh komponen-
komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.
Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life ), pancasila nilai-
nilainya telah dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –
nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat – istiadat dan religiusitas yang
diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa indonesia
melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup.
Tindak –tanduk sert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah
tercermin dalam nilai- nilai pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia
berusaha merumuskan nilai- nilai luhur itu kedalam sebuah ideologi bernama
pancasila.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pancasila ?


2. Coba jelaskan Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila?
3. Bagaimana Asal Usul Pancasila ?
4. Coba jelaskan Pengertian Warga Negara ?
5. Apa saja Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ?
6. Apa saja yang menjadi Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui yang dikatakan pancasila
2. Bagaimana Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila
3. Bagaimana Asal Usul Asal Usul Pancasila
4. Jelas kan Pengertian Warga Negara
5. Apa saja tujuan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
6. Bagaimana Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A . Pengertian Pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar
negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh
tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah
tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu
bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari
dalam maupun dari luar.
Peranan dan funsi pancasila pada era sekarang masih relevan karena pancasila
mencakup aspek –aspek dasar . selain itu, pancasila juga merupakan alat untuk keamana
dan kemakmuran bersama rakyat indonesia.hanya saja pelakanan sacara konkrtinya belum
bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena keadilan dan kemakmuran bag seluruh
rakyat indonesia belum juga terwujud sampai saat ini. Pancasila juga merupaksn
kepribadian seluruh rakyat indonesia. Akan tetapi, nilai-nilai luhur sudah sangat
pudar,terkikis oleh perilaku yang hanya mementingkan aspek ekonomi gaya
hidup globalisasi yang buruk.
Mengingat sangat pentingnya pancasila sebagai dasar negara, maka kita harus
meneruskan perjuagan serta memelihara, melestarikan menghayati , dan mengamalkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sahari-hari agar tujuan dan pancasila dapat
terpenuhi, sehigga akan menjadi ketahanan jati diri bangsa.
B. Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila

Kelahiran Pancasila ada kaitannya dengan berkecamuknya perang dunia kedua pada
medio 40an. Saat itu, Belanda yang sudah sekian tahun bercokol di Indonesia dipaksa
angkat kaki dari Indonesia oleh Jepang. Jepang yang sebelumnya telah menduduki negara-
negara Asia lain akhirnya sampai juga di Indonesia.
Pasca diusirnya Belanda, Jepang mulai membuat berbagai kebijakan yang salah satu
tujuannya adalah supaya mereka dapat memenangkan perang melawan pihak sekutu.
Terlebih lagi mereka telah memulai peperangan dengan Amerika Serikat yang artinya
mereka sedang berhadapan dengan lawan tangguh. Karenanya, Jepang membutuhkan
berbagai cara dan upaya.
Perjuangan yang dilakukan Jepang akhirnya berujung pada kekalahan. Di tengah
situasi yang semakin tidak menentu itulah Jepang mulai menjanjikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Sebagai langkah konkret dari janji tersebut, dibentuklah Dokuritsu Junbi
Cosakai atau juga dikenal sebagai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Badan inilah salah satu badan yang berperan penting dalam sejarah
singkat hari lahir Pancasila.
Rapat BPUPKI
BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk menyelidiki hal-hal penting berkaitan dengan
kemerdekaan Indonesia sekaligus menyiapkan rencana kemerdekaan juga. Dalam
menjalankan perannya, BPUPKI menggelar rapat atau sidang sebanyak beberapa kali (2
kali sidang besar tepatnya).
Pada sidang pertamanya yang berlangsung dari tangga 29 sampai 1 Juni 1945, salah
satu agenda yang dibahas adalah perihal dasar negara Indonesia. Dalam persidangan itulah,
Pancasila yang pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno dirumuskan oleh para bapak
bangsa.
Tentunya usulan Soekarno tidaklah serta merta begitu saja diterima oleh para peserta
sidang. Terdapat perbedaan pandangan antara beberapa pihak. Perbedaan pendapat tidak
hanya dalam hal dasar negara melainkan juga dalam hal bentuk negara dan hal-hal krusial
lainnya.
Peran Panitia Sembilan
Dikarenakan belum usainya pembahasan dalam sidang, diputuskanlah untuk
membentuk sebuah komite untuk menyelesaikan perselisihan yang ada dalam sidang.
Komite ini kemudian dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan yang beranggotakan:
Soekarno
Mohammad Hatta
Achmad Soebardjo
M. Yamin
Wahid Hasjim
Abdoel Kahar Moezakir
Abikusno Tjokrosoejoso
Haji Agus Salim
A.A. Maramis
Kesembilan tokoh inilah yang akhirnya menyelesaikan pembahasan mengenai dasar-
dasar negara termasuk juga Pancasila yang mana menjadi bagian penting dari sejarah
singkat hari lahir Pancasila. Pembahasan dasar negara ini selesai pada tanggal 22 Juni 1945
yang kemudian dikenal dengan sebutan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yang berbunyi
seperti berikut:
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Keraykatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Disahkan Oleh PPKI
Pancasila akhirnya baru benar-benar disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 atau sehari
setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh PPKI. Pancasila yang disahkan pada hari
tersebut lah yang isinya kita kenal sekarang yaitu dengan direvisinya sila pertama menjadi
‘Ketuhanan yang Maha Esa’ oleh sebab satu dan lain hal.
Demikianlah sejarah singkat lahirnya sebuah dasar negara yang memiliki nama
"PANCASILA". Semoga dengan adanya peringatan setiap tahun dapat mengenalkan ke
generasi bangsa bahwa Pancasila memiliki peran penting di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
C. Asal Usul Pancasila

Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi pada


tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh menyampaikan
pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di antaranya Mohammad
Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Menurut Himpunan Risalah Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang
Berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Moh. Yamin berpidato pada 29 Mei 1945
merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sementara Soepomo mengusulkan
"Dasar Negara Indonesia Merdeka", yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan
Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan Sosial.
Lahirnya Istilah Pancasila (1 Juni 1945) Selanjutnya pada tanggal 1 Juni 1945,
Soekarno memperkenalkan 5 sila, yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial,
dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah momen Pancasila dikenalkan untuk pertama
kalinya.
"Saudara-saudara! Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah
Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Darma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban,
sedang kita membicarakan dasar," ujar Bung Karno.
Soekarno kemudian mengatakan menurut petunjuk seorang kawannya yang ahli bahasa
nama paling tepat adalah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar. "Di atas kelima dasar
itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi," ujarnya. "Pancasila itulah yang
berkobar-kobar di dalam dada saya sejak berpuluh tahun."
Ilustrasi Sidang BPUPKI | Foto: Dok. Wikipedia Commons Pembentukan Panitia Sembilan
Tak berhenti di situ, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan
lebih rinci tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan pembuatan Undang-
Undang Dasar (UUD) 1945.
Para tokoh Panitia Sembilan itu beranggotakan:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim
1. Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter pada 22 Juni 1945 sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai. Masih timbul perdebatan
antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam. Saat rapat Panitia Perancang UUD pada
11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan terutama kewajiban melakukan
syariat buat pemeluk-pemeluknya.
Indonesia (PPKI), satu hari setelah kemerdekaan Indonesia, yakni pada tanggal 18 Agustus
1945, Moh. Hatta menyebutkan rumusan final pembukaan UUD Negara. Salah satunya
menyebutkan perubahan kalimat pada dasar negara menjadi hanya "Negara berdasarkan
ke-Tuhanan Yang Maha Esa".
"Inilah perubahan yang maha penting menyatukan segala bangsa," ujar Hatta. Perubahan
ini dianggap sebagai rumusan final dasar negara yang dikenal dengan nama Pancasila.
Pancasila dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI. Pancasila
disetujui ada dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara
Indonesia yang sah.
Penetapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni Penetapan tanggal 1 Juni sebagai hari libur nasional
peringatan Hari Lahir Pancasila itu diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24
Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden
Joko Widodo (Jokowi).
Mengutip Keppres No. 24 Tahun 2016, ditetapkan bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari
Lahir Pancasila. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila ini berdasarkan
sejarah lahirnya Pancasila pertama kali dikenalkan pada 1 Juni 1945 silam.
Dan berdasarkan Keppres tentang Hari Lahir Pancasila, tanggal 1 Juni sebagai peringatan
Hari Lahirnya Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional. "Tanggal 1 Juni merupakan
hari libur nasional" bunyi Keppres tersebut.
D. Pengertian Warga Negara

Warga negara adalah status hukum yang menunjukkan hubungan seseorang dengan
suatu negara. Secara sederhana, warga negara adalah penduduk negara atau bangsa yang
memiliki hak dan kewajiban penuh sebagai anggota negara tersebut. Status warganegara
dapat didasarkan pada keturunan, tempat kelahiran, atau berdasarkan undang-undang yang
berlaku di negara tersebut.
Dalam UUD 1945 dan undang-undang di Indonesia, warga negara adalah orang
Indonesia asli dan orang bangsa lain yang diakui oleh undang-undang sebagai warga
negara Indonesia.
Asas Kewarganegaraan
Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Kelahiran
-Asas Ius Sanguinis
Asas ius sanguinis menentukan berdasarkan orang tua, tanpa memperhatikan tempat
kelahiran. Ini berlaku di negara-negara yang tidak terbatas oleh lautan, seperti negara-
negara di Eropa Kontinental dan China. Asas ini memiliki beberapa keuntungan, termasuk
mengurangi jumlah warga negara keturunan asing, mempertahankan hubungan antara
negara dan penduduk negaranya, dan meningkatkan semangat nasionalisme.
-Asas Ius Soli
Asas ius soli berlaku jika seseorang mendapatkan kewarganegaraan berdasarkan
tempat kelahirannya. Ini banyak diterapkan di negara-negara imigran seperti Amerika,
Australia, dan Kanada. Namun, tidak semua tempat kelahiran menentukan kenegaraan.
Misalnya, di Indonesia, seseorang yang lahir di wilayah hukum Indonesia menjadi
penduduk negara Indonesia.
Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan
-Asas Kesatuan Hukum
Asas ini menyatakan bahwa suami dan istri memiliki kewarganegaraan yang sama,
sehingga istri mengikuti status suami setelah perkawinan dan selama perkawinan
berlangsung. Asas ini dianut oleh beberapa negara seperti Belanda, Perancis, dan lainnya.
-Asas Persamaan Derajat
Asas ini menyatakan bahwa status kewarganegaraan suami atau istri tidak berubah setelah
perkawinan, sehingga mereka tetap memiliki asal masing-masing. Beberapa negara yang
menggunakan asas ini adalah Australia, Inggris, Jerman, dan lainnya.
Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Naturalisasi
-Asas Kesatuan Hukum
Asas ini menyatakan bahwa suami dan istri memiliki kewarganegaraan yang sama,
sehingga istri mengikuti status suami setelah perkawinan dan selama perkawinan
berlangsung. Asas ini dianut oleh beberapa negara seperti Belanda, Perancis, dan lainnya.
-Asas Persamaan Derajat
Asas ini menyatakan bahwa status suami atau istri tidak berubah setelah perkawinan,
sehingga mereka tetap memiliki kewarganegaraan asal masing-masing. Beberapa negara
yang menggunakan asas ini adalah Australia, Inggris, Jerman, dan lainnya.
E. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Secara ringkas pendidikan kewarganegaraan, atau PKN, diarahkan untuk menanamkan


rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi pelajar sejak dini. Pendidikan ini
menjadi patokan dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak sebagai warga
negara, demi kejayaan dan kemuliaan bangsa.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki
wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga
negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa. Pendidikan ini tentunya
harus dipadukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga terciptalah generasi
masa depan yang kelak bisa memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa.
 Pentingnya pendidikan kewarganegaraan
Dengan pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan memiliki
kesadaran penuh akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal keadaran ini, mereka akan
memberikan kontribusi yang berarti dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
bangsa, seperti konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dengan
cara-cara yang damai dan cerdas.
Mencetak generasi muda yang bertanggungjawab atas keselamatan dan kejayaan tanah air
adalah tujan berikutnya. Rasa tanggung jawab ini akan tercermin dalam partisipasi aktif
generasi muda dalam pembangunan. Generasi muda yang bertanggung jawab akan
menyaring pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan menolak hal-hal
yang tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa.
Akhirnya, Pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu menumbuhkan sikap setia
kepada tanah air dan bersedia dengan tulus iklhas untuk menyumbangkan setiap
potensinya demi kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas atau
harta dari pihak-pihak lain.
F. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

Pencapaian cita-cita nasional harus didukung oleh kemampuan masyarakat Indonesia


yang profesional dan berkualitas demi mewujudkan sikap dan perilaku cinta tanah air dan
yakin akan perjuangan menuju cita-cita nasional. Landasan pendidikan kewarganegaraan ()
berusaha membentuk karakter warga negara yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
baik sebagai dasar negara maupun sebagai pandangan hidup banga.
Begitu penting peranan yang dimiliki pembelajaran PKn dalam proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai
tujuan landasan PKn.
Pembelajaran PKn penting untuk diterapkan di setiap . Ya, sekolah harus dapat menjadi
wahana pendidikan untuk mempersiapkan warganegara yang demokratis melalui hal-hal
berikut:
Pengembangan yang meliputi kecerdasan spiritual (SQ), kecerdasan emosional (EQ),
kecerdasan rasional (IQ), dan kecerdasan moral (MQ).
Membentuk sikap kemauan.
Melatih keterampilan untuk mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara.
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis HOTS yang ditulis oleh Umi
Chotimah, dkk (2020: 11), landasan pendidikan kewarganegaraan dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, meningkatkan keyakinan akan
ketangguhan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan memiliki dua dasar sebagaimana
landasannya, yaitu landasan hukum dan ideal. Kompetensi secara singkat dapat diartikan
sebagai seperangkat tindakan cerdas yang berkewenangan untuk menentukan sesuatu
dengan penuh rasa tanggung jawab.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melakukan hak dan kewajiban
sebagai warga negara Indonesia yang baik. Tujuan dari mata pelajaran ini adalah untuk
memberikan pendidikan politik demokrasi dalam rangka membentuk warga negara yang
kritis.
Kompetensi lulusan pendidikan kewarganegaraan nantinya akan memecahkan berbagai
masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan menerapkan konsep
filsafat Pancasila. PKn ternyata juga merupakan pendidikan politik demokrasi dalam
rangka membentuk warga negara yang kritis.
Demikian penjelasan mengenai landasan kewarganegaraan di sekolah. Semoga informasi
di atas dapat menambah wawasan kamu! (CHL)
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian
pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku
yang penting dan baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar
negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan
kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana
arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara,
suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang
dari dalam maupun dari luar.
1. Konsep dasar pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik . dengan demikian
pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku
yang penting dan baik.Pancasila dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar
negara serta pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan
kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana
arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara,
suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang
dari dalam maupun dari luar.
2. Era Gobalisasi
Menurut Setiawan globalisasi merupakan suatu porses dengan kejadian,
keputusan, dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi satu konsekuensi yang
signifikan bagi individu dan masyarakat d idaerah yang jauh. Globalisasi mendorong
adanya perubahan yang terjadi dalam beberapa bidang, seperti politik, ekonomi,
sosial,budaya, teknologi, pertahanan keamanan, lingkungan hidup,dan pergaulan hidup.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari
kata sempurna kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang
makalah dengan sumber-sumber lebih banyak dan lebih bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

Suryana,Effendy & Kaswan, pancasila & ketahanan jati diri bangsa Bandung: Pt
Refika Aditama,2015
https://www.zenius.net/blog/sejarah-singkat-hari-lahir-pancasila
https://news.detik.com/berita/d-6739778/sejarah-singkat-lahirnya-pancasila-pada-tanggal-
1-juni-1945.
Lubis,Maulana Arafat, Pembelajaran ppkn di SD/MI implementasi pendidikan abad 21,
Medan: AKASHA SAKTI, 2018

16

Anda mungkin juga menyukai